[Part:9]

Saburo menghela napas panjang lalu melirik spion,ia lalu memejamkan mata dan akhirnya tertidur,"Saburo..  bangun..."Riou membangunkan Saburo yang masih tertidur dengan nyamannya saat mereka sampai,"Ugh...ya"erang Saburo lalu membuka matanya sedikit,"Dimana kita?"tanyanya pelan,Riou hanya mengecup kening Saburo lalu menjawab,"Kita di rumahku ingat?"

"O..oh iya"Saburo lalu melepas sabuk pengaman dan ia turun lalu melangkah secara hati-hati,Riou membantu Saburo dengan cara menuntunnya yang masih setengah sadar menuju rumah,"Baiklah... sementara aku mengaktifkan ranjau dan jebakannya kau bisa istirahat atau sekadar main game"ucapnya sambil menyerahkan hp,"Hm...baiklah"gumam Saburo lalu masuk dan duduk dikursi,ia membuka jaketnya diikuti membuka kausnya,"...oke...sekarang"ia lalu mengambil beberapa benda ditasnya,"No..."Riou langsung menyambar tas milik Saburo lalu menjauhkannya,"Cukup main game dari game consoleku! Tidak lebih dari itu!"larangnya

"Tunggu bentar elah!"gerutu Saburo sambil menyambar skapel,ia lalu menggigit kausnya erat-erat sambil menggunakan bius,"Eh... lah... Saburo..."Riou segera menangkap Saburo yang hampir terjatuh dari kursi akibat efek obat bius,"Istirahat tidak harus seperti ini..."ucapnya sambil menyingkirkan rambut yang menghalangi wajahmu,"Di...am"perintah Saburo sambil menggoreskan skapelnya ketempat tulangnya yang patah lalu mulai mengoperasi tubuhnya sendiri,"Loh... eh... apa masih ada bagian yang belum diobati?"tanya Riou sambil menatap Saburo,"Ada...yang belum"jawab Saburo lalu menyelesaikannya dengan cepat,"Hh... aku akan memberi pelajaran pada anak koas itu"gumam Riou,"Udahlah"Saburo melepas bekapan,"Tolong jahitkan"pintanya lembut

"A... ya"tanya Riou sambil memulai jahit luka Saburo,"Mau makan apa? Nanti aku buatkan"tanyanya

"Apa aja"jawab Saburo lalu mengerang pelan,"Sudah belum sih?"tanyanya lagi,"Udah dari tadi"jawab Riou yang ngomong dari dapur sambil masak,"Anestesimu masih bekerja jadi wajar kau tak merasakan apapun bahkan ketika aku sudah selesai dan lanjut masak,"O..oh"Saburo lalu duduk  sambil sedikit mengerang,"Riou-san,disini ada jaringan internet?"tanya Saburo

"Oh... aku pakai wifi, sambungin aja... kata sandinya saburouke kecil semua gak pake spasi"jawab Riou sambil membawakan sup ayam ke hadapan Saburo,"Ayo makan..."ajaknya,Saburo terdiam mendengar jawaban Riou,"Sialan"umpatnya sebal,"Ya deh ya deh"gumamnya sambil menyalakan laptop lalu menyambungkannya ke jaringan wifi,"Sambil makan, nanti minum obat"ucap Riou lalu mulai menyuapi Saburo,"Wifi ku jangan dipake zina mata!"ucapnya memperingatkan

"Maaf kubukan si kelinci bang*** mesum gatau tempat"ucap Saburo dengan nada dingin lalu mulai membuat dan mengirimkan berita hoax (yang sebenarnya bukan hoax) tentang Len,"Hm... dia? Berita jenis apa yang kau sebarkan dengan membawa namanya?"tanya Riou sambil memakan sup ayam yang sebelumnya baru 1 suap masuk mulut Saburo,"Hei... mau membuatnya sedikit kesulitan?"tanyanya lagi

"Oh itu?"Saburo melempar smirk andalannya,"Kusebarkan kalau dia pernah mabuk sampai memerkosa beberapa gadis,tapi...hanya aku yang tau berita itu"jawabnya sambil terus memgetik dilaptopnya,"Hm... begitu, kau saksinya? Atau korbannya?"tanya Riou lagi sambil kembali nyuapin sup ke mulut Saburo yang langsung memakannya.Saburo terdiam,ia berhenti mengetik saat mendengar pertanyaan Riou,ia lalu menunduk,"...aku korbannya"Riou ikut terdiam mendengar jawaban Saburo,"Tak apa, tapi sepertinya dia belum sampai mengambil keperjakaanmu"ucap Riou lalu mengecup pucuk kepalam Saburo

