Chapter 21
Hati-hati Typo bertebaran dimana-mana!
Jangan lupa Voment oke guys jangan jadi sider wae wkwkwk 😂😂
^_^ Happy Reading ^_^
-_ Mr. Perfect Alexanders_-
Rate 17+
Pembaca diharapkan bijak
😶😶😶
Kali ini Angela terbangun karena mual kembali menyerang. Bayi di kandungannya membangunkannya jam 5 pagi. Ukuran morning sick yang terlalu dini hari. Pada saat Angela ingin pergi ke dalam toilet namun kakinya terlalu nyeri. Ia kembali mengingat ketika kakinya memang sengaja dipatahkan si Jemmy psycho. Yang akhirnya membuatnya terduduk di pinggir tempat tidur dan memuntahkan apapun dari perutnya, hasilnya nihil karena memang mulai kemarin dia masih belum mengomsumsi apapun. Lalu ia mengelap mulutnya dengan lengan bajunya, ia tak memiliki pilihan lain karena ia masih tidak mampu untuk ke kemar mandi.
Matanya kali ini menatap ruangannya yang tampak terang karena memang semalam Jemmy tidak mematikan lampu untuknya. Ruangan dengan tema warna hitam emas tanpa adanya jendela 1 pun yang dapat diartikan jika ruangan ini khusus untuk menyekap orang. Beberapa ornamen emas juga menghiasi setiap sudut plafonnya. Ruangan ini hanya terdapat 2 pintu, yaitu pintu akses keluar-masuk kamar ini yang bisa di pastikan ada orang yang menjaga di luar dan pintu kamar mandi dalam.
Saat Angela kembali mengingat tadi malam tentang mayat Clara di samping kanan tempat tidurnya namun disana sudah tidak ada boks mayat Clara yang berarti jika mayat Clara sudah di bawa keluar. Pikirannya bergidik ngeri ketika membayangkan satu ruangan dengan mayat. Ia kembali mengingat tentang perbuatan gila Jemmy. Dengan gampangnya ia menusuk mayat Clara dengan pisau kecil tepat di jantungnya. Jemmy benar-benar gila dan psikopat. Ia rela menghalalkan segala cara demi mendapatkan Angela, seperti saat ini Jemmy bahkan berhasil menculik Angela di bawah kekuasaan Alexanders dengan sedikit mengalihkan perhatian dua orang Alexanders. Ditekankan lagi Ya benar, Alexanders. Mereka dengan menjentikkan jarinya saja bisa membuat ekonomi seluruh dunia terguncang, karena mereka adalah sumber dari roda perekonomian. Mereka saja masih bisa kecolongan dengan kehilangan Angela, yang berarti kekuasaan Jemmy juga bukan main-main.
Sudah 2 hari dia menghilang dan Angela juga masih tidak tau sekarang dia berada, yang ia lihat hanyalah dinding hitam dengan jam dinding emas yang terdapat di ruangan itu. Bahkan ruangan itu begitu luas karena hanya tempat tidur dan nakas menjadi furnitur tambahan di ruangan besar itu.
Entah sudah berapa lama ia melamun meratapi seperti apakah kehidupan selanjutnya. Apakah ia akan memiliki suami dan anak-anak yang sayang padanya seperti keinginan kecilnya. Ia juga berhak untuk bahagia. Atau tetap menjadi tahanan bersama psycho seperti Jemmy dan tinggal dalam kungkungan pengawasan Jemmy setiap saat, setiap jam, setiap menit bahkan setiap detik. Ia tak ingin menjadi tahanan dan tinggal selama-lamanya disini.
Suara derit pintu membuat Angela menoleh ke sumber suara. Matanya menatap takut kearah Jemmy, badannya sudah bergetar. Bayangan Jemmy menusuk tepat di jantung Clara terasa begitu jelas dalam ingatannya. Tangan Angela sudah menarik selimut dan mentupi seluruh tubuhnya dan juga tidak dapat melihat Jemmy.
