Chapter 6
Hati-hati Typo bertebaran dimana-mana!
Jangan lupa Voment oke guys jangan jadi sider wae wkwkwk 😂😂
^_^ Happy Reading ^_^
Chris tampak berbasa-basi untuk menanyakan kabar seorang Mercus Wesley yang tak lain musuh bebuyutannya.
Chris tampak berdehem dalam vidio itu.
"Angela bagaimana keadaanmu? Mengapa kau tak membalas pesan dan tak mengangkat telpon dariku? Aku merindukanmu" raut wajah Chris sayu ketika dia mengatakan 2 kata terakhir di kalimatnya, seakan dia benar-benar merindukan Angela. Tapi Angela paham, seorang Chris sangat mudah mengatakan itu kepada para wanita yang setelah ditidurinya.
Tentang Angela yang tak mambalas pesan dan tak mengangkat telpon dari Chris itu memang handphone Angela sedang mode silent di dalam tasnya. Memang semenjak handphonenya jatuh cantik mengenai lantai handphonenya mulai sedikit gila. Termasuk pindahnya dari mode normal ke mode silent. Bahkan menyentuh layarnya saja selalu berpindah kemana-mana.
Hari ini memang super sibuk karena banyaknya kerjaan yang harus diselesaikan hari ini jika memang tidak ingin lembur. Ia tak ingin pulang malam. Karena ia sedikit takut di kegelapan. Termasuk berada diluar pada malam hari. Setiap kali lembur dia setidaknya jika tidak berani pulang ia meminta salah satu teman kantornya untuk mengantarkannya kecuali Jemmy, Angel menghindari Jemmy karena Angel tau Jemmy menyukainya, dari pada memberikan harapan kepada Jemmy lebih baik untuk menghindarinya saja.
Semua mata menuju ke arah Angela yang menjadi pembicaraan tuan Alexander di proyektor. Angela menahan malu, segera menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
Aku benar-benar malu diperhatikan oleh orang banyak seperti ini. Apalagi seluruh orang kantor!
"Welcome to the hell Mr. Wesley" terdengar nada mengancam dari Chris dibalik proyektornya. Chris tersenyum miring dan meremehkan. Ia menatap tepat di depan kamera secara tajam, seakan ia dapat langsung menatap Marcus.
Marcus menatap kebencian kearah Chris di cahaya proyektor. Rahangnya pun turut mengetat dan tubuhnya bergetar memendam kebencian. Tangannya mengepal di balik saku celananya.
Kemudian layar proyektor bersama dengan komputer yang lainnya berjalan normal kembali. Menghilangkan wajah tampan Chris di proyektor computer yang sudah di hack nya.
"Apa dia sudah gila. Dia benar-benar gila. Ia sudah menghack komputer 1 perusahaan. Ini benar-benar keterlaluan!!!" Angela mengutuk Chris. Angela hanya menghela napas kesal.
Suara Marcus terdengar melingkupi ruangan itu. Berbicara mengenai sebentar lagi jam istirahat dan membubarkan seluruh karyawannya.
"Ayo, Ngel" ajak Gail dan Shopia. Angela terbangun dari lamunannya dan mengikuti teman kantornya itu menuju kantin.
"Bagaimana kau mengenal Mr. Alexander, Ngel?" tanya Gail seraya menaruh beberapa jenis makanannya keatas piring makannya. Di belakangnya ada Angela dan Shopia yang ikut mengantri.
Angela meringis ketika mengingat saat pertama kali bertemu dengan Chris. Mengingatkan hal buruk iu kembali. Walaupun Angela sudah berusaha untuk melupakan tapi tidak bisa.
Angela hanya menghela nafas dan diam mengabaikan pertanyaan Gail.
Perubahan raut wajah Angela membuat Gail memilih bungkam. Terlihat pembahasan itu sangat sensitive bagi Angela.
Setelah mendapatkan meja makan mereka bertiga, menikmati makan siang dalam keheningan. Berbeda dari hari sebelumnya. Biasanya mulut Gail dan Shopia selalu membahas tentang apapun, walau seringkali Angela hanya menjawab dengan mengangguk atau menggeleng saja.
"Angel!" teriak Jemmy memanggil Angela. Jemmy dan Fred menduduki kursi di depan para wanita. Lalu menaruh piring makan mereka diatas meja.
"Ada apa Ngel? Kau terlihat tampak kurang sehat hari ini?" Jemmy menangkup wajah Angela. Mata Jemmy pun menatap Angela dalam. Mata yang menyorotkan kekhawatiran.
"Aku tak apa" Angela menjauhkan wajahnya. Ia juga tak enak ini masih di wilayah kantor dan juga banyak mata melihat mereka.
Angela menyuapkan suapan pertama ke mulutnya.