Saburo mengangguk pelan,"Dia..."ia menggantungkan ucapannya,"Oke jangan marah,tenang dulu ya"peringatnya sebelum mengatakan hal yang membuat Riou murka,"...mengambilnya"cicitnya pelan,memberi sedikit penjelasan

"... aku nggak akan marah cuma gara-gara itu. Tapi akan kupastikan batangnya putus setengah besok pagi"

Saburo kontan menjatuhkan hp yang sedang dipegangnya ke gelas minumannya,"Uh...baiklah"gumamnya.Riou speachless menatap hpnya yang kecemplung ke air minum,"Ehehe... tenang tenang itu cuma hadiah kecil dari mantanku, gapapa rusak juga"ucapnya pada Saburo

"Ini kan hpku"sahut Saburo dengan nada datar,"Mirip ya?"tanyanya sambil mengambil hp yang masih terendam digelas,"Dahlah,ga ada isinya juga"ucapnya lalu membuang hpnya keluar,"Ah.. ya... nanti aku kabarin Ichiro-kun kalau hpmu rusak, jadi bisa lebih lama main sama kamu deh...Habisin dulu makanmu"kata Riou lembut

"Hp rusak? Kan ada laptopku"kata Saburo lalu menunjuk laptopnya,"Terus ada ini"lanjutnya sambil mengeluarkan peranti mungil yang berbentuk liontin,"Terserah...."gumam Riou sambil membuka berita dari HP nya,"Hm... akhirnya..."ia berbicara pada dirinya sendiri setelah lihat berita,"Apa?"tanyanya dengan nada datar lalu menatap kedua tangannya yang diperban,"Oh ya"ia berbisik pada dirinya sendiri

"Rencanaku berhasil mulus"ucap Riou sambil menunjukan video gedung perkantoran yang terbakar bagian atasnya,"Hari ini ada simulasi kebakaran, semua karyawan & staff sedang keluar dan...
BOOM...
Ada ledakan dari dalam gedung perusahaan Kagamine"jelas Riou semangat,"Oh,terus kenapa rupanya? Lo segitu doang seneng gitu?"tanya Saburo dengan nada datar,ia laku menengadahkan tangan,"Obat Saburo"pintanya.Riou memutar bolamata malas,"Senang? Ya.. tentu aku senang. Menghancurkan asset berharga milik orang yang telah menghancurkan Saburo ku itu sangat menyenangkan, ah... ya ini obatnya"jawabnya seraya menyerahkan obat,"Hati hati jangan sampai tersedak"ucapnya memperingatkan

"Hm...makasi"ucap Saburo lalu meminum obatnya sebanyak tiga tablet,ia lalu menghela napas panjang,"Tapi oi!!"panggilnya,"Hm... nande?"jawab Riou sambil sedikit terkekeh,"Lo ya...."Saburo mencengkram kerah Riou keras lalu mengangkatnya,"Gara-gara elo make hypmic gak liat tempat....SABURO JUGA KENA TOL**,KAN DIA NGGAK MAKE EARPHONE GOBL**,MANA ABIS ITU DIA DITENDANGIN LAGI! LO KESEL LIAT TEMPAT JAN***! KAN SAMA AJA LO NYELAKAIN SABURO BANG***"amuk Saburo lalu membanting Riou ke lantai dengan sangat mudah,"Ugh..."Riou mengerang ketika ia merasakan punggungnya menghantam lantai,"Ugh... gomen.... aku salah, aku terlalu gegabah mengambil tindakan"ringisnya berusaha bangkit,"Lain kali aku akan lebih hati hati"lanjutnya

"Yodah"Saburo mengalah,tapi ia tetap menatap tajam Riou,"Sekali lagi lo buat gitu,gue patahin leher lo sekalian"ucapnya sebelum terduduk dilantai

"He.... maafkan aku"

"Ugh...Riou-san...kau kenapa ada dilantai?"

