1. Awal

PENTING: Masa lalu Ranpo saya buat sendiri jadi bukan dari cerita asli ya, ini hanyalah karangan saya.

Tetapi Bungou Stray Dogs tetap hanya milik Kafka Asagiri-san

Happy Reading
.
.
.

"Silahkan pesanan anda"

Seorang perempuan memakai baju pelayan tersenyum ramah setelah memberikan menu makanan yang masih fresh kearah sang pemesan.

Perempuan itu kemudian berjalan kearah kasir dan pandangannya terlihat menelusuri ruangan dengan senantiasa senyum masih bertengger manis di bibirnya

"Terimakasih, Silahkan datang kembali"

Seorang perempuan lain yang bertugas menyambut di depan pintu membungkuk ramah setelah seorang pria keluar dari restoran tersebut.

Perempuan yang berdiri di dekat kasir tiba-tiba mengeluarkan sebuah Handy Talky dan menghubungi seseorang sambil berlari mengikuti pria tersebut

"Dazai kau dengar?"

Di seberang sana hanya suara yang tidak jelas terdengar

"Dazai?"

"Halo~ [Yourname]-chan, akhirnya kamu menghubungiku"

Perempuan yang ternyata adalah kamu hanya memutar bola matanya bosan

"Dazai hentikan!! Target sudah keluar dari restoran," Ucapmu berbisik karena takut terdengar oleh orang lain

"Kau pelayan baru!! Mau kemana kau?" Suara perempuan paruh baya yang ternyata adalah pemilik restoran tersebut bersuara keras memanggilmu

"Maaf aku mengundurkan diri"

Kamu juga berteriak, sang pemilik tidak terima

"Kembalikan seragamnya dasar gadis tidak tau diri!!"

Kamu mengabaikan ibu tersebut karena tugas kamu sangat penting

"Dazai, dia naik taksi"

Kamu bisa melihat orang tersebut menaiki taksi

Dazai di seberang sana hanya diam

"Dazai aku tidak bisa mengejarnya karena dia naik taksi," ucapmu lagi dengan berbicara pada HTmu

"Dazai!!"

Kamu berusaha terus berlari dan mengejar taksi yang di tumpangi pria tersebut tetapi kamu bisa melihat di beberapa meter di depan sana bahwa taksi tersebut berhenti di kantor polisi

"Dazai.. jangan bilang--"

Kamu bisa melihat beberapa polisi sudah menunggu di kantor polisi dan menangkap pria itu.

Dazai di sebarang sana hanya tertawa dan benar saja ternyata sosok supir yang membawa pria tersebut adalah Dazai

"Mission Success"

Kamu mendengus mendengar ucapan Dazai.

"Seharusnya aku tidak perlu mengejar taksi itu," batinmu kesal terhadap Dazai

.
.
.

Kamu membuka pintu agency dengan memasang wajah lesu

"[Yourname]-chan bagaimana? Sudah menangkap pria mesum itu?"

Naomi langsung bertanya kearah kamu yang terlihat lesu

"Sudah"

"Lalu? Kenapa wajahmu lesu seperti itu?" Tanya Naomi terhadapmu, yang kamu jawab dengan helaan nafas.

"Karena maniak bunuh diri itu"

Naomi langsung paham maksud ucapanmu

"Lalu Dazai-san kemana?"

"Aku disini," Dazai muncul di balik punggungmu

"Dazai-san, bagaimana kamu bisa menangkap pria mesum yang licin itu?" Tanya Naomi penasaran, karena salah satu teman di sekolahnya sudah jadi korban dan trauma gara-gara hal tersebut

"Itu gampang," ucap Dazai tersenyum

Kamu hanya mendengus mendengar nada kesombongan pada ucapan Dazai

"Itu karenaku"

Ketiga orang yang sedang berdiri di depan pintu hanya menengok kearah sumber suara dan tampak seorang laki-laki berpakaian detektif yang sedang memakan dango, melihat kearah kalian bertiga

"Ah ya pasti dari Ranpo-san," Naomi mengangguk mengerti dengan semua ini

"Hei aku juga bisa memecahkan kasus tanpa otak dari Ranpo," Dazai protes, kamu hanya tertawa

"Ya ya, kamu jenius tapi sayangnya tingkahmu tidak jenius," Ucapanmu membuat Dazai memegangi dadanya seolah mendapati luka tembakan

"Rasanya sakit disini [Yourname]-chan"

Kamu hanya meninggalkan Dazai yang masih berpose seolah-olah kamu menyakitinya.

