Chapter 13

Hati-hati Typo bertebaran dimana-mana!

Jangan lupa Voment oke guys jangan jadi sider wae wkwkwk 😂😂

^_^ Happy Reading ^_^

-_ Mr. Perfect Alexanders_-

"Bagaimana keadaannya sekarang?" ucap lelaki bermata biru terlihat tampan dengan kemeja putih yang lengannya sudah tergulung hingga siku. Mata itu menatap jendela yang menampakkan pemandangan indah gemerlap malam kota New York.

Lelaki bermata coklat itu menunduk seraya hormat pada bosnya.

"Hanya kehilangan kesadaran dan cedera di punggungnya, tuan" Jawab Elmer

"Baiklah, silahkan pergi" Usir Tristan pada Elmer.

Elmer sendiri pamit undur diri setelah hormat pada bos nya. Saat berbalik, Elmer berpapasan dengan Chris dan Samuel. Ia mengangguk sopan pada keduanya lalu melenggang pergi.

"Yo what's up bro, I miss u" Samuel memegang kepala Tristan lalu memberikan kecupan singkat di pipi kanan Tristan, membuat Tristan memelototi Samuel seraya menghapus bekas kecupan Samuel. 

"Crazy!!" Tangan Tristan masih mengelap bekas kecuapan Samuel hingga memerah.

"Ada apa kali ini Tris? ingin berbagi cerita?" Tanya Chris membuka percakapan serius diantara mereka.

Chris mengambil tempat diatas sofa single sedangkan Samuel sudah mengambil posisi rebahan di sofa bed samping Chris. Tristan sendiri masih tak bergeming dari tempatnya, matanya menatap lurus kedepan dengan pikiran bercabang entah kemana, tangannya melipat di depan dada.

Chris berusaha bertanya pada Tristan agar lebih terbuka pada mereka namun tampaknya Tristan enggan menyahuti. Memang Tristan bukanlah tipikal orang yang terbuka, sedikit sulit untuk menyuruhnya terbuka tentang permasalahan pribadinya. Chris pun mengerti masalah yang menimpa Tristan, kronologi tadi siang di dalam mansion Mr. Addison pun tak luput dari informasi yang di berikan Greg. Ia sangat menyukai keloyalan Greg.

"Rachel berada di rumah sakit ya?" Celetuk Samuel masih dalam posisi rebahannya. Ia pun mengetahui permasalahan Tristan. Ia tak terlalu pusing untuk memikirkan permasalahn Tristan, ia pun sangat yakin jika Tristan bisa menghadapi masalahnya sendiri.

"Hanya cedera punggung" Balas Tristan singkat masih diam di posisi awal. Samuel mengangguk mengerti. Ia hanya ingin berbasa-basi dengan Tristan untuk mencairkan suasana sepi diantara mereka.

"Bagaimana peningkatan hubunganmu dengan Angela, Chris?" tanya Samuel.

Chris yang di tanya mulai panik. Ini bukan waktunya untuk sesi curhat. Ia kesini karena ia merasa Tristan butuh teman curhat.

Chris pun meringis kecil mengingat hubungannya dengan Angela masih Stuck disitu saja tak ada perkembangan.

"Tidak ada perkembangan kan?" Tebak Samuel sambil tertawa puas. Baru kali ini melihat sepupunya lemah pada seorang wanita, hingga bingung apa yang membuat berbeda menghadapi Angela dengan wanita lain. Padahal sebelum-sebelumnya ia selalu banggakan diri katika bisa megencani aktris ataupun model dan pastinya di pamerkan pada kedua sepupunya.

Ckckck Samuel berdecak heran.

"Biasanya kau menggunakan keahlianmu memaksa wanita jika wanita itu tidak menurutimu" Kata Samuel. Samuel mengingat ketika Chris memaksa Angela saat berdebat mengenai pembayaran sewaktu di Sanghai. Samuel juga mengingat ketika semua para wanita dengan mudahnya jatuh dalam pesona Chris. Siapa yang tak ingin menjadi teman kencan seorang Alexanders, Tampan, Kaya dan Mapan adalah Lebel yang sudah terverifikasi oleh semua wanita untuk keturunan seorang Alexanders.

