01
Namaku Kim Sohyun. Aku berumur genap 23 tahun. Seorang fresh graduate dari universitas ternama di Korea Selatan. Semua orang mengakui kepandaianku. Namun tahukah kau? Dibalik itu semua, aku memiliki pengindraan lain di kepalaku.
Semua berawal ketika aku pertama kali menginjak sekolah menengah atas. Tanpa sengaja, aku menabrak dua pasang kekasih yang berjalan di depanku. Mereka adalah seniorku.
Ketika aku melihat ke arah mereka, mataku menangkap dua warna berbeda yang memancar dari tubuh mereka. Aku pikir mataku yang salah. Aku pun meminta maaf dan bergerak pergi meninggalkan tempatku berdiri.
Kejadian yang sama terulang kembali. Bukan hanya satu, tapi semua murid di sekolah itu memiliki warna yang berbeda-beda yang keluar dari tubuh mereka. Mungkin kalian bisa menyebut itu sebagai aura. Anehnya, ini bukan istilah aura dari apa yang sering kalian dengar. Aura yang aku rasakan sangat berbeda. Hanya ada dua warna yang aku kenali. Merah dan hitam.
Percayalah. Aku juga masih belum memahami apa maksud semua ini. Beberapa kali aku periksa mata ke dokter. Namun dokter tetap kukuh mengatakan bahwa mataku sehat atau aku sedang tidak buta warna.
Dan warna-warna itu tetap tak hilang maupun berubah. Semua tetap sama.
Hingga... aku pun menyadarinya ketika aku bertemu kembali dengan pasangan yang pernah aku tabrak dulu. Perbedaan warna mereka semakin jelas dan menebal. Si laki-laki memiliki sinar warna merah darah. Sedangkan si perempuan memiliki sinar hitam gelap. Dan di saat itu juga, aku melihat mereka sedang berdebat.
Pada akhirnya pun, putus!
Hal yang sama aku temukan pada pasangan lainnya. Pasangan dengan dua warna berbeda dan jika itu semakin kentara dan menebal, pasti akan berakhir buruk. Sementara, ada dua pasangan dengan warna yang sama lalu semakin lama menyatu membentuk warna lain yang berbeda, mereka berakhir bahagia bahkan sampai ke pernikahan. Satu yang terakhir, aku saksikan sendiri dari kakak sepupuku yang bernama Kim Jisoo.
Oleh karena itulah mereka menyebutku matchmaker. Si gadis ajaib pencari dan pengabul jodoh. Aku anggap kemampuanku ini sebagai kelebihanku. Dengannya pun aku kini bisa mendapatkan uang sambil mencari pekerjaan kesana-kemari. Katakan saja, aku sedang menyelam sambil meminum air.
Sudah cukup! Aku terlalu sibuk hari ini. Banyak klien yang memintaku segera menemui mereka untuk melihatkan jodoh yang cocok.
Hmmm! Aku suka pekerjaanku ini!
.........................
"Hei.. Sohyun. Apa yang kamu lihat? Apa mungkin aku bisa berjodoh dengan pria yang duduk di meja itu?"
Klien pertama hari ini datang dari sahabatku sendiri, Yoojung.
Aku tengah mengamati pria yang ia incar.
Pria berambut kecoklatan. Dengan rahang tegas dan mata yang bulat tajam. Garis alis yang cukup tebal menawan, serta bibir tipis yang hhhh... kalian bisa terjemahkan sendiri.
Yang jelas, pria yang dimaksud Yoojung sangatlah tampan.
"Sohyun! Kenapa lama sekali?"
"Iya.. iya.. maaf. Habisnya dia tampan banget sih. Hehe.."
"Awas aja kamu ya kalo sampe deketin dia! Pokoknya dia milik aku."
"Oh iya! Gimana hasil pengelihatanmu?? Apa mungkin dia jodohku?"
Lanjut Yoojung tak sabar.
Aku menjitak dahi Yoojung dan membuatnya kesal.
"Aww!! Sakit Sohyunnn!!"
"Lagian.. kamu sih! Sabar dulu dong?"
"Kok kamu jahat banget. Jangan bikin aku penasaran deh!"
"Kamu tahu sendirikan? Semua butuh proses. Kalau kamu pengen tahu dia jodohmu atau bukan, ya harus ada pendekatan dulu. Ajak dia kencan buta. Lalu aku akan memperhatikan kalian dari kejauhan dan mengamati pancaran warna kalian menyatu ataukah tidak. "
"Ishhh... mana mungkin? Dia orang terkenal. Bos besar. Aku hanya karyawan biasa. Kita tak mungkin berjodoh!"
"Yah.. kamu gimana sih! Trus.. ngapain ngundang aku kemari kalau pada akhirnya kamu tahu jika dia nggak mungkin bisa jadi jodohmu?"
"Aku kan coba-coba aja. Iseng."
"Kamu nih! Tahu nggak.. aku sampe nolak banyak klien cuma gara-gara memprioritaskan sahabatku tercinta."
"Aku nih maksudnya?"
"Tau ah! Mana bayaranku?"
"Bayaran? Kan aku nggak minta kamu kerja. Aku kan cuma nanya!"
"Sama aja lah.. Lagian aku jawabnya pake mulut. Pake tenaga. Pake pikiran. Dan kamu juga dapet apa yang aku sampaikan. So.. tetep bayarlah."