Suara ketukan sepatu Jemmy semakin mendekat dan berhenti di depan nakas. Jemmy yang melihat Angela seperti itu hanya menghela nafas sabar, harus bagaimana lagi ia harus menghadapi Angela.
Jemmy meletakkan beberapa buah roti Rosetta (roti khas Italia) dan segelas susu hangat di atas nakas. Jemmy menarik selimut yang mentupi Angela. Memperlihatkan Angela masih menangis tanpa suara.
"Aku sudah membawakan sarapan untukmu, jadi sekarang kau harus bangun" Jemmy berusaha susah payah untuk mencoba membangunkan Angela. Namun Angela menepis kedua tangan Jemmy dan berteriak "Jangan sentuh aku, psycho!" tapi tangannya tidak sengaja tersenggol nampan yang tadi di bawa Jemmy hingga semuanya terjatuh.
Jemmy melihat itu pun langsung geram "Kau memang sengaja membuatku marah kali ini!"
Angela tambah takut ketika mata penuh kebencian itu menatapnya. Ia hanya tidak sengaja menjatuhkan, bukan karena niat menjatuhkan.
Jemmy langsung meraup rakus dan kasar bibir Angela. Angela menggeleng kepalanya tak percaya dengan sifat kasarnya, ia hanya mengetahui jika Jemmy adalah orang baik dan tak pernah memaksa kehendaknya. Ia menangis ketika bibirnya sudah bengkak dan sedikit berdarah karena Jemmy menggigitnya lumayan keras.
Jangan seperti ini!! Batin Angela berteriak ketika tangan Jemmy kembali membuka kancing piyama yang digunakan, mengingatkan kejadian tadi malam.
Mata Jemmy masih menyirakan sorot keras, marah dan kesal sambil mencium Angela dengan beringas menumpahkan kemarahan pada Angela.
Tangan Jemmy sudah melepaskan piyama yang digunakan Angela, tangannya pun turut di depan gundukan indah dan berisi milik Angela. Meremas gundukan di balik bra membuat Angela melenguh atas perbuatan Jemmy. Jemmy kini sudah mengurangi intensitas ciumannya. Jemmy tersenyum karena Angela sudah mengikuti alur permainannya.
Jemmy memiringkan tubuh Angela dan melepas pengait branya. Lalu melanjutkan kegiatannya dengan menyentuh di setiap kulit Angela yang terjamah. Ciumannya menurun kearah leher jenjang Angela dan menghisap sedikit menyisakan jejak pink dan mulai menurun lagi kearah tulang belikat. Tangan Angela tampak meremas halus rambut Jemmy dan menerima sentuhan-sentuhan Jemmy. Mata hijaunya sudah tertutup dan bibir pinknya terbuka karena menjadi sumber oksigen barunya.
Kini kepala Jemmy sudah berada tepat diatas dua gundukan indah tanpa sehelai benang. Ia langsung meraup dan memainkan permainan lihai lidah di gundukan tersebut.
Tubuh Angela melengkung saat merasakan sensasi yang begitu nikmat, membakar birahinya untuk semakin liar. Remasan rambut Jemmy semakin menguat ketika Jemmy menemukan titik sensitive Angela.
Tangan lainnya bergerak melepaskan celana piyama yang digunakan Angela dan langsung menyentuh bagian sensitive di pangkal paha membuat Angela semakin menggelinjang seperti cacing kepanasan, bahkan suara nafasnya tampak berat dan pendek-pendek. Tangan kekar Jemmy dengan gesit langsung melepaskan celana dalam milik Angela meninggal penampakan yang luar biasa. Jari tengah Jemmy mulai menginvasi lubang nikmat Angela membuat Angela semakin menggelinjang parah. Jemmy Aktif mengeluar-masukkan jarinya dan menambah 1 jari lagi untuk menyiksa Angela dalam kenikmatan yang di ciptakan.
Angela sudah tidak tahan lagi, bahkan nafasnya sudah terlalu pendek untuk menerima pasukan oksigen dan di keluarkan secara cepat. Jemmy mulai mempercepat gerakannya membuat Angela mengeluarkan cairannya, dalam arti Angela sudah mendapatkan kepuasannya. Jemmy dari tadi tersenyum dan merasakan kemenangan ketika Angela klimaks.