"Ia berbeda dengan wanita lain" Chris mendesah frustasi bingung harus bagaimana lagi menghadapi Angela. 

"Mungkin dia bukanlah wanita yang bisa di paksa. Sepertinya kamu harus berusaha pelan-pelan untuk mendekatinya, menarik hatinya secara perlahan. Terlalu cepat mendekatinya terkesan seperti memaksa" Ucap Tristan. Ia berjalan mendekati kedua sepupunya dan duduk di sofa bed bersama Samuel yang sudah duduk juga.

Biasanya pendekatan seperti itu lebih ampuh untuk meluluhkan wanita dibandingkan memaksa wanita. Point plusnya adalah ketika wanita itu sudah menyukai lelaki ia akan memberikan seluruh hatinya pada sang lelaki.

"Baiklah aku akan mencoba kembali. Oiya Tris Thanks untuk saran yang menyuruhku memberikan bunga pada Angela tiap hari dan memberika kartu penyemangat kerja untuknya" Ucap Chris tulus

"Biasanya wanita akan suka dengan hal-hal manis seperti itu" Kali ini Tristan tak menyembunyikan senyuman manis pada kedua sepupunya.

"Awwwww Tristan aku menyukai senyummu itu" Goda Samuel dengan suara di buat-buat seperti remaja puber. Samuel kembali ingin mengecupkan bibirnya pada pipi Tristan namun Tristan langsung bangkat dan pergi kearah dapur dengan alasan mengambil cemilan padahal alasan kuatnya untuk menghindari sifat buruk Samuel yang begitu menjijikkan.

Bunyi ponsel Chris membuyarkan perbincangan mereka. Segera sang pemilik telpon menjawabnya.

"Halo?" Suara seseorang yang tampak tak asing dari seberang telpon.

"Angela?" Chris memastikan ini adalah Angela, Tapi mengapa dia menggunakan nomer telpon baru, bukan nomer telpon yang sudah di berikan Chris bersama ponsel barunya.

"Aku ada sedikit insiden di Delancey Street depan Essex Market. Aku menelponmu karena hanya ada Name Card yang dulu pernah kamu kasih padaku, aku tak hapal nomer ponsel baruku. Aku juga tak membawa ponselku. bisa kah kau kemari?" 

Mendengar telpon Angela membuatnya sedikit khawatir. Sebuah Insiden? Langsung ia menyambar kunci mobil milik Tristan di atas meja karena ia kesini bersama dengan Samuel yang diantarkan oleh supirnya.

Setelah sampai di tempat tujuan Chris langsung berlari kearah Angela. Angela tampak cantik dengan sweater hitam kebesaran dan celana belt jeans yang dikenakan. Angela terlihat menggigiti kukunya cemas. Bisakah dirinya menggantikan kukunya, ia siap digigit oleh Angela.

Chris menggelengkan kepala menghilangkan pikiran Negative nya.

"Kau baik-baik saja Ngel?" Tanya Chris memegang kedua lengan Angela. Matanya mengamati seluruh tubuh Angela takut terjadi lecet sedikitpun.

"I'm okey. Tapi itu" Angela menunjuk kearah kearah mobil Sport merk Aston Martin berwarna hitam legam terdapat beberapa goresan besar. Di depan mobil mahal itu terdapat Mini Cooper Pink milik Angela yang keadaannya lebih parah dari Aston Martin.

Seketika juga Chris langsung memeluk Angela, ia menghela nafas lega ketika Angela baik-baik saja, ternyata malah Angela mengkhawatirkan mobil orang yang di tabraknya.

Tubuhnya membeku saat menerima perlakuan manis Chris, tubuhnya merelax saat mencium wangi tubuh Chris yang menenangkan. Ia merindukan wangi ini.

