Kisah Sekolah Kita! -5
[Kenalan -2]
Merli masuk kelas 10-D sambil senyum malu-malu. Ternyata nggak ada tempat kosong selain di sebelah cowok berambut dan berkulit hitam.
Kulitnya cokelat gelap gitu deng bukan item.
"Mm... Aku boleh duduk disini gak?"
"Boleh! Gak usah malu, hehehe." Respon cowok itu.
Merli menaruh tas. Duduk.
"Kenalan dulu yuk... Merli Lapis." Merli mengulurkan tangan.
"William Kazeyama."
"Panggilannya apa?"
"Panggil sayang aja."
William (Wil) Kazeyama, usaha.
[Item]
"Kalo panggil item boleh nggak?" Canda Merli.
"Kamu juga item, lhooo~" goda Wil.
"Eh, iya. Hehehe... Yaudah aku panggil Wil aja."
"Kalo gitu aku panggil kamu item, yaa~"
"Enak aja! Kamu juga item!"
Intinya, Merli dan Wil itu sama-sama item kulitnya.
Eh, cokelat gelap deng.
[Ngejar]
Hari ini, Fukase si jomblo ketikung nan rese lagi cape. Hari ini dia emang nggak ngejar Rana, gebetannya yang ditikung sama Oliver. Hari ini dia ngejar guru seharian.
"BU LENKAAAAAAAA! Absen materi MOS kelas 10 belom ditandatangan, buuuuuu!"
Jadi pendamping MOS itu berat, Jenderal!
[Cari]
Dari lorong kelas 10-A_B_C, Fukase naik tangga ke lorong kelas 10-D_E_F. Gak ada. Di kantin, gak ada. Di kantor, gak ada. Di lorong kelas 11 gak ada. Di lorong kelas 12 gak ada. Di lab, perpus, gak ada juga.
Fukase merosot di dinding lab Komputer. Udah mau tepar dia. Salahkan dirinya yang belom sarapan dan buru-buru berangkat sampai lupa minta duit jajan.
Terus Piko keluar dari lab. Biasa abis ngebajak wifi.
"Lu kenapa? Kayak orang abis dari gurun Sahara aja." Piko ngeliatin Fukase yang udah keringetan kayak orang abis lari dari kenyataan. (Fukase emang selalu gitu sejak ketikung)
"Lu liat Bu Lenka gak?" Fukase masih dalam posisi setengah tepar.
"Di kelas 10-B. Lagi ngisi materi. Buruan gih, diabsen."
Fukase garuk tanah.
[Nama]
Suatu siang di kelas 10-D. Hatsune Miku lagi ngedata siswa.
"Eh kamu! Yang pojok kanan! Namanya siapa?" Miku nunjuk cowok rambut pirang pake jepitan.
"Rinto!"
"Nama bapaknya siapa?"
"Bapak Rinto."
Wah ini anak ngajak gelut, batin Miku.
"Nama ibu?"
"Ibu Rinto."
Wah ini anak beneran ngajak gelut, batin Miku.
"Nama panjangnya pasti Rintooooooooooooooo!"
"Salaaaah! Nama panjangku Rinto Kagamine!" Rinto dan anak kelas 10-D ngakak puas.
Miku garuk tanah bareng Fukase.
[Besok]
Pak Kiyoteru geleng-geleng kepala liat dua makhluk sarap lagi garuk tanah di deket lapangan.
"Miku! Fukase! Jadwal berkebun dan kerja bakti itu besok!"
Miku dan Fukase pengen lempar tanah ke muka Pak Kiyoteru.
[Malu]
"Ayooooo, siapa yang mau jadi ketua kelas?" Len teriak-teriak di depan kelas.
Kelas 10-A hening. Adek kelas menunduk malu. Nengok kanan nengok kiri nunduk.
Len geregetan. Dulu, teman-teman sekelasnya rebutan peran itu.
"Dek! Gak usah malu dong! Kayak Kak Len di depan tuh, pede!" Seru Rin, kakak kembar Len.