"Angela kau mengenal Chris Alexander?" celetuk Fred
Gail dan Shopia memelototi Fred di sebarang sana. O-O itu topik sensitive bagi Angela. Fred langsung menutup mulutnya. Sedangkan Fred langsung melakukan gerakan menarik resletik di mulutnya.
Angela merasa nafsu makannya telah hilang. Ia menaruh kembali sendok dan garpu ditangannya. Lalu bangkit berdiri meninggalkan rekan-rekan kerjanya.
"Kau bodoh Fred!" Gail memukul kepala Fred dengan sendoknya. Shopia ikut mengangguk-anggukan kepalanya, menyutujui Gail. Sedangkan Jemmy hanya diam menatap punggung Angela yang mulai menghilang.
- Mr. Perfect Alexanders -
Chris tersenyum senang saat rasanya bisa membuat musuhnya ketakutan.
"Thanks Tris. Sudah membantuku" Chris maju dan menepuk pundak sepupunya itu.
Sebelumnya Chris hanya kesal kepada Marcus yang tadi malam sudah menyentuh miliknya. Ia tak bisa membayangkan bagaimana Angela disentuh oleh pria lain. Memikirkan saja membuat kepalanya panas dan ingin pecah.
Setelah berusaha untuk menelpon dan memberikan banyak pesan ke Angela namun tidak satupun menjawab dan membalas pesannya. Itu membuat Chris semakin kesal. Ia takut Angelanya malah bermesraan dengan Marcus brengsek itu.
Terlintas ide konyol dan buruk melintas di kepala jeniusnya.
Hack
Hacker
Mengingat itu Chris langsung menelpon Tristan. Ia tau benar kejeniusan sepupunya untuk masalah computer. Ia pernah mendengar jika Tristan berumur 14 tahun itu bisa membobol sistem keamanan Nasa. Yang perlu diketahui jika sistem Keamanan Nasa itu sangat sulit ditembus, apalagi dengan orang-orang jenius yang dimiliki Nasa.
Kejadian itu terdengar di telinga keluarga Alexander yang kebetulan saat makan malam bersama.
Sepertinya dia tau biang keroknya siapa. Semua menatap kearah Tristan. Mereka yakin karena anak itu pernah melakukan hal yang sama kepada perusahaan keuangan milik Australia.
"Aku hanya ingin mencoba saja dan sedikit bermain-main" jawab Tristan muda kala itu. Semuanya memandang tak percaya kearah Tristan. Mereka semua tau kejeniusan Tristan dalam hack-menghack. Apakah menghack 1 perusahaan besar itu hanya digunakan untuk bermain-main? Lagipula Tristan menghack hanya seorangpun tak ada yang membantunya.
Mungkin Tristan menganggap dengan menghack 1 perusahaan itu hanya bermain dan bersenang senang, huh!
Bahkan mulai saat itu Tristan mulai dicari oleh seluruh orang di dunia. Bukan untuk sekali dua kali Tristan bermain namun dilakukan berkali-kali dengan perusahaan besar di seluruh dunia. Tapi semua orang tak mengetahui identitas Tristan karena setiap kali Tristan melakukan aksinya, selalu di bereskan hingga bersih, sehingga Cyber Crime di dunia tidak mengetahuinya dan sulit untuk melacak keberadaannya.
"Aku membantumu karena aku sudah lama tidak menggunakan keahlianku yang satu itu" Tristan duduk di sofa tamu. Duduk santai diatas sana. Jarinya pun terselip rokok sebatang yang sudah dinyalakan. Ia menikmati kandungan nikotin dari rokoknya.
"Terlalu mudah ditembus pertahanan perusahaan milik Marcus. Bagian IT nya saja mudah untuk ditembus. Bahkan nyamuk pun bisa menembusnya" Tristan tersenyum meremehkan. Kemudian rokoknya dimatikan diatas asbak. Matanya mulai memejam, mungkin efek kelelahan dalam minggu ini.
"Permisi Mr. 30 menit lagi anda akan pergi ke Beijing disana ada rapat bersama KMB corporation. Semua sudah saya persiapkan" suara Sera tiba-tiba di depan pintu.
Chris menatap tajam kearah Sera
"Kenapa kau tak mengetuk pintu" kesal Chris.
Chris disini saja sudah repot untuk menandatangani berkas yang banyak. Apalagi ini dia akan pergi ke Beijing. Kenapa terlalu mendadak?
"Kenapa kau baru memberitahuku!" tatapan Chris menusuk ke Sera yang tampak gemetaran dan menundukkan kepalanya. Ia tak berani menatap langsung kearah wajah bos nya.
"It- itu Mr. Be- berapa hari yang lalu saya sudah memberi tahukan kepada anda Mr." Sera tampak memainkan jemarinya. Bahkan matanya sudah berkaca-kaca dalam tundukannya.
