Chapter 14
Hati-hati Typo bertebaran dimana-mana!
Jangan lupa Voment oke guys jangan jadi sider wae wkwkwk 😂😂
^_^ Happy Reading ^_^
-_ Mr. Perfect Alexanders_
Sinar mentari pagi menyilaukan tubuh yang setengah terbalut selimut. Sang pemilik badan menggeram kesal pada cahaya itu benar-benar mengganggu tidurnya. Tapi matanya tetap tertutup mengabaikan cahaya itu, ia masih ngantuk badannya juga terasa remuk. Ia bergadang bersama oleh Chris hingga jam 4 subuh. You knowlah seperti yang kalian pikirkan.
"Good morning sweetheart" Suara bariton terdengar jelas di depan telinga gadis mungil yang masih menyelami dunia mimpinya.
"Aku masih ngantuk Chris, jangan ganggu aku!" Jerit kecil Angela. Tangannya mengambil bantal dan mentupi kepalanya dengan bantal. Chris terkekeh melihat tingkah laku menggemaskan Angela.
"Ya sudah kamu tidur saja, aku akan kerja di bawah jika ada apa-apa kau bisa mengabariku" Chris membuka bantal yang menutupi kepala Angela dan mengecupi ringan seluruh wajah Angela dan terakhir ia mengecup bibir Angela lama.
Angela menggeram kesal perlakuan Chris, lalu ia kembali menutupi kepala dengan bantal. Tangannya terangkat dan menyiratkan agar Chris segera bekerja tanpa mengganggunya lagi. Chris terkekeh kembali sifat Angela yang begitu menggemaskan.
Chris pun langsung melanjutkan aktivitas seperti biasanya yaitu menjadi CEO C'Alexanders Company. Baru saja Chris meninggalkan Angela mengapa pikirannya selalu di penuhi oleh Gadis bermata hijau. Apakah gadisnya itu sudah bangun? Apa yang sekarang ia lakukan? Pertanyaan remeh itu memenuhi otak Chris. Berada di bawah 1 lantai dengan Angela membuatnya tidak tenang. Inikah yang dinamakan jatuh cinta? Baru kali ini dia merasa sifatnya seperti remaja labil yang baru menyecapi dunia percintaan.
Angela bangun pukul 11.30 siang. Dengan langkah malas ia menuju kamar mandi. Angela tampak sudah segar dengan rambut basah yang dikeringkan handuk kecil. Tiba-tiba perutnya berbunyi berdemo untuk diisi. Kakinya melangkah ke kabinet dapur namun tidak ada makanan apapun yang bisa di masak, di kulkasnya hanya terdapat sereal dan susu yang sudah kadaluarsa. Angela berdecak sebal, dengan tak bersemangat ia kembali ke ruang tengah. Tangannya menelpon Chris dari telpon di samping sofa.
Di dering ke 3 Chris menjawab telponnya.
"Chris aku lapar" Rengek Angela seperti anak kecil yang minta di belikan permen. Di seberang telpon Chris malah terkekeh geli.
"Sebentar lagi aku akan membawakan makanan untukmu" Jawab Chris.
"Kau memiliki makanan yang kadaluarsa di kulkasmu" Kata Angela dengan sebal.
"Itu biasa terjadi ketika di tempat tinggal laki-laki jika tidak ada perempuan" Chris masih dengan kekehannya dengan kata penuh makna tersirat.
"Lekas kemari sebelum aku menghancurkan seluruh Penthouse mu dan seluruh ruanganmu di lantai bawah" Teriak kesal Angela. Ia Moody an ketika sedang lapar. Semua orang juga berlaku sama ketika sedang lapar.
"Dengan senang hati, Sweetheart" kali ini Chris tak tanggung untuk tertawa mendengar raungan kesal Angela yang terdengar lucu di indra pendegarannya. Raungannya terdengar seperti anak kucing yang sedang mengeong.
"Aku tidak keberatan jika kau menghancurkan apapun selagi dirimu senang apapun akan ku lakukan. Jika kau menghancurkannya aku akan mengganti apapun yang kau hancurkan dengan yang baru dan kualitas terbaik" Kata Chris lagi. Kali ini Chris tertawa lebih kencang dari sebelumnya. Merasa senang bisa memancing emosi Angela.
