06
Mata. Mata Bos adalah bagian terpenting dalam rencana kita. Mata Bos itu bagaikan sebuah rantai, dimana ketika para wanita menatap ke dalamnya, maka mereka akan terjerat dan tidak bisa lepas.
Taeyong's POV
Kepalaku rasanya hanya terjejali kalimat itu saja. Kalimat yang sempat terucap oleh seorang gadis peramal tempatku memohon belas kasih tadi.
Aish. Mengingat itu, aku jadi malu sendiri. Harga diriku sebagai lelaki dingin pasti ambrol begitu saja!! Namun mau bagaimana lagi? Melawan Sohyun hanya akan membuatku menghadapi gadis yang jauh lebih menyebalkan darinya. Gadis yang akan dijodohkan oleh Papa. Gadis yang hanya bisa mementingkan kecantikan, fashion, kehidupan yang hedon, serta manja.
Aku sangat tidak menyukainya.
........................
"Bos!"
Bos Taeyong hampir tersungkur dari kursi kerjanya ketika tiba-tiba saja aku datang tanpa mengetuk pintu, apa aku meruntuhkan fondasi kefokusan bos saat ini??
Terserah. Karena ini jam makan siang!
"Bisakah kalau mau masuk ketuk pintu terlebih dahulu, Nona?"
Wah. Apa itu. Nona?
Kurasa dia sedang tidak waras.
"Hanya mengingatkan saja Bos. Ini jam makan siang, dimana saya dan Bos sudah mengatur janji untuk acara kencan buta."
Ucapku meyakinkannya agar mau pergi.
"Aku sedang sibuk."
Bos Taeyong kembali mengalihkan atensinya pada laptop berwarna putih itu. Ah.. pria ini memang keras kepala. Membuatku gemas saja.
"Bos sudah janji. Apa Bos mau dijodohkan begitu saja?"
"Hei. Bisakah kita tunda kencannya besok-besok saja?"
"Bos.. Bosku yang tampan.. kau tidak boleh menolak. Aku rasa wanita yang akan berkencan dengan Bos sudah bersiap-siap di lokasi sana."
"Ck."
Hanya berdecak?
Sepertinya dia perlu cara kasar.
"Heh heh.. apa ini? Apa yang kau lakukan??"
Dengan paksa aku menyeret lengan bos dan membawanya menuju ke mobil yang terparkir di basement. Tak peduli pada berapa banyak karyawan yang memicingkan pandangannya padaku. Mereka pasti terkejut. Bagaimana seorang karyawan biasa sepertiku bisa berkendali penuh atas bos mereka yang dingin dan kejam itu??
Semua salah Bos saja yang tidak mau menurutiku! Maka.. jangan salahkan aku jika setelah ini bukan hanya aku yang berontak pada bos.
.......................
"Bos, kau mau pakai baju itu?"
Kataku sambil meneliti penuh penampilan bos yang terduduk di kursi kemudi.
Seorang pemuda 27 tahun berkencan buta dengan seorang wanita menggunakan pakaian kantor?
Ayolah. Ia hanya akan terlihat seperti ahjussi saja. Apalagi dengan model pakaian kantor yang seformal itu.
"Kenapa? Bukankah aku terlihat keren dengan pakaian ini? Wanita akan menganggapku sosok yang tampan dan mapan."
"Hmm.. apa Bos tidak sedang mengikuti tren? Pakaian Bos itu hanya akan membuat wanita merasa berkencan dengan ahjussi-ahjussi.. Bos payah sekali!"
"Apa?! Payah? Kau bilang aku payah?? Awas saja kalau sampai terpesona padaku nanti!"
"Cuih. Nggak akan. Ya sudah! Pokoknya Bos harus ganti pakaian. Kita berhenti dulu di toko pakaian dan cari yang bagus buat Bos."
"Ish..merepotkan saja!"
.........................
"Ehm.. ehmm"
Ucapku sambil menggelengkan kepala.
Beberapa kali bos mencoba pakaian, tapi satu pun tidak ada yang cocok. Apa benar karena bos setua itu? Makanya dia tidak cocok mengenakan tren pemuda masa kini.
"Ini, bagaimana?"
"Ah.. tidak-tidak! Itu terlihat kekanakan sekali! Sini! Biar aku saja yang pilihkan!"
Aku menatap sebuah kemeja dan ripped jeans dengan jaket warna hitam.
"Coba ini!"
"Gimana?"
Aku pun tersenyum tiada henti.
Wah.. lihatlah bosku ini. Bukankah dia sangat tampan dan terlihat lebih muda dengan style itu?
Aku pun bertepuk tangan dan melayangkan tanda 'oke' padanya.
...............................
"Ingat Bos, chain. Mata bos adalah rantai pemikat para wanita. Gunakan itu sebaik-baiknya."
