Kisah Sekolah Kita! -6
[Pelit]
Ini pas istirahat.
"Iroha! Pinjem duit, dong!" Seru Kikaito.
"Nih!" Iroha ngasih lima ribuan.
"Maaciih~ Iroha baik deeh~"
Ini pas ulangan.
"Iroha! Jawaban nomer 12 apa?" Tanya orang yang sebelumnya nanya.
"Yee! Enak aja!"
"Ih pelit dah!"
Iroha itu pelit apa baik, sih?
[Mata]
Saat guru menerangkan, Kikaito menutup mata.
Saat guru memberi ulangan, Kikaito membuka mata.
Untuk meng-copy jawaban temannya.
[Budek]
"Gum! Gumiya! Nomer satu!"
Gumiya tak merespon.
"Gumiya Nakagawa! Woy! Nomer satu apa!"
Gumiya masih tak merespon.
"GUMIYAAA!" Teriak Kikaito dengan suara pelan (gimana jelasinnya yak? XD)
Berpasang-pasang mata memandang Kikaito. Kikaito tepuk jidat.
Orang pinter mendadak budek pas ulangan. Ah, kenyataan yang cukup pahit.
[Sensi]
"Eh, kemaren gue ketemu si Lui di--"
"APA NGOMONGIN GUE HAH?" teriak yang namanya disebutkan.
"Gapapa kok. Woles cuy, gue cuma mau cerita pas gue ketemu elu... wolesss..." Ted sweatdrop.
Sensi banget sih orangnya. Peka banget sih kupingnya.
[Peka]
Lui peka kalo orang ngomongin dia. Masalahnya dia gak peka kalo ada orang yang ngegebet dia.
Ring ngegalau di taman sekolah mikirin nasibnya.
[Datang]
Meniru gaya menjelaskan dari guru yang menyebalkan adalah hal yang menyenangkan. (Kata authornya)
"Jadi, selama pelajaran kalian harus fokus! Supaya di otak langsung..." Gumi menggantungkan kalimatnya.
"TEK!" Aria, Miki, Rin menjentikkan jari.
"Ini namanya jaaa... jaaaa... jaaa..." Miki memisahkan dua benda di tangannya.
"JA*NCUK!" teriak Aria, Gumi dan Rin.
"Salaaah! Jarak! Kalian yang FOKUS dong!" Seru Miki. Yang lain ngakak.
"Permisi, numpang lewat yaa" bu Meiko tiba-tiba lewat.
"Iya, Bu!"
Kemudian hening. Setelah Bu Meiko tak nampak, Rin bicara.
"Kampret, lagi dihina malah dateng orangnya... Untung gak sadar dia."
[Minta]
Ini ketika Rin masih SD.
"Maaak! Beliin komik!"
"Oke Rin, besok kita ke toko buku."
Ini ketika Rin masih SMP.
"Maaak! Beliin komik!"
"Yaa, minggu depan."
Dan yang ini ketika SMA.
"Maaak! Beliin komik!"
"Nggak! Mending kamu beli buku pelajaran yang lebih bermanfaat!"
Rin ngegalau di toko buku mikirin nasibnya.
[Mimpi]
Di hari menjelang ulangan.
"Kata emak gue, kalo gue ranking 1 bakal dibeliin Samsungkem yang Jetujuh itu!"
"Kalo IPA gue dapet 100, gue bakal dikasih Oppoi yang terbaru sama bapak gue!"
"Mimpi lu pada."
Semua siswa kelas 12-F langsung men-deathglare Anon, yang notabene adalah siswi langganan ranking 1 di kelas itu.
[Iri]
'Gue ranking 1 terus, tapi gue gak pernah dapet barang bagus...' batin Anon iri.
[Sakit]
Piko terbaring di rumahnya. Lemas. Dia demam.
Tiba-tiba ada banyak pesan dari aplikasi Veveem masuk ke HP-nya.