"Sebenernya Kak Len itu urat malunya udah putus, makanya dia pede!" Celetuk Kaito dari luar kelas.
Kelas 10-A gaduh. Rame. Pada ngakak.
Len ngelempar sendal ke muka Kaito.
[Garing]
"Oy! Oy! Kelas lu rame gak? Pada ngakak gitu gak?" Tanya Yan He pada Rin di sela-sela jamkos MOS.
"Tadi nggak, tapi sekarang ngakak sih, gara-gara si Kaito!" Ucap Rin.
"Saranin gue lawakan, kek! Kelas gue garing banget nih kayak krupuk mlempem." Keluh Yan He.
"Krupuk mlempem tuh alot, gak garing, Yan He."
[Takut]
"Lah kok bisa garing gitu? Perasaan partner work elu orangnya kocak dah." Tanya Rin.
"Tetep pada takut ama mukanya si Gakupo. Gakupo kan mukanya stoic gimana gitu."
Gakupo Kamui, berpotensi jadi preman sekolah.
[Ganas]
Sedikit fakta, Yan He lebih mengerikan, tapi ga keliatan selama dia belom marah.
[Baka]
Suatu siang saat materi kerajinan tangan dan kesenian.
"Anon! Anon! Anak kelas 10-C ada yang luka! Ada betadinenen kagak?" Seru Kaito heboh.
"Betadinenen kagak ada!"
"Kalo betadinenen merek lain?"
"...mending lu cari sendiri deh..."
Sekarang Anon mengerti kenapa Kaito dibilang baka.
[Nyanyi]
Ini kelas 12-A saat tugas upacara.
"...deee...ngaaaar... seee... luuu... ruuuuh..." (pelan)
Ini kelas 12-A saat pelajaran Seni Budaya.
"Dengaaaar.... seeeeluuuuruuuuuuh..." (keras dikit)
Ini kelas 12-A saat jam kosong.
"LEEEEE! HAK EEE HOKYAA! EEEEE AAAA! PERINDO PERINDO JAYALAH INDONESIAAAA!"
Beda, kan, suaranya?
[Pinjam]
Ini Yuuma pas lagi nyatet.
"Kai, ntar gue pinjem catetan elu yak!"
Ini Yuuma pas lagi nggambar.
"Kai, gue pinjem pensil, penggaris, ama penghapus lu yak!"
Ini Yuuma pas laper.
"Kai, pinjem duit elu yak!"
Kaito garuk tanah di tempat yang sama dan waktu yang beda dengan Fukase dan Miku.
[Hape]
"Yum, sebenernya elu tuh dikasih duit jajan gak sih sama ortu?" Keluh Kaito. Cie capek diutangin melulu.
"Dikasih lah! Emang kenapa?" Yuuma ngorek hidung.
"Kok lu ngutang terus sih ama gue?"
"Duit jajan gue lagi dipotong cuk, gara gara gue ngerusakin hapenya si Mizki."
[Duit]
"Sekarang duit jajan lu berapa?"
"30 rebu, Kai."
"ANJRIT! LU BANYAK DUIT GITU! GUA MAH DUIT SEGITU BUAT 3 HARI!"
Yuuma, banyak duit banyak utang.
[Game]
"Bentar. Elu bayar kas dan jajan pake duit gue. Terus duit 30 rebu tuh buat apa?" Kaito penasaran.
"Buat main game di Nakajima Game Center." Yuuma nyengir.
[Banyak]
"Eh. Lu kan kalo minjemin gue duit biasanya sampe 15 ribu. Katanya jatah elu 10 ribu per hari?"
"Salah deng, 10 rebu itu sisa duit gue sehari."
"AH ELAH! LU BANYAK DUIT JUGA!" Yuuma menggeplak Kaito.
[Kuota]
Pukul 07.00
Oliver menghidupkan handphone. Tak ada notifikasi, bahkan dari Rana sang kekasih.
Namanya juga kuota habis.
[Jomblo]
Pukul 07.00
Yohio menghidupkan handphone. Tak ada notifikasi, bahkan ketika data seluler dihidupkan dan jaringan sedang mulus-mulusnya.