"Tak apa, hanya mengikuti seekor semut berjalan"

"Bodoh"

Riou tersenyum lalu menarik Saburo menuju futon,"Tidur! Besok masih ada hari baru yang harus kita lewati"pintanya,"Ya baiklah..."gumam Saburo,ia langsung menarik Riou(nya) lalu memeluknya erat,"Hm... jarang sekali kau memulai duluan"gumam Riou sembari mengusap kepala Saburo lalu tertidur,"...bodo ah"gumam Saburo lalu ikut tertidur

Paginya,terlihat Saburo masih tertidur sambil memeluk Riou,dengan hiasan dengkuran pelan nan lembut dari bibir Saburo,"Yang...  bangun yang.... malem jumat yang"ucap Riou berusaha membangunkan Saburo,Saburo terkejut dan langsung bangun,"Hm... kenapa? Salah aku minta sesuatu di malem jumat?"tanya Riou,"Ng..nggak sih"jawab Saburo agak ngeblush,"Gak salah"

"Oke, sini"Riou meminta Saburo duduk di pangkuannya,Saburo merayap malas kepangkuan Riou soalnya masih ngantuk berat,"Hm... masih ngantuk?"tanya Riou sambil mengecup pipi putih Saburo,"Yaaa~"erang Saburo malas
"Hm... padahal aku mau ngajakin kamu buat itu"ucap Riou sambil menundukkan kepala di bahu kirimu.Saburo mendadak sadar setelah mendengar ucapan Riou,"Hah?"

Riou ikut terkejut lalu menatap Saburo,"Ahaha kenapa kaget? Mumpung malem jumat lho"

"Baiklah baiklah"ucap Saburo pasrah,"Nah... oke"gumam Riou lalu memutar tubuh Saburo yang membuatnya menghadap arah yang sama dengan Riou,"Hehe jangan takut ya...."ucapnya,"Ya..."sahut Saburo sambil tersenyum,Riou lalu memutar film horor,saat ada jumpscare,Saburo terkejut dan langsung meringkuk dipelukan Riou,"K..kowaii..."gumamnya ketakutan,"Oh... tenang tenang, aku disini"ucap Riou lalu memeluk Saburo,Saburo membalas pelukan Riou,'Hehe...i got u'batin Riou,namun ia berkata,"Oh... baiklah, aku tak akan memaksamu nonton"

"Yokatta,thanks god"ucap Saburo lalu mengucapkan berbagai kata syukur seperti habis dapat duit satu milyar,"Oh ya..."Saburo menatap mata Riou,"Ini kan ditengah hutan,kok...kamu bisa masang wifi?"tanyanya penasaran,"Ntah... Jyuto yang masangin. Dia sering marah-marah sendiri gara-gara gak ada sinyal disini"jawab Riou yang langsung membuat Saburo cengo,"Kukira kau mem-bom providernya karena nggak dapet sinyal"

"Hm... tentu saja tidak"jawab Riou sambil menaikkan baju Saburo,"Oh,soalnya kukira kebarbar-anmu yang hakiki nggak kira-kira tempat"goda Saburo,"Kayak si kelinci yang mesumnya gak kira-kira"lanjutnya,"Oh... ya maaf saja aku tak se barbar anak MTC lainnya"sahut Riou lalu melepas baju Saburo,"Hei... apa tidak apa apa?"tanyanya agak khawatir,"Tak apa kurasa"jawab Saburo tersenyum manis,"Hei... aku khawatir dengan lukamu"ucap Riou sambil mengusap perban yang menutup luka sisa bedah,"Dan lagi, aku khawatir dengan keadaanmu yang masih sangat muda"

"...oh iya ya"Saburo tersenyum manis,"Tenanglah,aku tak apa kok"kekeh Saburo lalu melanjutkan,"Dikeroyok aja sering,masa gini doang gak sanggup?"ucapnya tenang,"Hei... aku tidak setega anak-anak sialan itu"ucapnya sambil membuka baju tentaranya,"Kalau keberatan akan kuhentikan secepatnya"ucapnya lalu mulai mengecup leher jenjang Saburo,"Ya,tak apa kok"sahut Saburo tersenyum tipis,"Hm..."deham Riou lalu menggendong Saburo menuju kamar,"Hei... kali ini aku ingin melihatmu yang memimpin, ya... untuk jaga jaga juga kalau saja lukamu nanti jadi terasa sakit jika aku yang melakukannya"

"Uh? Baiklah"angguk Saburo,"Sa... mainkan punyaku"Saburo langsung mencium bibir Riou ganas lalu mendorongnya ke futon,"Mh... nice babe"desah Riou pelan lalu tiduran di atas futon karena daya dorong Saburo yang cukup kuat,ia lalu mulai memainkan nipple Saburo di tengah ciuman panas yang membuat Saburo mendesah pelan

♡☆♡☆
Adegan nganunya ga ada ya:) ini cuma lil smut doang ko;)

Ini chap tersyseh ngeditnya:") gegara kasian ama Saburo(hah?)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top