Chapter 12
Hati-hati Typo bertebaran dimana-mana!
Jangan lupa Voment oke guys jangan jadi sider wae wkwkwk 😂😂
^_^ Happy Reading ^_^
-_ Mr. Perfect Alexanders_-
Beberapa hari setelah kembali dari Beijing, Angela seperti biasa menjalankan tugasnya sebagai akuntan. Gaji seorang Akuntan internal juga tidak sedikit membuat Grace lebih memilih menghabiskan uangnya dengan membeli barang-barang branded berbeda dengan Angela yang lebih mementingkan rasa nikmat yang masih dapat di cecap di dunia ini. Mungkin setelah masa pensiunnya dia memutuskan bertraveling ke seluruh dunia untuk menyecapi seluruh masakan di penjuru dunia. Maka dari itu Angela memilih menabung sebagian gajinya daripada di buat hanya untuk bersenang-senang semata.
"Angela ada paket bunga datang untukmu!" Teriak Gail dari depan pintu Departemen Akuntansi. Sang pelaku yang memberitahunya itu hilang dalam sekejap entah kemana.
Angela menjawab dengan teriakan Oke, menyempatkan dirinya untuk mengambil sebucket bunga di bagian resepsionis.
"Ini paket anda Miss. Skylar" Resepsionis perempuan menyerahkan sebucket mawar merah pada Angela.
Sudah menjadi makanan sehari-hari nya menerima bucket bunga mawar merah dengan aksen love di tengahnya menggunakan mawar berwarna putih yang tampak begitu mencolok diantara lainnya. Diatas bucket itu juga terselip kartu ucapan dengan kata-kata penyemangat kerja.
Angel sangat mengetahui siapa perihal yang mengirim ini walaupun tidak ada nama orang tercantum dalam kartu ucapan itu.
Ia pun tersenyum saat mencium aroma segar dari wangi bucket mawar di tangannya.
Angela segera kembali ke departemennya sebelum Mr. Maxwell memarahinya karena sudah hilang beberapa saat di tengah jam kerjanya.
-_ Mr. Perfect Alexanders_-
Mata hijau itu menatap jam yang menunjukkan pukul 3 sore, tapi pekerjaannya saat ini belum selesai. Daripada harus besok di kerjakannya lebih baik hari ini harus selesai walaupun pulangnya sedikit terlambat.
"Bye Angela, aku pulang duluan ya, semangat!!" Ucap Gail, Shopia dan Fred sudah siap untuk pulang.
"Bye!!" Angela membalas lambaian tangan temannya yang sudah termakan oleh lift.
Semangat Angela!! Angela berusaha untuk menyemangati dirinya.
Ia kembali mengetikkan beberapa kata di komputer nya namun tiba-tiba layar komputernya berwarna biru dengan bintik-bintik hitam.
Angel mulai panik dan memencet tombol apapun di keyboard komputernya berharap bisa kembali seperti semula. Namun usahanya nihil yang ada malah membuat warna biru menyeluruh di permukaan layar komputernya. Keringat dingin pun mulai bercucuran, ia mulai gelisah takut pekerjaan yang seharian ini di kerjakan malah hilang.
Timbullah sosok vidio memenuhi layar komputernya. Sosok dengan mata biru menampilkan wajah serius dengan senyum kecil.
"Chris" ucap Angela tanpa sadar dengan gumaman.
Chris tampak lebih maskulin dengan balutan suit hitam, kemeja putih, vest hitam bercorak emas, dan dasi bergaris hitam emas pula.
Rambut coklat goldennya di sisir rapi kebelakang menambah aura dewasa dalam tubuh Chris.
"Nanti malam dinner denganku di Restoran Danny Meyer jam 7 malam di jemput langsung oleh Greg" Kata Chris to the point di vidio. Senyum tampan pun tak luput dari seorang Chris membuat Angela sangat menyukai jika lelaki itu tersenyum. Seakan beban yang hari ini dia jalani terasa terangkat, lelahnya menghitung angka seharian menghilang begitu saja.
"Kamu hari ini sangat cantik dengan one set blezer pink muda" Ucap Chris lagi seraya mengedip genit sebelah matanya kearah kamera.