[Kanade Yohio - Gambar Diterima]
[Kanade Yohio - Nomer 37]
[Miku H - Gambar Diterima]
[Miku H - Nomer 21 sampe 30 yak. Fast]
[Aria - Gambar Diterima]
[Aria - Pik, tolong itungin soal yang tadi gue fotoin. Yang dibunderin yak]
Manfaatin temen yang lagi sakit sebagai tempat bertanya pas ulangan. Bagus banget ya.
[Tanya]
"Woy! Bayar utang lu!" Yuu menghampiri Kyo.
"Gak!" Tolak Kyo.
"Kalo elo gak bayar, elo kagak boleh nanya sama gue pas ujian!"
[Beda]
"Halah! Gue masih bisa konsultasi ke Len kek, Luki kek!" Kyo mengelak.
"Kan ruang ujiannya beda."
Kyo kicep.
[Ganteng]
Kelas 10 mendapat lembar pendaftaran ekstrakulikuler.
"Flower, mau ikutan ekskul apa?" Tanya Rion.
"Aku sih ikutan marching band aja!"
"Loh, katanya kamu gak bisa main musik?"
"Soalnya, katanya cowok yang ikutan ekskul marching band ganteng-ganteng!" Flower ngiler.
[Absen]
Fukase membereskan daftar hadir ekskul marching band. Dilihatnya nama Flower sudah kosong 3 kali.
Mungkin karena Fukase kangen, dia bertanya pada Tone Rion yang notabene adalah sahabatnya.
(Ciee Fukase udah bisa move on dari Rana cieee)
"Dek, kok temenmu yang rambutnya kucir dua itu jarang berangkat eh?"
"Oh, si Flower?"
"Iya dek. Nanti gak bisa ngejar materi, kalo mau lomba nanti jadi susah."
(CIEE FUKASE PERHATIAN CIEE #digampar)
"Males dia kak, soalnya gebetan dia jarang ikutan ekskul."
Fukase garuk tembok untuk kedua kalinya.
[Gebetan]
"Emang gebetannya si Flower tuh siapa, sih?"
"Sebenernya, gebetannya dia itu kakak."
Fukase berjanji akan lebih sering berangkat ekskul.
[Salah]
"Beneran nih? Perasaan aku berangkat terus deh."
"Iya bener! Flower bilang dia suka sama kakak kelas yang main snare drum! Terus dia galau gara-gara kakak itu nggak pernah berangkat!"
"Oh, itu mah si Akaito, dek..." Fukase mendadak lemes.
"Jadi salah ya, kak?" Rion nyengir.
[Lihat]
Kaito menatap Miku dengan intens. Memperhatikan penampilannya dari atas sampai bawah. Mencermati aksesoris dan seragamnya.
"Apaan sih liat-liat?" tanya Miku risih.
"Gapapa. Disuruh sama Len ngamatin!" jawab Kaito asal.
[Rinci]
"Tadi si Miku penampilannya kayak gimana?" Tanya Len disaat jam istirahat.
"Iket rambutnya warna putih, kalung sama antingnya ada gambar negi, terus gelangnya warna ijo, pake behel, kancing lengan baju yang sebelah kiri copot, roknya belom disetrika, terus kaos kaki kanannya melorot 0,000000000000000001 cm!"
Kaito Shion, pengamat yang baik.
[Behel]
"Eh, Miku, denger-denger lu pake beha, ya? Beha lu warna apa?"
"..." yang ditanyain cuma diem. Dengan tangan terkepal siap nonjok.
"Eeeeehhhh maksud gue behel! Iya behel! Seriuuuuuus!"
Kagamine Len, salah ngomong depan gebetan.
[Terkenal]
Keesokan harinya, ketika Len melewati koridor.
"Eh itu Len-senpai kan?"
"Yang orangnya mesum itu?"
"Iya! Masak kemaren dia nanyain warna behanya Miku-senpai?"
"Ih! Amit-amit deh! Walaupun mukanya lumayan tapi otaknya kayak gitu!"
Wah ternyata gue famous juga ya! batin Len.
CHAP 6 END~~
Maapkan dakuh yang lama ga updateee! Hapekuh eror dan dakuh terpaksa update dari warnettttttt :(
Last, mind to VoMment? #Kabur #DikejarAbangAbangWarnetKarenaGaBayar
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top