Jemmy melihat Angela sudah kelelahan. Lalu ia mengembalikan seluruh pakaian yang digunakan Angela, karena Angela sudah tertidur.
Jemmy memutuskan untuk pergi keluar dari kamar Angela agar Angela bisa beristirahat lebih lama.
-_Mr. Perfect Alexanders_-
Kini ketiga Alexanders bersaudara sudah berada di penthouse Chris. Mereka sedang melakukan vidio call dengan lelaki muda di seberang laptopnya.
"Bagaimana cara untuk mengeluarkan Angela dari sana?" Chris dengan tenangnya menatap tajam lawan bicaranya. Ia pun duduk di kursi kebesarannya yang di sampingnya terdapat kedua sepupunya yang turut ikut masuk dalam vidio call itu.
"Hanya mafia Sisilia?" Bukan jawaban yang diingin kan Chris namun lelaki itu malah bertanya pada Chris. Chris tidak bisa marah pada orang di seberangnya karena lelaki itu Ketua Mafia di Palermo, rekan dekat Chris. Juga karena kali ini dialah yang meminta bantu kepada teman lamanya. Ia bertemu karena Mafia terbesar di Italia itu memintanya sebagai investor tetap agar pengelolaan organisasi gelap lelaki di seberangnya tetap berjalan dan semakin luas untuk wilayah kekuasaannya.
Chris mengangguk membenarkan.
"Sekali lagi aku menanyakan bagaimana cara untuk mengeluarkan Angela dari sana?" Kini suara Chris tegas agar lelaki di seberangnya memberitahu strateginya.
"Sudahlah kau nanti terima beres dan jangan lupa kau harus terus berinvestasi pada organisasiku" Lelaki muda itu tersenyum miring.
"Aku akan memberikan imbalan atas jasamu kali ini, Eric" Ini bukan suara Chris namun suara Tristan. Tristan pun turut turun tangan karena mengenai Angela. Ia menganggap Angela adalah keluarga Alexanders karena keterikatannya dengan Chris.
Lelaki di seberang menggelengkan kepalanya. "Aku sudah cukup kaya jika kau tau, aku hanya ingin kau dan Samuel bisa menjadi investor tetap pada organisasiku. Bagaimana tawaranku?" Ucap Eric senang. Pada awalnya Eric sangat senang karena sudah bisa menggaet centibillionaires seperti Chris namun siapa sangka dia bisa menggaet kedua sepupunya hanya demi wanita yang di culik oleh salah satu mafia di Sisilia.
"Baiklah" Putus Samuel dan Tristan bersamaan. Ia juga toh tidak rugi jika merasa akan berurusan dengan organisasi gelap, mereka akan menyerahkan pada Eric.
Eric semakin mengembangkan senyumannya. "Kabari aku jika kau sudah sampai di Italia"
Lalu Chris mematikan vidio callnya dengan Eric. Mereka pun memutuskan langsung terbang ke Italia dengan pesawat jet pribadi milik Chris.
-_Mr. Perfect Alexanders_-
"Apakah sudah ada perkembangannya, Marcus" Adam tampak berantakan dengan cekungan mata yang menghitam. Dirinya sudah 2 hari tidak bisa tidur karena memikirkan Angela. Tubuhnya tampak kuyu.
Marcus menggeleng pelan. Saat ini dirinya berada di ruang kerja Adam, karena memang Adam memintanya kesini. Mungkin karena mereka sama-sama menunggu informasi dari orang-orang suruhannya untuk segera menemukan Angela. Kali ini ia merasa penculik Angela begitu teliti ketika melakukan aksinya karena tidak ada sedikitpun infomasi yang meninggalkan jejak mereka.
Adam menghela nafas pasrah, ia selalu berdoa agar adiknya tetap baik-baik saja. Tiba-tiba ponselnya berbunyi mengganggu doa Adam yang selalu ia panjatkan untuk adik kesayangannya. Dengan malas ia mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelponnya.