"Chris?" Tanya lelaki jangkung yang tingginya kurang lebih dengan Chris. Merasa terpanggil, Chris melepaskan pelukan walaupun dalam hatinya ia ingin selalu memeluk Angela seolah diciptakan khusus untuknya.

"Adam?" Chris kaget melihat teman semasa kuliahnya. Ia berteman namun tidak dekat hanya sekedar mengenal namanya. Adam sendiri adalah CEO Nelson Corp, beberapa kali Chris bertemu Adam tapi hanya pertemuan bisnis.

"Maaf karena saya bumper mobil tuan rusak parah" sesal Angela. Angela bergerak gelisah memainkan kukunya.

"Bagaimana kronologinya?" Tanya Chris.

"Saat itu aku membawa mobil dengan kecepatan sedang ke luar dari area parkiran tapi aku tidak melihat jika mobil tuan ini juga sama-sama keluar dari parkir. ya jadi begitulah" Ringis Angela menahan tangisnya karena entah harus mengeluarkan uang sebanyak apa untuk mengganti rugi mobil mahal itu. Mungkin tabungannya pun tidak cukup membayar ganti ruginya.

Chris mengambil polnsel di saku suitnya dan menelpon seseorang segera kemari. Tak lama kemudian tibalah Greg dan beberapa orang untuk membawa mobil Angela dan Adam ke bengkel langganan Chris.

"Maafkan Angela, Dam. Aku akan bertanggung jawab kerusakan yang disebabkan Angela" Kata Chris berjabat tangan dengan Adam. Adam sedikit banyak memerhatikan Angela mengapa ia mengingatkan pada seseorang, namun adam berusaha tetap tenang.

"I'ts ok. Ini hanyalah kecelakaan kecil. Sebenarnya aku tidak menuntut apapun, aku bisa memperbaikinya nanti namun gadis kecil ini tetap ngotot ingin mengganti rugi. Ini juga salahku karena keluar parkiran mendadak" Kata Adam.

"Perkenalkan aku Adam teman kuliah Chris" Tangan Adam menjulur kedepan untuk bersalaman dengan Angela. 

"Angela Skylar" Angela membalas jabatan tangan Adam seraya tersenyum sopan.

Di lain sisi tampak adam sedikit terkejut namun wajahnya kembali normal guna menyembunyikan keterkejutannya. Dia pun membalas senyum pada Angela, namun senyum itu tampak aneh.

"Ingatkan aku untuk mentraktir kalian makan sebagai ucapan terimakasih atas perbaikan mobilku" Kini Adam pamit pada Angela dan Chris saat temannya sudah datang menjemputnya.

"Aku akan segera menghubungimu Chris" Teriak adam seraya melambaikan tangan dari dalam mobil. Chris pun mengabaikan teriakan Adam dan berfokus pada gadis cantik di sampingnya. Tidak baik kan menganggurkan gadis cantik seperti Angela,

"Kau benar-benar baik-baik saja kan?" Tanya Chris melihat seluruh tubuh Angela kembali memastikan.

Angela terkekeh geli melihat Chris seperti ini. Masih dengan kekehannya ia pun mengangguk membenarkan perkataan Chris. Chris menghela nafas lega lalu memeluk Angela erat.

"Aku khawatir jika kamu terjadi apa-apa" 

"Aku baik-baik saja Chris, tidak perlu berlebihan seperti itu" Ucap Angela.

"Aku terlalu takut kehilanganmu, Ngel. Aku tak ingin itu terjadi. Tolong jangan pernah meninggalkanku" Ucap Chris sambil menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Angela yang memiliki aroma candunya.

Hati Angela menghangat ketika mendengarkan penuturan penuh frustasi Chris, merasa dia begitu di cintai oleh seseorang. Tangannya bergerak membalas pelukan Chris sama eratnya. Rasa nyaman itu kembali menyerangnya ketika bersama Chris. Merindukan aroma tubuh Chris yang menenangkannya.