Namanya juga jomblo ngenes.
"GAUSAH NGEHINA LU, THOR!"
Ah, bodo amat XD
[Wifi]
Pukul 15.00.
Karena dia tak mau berhadapan dengan Rana yang mengamuk karena tidak dihubungi seharian, Oliver mencari Wi-Fi di sekelilingnya.
Berani numpang bacok (terkunci)
Ciee ga punya paket internet (terkunci)
Maunya kok gratisan (terkunci)
Ngandelin wifi gratis mulu. Modal dong, coeg (terkunci)
Wifi mulu dicariin, cari pacar kapan? (Terkunci)
Oliver garuk tembok, merasa terhina oleh kalimat terakhir
[Lemot]
"Eh, gue kan udah gak jomblo! Bego nih authornya!" Pekik Oliver.
[Kangen]
Pukul 19.00.
"IH OLIVER MAH! GA ADA KABAR!" Teriak Rana di kamar sambil video call-an sama Kokone.
"Sabar, cuk... Jangan keras-keras kali teriaknya..." keluh cewek rambut hitam di seberang. Kupingnya udah pengang gara-gara temennya yang labil ini teriak-teriak mulu.
"GA NGUCAPIN GOOD MORNING LAH, GOOD AFTERNOON LAH, M*A*S*T*I*N GOOD LAH, DIA PEKA GAK SIH KALO GUE KANGEN?"
Hening di seberang.
Kokone mengakhiri panggilan video.
Rana garuk tembok.
Kangen emang bikin orang agak gila.
[Tethering]
Tethering atau hotspot portable. Teknik licik yang biasa dicoba oleh si author cantik kala tidak punya kuota.
(Readers yang mau muntah, silahkan, kamar mandi di sebelah sana *tunjuk kamar Len Kagamine*)
Tethering adalah berbagi koneksi internet (wi-fi) menggunakan smartphone. Hasilnya, smartphone yang dihidupkan wi-finya, jika perangkat lain menyambung ke wi-fi itu, kuota internet sang pemilik smartphone akan terkuras.
"Akaitoooo! Minta tethering dong! Buat browsing tugas!"
"Iya bentar gue idupin!"
Setelah memenuhi permintaan Ted, Akaito melanjutkan bermain game. Akaito tak keberatan karena dirinya memang baru membeli kuota internet kemarin.
Tak lama, menyadari smartphone-nya mengalami lag, Akaito mengecek notifikasi.
Tethering atau hotspot aktif
10 perangkat tersambung
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"ANJING!" Teriak Akaito.
[Password]
"Woy! Tethering-nya Akaito password-nya apa?" Tanya Oliver pada Len.
"Paswordnya *piiiip*!"
Lalu pertanyaan itu diulang oleh orang yang berbeda dan dijawab oleh orang yang sama.
[Operator]
SMS masuk dari operator. Jantung Akaito seketika berdetak kencang.
Nggak, Akaito gak pacaran sama si operator. Takut aja kalo isi SMS-nya itu--
Kuota internet sudah habis. Silahkan beli paket internet lainnya di...
--tuh kan, author kan udah bilang.
[Nasib]
"WOY! KOK TETHERINGNYA MATI? GUE LAGI BROWSING NOMER 4 NIH!"
"JANGAN DIMATIIN WOY! GUE LAGI CHAT SAMA SI RANA NEH!"
"WOY IDUPIN LAGI NAPA? GUE LAGI NGESTALK RIN KAGAMINE NIH!"
"ANJRID LU! GUE DOWNLOAD GAME JADI KEPUTUS NIH!"
"KAMPRET NIH ORANG, GANGGU ORANG NONTON B*O*K*E*P AJA!"
Mereka seenaknya mengeluh tanpa mengetahui nasib orang yang dimintai tethering.
CHAP 5 END XD
Lagi banyak inspirasi nihhh XD good mood juga, tapi tidak menjamin update bakal cepet #dibakar
Mind to VoMment? XD
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top