"Halo" Kata Adam dengan malas.
"Adam apakah sudah ada infomasi mengenai adikmu?" Kini terdengar suara dari Abraham dari ponselnya. Adam pun langsung duduk tegak ketika mendengar orang yang dihormatinya menelponnya.
"Belum, dad" Lesu Adam
"Ayah sudah mendapatkan infomasi dari sumber terpercaya, Adikmu berada di Italia" Terang Abraham pada anak sulungnya. Adam sendiri terkesiap saat ayahnya lebih unggul untuk menemukan informasi tentang Angela. Mengenai Abraham, Adam sudah menyampaikan jika adik perempuannya sudah ditemukan. Abraham begitu senang mendengar kabar tersebut. Abraham pun tak sabar ingin bertemu dengan Aubreenya yang digadang-gadang jika mirip sekali dengan dirinya. Namun kenyataan pahit yang diterimanya malah Angela menghilang dihari yang sangat di nantika oleh Abraham.
"Bagaimana daddy mengetahuinya?" Tanya Adam
"Akan panjang ceritanya. Jadi kau bisa mencarinya disana"
"Italia terlalu luas, dad. Daerah mana yang dad maksud?"
"Sisilia. Akan ku peringatkan jangan terlalu gegabah jika kesana. Karena orang yang menculiknya adalah seorang anak Mafia di Sisilia. Jika kau kesana kumohon persiapkan rencana dengan baik aku tidak ingin kehilangan anakku lagi, termasuk kamu, Aubree maupun Marcus yang sudah ku anggap seperti anakku tidak untuk kedua kalinya. Kupercayakan Aubree padamu dan Marcus" Baru kali ini Adam mendengar perkataan daddynya yang begitu panjang, biasanya hanya perkataan pendek dan jawaban antara hmm dan ya.
"Baik dad terimakasih atas bantuannya" Adam segera memberitahu Marcus dan beberapa strategi yang kemungkinan mereka gunakan menghadapi penculik Angela
"Aku akan memesan tiket untuk terbang ke bandara Palermo. Hanya bandara itu yang terdekat dengan Sisilia" Putus Marcus setelah mendengar penjelasan Strategi dari Adam.
-_Mr. Perfect Alexanders_-
Angela kembali terbangun ketika suara pintu depan berderit. Menimbulkan sosok yang sangat ia benci. Ia benci mengapa begitu lemah tidak bisa melawan Jemmy. Ia sudah tidak memiliki harga diri lagi karena sudah terjamah orang yang di bencinya dan menginginkannya. Bahkan dengan teganya dia membuat Angela seperti bitch menerima dengan senang hati sentuhan-sentuhan dari Jemmy. Bahkan dia merasa malu dengan dirinya sendiri seolah menolak keberadaan Jemmy namun menikmati kegiatan dewasa yang diciptakan lelaki psycho. Angela merasa begitu sangat murahan sekali. Ia kembali menangis ketika mengingat itu, ini juga karena hormon kehamilan yang membuat moodnya selalu berubah-ubah.
Tangan besar Jemmy kini menghapus air mata di pipi pucat Angela padahal ia selalu menampilkan senyum manis pada gadis yang disukainya agar wanitanya itu sedikit luluh kepadanya. Wanita mana yang akan luluh jika di perlakukan seperti Angela. Ia bahkan tidak mengetahui sekarang dimana, tidak bisa melihat keindahan semesta karena terkurung di tempat tanpa jendela. Apalagi hidup bersama lelaki psikopat seperti jemmy. Jika ada berarti wanita itu sudah gila.
"Kenapa tak memakan sarapannya hmm?" Marcus mengelus lembut pipi Angela. Ia tak ingin melihat Angela menangis seperti ini. Hatinya sedikit tercubit ketika 2 hari Angela sama sekali tidak menyentuh makanan dan minuman yang diantarkan pelayan maupun dia. Buktinya sekarang Angela hanya menangis diam-diam tanpa mengisi apapun untuk perutnya. Ia hanya khawatir ketika pelayan mengatakan Angela tidak memakan makanan yang diantarkan pelayan, maka dari itu tadi pagi namun yang di dapatkan malah Angela mengelak semua pemberiannya.
