15

Sejak saat Itu Stella selalu berusaha mencoba mendapatkan kotak musik Fiona. Tapi ia tak pernah berhasil. Tindakannya dulu yang mengurung di gudang membuat Fiona menjadi lebih waspada. Ia selalu mengunci kamarnya saat memainkan kotak musik itu. Dan laci tempat menaruh kotak musiknya pun di kunci juga. Semakin hari Fiona semakin lihai menari. Dan tentu saja ia semakin sombong.

Tiba hari mereka berdua akan bersaing dalam audisi ke dua kelompok balet nasional. Fiona pergi ke tempat kursus dengan membawa tutu pemberian mama. Ia merasa senang. Wajahnya menampakkan rasa percaya dirinya & sikap sombongnya semakin menjadi.
Sementara itu Stella merasa tegang & gugup. Biasanya ia jarang merasa gugup. Ia tahu kalau dirinya lebih berbakat daripada Fiona. Tapi ia merisaukan kotak musik itu. Kotak musik yang membuat Fiona pandai menari. Dan Stella masih penasaran dengan perkataan teman Anastasia di panti. Apakah benar ada kutukan dalam kotak musik tersebut?!

"Astaga, Fiona, apa kau tak salah memakai tutu cantik ini untuk audisi?!"ujar Beatrice kaget melihat Fiona mengenakan baju balet indah itu. Sementara Stella hanya mengenakan baju balet biasa.

Fiona tersenyum. "Memang kenapa? Apa tidak boleh? Aku ingin tampil istimewa untuk audisiku..."

"Huh...dasar sombong & lebay"gumam Valerie kesal. Ia menoleh pada Stella yang duduk di sampingnya sedang memakai stoking menarinya. Sahabatnya terlihat gugup. Meski Stella tidak mengatakannya tapi Valerie tahu. Ia menepuk bahu putih Stella.
"Kau pasti bisa!"

Stella menoleh padanya & tersenyum. "Thanks, Val!"

-----

Madame Clarisse sudah datang. Kali ini ia ditemani oleh seorang wanita bernama Gisela, anggota senior kelompok balet nasional. Ia masih muda & terlihat anggun dalam balutan dress putihnya.
Mereka berdua duduk bersama Maria di ujung ruangan menanti Stella & Fiona mempersiapkan diri untuk audisi.
Semua anak masuk ke dalam ruang latihan & berdiri di tepi ruangan. Menanti Stella & Fiona masuk.
Ke tiga juri tertegun kaget ketika melihat Fiona masuk dengan memakai tutu cantiknya.

"Kenapa ia sampai memakai tutu secantik itu hanya untuk audisi?"tanya Gisela bingung.

Madame Clarisse menatap ke dua gadis kakak beradik itu. Mereka terlihat berbeda masing-masing. Fiona terlihat percaya diri dengan tutu cantiknya. Pembawaannya memperlihatkan sikap sombongnya. Sementara Stella terlihat lebih kalem & anggun. Meski terlihat gugup,tapi madame yakin Stella bisa lolos audisi. Ia lebih menyukai Stella yang kalem. Sikap Stella lebih cocok untuk kelompok baletnya.

"Selamat siang, semuanya"sapa madame Clarisse dengan suara lembutnya. "Hari ini kita akan mengadakan audisi ke dua untuk Stella & Fiona. Kuminta kalian berdua menarikan 32 kali putaran odille. Dan aku meminta Stella yang menari duluan. Semoga berhasil..."

Madame kembali duduk. Dan Stella maju ke tengah ruangan. Ia mengangguk pertanda siap & musik pun mengalun. Lalu badannya mulai bergerak dalam tarian balet swan lake. Dengan segera ia melupakan segala kegugupan & rasa tegangnya. Ia larut dalam musik & tariannya. Tiba saat Stella melakukan 32 kali putaran.

Madame melihat dengan napas tertahan. Ia puas dengan gerakan balet Stella. Gadis itu bisa membawakan tariannya dengan penuh perasaan. Sesuatu yang dituntut dalam tarian. Seorang penari harus bisa menghayati & larut dalam tarian.
"Oh!"tukas Madame terkesiap melihat Stella oleng saat di akhir putaran.

Stella berhasil berdiri kembali dengan napas terengah. Ia membungkuk & mundur ke belakang. Merasa kecewa karena dirinya oleng. Stella sendiri merasa heran kenapa ia bisa oleng. Padahal ia sudah mempertahankan gerakannya. Tapi entah kenapa ia oleng saat putaran terakhir tadi. Stella tak tahu kalau itu semua adalah ulah Fiona yang sudah menulis & mengatur melalui diary.

"Silakan Fiona..."ujar Maria

Fiona maju dengan langkah mantap. Wajahnya terlihat begitu penuh percaya diri. Ia mulai menari saat musik sudah mengalun. Dan semua ditarikan dengan lancar hingga akhir tarian. Putaran 32 kalinya begitu sempurna & tanpa kesalahan. Hanya satu yang tidak disukai madame. Seharusnya Fiona menarikannya dengan ekspresi sendu. Tapi ia menari dengan ekspresi congkaknya.

Madame berunding bersama Gisela & Maria. Ia cenderung lebih memilih Stella. Madame menyukai sikapnya yang kalem & lembut. Begitu pula dengan Maria. Tapi Gisela tak setuju karena tariannya sempat oleng. Dan dalam kelompok balet nasional diharuskan kesempurnaan dalam menari. Tidak boleh ada kesalahan sekecil apapun. Madema mencoba membujuk Gisela dengan membicarakan ekspresi yang juga penting dalam tarian. Mereka bertiga merasa bingung dengan keputusan yang harus di ambil.

Madame menepuk tangannya membuat semua anak berhenti bercakap-cakap & mulai memperhatikan para juri. Mereka menatap ke tiga wanita di depan dengan gugup menunggu hasilnya. Gisela berdiri & menatap semua para penari.

"Aku & madame serta Maria sudah merundingkan hasil audisi Stella & Fiona. Dan kami memilih Fiona"kata Gisela.

"Apa?! Tidak mungkin!"seru Valerie kaget mendengar hasil juri.

Gisela tersenyum. "Kami tidak salah memilih"

Fiona menyunggingkan senyum senang. Beberapa teman memberinya selamat. Sementara Stella hanya berdiri dengan perasaan kecewa. Kenapa ia bisa oleng tadi, batinnya.

"Stella...."gumam Valerie memegang lengan sahabatnya

Tbc........

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top