Angela melihat itu seorang Chris bisa menggoda wanita itu langsung tertawa. Mengingat apa yang barus saja dikatakan oleh Chris, lalu ia melihat pakaiannya.
What's!! Chris bahkan mengetahui pakaianku yang ku pakai hari ini.
Angela mendengus kesal kepada Chris dari layar komputernya.
"Jangan terlambat ya" Kata Chris lalu terganti dengan layar komputer yang kembali normal.
Mengingat Chris membuat Angela semakin bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaannya sebelum jam 7 malam.
-_ Mr. Perfect Alexanders_-
"Thanks Tris, kau kembali menolongku" ucap Chris pada telponnya.
Di seberang sana terdapat suara gumaman mengiyakan dari lawan bicaranya.
"Untung saja aku mengetahui IP address komputer kerja Angela, jadi tidak repot untuk menghack 1 perusahaan milik Wesley" kata Tristan tenang.
"Aku percaya padamu" terang Chris
"Bagaimana dengan Mr. Addison. Kudengar dia sedang tidak beruntung dan perusahaannya telah jatuh pailit" tanya Chris
"Kemungkinan seluruh kekayaannya akan ku sita, itu pun tidak menutupi seluruh hutangnya pada T'Alexanders Company. Hutangnya pun tidak sedikit sebesar 15 juta dollar. Perusahaannya, Mansion mewah, beberapa mobil Sports tidak menutup hutangnya" Helaan nafas lelah memikirkan kasus itu hari ini membuat Tristan sedikit kesal.
Uang yang tidak sedikit di investasikan kepada perusahaan Mr. Addison namun perusahaan yang ingin di tolongnyaa malah jatuh pailit. Inilah resiko orang berbisnis, kadang menguntungkan kadang juga rugi.
"Laporan dari bagian audit internal terdapat kebocoran keuangan. Mereka malaporkan ada yang sedang berusaha untuk merampok uang perusahaan Mr. Addison. Perampok itu sudah mengambil 50% uang dari perusahaan, nilai yang fantastis bahkan bisa membuat perusahaan baru" tambah Tristan
Di sebrang Chris hanya mengangguk mengerti penjelasan to the point Tristan
"Ku dengar Mr. Addison saat ini bersembunyi menghindari kamu. Apakah kau sudah mengecek mansionnya? Setelah ini kurasa ia menjadi gelandangan" Chris mendapat laporan dari Greg karena Greg juga memantau seluruh keluarga Alexanders agar tetap aman dan jauh dari bahaya. Begitu pula dengan tugas Elmer dan Kenzo. Menjadi mata-mata keluarga Alexanders untuk di laporkan pada tuannya masing-masing.
Chris pun mendapat jawaban dengan gumaman Tristan dari seberang telepon.
Tristan sendiri tau jika Mr. Addison masih berada di ruang kerja di Mansion megahnya, lapor Elmer.
Sampai keujung dunia pun tetap akan ku kejar kau Mr. Addison.
" Mr. Addison memiliki putri tunggal cantik yang masih berkuliah di New York University. Apakah kau tak minat untuk menjadikan putri Mr. Addison mainan barumu. Aku tau kau bukan seorang player wanita setidaknya kau bisa bersenang-senang sedikit menikmati indahnya surga dunia" akhir kalimat yang di lontarkan Chris membuat Chris sendiri terkekeh tak percaya.
Chris sangat mengerti tabiat sepupu dinginnya itu kepada semua wanita. Dia sama sekali tak berniat untuk mendekati wanita manapun, padahal banyak wanita yang mengejar-ngejar Tristan mungkin dengan mudahnya membuka selangkangannya untuk di masuki oleh Tristan. Tapi jawaban Tristan hanya satu selalu berkata "Minggir dari hadapanku sekarang" tak lupa juga Tristan menatap tajam wanita yang ingin mengganggunya serta suara dingin mencengkam khas Tristan.
Sering kali kepala pintar Chris memikirkan apakah Tristan seorang gay penyuka sesama jenis. Namun tak di hiraukan oleh Tristan saat mendengar ucapan abstrak Chris.
-_ Mr. Perfect Alexanders_-
Mata biru itu menatap bosan meja di depannya, tangannya mengetuk berirama pada pinggiran meja makan untuk membunuh waktu. Ini sudah telat setengah jam dari waktu yang di tentukan oleh Chris.