Mendengar Chris tertawa membuat Angela berang. Ingin sekali memakan manusia tampan itu hingga dagingnya kandas. Ia akan membuat sup dari daging manusia menyebalkan macam Chris dan membagi supnya dengan orang terdekat Chris. Dengan kesal ia membanting telponnya dan menutup secara sepihak. Ia kesal pada Chris.
Angela menghabiskan waktu dengan mengguling-gulingkan badannya di sofa bed sambil memindah-mindahkan chanel televisi dengan bosan.
Angela langsung bangkit dan berlari menuju suara pintu yang terbuka. Disana ada Chris membawa Paper bag ukuran besar dengan label restoran terkenal mahal di New York. Angela mengambil Paper bag dari tangan Chris dan berlari kecil ke ruang tengah serta mengeluarkan seluruh makan dari Paper bag nya ke atas meja ruang tengah.
Chris menyusul Angela yang tampak semangat dengan makanan yang dibeli olehnya. Mata birunya tak luput menatap Angela tampak lahap makan. Merasa diperhatikan dengan intens membuat Angela langsung tersedak makanan, dengan cepat Chris membukakan air meneral untuk Angela.
"Pelan-pelan saja makannya" Ucap Chris sambil mengelus lembut punggung Angela. Perlakuan manis Chris membuat Angela semakin suka.
Chris mengambil tisu di atas meja dan mengelapkan pada sudut bibir Angela karena makannya terlalu belepotan seperti anak kecil. Inilah sifat laki-laki yang membuat para wanita meleleh. Apalagi akhir-akhir ini Chris kerap bersikap manis padanya yang membuatnya semakin jantuh cinta. Contohnya seperti kegiatan kecil ini namun menyenangkan bagi Angela.
Setelah kenyang, Angela berdiri dan merenggangkan tubuhnya. Ia berjalan kearah balkon dengan Chris mengekorinya.
Angin lembut beterbangan mengenai tubuh kedua orang itu yang saling berpelukan. Berpelukan tanpa suara untuk menikmati udara sejuk saat matahari bersembunyi di balik awan walaupun saat ini ditengah hari.
Angela tersenyum saat ini menikmati keheningan dan kesejukan yang jarang sekali ia temui. Senyuman Angela menular pada Chris, Menikmati suasana berdua dengan belahan jiwanya adalah hal terindah.
"Kau tak kembali kerja?" Tanya Angela berbalik menatap Chris yang erat masih memeluknya.
"Aku kan bosnya jadi sesukaku untuk masuk atau tidak" Angela menyinyir ke Bossyan Chris. Selalu seenak jidatnya. Dia mengulang perkataan Chris dengan gaya mengolok lelaki tampan dihadapannya. Membuat Chris mencubit kecil hidung Angela gemas, Angela langsung mendelik kesal pada Chris.
Mata birunya tak sengaja menatap bibir pink yang menjadi candunya, membuatnya ingin menyecapnya lebih lama lagi. Tanpa sadar dia pun sudah menempelkan bibirnya pada bibir Angela, Angela pun menanggapi. Ciuman penuh cinta hanya rasa sayang tanpa ada rasa nafsu membuat keduanya seakan melayang diudara. Mengatakan cinta, sayang dan rindu disalurkan melalui ciuman kali ini.
Mereka menyudahi ciumannya karena memerlukan pasokan udara. Keduanya kembali berpelukan sambil menenangkan nafasnya agar kembali normal.
"Ayo kita pergi" Gumam Chris sambil mengecupi kepala Angela.
Angela mendangak menatap Chris yang tampak jauh tinggi sekitar 20 cm darinya. Karena Chris memiliki tinggi lebih dari 180cm.
"Kita mau kemana?" Tanya Angela masih menatap Chris dengan mimik wajah manyun dengan tatapan memelas, membuat Chris mencubit kembali hidung Angela dengan gemas.
"Ayo ikut saja, tentunya setelah kau menggunakan baju yang lebih layak dari ini" Chris menatap Angela. Angela menggunakan piyama panjang Chris yang tampak kebesaran di badan Angela. Angela pun mengangguk semangat. Kapan lagi dia bisa berjalan-jalan, sedangkan seluruh waktu hidupnya selama ini hanya untuk bekerja, bekerja dan bekerja.