"Ya ampun Hyun.. sama sahabat pelit amat. Cuma tanya akunya. Tuh.. makan tuh es krim sisaku! Lumayan mahal lo tadi!"
"Yakkk!! Yoojung?!!"
Yoojung pergi meninggalkan tempat. Aku menahan tawaku. Dia sangat lucu saat sedang marah. Padahal kan aku bercanda saja.
Memang butuh waktu buatku bisa melihatkan jodoh klienku. Aku biasa menyarankan mereka untuk mengadakan kencan buta. Dan dari sanalah aku mulai beraksi dengan kedua mataku. Melihat pancaran warna yang mengindikasikan kelanjutan cerita cinta mereka.
Drrrrttt.... drrrttttt....
"Halo?"
"Apa benar ini dengan nona Kim Sohyun?"
"Iya. Saya sendiri. Ada apa ya?"
"Bisakah Anda datang ke gedung perusahaan induk TY Group.? Anda lolos seleksi wawancara dan diterima bekerja di perusahaan kami. Ada beberapa info yang harus kami sampaikan."
"Apa?? Benarkah??"
Kututup teleponku dan aku bergegas menuju ke TY Group yang letaknya tak begitu jauh darisini.
Astaga!! Ini pasti hari keberuntunganku. Setelah susah payah aku mengirimkan CV ku dan melampaui beberapa kali wawancara selalu gagal. Akhirnya... dapet kerja juga.
Kepandaianku tak akan sia-sia. Perusahaan yang menerimaku justru perusahan ternama dan terkenal se-antero Seoul bahkan Korea Selatan. Perusahaan retail terbesar pendiri TY Departement Store yang kini telah hadir di beberapa kota besar di Korea Selatan serta di beberapa negara di luar negeri. Betapa beruntungnya aku!
......................
Gedung TY Group yang megah terpampang nyata di depanku. Sangat tinggi! Elit! Mewah! Aku sampai tak bisa berhenti tersenyum dan tak bisa menutup mulutku yang terkagum-kagum. Kulihat ada beberapa orang berbondong-bondong masuk ke dalam gedung. Kupikir, mereka sama sepertiku yang sebentar lagi akan jadi karyawan baru.
"Permisi Nona, ruangan HRD Manager dimana ya?"
Tanyaku di meja resepsionis.
"Nona silakan menuju ke lantai lima gedung ini. Nanti dari lift, belok kanan saja.. Nah.. bisa diperhatikan pada papan tulisan di depan pintu. Nanti ada tulisan ruang HRD Manager."
"Oh.. terima kasih."
Segera aku masuk ke dalam lift. Dan ternyata kapasitasnya full. Aku pun beralih ke lift sebelahnya. Tak hanya aku, namun karyawan lain juga ada yang masuk.
Tiba-tiba saja, seseorang datang. Karyawan yang tadinya masuk malah keluar begitu saja dengan buru-buru. Aku masih bingung. Apa yang sebenarnya terjadi?
Tanpa bertanya, aku tetap berdiri pada tempatku. Orang itu pun masuk. Sepertinya, dia memang ditakuti. Buktinya, semua karyawan itu menunduk di depan pintu lift mempersilakan si orang masuk.
Orang itu tepat berdiri di sebelahku! Aku sepertinya tertular mereka. Badanku kaku mendadak.
Kok jadi ngeri ya suasananya?? Dingin. Bikin merinding.
"Kamu ke lantai berapa?"
Eh! Dia ngomong? Orang itu ngomong ke aku??
Denger suaranya aja udah bikin kuping aku melinting.
Astaga! Suaranya bagus sih.. tapi kok kesannya dingin dan menakutkan. Pasti orang ini bawa aura-aura horror pada tubuhnya.
"L-lima.."
Lidahku pakai kelu segala. Santai Sohyun. Ini pertama kalinya kamu ada disini. Masa impress-nya udah nggak ngenakin aja?
Ting!
Aku sudah sampai di lantai lima. Cepat-cepat aku melangkahkan kaki keluar dan.. wah! Seketika suhunya berbeda. Jauh lebih hangat dan tenang.
"Teri.."
Eh! Lift nya udah naik. Padahal kan belum sempet bilang terima kasih dan sampai jumpa kembali.
Sok kenal banget ya? Aku kan memang harus akrab dan ramah sebagai karyawan baru. Ya.. biar nggak ada yang benci aja sama aku disini.
"Wah Nona! Kok berani sih?"
Seseorang mendekatiku dari arah belakang secara mendadak. Membuatku sedikit kaget.
"Eh Tuan mengagetkan saja!"
"Berani? Memang ada apa??"
Lanjutku.
"Nona karyawan baru?"
"Iya"
"Oh pantesan Nona nggak ngerti."
"Nggak ngerti? Apa yang saya tidak mengerti? Kok saya jadi bingung?"
"Yang barengan sama Nona tadi itu CEO dari TY Group, Lee Taeyong. Kondang sama sifatnya yang dingin dan kejam. Hii.. ngeri pokoknya!"
CEO? Dingin? Kejam!!
Firasatku benar ternyata!
To be Continued.
Yahuu.. udah publish chapter 1. Voment jangan lupa ya.
Gimana nih???😣😣
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top