"Ranpo"

Ranpo yang sekarang sudah memakan keripik dari bungkusan yang baru di bukanya melihat kearahmu

"Nani?"

Kamu tiba-tiba menarik kedua pipi Ranpo dengan berlawanan arah, semua orang yang ada di dalam ruangan hanya speechless

Kunikida sempat mematung tetapi pura-pura tidak melihat walau masih curi-curi pandang

Naomi hanya tersenyum sambil mencubit lengan juunichiro

Atsushi hanya diam tidak bisa berkata-kata

Kembali lagi kepada apa yang kamu lakukan yang membuat Ranpo meringis setelah kamu melepaskan kedua pipinya

"Apa yang kau--"

"Aku gemas melihatmu," ucapmu dengan wajah polos, Ranpo yang semula emosi hanya memendam kekesalannya saja dengan mendengus

Kamu menarik bangku milik kenji yang berada di dekat meja kerja Ranpo, kemudian kamu mengambil keripik kentang Ranpo dengan seenaknya tetapi Ranpo sama sekali tidak protes

Atsushi yang berada di beberapa meter dari tempat kejadian hanya meringis melihat sesuatu yang langka

"Ne, Kunikida-san, kenapa Ranpo-san tidak marah?" Bisik Atsushi kearah Kunikida yang masih pura-pura mengetik

"Karena Ranpo dan [Yourname]-chan sudah kenal sebelum jadi anggota detektif bersenjata," Ucap Dazai tiba-tiba, kamu yang mendengar itu hanya menatap bingung karena tidak tau ada apa

"Bisa di bilang mereka sahabat, benarkan [Yourname]-chan?" Dazai bertanya kearahmu dengan tiba-tiba juga

"Ah y-ya," kamu hanya mengangguk

"Oh aku baru mengerti," Atsushi juga mengangguk, sepertinya Atsushi baru melihat tingkah kamu tadi, karena biasanya kamu terlihat biasa saja dengan Ranpo walau kalian dekat.

"Lalu bagaimana dengan ibu pemilik restoran itu?" Dazai menggeser kursi untuk duduk di dekat kamu

Kamu tiba-tiba cemberut

"Dia ternyata mengejarku dan menarikku untuk melepas baju pelayannya," ucapmu kesal

Naomi yang mendengar ceritamu hanya tertawa

"Dan juga, aku sebal denganmu Dazai"

Kamu menunjuk Dazai yang hanya memasang wajah polosnya

"Gara-gara kau aku harus menguras tenaga"

Dazai hanya menanggapi ucapanmu dengan senyum isengnya

"Tapi kau sukakan berpartner denganku?" Dazai menaik turunkan alisnya menggoda

Kamu hanya mendecih

"Aku lebih suka dengan Atsushi dibandingkan dengan kau," ucapanmu membuat Atsushi tersipu malu sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal

"Oh berarti kau tidak suka juga berpartner dengan Ranpo?" Pertanyaan Dazai membuatmu berpikir

"Tidak juga sih, kalian berdua jenius tapi sayangnya kalian memiliki kekurangan masing-masing," ucapmu menggeleng prihatin

Ranpo mencibir

"Tapi aku lebih baik daripada Dazai"

"Ranpo, kau tidak tau bagaimana cara menggunakan kartu kereta, tidak tau jalan pulang, apakah itu bisa di sebut lebih baik?" Kamu bertanya kearah Ranpo yang membuat Ranpo cemberut

"Itu semua tidak bisa di analisa dengan otak," ucapan Ranpo membuatmu menepuk jidat

"Susah deh berdebat sama orang yang tingkatan IQnya di atas rata-rata," batinmu pasrah

"Aku mau pulang saja," kamu berdiri lalu merenggangkan badanmu

Kunikida yang mendengar kata pulang yang keluar dari mulutmu langsung mendelik seperti memberi tatapan laser kearahmu

"Buat laporan misimu dulu bocah," Kunikida menekankan pada kata bocah, padahal umurmu lebih tua tiga tahun dari Kunikida, tapi kamu selalu di panggil bocah karena badanmu yang bisa di bilang pendek dan juga wajahmu yang masih terlihat muda, jangan lupakan sifatmu yang terkadang kekanakan

Kamu cemberut

Gagal sudah menikmati waktu bersantai

To be continued
.
.
.

Segini dulu ya ahaha awal awal masih belum ada konflik atau semacamnya jadi mungkin agak membosankan.

See you

Salam Ikemen BSD

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top