KisahSekolahKita! 18
[prank]
"Yo!" teriak Yuuma.
"Napa?" sahut Yohio.
"Yo yo ayo! Yo ayo yo yo ayo!" (Meraih Bintang - Via Vallen)
"Bangsad."
[prank -2]
"Say?" panggil Len.
"Hah?" respon Miku. Pasti ada maunya kalau manggilnya gini. Otak Miku berputar cepat. Menebak sejuta kemungkinan.
Ternyata--
"SAYUR KOOOOOOOOL! SAYUR KOOOOOOOL! MAKAN DAGING ANJING DENGAN SAYUR KOOOOOOL!" (Sayur Kol - bocil instagram)
"ANJENG!"
(note : Sayur Kol - Punxgoaran band aslinya, tapi penciptanya gatau siapa)
[prank - 3]
"Hai adik berambut ungu~" Ted menyanyi sambil melirik Yukari.
"Hah?"
"Cantik manis nan imut luucuu~"
"Eh..."
"Dapat salam dari ayah ibu~"
Yukari blushing parah.
"Pulang nanti jadi... ULAT BULU!!!" Ted ngakak sambil ngibrit.
PLETOOOOOOK!
Pantofel Yukari tepat sasaran. Muka Ted berbekas kemerah-merahan.
"ULAT BULU MBAHMU KIPER!"
[prank -4]
Masih belum kapok kena tampol pantofel, Ted masih mencoba prank plesetan dari lagu Hai Adik Berjilbab Ungu.
(Note : tbh saia gatau sapa yang nyanyi. kasi tau saia, nanti saia kasi permen milkitod untuk 3 pemenang pertama /plak)
Ted jelalatan mencari mangsa.
Itu dia. Ada Defoko.
Defoko tengah duduk membelakangi Ted sambil makan donat. Ted mulai beraksi.
"Hai adik berambut ungu~ Cantik manis, cak ulat bulu~ Dapat salam dari ayah ibu~ Pulang nanti, jadi menantu~"
"HAH? BENERAN NICH ABWANG? UWUUUUU MWKASAK SWEEEH~ ACHU KAN JADI MALUUUU~"
Tada. Alih-alih dapat loli unyu, malah dapat si bencong ungu. Jeje yakin 90% dari kalian sudah tahu siapa itu.
"HIIIIIII! MINGGAT LU BANCI TERONG!"
"NIKAHIN ACU MAS TEDDDDDD~~~"
"AAAAAAARRRRGGGGHHHHHH!!!"
Azab ngeprank pakai lagu, dilempar pantofel dan dikejar penunggu lampu merah.
[azab]
"Sekian dari kami, kita lanjutkan ke sesi tanya jawab. Ada yang mau bertanya?" ucap Aria.
Beberapa manusia sudah angkat tangan dan buka mulut. Dan niat mereka pun terkubur bersamaan dengan munculnya slide baru.
AZAB BERTANYA TERLALU SUSAH DAN BERANAK SAAT PRESENTASI : MATI MENELAN FLASHDISK DAN KEJEPIT LCD LALU KETIBAN PROYEKTOR, JENAZAHNYA DIBUNGKUS LEMBAR SOAL, PERTANYAAN DI ALAM KUBUR DIPERBANYAK
[azab -2]
"Nganu..." Aoki buka suara. "Azab guru yang suka mempersulit siswa apaan?"
"Ya hampir sama sih, pertanyaan di alam kubur diperbanyak."
Keesokan harinya, di SMA Crypton langsung diadakan pengajian besar-besaran untuk guru.
[azab -3]
"Kalau azab komentator bola?"
"Matinya dikomentarin!"
"Gimana Li?"
Lily menarik napas panjang. "Iyaaa! Jenazah sudah diangkat! Sudah dimasukkan ke dalam keranda! Keranda mulai digiring, jenazah mulai diturunkan, yak! Jebret jebret jebret! Masuk masuk masuk! Sudah masuk dan OOOOOOHHHH TERTIMPA BATU NISAN RUPANYA!"
[azab -4]
"Anjer, serem amat. Kalo kuburan bersinar kira kira azab apaan?" Aoki nimbrung.
"Bisa jadi karena keseringan perawatan matinya glowing!"
[razia rambut]
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHA!"
Rusuh. Len, Kaito, dan Gakupo ngakak gara-gara ketemu Meito sore ini. Ketemunya di tempat yang biasa sih, di mie ayam perempatan Kazumashi. Tapi, ada sesuatu yang berbeda.
Meito gundul. Plontos. Botak. Kinclong. Hampir menyerupai Saitama.
Sebenarnya mereka ngetawain juga was-was. Takut aja kalau selain Meito gundul, power tonjokannya setara dengan Saitama bahkan sepuluh kali lipatnya. Bukan tak mungkin, sebab Meito adalah anak STM dengan pengalaman kerja, mbolos, dan tawuran yang jelas jauh melampaui mereka bertiga.
"TAWA TEROS SAMPE MAMPOS! PUAS PUASIN!" sembur Meito.
"MAKAN TU RAZIA RAMBUT!"
"GUE SUMPAHIN PAS BERAK TAI LU GA BISA PUTUS!"