Setelah insiden Chris membawa Angela ke Penthouse di lantai teratas perusahaannya. Malam ini Chris harus menyelesaikan persetujuan kontrak yang menumpuk di atas meja kerjanya. Karena ia masih ingin bersama Angela maka dari itu dia membawa Angela kesini.

Setelah sampai Chris izin pada Angela untuk melanjutkan kerjanya di lantai bawa Penthouse ini. Jika terjadi apa-apa ia menyuruh Angela menggunakan telpon Penthouse memencet tombol angka 1 dengan lama.

Mata hijau itu menyusuri ruangan di Penthouse Chris. Dinding di cat berwarna putih tulang di padupadankan dengan abu tua membuat ruangan ini tampak maskulin. Beberapa ornamen mewah terjejer rapi di rak. Beberapa pigura besar berisi foto Chris ada yang memakai toga dengan selendang Cumlaude, ada pula yang menggunakan pakaian formal tampak tampan  membuat Chris tambah dewasa dari umurnya. Yang paling menarik perhatiannya adalah foto besar terpajang di tengah ruangan yang berisikan seorang ayah dan ibunya Chris menggunakan baju kembar tampak serasi dan di tengahnya ada Chris berumur remaja menggunakan baju yang sama dengan kedua orang tuanya. Senyum merekah bahagia dalam foto keluarga harmonis itu. 

Angela tersenyum melihat betapa tampannya Chris saat remaja, mungkin banyak wanita yang tergila-gila padanya dan banyak yang datang untuk menyatakan cinta pada Chris. Mata biru tajamnya, alis tebal, hidung mancung dan bibir tebal seksi itu sudah terpatri mulai Chris remaja.

Pikirannya bercabang ketika ada lemari penuh dengan Wine dari tahun 1900-an hingga wine yang dibuat beberapa tahun terakhir. Seberapa kaya kah Chris hingga memiliki Penthouse mewah di lantai teratas gedung C'Alexanders Company.

Tangannya menyampirkan tirai jendela besar dan melihat keindahan yang dapat membuatnya terpesona, keindahan yang tak pernah dia dapatkan. Hiruk pikuk malam tak membuat kota itu tertidur, padahal ini sudah larut malam. Beberapa mobil hilir mudik memenuhi jalan raya, banyak pula muda-mudi bergandengan tangan berjalan kaki dengan santainya di pinggir jalan raya. Ada pula yang sedang keluar dari Night Club dengan tubuh oleng terlalu banyak mengkonsumsi alkohol. Membuatnya tak lunturkan senyumnya menikmati keindahan tanpa tara di depannya.

Sebuh tangan kokoh melingkar di perut Angela membuat Angela terpekik kaget. Namun Tangan itu memaksa agar Angela tetap diam di tempat. 

"Aku kira kau akan kabur" Chris membenamkan kepalanya di leher Angela, dan menghendus aroma yang ia sukai membuat Angela merinding.

"Ngel, Apakah kau percaya dengan love at first sight?" Tanya Chris masih dalam posisi yang sama.

"Aku percaya itu" Angela membalas dengan usapan lebut pada tangan Chris di depan perutnya.

"Aku sudah jatuh cinta padamu pada pertemuan pertama yang tak di sengaja" Kata Chris. Angela tetap diam tak menanggapi dan terus mendengarkan apapun yang terlontar dari bibir seksi Chris.

"Saat itu aku sudah suka padamu pada saat kamu menumpahkan kopi hangat di pakaianku, kamu pun meminta maaf padaku tanpa melihat wajahku sama sekali. Itu pertama kalinya aku melihat wanita yang bahkan tak ingin memandangku. Padahal di luaran sana banyak sekali wanita mencari cara untuk menarik perhatianku. Bukan rasa hangat kopi yang kau tumpahkan padaku namun rasa hangat melingkupi hatiku saat itu. Bahkan ketika kau memberikan segelas kopi itu aku tampak seperti orang gila karena terlalu banyak tersenyum" Chris membalikkan badan Angela agar menghadapnya. Mata biru itu menatap dalam mata hijau yang jarang dimiliki manusia di belahan bumi manapun, namun dengan mudahnya Gadis ini mendapatkannya. Angela merasa salah tingkah saat Chris menatap seperti itu, semburat pink di pipinya muncul tak diinginkan olehnya.