"Jika tidak ada yang di perlukan lagi saya permisi Mr." Sera berjalan mundur beberapa langkah kemudian membungkuk hormat ke arah Tristan lalu berjalan keluar.
Ia seharusnya terbiasa dengan sifat bosnya namun entah kenapa, Sera kali ini merasakan takut 2 kali lipat dari hari biasanya. Mengapa bosnya terlihat 2 kali lebih berbahaya?
Samuel berpapasan langsung dengan Sera yang baru saja keluar dari Ruangan Chris. Sera menatapnya sopan namun ia malah membalas dengan senyuman manis nan maut yang dimiliki oleh Samuel, senyuman untuk menggaet para wanita yang menginginkan dirinya. Namun dengan bodohnya para wanita itu malah terpancing dengan senyuman manis Samuel, Samuel pun tak segan untuk membawa wanita incarannya keatas tempat tidurnya.
Tampak pipi Sera memerah seketika. Kakinya langsung mengambil tempat duduk di meja kerjanya.
Tak lama kemudian muncullah sosok Samuel. Ia berjalan dengan aura menawan dan tak lupa pula dengan senyuman anehnya. Sepertinya ia suka melihat Sera memerah.
"What's up Bro!" Samuel tersenyum pepsodent kearah kedua sepupunya.
Keningnya mengerut ketika melihat para sepupunya. Yang satunya terlihat frustasi dan yang satunya terlihat kelelahan?
"Mengapa wajahmu tertekuk seperti itu Chris? Dan Kau Tris mengapa kamu terlihat kelelahan? Kau tadi malam menghabiskan waktu dengan pelacur?" kata Sam seraya duduk di samping Tristan. Tangannya mengambil 1 Batang rokok milik Tristan di dalam kotak dan menyalakannya.
Tapi baru sekali hisapan.
Ptakk
Tristan langsung menjitak kepala Sam. "Apa aku terlihat lelaki bejat seperti kalian?" jawab Tristan datar. Membuat Chris hanya meng -oh- riakan. Lalu melanjutkan acara merokoknya. Ia tak mempemasalahkan kepalanya yang sedikit berdenyut akibat jitakan Tristan.
"Sial. Aku tidak ingin meninggalkan Angela disini, aku ingin ia ikut bersama ku di Beijing" wajah Chris terlihat gusar. Ia menyapukan tangannya di wajahnya. Terlihat guratan frustasi di wajah tampan dan rupawan tersebut. Bahkan wajahnya saja terlihat berantakan
"Mengapa kau begitu ingin Angela selalu di dekatmu Chris. Apakah kau sudah mulai menyukainya?" wajah Sam tampak serius memandang kearah Chris. Ia memastikan jika kali ini perasaan Chris benar dan tidak bermain-main. Yah Chris bahkan seringkali memainkan perasaan wanita. Ia tinggalkan begitu saja sedangkan sang wanita selalu berharap perasaan Chris bisa di dapatkannya.
Apa aku menyukainya? Ahh tidak. Sepertinya tidak!
Chris meyakinkan dirinya jika ia tidak menyukai Angela. Apakah itu sebuah pertanggungjawaban atas ia mengambil kesucian gadis itu? Mungkin bisa saja karena itu.
Memang saat mengetahui Angela masih Virgin dan dia mengambil Harta berharga gadis itu membuatnya selalu terbayang akan kesalahan. Kesalahan yang amat besar, seakan menuntut dirinya untuk bertanggung jawab atas gadis itu. Padahal dengan wanita-wanita mainannya dengan mengambil ke Virgin-an mereka Chris tidak merasa seperti ini. Ia tetap menganggap wanita-wanita itu adalah wanita One Night Stan nya tidak lebih, tetapi kenapa bertemu Angela ia tak merasa seperti itu, malah berfikir untuk bertanggung jawab. Baru kali ini ia merasa berbeda seperti biasanya. Dimana para wanita menginginkan lebih dari hanya sekedar Kencan Kilat bersama Chris namun Angela malah dengan kasarnya melakukan pembelaan diri yang menyiratkan dia tidak seperti wanita-wanita lainnya.
Memikirkan itu membuat perasaannya gusar.
"Apakah kau akan pergi ke Beijing?" tanya Sam dan didapati anggukan dari Chris. Itu tanggung jawabnya bukan sebagai Pemilik perusahaan.
- Mr. Perfect Alexanders -
Tubuh Angela tampak kurang fit seharian ini. Wajahnya pucat dan kuyu. Hanya wajah kelelahan terpancar. Entah mengapa akhir-akhir ini tepatnya kemarin lusa, ia tampak sedikit tak bertenaga dan mudah lelah. Bawaannya ingin selalu tidur. Apalagi jika dirinya bertemu dengan kasur empuknya. Apakah ini efek dari semalam yang kurang tidur? Atau efek dari sakit yang sebelumnya dideritanya? Ia sendiri bahkan tak yakin.