[praktik kerja lapangan]
Sehari setelah terima raport, di mie ayam perempatan Kazumashi.
"Libur gaeeees! WOHO!" teriak Len heboh.
"Touring kuy!" ajak Kaito.
"Cuskan!" sahut Len.
"Pantai? Gunung?" tawar Gakupo.
"Gunung yang deket pantai!" ujar Kaito.
"Boleh juga ni!" ucap Len. "Tod! Ikut gak?"
"Gak bisa gan. PKL gue." ujar Meito seusai menyeruput kuah.
"MAKAN TUH PKL!" tawa trio VanaN'Ice untuk kesekian kalinya. Bahagia amat ngebully Meito. Mungkin mereka lupa kalau Meito ahli adu fisik, tidak seperti mereka yang jagonya gelud onlen.
"Awas aja! Motor lu mogok gak gue servis!"
[otw]
"Len mana?" Tanya Gakupo sambil menyedot es teh.
"Paling ntar lagi." respon Kaito sambil nyomot gorengan.
"Ngomong nya OTW mulu dari tadi."
"Kebiasaan. Entah juga OTW yang artinya apaan. On the way lah, on the WC lah, oke tunggu wae, ora telat wes, on two weeks lah, aneh aneh bae."
[karma]
"ZOOOOIII GAES! CUSKANNN! SI JONI UDAH SIAP NEEEEEEH!" Len datang dengan moge. (Buat yang belom tau, motor gede)
"Dih si bocil sok-sokan naek motor segede gaban!" cibir Gakupo.
"Besok gua naek tronton ae lah!"
"Udeh udeh. Hayuk berangkat!" Kaito ngegas motor diikuti Gakupo dan Len.
NGEEEEENG! REG REG REG NGENGENG NGENGENG /silahkan bayangkan suara motor orang pada konvoi alias kampanye/
DUOR! GUBRAK!
"NAON SIA!? SHOTGUN LEVEL 5!?" teriak Kaito.
"AKIKA KAGET ATUH! BANGSAT!" Gakupo nyolot anggun.
"Sorry gaes! Ban mbledos!" jawab Len ala emak-emak yang sempat viral kala itu. "Gimana neh?"
"Situ ada bengkel. Bawa kesono geh!" saran Kaito.
Len dengan senang susah--maksud saya susah payah menuntun Joni si moge alias motor geblek. Kaito dan Gakupo mengekor di belakang seolah paspampres menjaga cucu presiden.
"Samlekoooom! Mamank!"
"Saha sia?" Kepala coklat melongok keluar.
"LAH MEITO!?" Trio pejantan asoy melehoy melongo. Ternyata si anak STM UTAU yang sering mereka bully dengan sotoy.
"Lu pade!? Mau rusuhin gua PKL!?"
"Moge gua mbledos, gan... Benerin, please..." Len memasang muka kuchel-kuchel-shota-help yang spontan membuat seekor pedobear malang yang sedang menyeberang jalan tercengang lalu terpeleset dan menabrak jelangkung yang sedang asyik melakukan kiki challenge.
"Ogah. Ga sudi." ujar Meito datar ala-ala perempuan tsundere datang bulan.
"Plis laaaaah..." Len masih dengan jurus kuchel-kuchel-shota-help miliknya, bahkan mengupas bawang dengan harapan Meito sang atlet tawuran internasional bisa terluluhkan.
"Ada syaratnye." Meito menyeringai.
[bangkrut]
Kaito, Gakupo, dan Len bersama Joni yang telah diperbaiki melambai ke arah Meito. Meito membalas dengan lambaian berhiaskan lembar hijau setangan. Kenapa hijau? Saia tidak setega itu menulis lembar merah.
"Tai, biasanya gw morotin om om, sekarang gw yang kena palak om om..."
Karma itu ada, Len. Tinggal tunggu Lebaran, biasanya banyak.
/ITU KURMA TOLOOOOOL--/
[modus cemburuan]
"Tod." panggil Rana.
"Hah?" respon Ryuto.
"Waktu abang pergi ke Siborong-boooooorong..." Rana mulai nyanyi.
"Da--"
"BOBO SAMA SIAPA, NGAPAIN AJA!?"
[storytelling]
"Perwakilan lomba classmeet storytelling kelas kita siapa?" tanya Mako.
"Gue." jawab Sora.
"Coba liat teksnya?"
"Nih, barusan gue ketik." Sora bergeser, membiarkan Mako membaca ketikan gaje yang sarapnya menyaingi fanfic ini.
When my brother went to Siborong-borong, there was a heavy rain. He was very surprised and confused, because he never visited that place. Fortunately, there's Namboru Panjaitan who met and talked to him on the way. Then he took my brother to his house. Then, they ate dog's meat wih cabbage.
Cabbageeee~eee~eeee~
Cabbageeee~eee~eeee~
Let's eat the dog's meat with cabbageeeee~
"Jujur bro gue nyesel baca ini."
~sudah!
Zo! Watsap gengs! Kembali lagi bersama channel pemersatu bangsa kimi hime /plak.
abaikan.
Lama juga tidak apdet saia. Jangan lupa makan daging anjing dengan sayur kol /plak!
Hasta la vista (baca : males bikin author note),
Jejekeju~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top