"Makanlah, aku tadi mengantarkannya saat kau masih tertidur" ucap Marcus yang kini mengusap kepala Angela dengan sayang.
Angela kini berpindah posisi menjadi meringkuk menangis tanpa suara dengan selimut sebatas pundaknya yang membelakangi Jemmy. Ia tidak tahan jika melihat Jemmy, Jemmy adalah sumber ketakutannya. Ia tidak bisa melihat Jemmy jika ia tidak ingin tangisnya semakin pecah. Kakinya yang patah pun menjadi masalah di dirinya karena kakinya selalu menimbulkan sakit.
Angela percaya jika orang di posisinya mungkin akan gila. Namun Angela masih ingin tetap waras demi anak yang di kandungnya. Ia tak ingin anaknya sakit akibat stres yang melanda ibunya, dan yang terfatal bisa berakhir dengan kehilangan janinnya. Maka dari itu Angela hanya melampiaskan dengan menangis, ia tak bisa kabur karena kakinya tidak bisa diajak kompromi. Ia juga tak yakin akan bisa kabur dari sini.
"Sudahlah jangan menangis. Aku akan selalu di sampingmu tidak akan meninggalkanmu" Jemmy kini duduk di pinggir tempat tidur. Matanya menatap Angela dengan sendu.
"Ayo bangkit aku akan menyuapimu" Angela masih enggan bergerak, ia berencana untuk mogok makan. Tangannya mengelus perutnya yang masih rata. Maafkan mommy nak. Karena ia tak ingin makan, bisa saja Jemmy memasukkan rancun pada makanan yang dia suguhkan. Ia tak menginginkan itu terjadi. Ia harus tetap hidup bersama dengan anaknya. Hanya anaknya lah yang membuat dia sekuat ini menghadapi masalah yang begitu besar.
Jemmy kembali membangunkan Angela agar duduk namun hal yang sama terjadi seperi sebelumnya. Angela menepis tangan Jemmy sebelum tangan kotor itu menyentuhnya "Jangan pernah menyentuhku!" Kali ini suara dingin Angela yang terdengar. Matanya menyorot berani kepada Jemmy. Ia bertekad untuk lebih kuat.
"Kenapa Ngel kamu menolakku?" Angela hanya diam dan menatap lurus lawan bicaranya.
"Aku hanya ingin kau bersamaku apa itu salah?"
"Ya itu sangat salah ketika kau tak bisa mendapatkan orang yang kau sukai, jadinya kau malah menculik dan memaksa ku untuk mencintaimu. Yang jelas-jelas aku sama sekali tidak bisa membalas cintamu. Aku sudah berusaha menghindar darimu agar jelas jika kita tidak memiliki hubungan khusus. Aku hanya menganggap kamu adalah partner kerja terbaikku. Teman yang paling pengertian denganku namun kau salah mengartikan semua perilakuku terhadapmu selama ini" Angela kini sudah duduk di pinggir tempat tidur sedangkan Jemmy berdiri kaku di depannya. Sorot mat Angela yang tadinya dingin sudah mulai mencair ketika semuanya beban yang di himpitnya sudah di keluarkan.
"Kau sudah begitu menyakitiku. Kau tidak pernah tau betapa rendahnya harga diriku saat kau lecehkan tadi pagi. Aku terasa murahan, dan gampang di sentuh. Dengan bodohnya aku malah larut dalam permainan yang kau buat. Memang kau tidak melakukan lebih namun kau sudah melihat segalanya yang semakin membuatku down. Apakah kau mengerti itu? Jadi ku mohon jika kau menyukai seseorang jangan pernah memaksa apalagi dengan mengurung di ruangan ini. Aku tidak ingin kejadian Clara kembali terulang. Kau pastinya tau rasanya ditinggalkan oleh orang yang disayang, sangat menyakitkan bukan" Jemmy langsung bersimpuh di depan Angela. Perkataan Angela begitu menohok tepat di hatinya. Ia masih mendengarkan seksama perkatan Angela. Ini waktu yang tepat menjadi pendengar segala uneg-uneg wanita yang dicintainya.