Lalu Chris menarik tangan Angela agar Angela mengikutinya. Saat di depan kulkas Chris berhenti dan membuka isi freezernya. Disana terdapat gelas kopi dari restoran langganan Angela dan di buat langsung oleh Tablo, pelayan yang cukup ia kenal.

Chris mengeluarkan secup kopi penuh kenangan mereka. Bahkan air di cup kopi itu masih utuh dan mengeras menjadi es.

Angela terbelalak kaget, jadi yang ia tabrak waktu itu adalah Chris. Memang waktu itu Angela sedang terburu-buru sebelum Mr. Mexwell Ketua dapartemen Akuntansinya akan mengomel dengan sejuta omelannya karena anak buahnya tidak tepat waktu. Ia memang merasa bersalah pada orang yang di tabraknya di saat yang bersamaan ia takut jika orang di depannya akan marah, maka dari itu ia tak memberanikan diri untuk melihat orang yang di tabraknya.

Hatinya menghangat ketika melihat Chris masih menyimpan kopi pemberiannya saat pertama kali bertemu. Kejadian itu sudah berlalu sangat lama. Tindakan kecil Chris ini membuat Angela semakin menyukai lelaki bermata biru itu.

"Aku mencintaimu, Angela Skylar" Kedua bibir itu sudah bersentuhan dan saling melumat halus, yang semakin lama semakin menuntut. 

Tanpa di sadari Angela telah di bawa oleh Chris menuju kamar. Setelah sampai di kamar Chris langsung membanting tubuh Angela diatas tempat tidur. Lalu melanjutkan ciuman panas mereka. Saling bertautan dan melumat dengan penuh gairah.

"Aku selalu mencintaimu, Ngel" Teriak Chris saat melakukan pelepasan. Angela pun berdesah puas melakukan pelepasan bersamaan dengan lelaki yang mulai ia cintai. Ia tak pernah menyesal melakukan ini dengan Chris. Lelaki itu dengan pantang menyerah untuk mengejarnya, walaupun diawal adalah kesalahan Angela, namun kali ini dirinya sadar dan tidak dibawah kungkungan alkohol. Ia melakukannya dengan 100% sadar. 

Chris langsung ambruk diatas tubuh Angela yang juga tampak sangat menikmati penyatuan mereka kedua kalinya. Chris menyatukan kening dan hidungnya pada Angela.

"Kau milikku Angela Skylar" Ucap Chris diatas bibir Angela. Keduanya saling tersenyum kelelahan.

"Tidurlah, aku akan tetap disampingmu" Tangan Chris melingkar di perut Angela dengan posisi Angela membelakangi Chris. Tubuh kecil Angela tampak pas di pelukan Chris.

-_Mr. Perfect Alexanders_-

"Aku sudah menemukan adikku" Ucap lelaki bermata abu-abu pada lelaki sebaya yang sedang makan di depannya.

"Benarkah?" Tanya lelaki bermata hitam di depannya.

"Bukankah adikku adalah wanita masa kecilmu yang sangat kamu sukai kebetulan kau bisa memenuhi permintaan ayahmu dan ayahku" Balas lelaki bermata abu-abu sambil melanjutkan minum wine di gelasnya.

Lelaki bermata hitam itu tersenyum bahagia mendengar kabar baik dari sahabat masa kecilnya. Ia sangat bahagia ketika mengingat kembali masa kecilnya bersama gadis kecil berkepang dua dengan bando warna pink yang selalu menemani hari-harinya semakin menyenangkan.

-_Mr. Perfect Alexanders_-


Jangan lupa tetap dukung aku untuk menyelesaikan cerita ini dengan cara Vote dan Comment, karena menjadi pemacu semangatku untuk menulis

Thank you All

Regrads


Jun-JunFish

28/2/2021

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top