Angela berlari menuju kamar secepat kilat membuat Chris kembali terkekeh melihat tingah laku lucu Angela. Inilah yang ia maksud mengapa Angela tampak berbeda dengan wanita lainnya, Ia terlalu menggemaskan yang sangat disayangkan oleh Chris jika melewatkan kejadian lucu dan seru di dalam hidupnya. Mungkin hingga tua dia bisa melihat tingkah menggemaskan Angela yang selalu menarik baginya.
Tak berselang kemudian, Angela kembali dengan pakaian yang tampak modis di tubuhnya walaupun hanya berbalut kaus putih dan kemeja oversize milik Chris di padukan dengan celana Belt Jeans miliknya yang kemarin digunakan. Boots hitam tingginya mempermanis tampilan Angela.
(yang di pakai cuman bagian kaos dan kemeja saja ya, Celana dan sepatu mengikuti cerita)
"Cantik" Puji Chris membisiki telinga Angela. Kegiatan ini lah yang akhir-akhir ini menjadi favoritnya, membuat Angela memerah adalah kesenangan tersendiri.
Angela menahan malunya dengan bersembunyi di dada Chris. Ia tak terbiasa dengan pujian-pujian lelaki. Karena memang sebelumnya dia tidak pernah berhubungan dengan lelaki satupun, memang banyak yang menyukainya namun Angela lebih memilih sendiri karena ia terlalu nyaman untuk sendiri dan sangat menyenangkan saat menjalani Me Time nya.
"Ayo pergi" Chris menggandeng tangan Angela
Selama perjalanan menuju Basement banyak mata yang menatap keduanya. Disini orang tertarik pada wanita yang di gandeng oleh Bos besar mereka. Beberapa orang menatap iri kearah Angela ada pula yang menatap benci kearah Angela. Setelah sampai di basement keduanya menaiki mobil Sport milik Chris dengan type Lamborghini Veneno berwarna merah. Mobil itu melaju membelah jalan raya.
Setelah di rasa sampai di tempat tujuan, Chris turun dan membukakan pintu untuk Angela. Perbedaan pakaian yang signifikan diantara keduanya. Chris masih tampan menggunakan pakaian formal kerjanya sedangkan Angela tampak cantik dengan pakaian Kasual nya. Kedua orang itu menjadi pusat perhatian, bukan hanya karena pakaian yang mereka kenakan namun juga wajah bak dewa dan dewi serta aura kekuasaannya begitu kentara. Bahkan beberapa orang yang berjalan mulai membukakan jalan untuk keduanya.
Mereka mulai menyusuri jalanan New York City Times Square yang di kenal dengan daerah tanpa tidur. Terdapat banyak sekali toko-toko dengan Merk besar memenuhi blok khusus perdagangan ini.
Kali ini mereka berbelanja kebutuhan Premier hingga Sekunder. Dari membeli pasokan bahan makanan untuk di Penthouse hingga pakaian, accessories, hingga sepatu baru untuk mereka berdua. Tidak ayal untuk Chris terlalu belanja berlebihan karena mengingat ia adalah pengusaha Hotel, Mall, Tambang Berlian dan Resort. Tentu saja penghasilannya sudah tidak ternilai lagi. Saat Angela bertanya mengapa dia tampak bekerja dengan seenak jidatnya dan Chris hanya menjawab. "Untuk apa aku mempekerjakan anak buah jika mereka tidak mengerjakan tugasku, apa mereka hanya ingin makan gaji buta? Oh tentu saja tidak bisa. jika itu terjadi maka sebelumnya dia sudah di tendang dari perusahaan dan membuat namanya dalam Blacklist agar perusahaan lain tidak menerimanya bekerja dimanapun" Ucap Chris kala itu dengan nada entengnya.
Angela dan Chris melanjutkan jalannya dengan jalan kaki menyusuri seluruh New York City Times Square & 5th Avenue kedua jalan itu adalah blok pusat perbelanjaan. Bagi wanita ini adalah surga mereka. Surga bagi orang yang memiliki hobi Shopping. Menghamburkan uang disini adalah salah satu kesenangan tersendiri bagi wanita.