"Mengenai Clara kumohon untuk segera gelar pemakaman agar mayatnya bisa dikuburkan dengan layak. Jangan lupa memberitahukan keluarganya. Aku yakin pasti keluarganya mencarinya selama ini. Dan ikhlaskan kepergiannya. Kau juga berhak bahagia. Jadi kejarlah bahagiamu, ku harap kau menemukan kebahagiaan baru dan tidak masuk ke dalam kubangan luka masa lalu yang membuatmu seperti ini" Jemmy kini menaruh kepalanya diatas kedua lutut Angela. Ia memang merasa lelah dengan kehidupannya yang selalu menjadi orang yang tersakiti, Ia memang dikutuk untuk manjadi orang yang tak pernah bahagia karena setiap ia jatuh cinta namun cintanya selalu tak terbalas seperti sekarang atas perasaannya kepada Angela yang tak bisa membalas cintanya.
"Aku selalu bahagia hanya denganmu Ngel" Suara Jemmy terdengar sumbang, Jemmy menangis karena menunjukkan bahunya yang bergetar hebat. Ia hanya ingin Angela menyambut bahagia bersamanya.
Angela menangkup wajah Jemmy menyuruhnya untuk menatapnya. "Dengarkan aku. Ciptakan bahagiamu dan kejarlah bahagiamu. Hanya kau sendirilah yang bisa menciptakan rasa itu" Mata hijau menatap Jemmy dalam. Walaupun masih terlihat genangan air mata di kedua mata Jemmy, tidak memudarkan ketampanan Jemmy. Jemmy tertegun karena ia telah menyakiti wanita yang begitu baik dan sabar seperti Angela. Seharusnya Angela membencinya bukan malah menasehatinya dengan bijak membuat hati Jemmy luluh karena ucapannya tepat mengenai sasarannya.
"Maafkan aku karena tidak bisa membalas perasaanmu" Seketika Jemmy kembali menangis. Hati Angela begitu lembut ia tak sanggup untuk menyakitinya kembali dengan memaksa agar Angela tetap di sampingnya.
"Aku tidak bisa, yang kuinginkan hanya bersamamu" Ucapan Jemmy di sela tangisannya.
Angela memegang kedua lengan lelaki yang bersimpuh dihadapannya. Ia menggoyangkan sedikit tubuh Jemmy. "Tolong sadarlah Jemmy. Lakukan apapun untuk membuat bahagia. kejarlah bahagiamu. Tapi bukan dengan cara yang salah seperti ini" Hati Angela juga tercubit ketika Jemmy yang ramah dengan senyuman manisnya kini sudah berubah menjadi rapuh.
"Maafkan aku Angela" Jemmy bangkit dan ingin memeluk Angela namun suara sentakan pintu membuat Jemmy kaku.
"Eric" Jemmy kaget melihat lelaki yang dikenali dan beberapa anak buahnya sudah memenuhi kamar ini.
"Ada urusan apa kau mencampuri urusanku" Jemmy sudah berbalik dan memandang dingin kearah Eric. Eric sendiri hanya tersenyum manis membalas Jemmy. Lalu melangkah mendekat kearah Angela dan Jemmy.
Tangan Eric memegang earphone di telinga kanannya. "Mission complete. Sandra masih hidup berada di ruangan pojok lantai satu di bagian sayap kanan, clear" Lapornya kepada semua orang yang menggunakan earphone yang sama sepertinya.
-_Mr. Perfect Alexanders_-
Aku sepertinya akan jarang update karena sudah masuk waktu kuliah walaupun kuliahnya online, tapi aku tetap usahain buat secepatnya Update, karena janjiku agar cepat menyelesaikan cerita ini. Thanks yang sudah nunggu Update an cerita yang gak seberapa ini.
Jangan lupa Vomment ya guyss.
Regrads,
Jun-JunFish
8/3/2021
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top