5. Speechless

“Tidak perlu memaksakan diri. Kau tidak kuat meminum alkohol, Hime-chan!”

Hime menatap Kento tak suka. “Aku kuat, Ken. Lihat!” Hime menenggak minuman alkohol itu langsung dari botol. Gadis itu mengernyit merasakan cairan bening itu mengalir melewati kerongkongannya.

Kento membelalakkan matanya. “Hime-chan!”

“Aaahh.” Hime mengusap bibirnya. Manik hazel-nya kembali menatap Kento. “Mmm ... rasanya pahit. Tapi, aku suka.”

“Sudah!” Kento berusaha mengambil botol minuman itu dari tangan Hime.

No!!” Hime menjauhkan diri. Ia lantas meminum kembali cairan itu hingga tersisa setengah botol.

“Hime-chan! Berhenti! Kau sudah mabuk!”

Hime menautkan kedua alisnya. Pandangannya berkunang-kunang. Ia bahkan kesulitan berdiri. “Aku ... mabuk? Tidak!” Ia menggeleng. “Aku tidak mabuk, Ken.” Sedetik kemudian, gadis itu tertawa.

“Kau benar-benar mabuk, Hime-chan.” Kento meletakkan botol miliknya lalu membantu Hime. “Lebih baik kita pulang.”

“Aaaa! Aku tidak mau. Aku tidak mabuk, Ken!”

Oh, anak kecil pun tahu jika saat ini kau tengah mabuk, Adagaki Hime!

“Jangan banyak bicara.” Kento memapah tubuh Hime. Kesadaran gadis itu semakin menurun. Kento terlihat kesulitan karena Hime terus saja meracau dan mengatakan jika dirinya tidak mabuk. Hingga ....

BRUK!

Keduanya terjatuh di atas lantai kayu dengan posisi Hime berada di bawah Kento. Kedua netra Hime memandang Kento. Wajah Hime memerah karena mabuk, sedangkan Kento? Dia berusaha untuk menetralkan detak jantungnya yang tidak normal.

“Ken.” Hime menarik tengkuk Kento hingga wajah keduanya hanya berjarak lima sentimeter. Kento bisa menghirup bau alkohol dari mulut Hime. “Aku mencintaimu.”

APA?! []

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top