Jangan melupakan fakta jika keduanya masih menjadi pusat perhatian. Chris pun sudah mengganti pakaiannya menjadi Kasual mengikuti style wanita cantik di gandengannya. Mereka tampak lebih serasi layaknya pasangan lain dengan keduanya memakai pakaian senada. Untuk barang yang sudah mereka beli akan di urus oleh Greg, jadi Angela tidak perlu mengkhawatikan itu.
Mereka berhenti tepat di depan toko perhiasan. Keduanya pun melangkah masuk tanpa melepaskan tautan tangan mereka. Sang penjaga toko tersenyum sopan melihat kedatangan pengusaha terkenal. Siapa tak mengenal Chris Alexander.
"Mencari apa tuan?" Tanya pelayan itu ramah.
"Aku ingin mencari gelang" Chris menarik Angela mendekat kearahnya agar Angela tidak menghilang. Disini adalah salah satu destinasi wisata bagi turis jadi orang berlalu lalang semakin meningkat.
"Mari saya antarkan ke tempatnya tuan dan nona" Pelayan itu ramah profesional atas pekerjaannya. Angela melepaskan tautan tangannya, ia juga ingin berkeliling melihat perhiasan yang terpajang.
Angela berhenti tepat di hadapan 1 set perhiasan yang terpajang di depannya, ia begitu terpesona dengan keindahan yang ditimbukan berlian ketika terkena pantulan sinar matahari. di satu setnya terdapat kalung, anting, gelang dan cincin.
"Aku ingin yang ini" Tunjuk Chris pada sebuah gelang yang dirasa cocok. Chris menatap kosong sisinya, Ia kalang kabut melihat Angela menghilang namun disaat itu juga ia merasa lega ternyata Angela masih disini, menatap terpesona dengan 1 set perhiasan dengan hiasan berlian yang mengelilinginya.
"Ngel" Chris mengejutkan Angela dalam diamnya dengan memegang bahu Angela.
"Kemarilah" Chris menggandeng Angela kearah pelayan yang sudah mengeluarkan gelang cantik berbalutkan emas 24 karat dengan berlian bertaburan di sepanjang gelang tersebut.
"Menurutmu apakah ini bagus?" Tanya Chris pada Angela di sampingnya. Angela pun mengangguk semangat, jelas sangat cantik melihat harganya juga tidak main-main.
"Bungkuskan ini" Chris menyerahkan gelang yang dipegang dan di berikan pada pelayan serta memberikan kartu kreditnya. Setelah selesai dengan urusannya pelayan yang melayani mereka memberikan pesanannya pada Chris bersama kartu kreditnya. Lalu keduanya keluar dari toko perhiasan itu.
"Gelang tadi sangat bagus ya. Aku akan memberikan ibuku itu sebagai kado ulang tahunnya sebentar lagi" Kata Chris sambil mengangkat paper bag kecil yang membungkus gelang cantik tadi.
Bahu Angela langsung merosot ketika bukan dia yang dibelikan gelang, ternyata untuk ibunya. Dia terlalu berharap besar jika Chris akan membelikan untuknya. Saat ini terlihat Angela seperti wanita matre yang ingin dengan Chris hanya uangnya saja. Biarkan sekali saja dia Egois pada dirinya karena memang gelang yang dibelikan Chris untuk ibunya terlalu bagus dan mewah. Wanita manapun pasti tidak akan menolak gelang seharga mobil itu.
Selama perjalanan yang entah kemana Chris membawanya. Angela diam. Setiap Chris bertanya di jawab hanya dengan anggukan, gelengan atau gumaman.
Chris kembali tidak berbicara ketika melihat perubahan suasana hati Angela. Perbedaan suasana hati secepat kilat dari di dalam toko dengan saat keluar toko perhiasan itu. Apakah Angela mengira jika ialah yang akan di berikan gelang itu, namun memang nyatanya jika gelang itu khusus buat ulang tahun ibunya. Chris seketika tertawa terbahak hingga perutnya sakit. Angela menatap kesal Chris, apa-apaan Chris tertawa sendiri tanpa alasan yang jelas. Dasar sakit jiwa.
Chris menginjak rem ketika berada di persimpangan dengan rambu lalu lintas berwarna merah.