Pesanku pada bos sebelum wanita itu datang menghampirinya di meja reataurant yang sedang kami tempati.
"Iya.. tau."
Aku pun pergi dan menunggu bos. Mengamatinya dari meja yang tak jauh dari sana.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Yahh Bos! Apa ini??"
Kataku dengan setengah berteriak.
"Apa-apanya?"
"Masa dia kabur duluan sebelum kalian berkencan? Yang benar saja!"
"Lagian salah kamu juga! Bisa-bisa menyuruhku kencan dengan anak umur 18 tahunan?? Bagaimana kalau orang berfikir aku ini pedofil??"
"Mana aku tau Bos. Kemarin dia mengirim foto yang terlihat jauh lebih dewasa dari yang tadi."
"Dasar bodoh."
"Yaakk!! Aku tidak bodoh. Bos juga salah tadi!"
"Aku? Apa salahku?"
"Bos.. sudah ku bilang!! Gunakan tatapan mata Bos sebaik-baiknya untuk memikat wanita!! Tapi.. apa yang tadi itu?? Apa Bos berniat melahap mereka hidup-hidup?? Lakukan penghayatan Bos..."
"Memang kenapa dengan tatapanku? Memang seperti itu kok. Wanita itu suka tatapan cowok yang tajam. Lebih menggoda!"
Aku tersenyum sinis. Bos memang pantas tak punya pacar.
"Kau pikir ini drama Korea Bos? Dimana seorang wanita terpikat pada laki-laki badboy macam dirimu?"
"Come on Bos! Ini kehidupan nyata. Tidak ada orangtua yang mau anaknya menikahi laki-laki badboy. Tatapanmu tadi itu lebih mirip preman yang mau memalak di gang sempit!"
"Ahh!! Terserah-terserah!! Aku pusing! Pekerjaan kantorku masih banyak. Tapi kau malah mengajakku untuk melakukan hal yang sia-sia!"
Bos Taeyong langsung kembali ke mobilnya. Meninggalkanku begitu saja dalam kondisi mematung tak percaya.
Masih adakah manusia selain dia yang masih bereksistensi di muka bumi ini?
Kalau masih, bisa hancur kehidupan seorang matchmaker sepertiku!
Bos.. bos.
............................
Kembalinya aku dan bos di kantor mendapat respon mengejutkan dari para karyawan yang lain.
Pertama. Bos memasuki kantor masih dengan kemeja jeans dan ripped jeans serta jaket hitamnya. Dimana hal itu membuat kaum hawa segedung TY Corp. menjerit kesenangan.
Kedua. Dalam benak hati yang terdalam, mereka pasti bertanya-tanya. Apa yang sudah aku lakukan kepada bos, sampai-sampai ia berubah dalam sekejap?
Yang paling menonjol di sini adalah berubah penampilannya.
Tak jarang juga aku mendengar gunjingan mereka yang sangat tidak masuk akal.
Apa mereka berkencan?
Apa mereka jadian?
Apa hubungan Sohyun dengan si kejam itu?
Sohyun cantik. Dan Bos tampan, jadi mereka cocok-cocok saja. Aku akan mendukung mereka.
Hei! Abaikan kalimat yang terakhir. Sekadar pengetahuan bagi kalian ya, seorang matchmaker tidak akan pernah jatuh cinta atau melakukan hubungan bersama kliennya.
Memang tidak ada undang-undang untuk itu. Tapi itu sudah menjadi prinsipku.
Aish.. yang benar saja! Menjalin hubungan dengan Bos? Sama saja menjalin hubungan dengan patung. Kau tidak akan pernah mendapat respon darinya. Dan jangan harap sepatah pujian pun keluar dari mulut berbisanya itu.
................................
Aku meregangkan tubuhku yang masih berkelebat pada meja kerja. Beberapa karyawan di timku sudah pulang. Aku rasa, kini giliranku ikut berkemas.
"Sohyun, mau pulang?"
Suara itu lagi. Kenapa sih, dia harus menggangguku terus?
Bagaimana aku bisa melupakan masa laluku sekarang?
"Ah.. maaf tapi---"
"Mau makan bersama lagi dengan Bos? Lupakan. Maksudku hari ini Bos sedang akan menjemput seseorang."
Apa? Bos Taeyong menjemput seseorang? Tapi siapa??
"Jadi... mau pulang bersamaku?"
To be Continued.
Hay guys. I'm back with TaeSo's story again.
Hope you like it.
☺☺☺
Btw.. jadi terus kebayang lagu 'Chain' NCT 127 dari Japanese album-nya while nulis part ini.
Makanya aku selipin kata chain pada pesen Sohyun buat Bosnya sebelum melakukan kencan.
Setuju nggak sih, kalau mata Lee Taeyong itu adalah chain (rantai) yang memikat para kaum wanita????
Hehehe. Dari sudut pandangku aja sih.. terserah kalian gimana.
Next (?)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top