Angela mengambil izin untuk dapat pulang lebih cepat. Sepertinya dia tak bisa melakukan banyak pekerjaan. Tubuhnya tampak remuk dan dipukuli. Sangat sakit. Seharusnya dia mengikuti apa perkataan Chris tadi pagi.
Tadi pagi sebelum berangkat kerja Chris melarang Angela untuk bekerja selama 2 hari. Keadaan Angela masih lemah. Chris menghawatirkan jika Angela kelelahan lagi. Ia tak ingin Angela kembali masuk rumah sakit.
Setelah sampai di Apartemen, Angela membuka sepatunya lalu menaruhnya di rak sepatu yang terdapat di samping pintu.
Rumahnya tampak sepi.
Tentu saja sepi, karena Grace jam segini masih berkutat dengan komputer di kantornya. Hingga Angela sendirian saat ini.
Ia membaringkan tubuhnya ketika sampai di kamarnya. Dengan pakaian kantor masih melekat di tubuhnya.
Aku merindukanmu
Ia mengusap-usap kasurnya yang berbulu halus dan empuk. Salahkah dirinya merindukan kasurnya? Sepertinya tidak salahkan merindukan kasurnya sendiri?
Tiba-tiba suara perut Angela berbunyi nyaring. Dia memang lapar. Sejak pagi hingga siang ini tidak memakan apapun, kecuali 1 sendok makanan yang masuk saat makan siang bersama dengan rekan-rekan kerjanya.
Ting-tong
Siapa yang memencet bel siang bolong seperti ini?
Angela menggeram kesal. Dengan langkah berat dia berjalan membukakan pintu depan. Wajah kesalnya terlihat ketika membuka pintu. Seketika wajah kesal itu terganti dengan wajah bingung.
"Ada apa, Mr. lowen?" Angela kaget ternyata orang itu Mr. Lowen. Mr. Lowen sendiri adalah Satpam yang menjaga apartemen ini.
Ia menyerahkan sebungkus besar kearah Angela. Angela mengernyitkan dahinya. Apa ini?
"Tadi ada yang memesan jika ini untuk anda miss. Saya permisi" Mr. Lowen menundukkan kepalanya sebentar dan berlalu pergi.
Kantung plastik besar itu melambangkan restaurant terkenal yang meneriaki harga mahalnya.
Di dalamnya terdapat Steak Delmonico dan Eggs Benedict. Makanan khas dari New York. Mereka telihat sangat nikmat dan lezat di atas piring putih. Piring berisi makanan itu terjejer rapi.
Steak Delmonico. Steak itu terlihat lezat dengan tampilan beberapa sayur diatasnya. Eggs Benedict, telur yang digoreng setengah matang lalu diatasnya terdapat daging dan kembali dilapisi telur setengah matang maupun daging lagi. Diatasnya pun ditaburi oleh daun bawang, seledri dan wortel yang dicincang halus. Mempermanis tampilan makanan itu.
Siapa yang mengirimkan makanan semahal ini. Setidaknya aku harus berterimakasih kepadanya.
Angela yang sedari tadi sudah lapar, tanpa babibu menghabiskan seluruh makanannya dalam sekejap. Hingga perutnya pun terasa kenyang.
Matanya mulai terasa ngantuk. Ia menaruh kepala dan tangannya diatas meja pantry. Namun diambang batas kesadarannya, ia melihat banyak lelaki berpakaian hitam memasuki apartemennya dan menyebar keseluruh sudut apartemen. Ia ingin melihat lelaki yang tak diketahuinya itu, naasnya matanya benar-benar terasa mengantuk.
Tubuhnya terasa melayang. Ia merasa tubuhnya dipanggul di pundak orang yang membawa tubuhnya. Ia memberontak di sela-sela kesadarannya yang setengah menghilang, ia memukul-mukul punggung lelaki itu dan berusaha untuk menggerakkan seluruh tubuhnya supaya lelaki itu kewalahan. Pada akhirnya lelaki itu juga tak bergerak merasa kewalahan, malah tetap melanjutkan berjalan. Seakan Angela bukan halangan perjalanan baginya.
Apakah ini akibat tubuhnya yang kecil tak memiliki kekuatan sebesar orang yang menggendongnya.
Kali ini mata Angela benar-benar terasa mengantuk, rasanya ingin sekali mengutuk orang yang menculiknya.
Seketika kesadarannya sepenuhnya hilang.
Apakah aku diculik?
- Mr. Perfect Alexanders -
Oke jangan lupa Vomment yo😶😶
22/2/2021
Love, Jun-JunFish
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top