Kedua tangan yang memegang stir mobil itu sudah berada di samping kepala Angela, menyuruh Angela menghadapnya. Angela sedang kesal itu pun menatap penuh kesal bahkan sangat kesal sekali pada Chris. Chris yang di tatap hanya menyengir merasa tak bersalah.
"Kau kesal karena bukan kamu yang kuberikan gelang itu?" Tanya Chris masih dengan menahan tawanya.
"Jangan sentuh aku" Tangannya menyingkirkan tangan Chris yang menurutnya mengganggu. Ia masih kesal pada Chris.
"Ternyata benar kau kesal padaku karena itu" Chris kini meleraikan kekehannya dan yang terlihat hanya senyuman manis bertengger di wajah tampannya.
"Dengar sayang. Aku akan memberikan yang lebih baik dari ini. Jadi tunggu saja" Tangan Chris meraih tangan Angela dan menggenggamnya erat. Mendengar itu Angela tidak jadi kesal pada Chris, dia hanya sedikit ngambek menurunkan egonya pada Chris itu bukan jalan yang baik maka dari itu dia lebih baik ngambek di banding tiba-tiba berbaikan pada Chris. Dasar wanita tidak bisa tertebak sifatnya.
Chris menginjak gas saat rambu lalu lintas sudah berwarna hijau. Mobilnya melenggang lancar menuju kawasan yang dikenali Angela. Benar saja Chris membawanya ke restoran milik Tablo. Restoran pertama kali yang tanpa sengaja mempertemukan mereka.
Angela langsung keluar dan berlari masuk mencari Tablo, matanya melihat Tablo di meja pesan membuat Angela mendatangi Tablo dan memeluknya.
"Tablooo, i miss u so much. Aku kangen makanan buatanmu" Tablo sendiri adalah seorang pemuda manis berumur 25 tahun tubuh tinggi, pemilik serta pegawai di restoran ini sambil melihat kinerja pegawainya secara langsung.
"Angela?" Tanya Tablo sambil menjauhkan pandangannya yang terlalu dekat dengan Angela. Ia mengingat Angela adalah pelanggan tetap disini tapi entah beberapa minggu belakangan ini Angela tak pernah ke restorannya.
Angela mengangguk semangat.
"Pesan seperti biasanya ya, Tablo tampan" Kali ini Angela sedikit menggoda Tablo lalu meninggalkan Tablo dengan badan masih kaku perlakuan Angela. Angela mengambil tempat duduk di samping Chris.
"Aku tidak senang kau memeluk lelaki selain aku Angela" Suara bariton serius milik Chris tampak berbahaya kali ini. Tidak ada Chris yang menjengkelkan, Chris yang manis dan Chris yang selalu menggodanya. Tatapan Chris pun tajam menatap iris hijau milik Angela, mengatakan atas kesungguhan ucapan yang baru saja ia katakan. Seketika udara di sekitarnya terasa pengap dengan aura mencekram milik Chris.
"Maaf" cicit Angela. Ia pun menunduk takut melihat tatapan Chris begitu tajam seperti ingin membuat tubuhnya tercincang-cincang hanya melalui sebuah tatapan.
Chris merasa bersalah membuat gadis yang di cintainya begitu takut padanya. Ia langsung menangkap tubuh Angela dalam pelukannya.
"Jangan ulangi itu aku tidak suka milikku berbagi dengan orang lain" Kali ini Chris berbicara dengan lemah lembutnya, tangannya tak pernah berhenti mengusap kepala dan punggung Angela guna menenangkannya. Angela mengangguk. Ia berjanji tidak akan seperti tadi jika ia akan mendapati Chris seperti tadi, dingin dan tak tersentuh membuatnya menggigil takut.
"Chris?" Sumber suara wanitalah kini yang memanggil nama Chris, membuat Chris melepaskan pelukannya pada Angela dan menatap sumber suara.
Mata Chris terbelalak kaget. Bagaimana wanita ini kembali ke sini lagi!
-_Mr. Perfect Alexanders_-
Chapter ini biarkan Pasangan ChrisNgel yang ngambil alih.
Jangan lupa Voment Ya Guyssss
Regrads
Jun-JunFish
1/3/2021
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top