KisahSekolahKita! -15
Selamat datang di chapter yang akan menjadi finale chapter untuk book gaje ini u_u
iya saia serius kali ini, turunin goloknya coeg /har har/
Saia sendiri juga bingung ini nge end nya gimana. Tapi di sisi lain saia juga udah lumayan kehabisan ide /har har/
Selamat membaca. :))
KisahSekolahKita #15
[Macet]
"Kenapa telat?" tegur pak Kiyo pada Wil yang baru masuk.
"Macet, Pak!"
"Bohong. Tadi saya lewat pasar, sepi. Nggak paingan."
"Yang macet motor saya, Pak."
[Macet -2]
"Kenapa lama banget ngumpulin ulangannya?" tanya pak Kiyo pada Wil setelah ulangan.
"Macet, Pak!"
"Dih. Pulpen kamu apa otak kamu yang macet?"
"Bapak ini menghina banget! Pulpen saya lah Paaak!"
"Gimana gak macet kalau buat nyimpen contekan?"
Wil, XI IPA 5, tercyduk basah.
[Adsense]
"BANGCAD! BABE! WASV! KONTORU!"
"Lu kalo ngegame bisa biasa gak sih!? Misuh mulu dari tadi!" keluh Sora saat mendengar Ted mengabsen penghuni kebun binatang satu-persatu sambil bermain game.
"Ericolim, Yanglek, Aukayin, sampe Asprinurdin jadi famous gara-gara kontoru vroh. Gue ngikut ah biar banyak yang nonton. Ntar dapet adsense ea." jelas Ted yang tetap fokus pada game-nya.
Kasane Ted, calon youtuber ter-toxic sedunia.
[UNBK]
"Tapi cara main lu UNBK Ted. Gue ga yakin ada yang nonton. Kalo pada nonton paling komennya juga ngeflame semua."
"UNBK naon?"
"Udah noob, bacotnya kenceng."
[Cakep]
"Ga selamanya perlu skill vroh. Asal muke lu cakep banyak yang nonton. Contohnya si Sereh Viloid itu."
"Dih, sadar diri napa. Tampang lu kayak jamban belom disiram sama Akaito."
[RIP english]
"Rana... Listen to me. Please stop being selfish, it doesn't make you look cute, and it's boring." Oliver menghela nafas.
"Selfish? Sejak kapan ku jadi jualan ikan?"
Oliver menepuk jidat. Lupa kalau nilai bahasa inggris Rana jeblok.
[Baka]
"BAKAITO! BAKAGAMINE! AAAAARGH!" teriak Aria yang frustasi. Pasalnya, dia dikelompokkan dengan manusia-manusia baka yang kelewat baka. Bukan IQ jongkok lagi sebutannya, tapi IQ nyungsep. IQ nya negatif.
"Saia baka ndak?" tanya Yuuma.
"WAIYA JELAS!" jerit Aria.
"Kok saia ndak disebutin?"
"AAAAAAAAAARGH! YUUMAHOOOOOOO!"
[Maho]
"Saia ndak maho mbaknya."
"ETA TEH GABUNGAN DARI YUUMA AHO BEGO! LAGIAN DI CHAP SEBELUMNYA ENTE NGE KABEDON LUKI, YA GAK!?"
[pleset]
"Lagian yuumaho tu merek motor mbaknya."
"YAMAHAL OGEB!"
[Tas]
"Buk! Rui berangkat buk!"
"Yoi! Hati-hati nak!"
Rui berjalan santai menuju tempat menunggu bis. Udara pagi yang segar. Matahari pagi yang cerah. Burung berkicau. Angin bertiup menyejukkan. Punggungnya terasa dingin--
wait. Anginnya bisa kena punggung?
"ALAMAKJANG GUE LUPA BAWA TAS!" Rui langsung berlari pulang.
[Hitam di atas putih]
"He, maksudnya hitam di atas putih apaan sih?" tanya Kaiko.
"Wil jadi semenya Dell."
Yan He, XI MIPA 1, fujoshi.
[scan]
"Lu kenapa, Kai?" tanya Miku pada Kaito yang tengah berpundung ria di pojokan dengan aura suram.
"...nilai senbud gue ga keluar, Mik..." ujar Kaito dengan aura yang makin suram.
"Lah kok bisa?"
"Gak tau... Kayaknya gue ngerjainnya udah bener, gue warnain lagi tu LJK pake pensil warna..."
Kaito Shion, tolol sampai ke DNA.
[Razia]
"Piko, besok potong rambut, ya. Gak boleh cowok rambutnya sampe sebahu." tegur kak Nemu.
"Halah, Gakupo-sensei gak papa tuh rambutnya panjang."
"Kan dia perempuan." jawab kak Nemu asal.
[Nasi telor]
"Lu kok kalo ke kantin beli nasi telor terus? Gak bosan apa?" tanya Yuuma saat mereka sedang makan siang di kantin.
"Lha mau gimana lagi? Duit gue cukupnya buat beli ini doang." Yohio menghela nafas.
[terakhir]
"UN gue mau usaha sendiri. Waktunya menunjukkan kemampuan gue setelah 3 tahun gue sekolah di sini." ucap Rei sambil mengepalkan tangannya.
"Tapi UN kan saat terakhir kita bisa bareng. Ujian terakhir kita bersama. Harusnya jadi kesempatan terakhir kita nyontek bersama dong." ujar Yukashi.
Niat Rei seketika runtuh.
[Nanggung]
Zunko mengumpulkan lembar jawab dengan kepala berasap. Lalu ia keluar dari kelas.
"Zun, yang essay lu jawab semua?" tanya Nero yang juga sudah selesai.
"Kagak. Nomer 2 mintanya 5 gue jawab 4. Nomer 5 mintanya 3 gue jawab 2."
"Lha nanggung amat?"
[Tidak kuat]
"Otak gue gak kuat bro. Gue jawab lagi juga paling salah. Sama aja. Mending kosongin sekalian."
Tohoku Zunko, XI MIPA 4, lelah.
[Nilai]
"Yee, lu mah. Diisi aja, ngarep dapet ongkos nulis. Lumayan lah nilai 1." ujar Nero.
"Kalo bu Miriam yang buat soal mah ngga ada ongkos nulis gituan."
[Pelit]
"Dih, pelit amat..."
"Mending. Daripada sama mak Meiko, PTS matika gue kemaren ancur berantakan."
"Matika mah se angkatan remuk semua kali."
"Bukan gitu. Ya kali gue cuma salah plus minus di akhir terus cuma dikasih nilai 1."
"Yee, ga bersyukur lu. Dapet nilai aja udah seneng kita."
[males]
"Lu kagak nyatet?"
"Gak ah, males." ucap gadis berambut hitam sambil menaikkan kacamata frame putihnya, lalu kembali bermain HP.
"Nyatet males, fanfic update terus. Dasar author bejat."
"Gue hiatus kangen lu entar." ancam Jeje.
KisahSekolahKita #15 (final chapter) end.
Tamat.
The end.
Don't kill me because of this /har har/
Masih banyak proyek receh dari saia kok /slap/ /har har/
Terimakasih untuk pembaca setia yang senantiasa mensupport jejeh dengan segala kerecehannya <3
Jaa, mata ashita, hasta la vista :)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top