Tangannya merogoh saku celananya karena handphonenya berbunyi disana.
" Ada apa Greg " tanya Chris to the point pada orang di seberang telponnya.
"Maaf tuan, sedari tadi Miss. Skylar belum pulang dan yang ada di apartemen hanya Miss. Kennedy" Terang Greg.
Chris menutup telpon sepihak dan ia menghela nafas kasar. Ia tak bisa menghubungi Angela karena handphone milik Angela rusak saat sebelum ke Beijing. Chris pun mengetahuinya saat laporan dari Xiao Xie. Namun ia dengan tidak pengertiannya tidak membelikan alat penghubungnya dengan Angela. Merasakan dirinya susah sendiri untuk menghubungi Angela.
Tapi memang rencananya setelah makan malam ia akan memberikan handphone baru untuk Angela. Tapi mengapa malah Angela masih belum datang. Ini sudah lewat setengah jam.
Baru saja Chris bangkit dan memutuskan untuk mendatangi perusahan Wesley, ternyata orang yang di tunggu sudah datang.
Mata sayunya terlihat lelah, bahkan lisptiknya pun sudah menghilang hanya meninggalkan sedikit jejak bekas lisptik. Rambutnya kali ini terurai berantakan menandakan betapa stress dan lelah tubuhnya.
"Hai" Sapa Chris dengan senyuman manisnya pada gadis yang baru menghampirinya. Gadis itu langsung mendudukkan dirinya di seberang Chris.
Angela tak memperdulikan sapaan Chris. Kepalanya langsung di letakkan ke meja dengan alas kedua tangannya. Tubuhnya pun berteriak lelah.
Chris menggeret kursinya ke samping Angela, tangannya mengelus puncak kepala gadis di depannya. Senyum pun tak pudar saat menatap sayang Angela. Angela sendiri berusaha untuk menetralkan detak jantungnya karena dengan perlakuan manis Chris akhir-akhir ini membuat ia menyukai sisi lain Chris selain sifat pemaksa.
"Apakah kau lelah?" Tanya Chris. Angela masih dalam posisi telungkup diatas meja pun menganggukan kepala membenarkan pertanyaan Chris.
"Aku lapar!" Rengek Angela. Ia sudah menegakkan tubuhnya dan menghadap Chris.
Tiba-tiba Chris bertepuk tangan sebanyak tiga kali dan tak lama kemudian beberapa pelayan sudah masuk dan menyajikan makanannya di meja makan. Mata Angela berbinar saat menatap keseluruhan makanan di hadapannya, semua adalah makanan kesukaanya. Melihat Angela seperti itu membuat Chris terkekeh pelan.
"Ini untukmu" Chris menyerahkan handphone baru yang masih tersegel.
"Aku susah sekali menghubungimu jika kau tak memiliki ponsel, yang ku tau ponselmu rusak sebelum kita terbang ke Beijing" Kata Chris
"Aku memang belum sempat membeli ponsel setelah kembali dari Beijing, kerjaanku begitu menumpuk setelah ku tinggalkan beberapa hari" Terang Angela.
Angela membuka ponsel pemberian Chris memiliki Merk terkenal dengan mahalnya dan tentunya keluaran terbaru. Yang lebih mengejutkan lagi adalah ponsel itu di lapisi dengan emas murni.
"Chris aku tidak bisa menerima barang semewah ini, ini terlalu berlebihan" Tolak Angela mengembalikan ponsel ke hadapan Chris.
"Aku tidak menerima penolakan Ngel" Chris berucap dengan nada otoriternya.
Dada Angela berdesir hangat saat Chris memanggilnya seperti itu. Entah mengapa Angela menyukai suara Chris memanggil namanya.
"Baiklah" Final Angela menerima ponsel mahal dari Chris, ia hanya tidak ingin beradu keras kepalaan dengan Chris yang tentunya Chris pasti akan lebih unggul dari nya mengenai itu. Lihatlah ini adalah salah satu cara mengetahui sifat Chris yang pemaksaan.
"Aku kemari untuk menawarkan tawaranku dulu" Kata Chris di sela-sela makannya.
Angela mengernyit bingung. Berusaha berfikir tawaran apakah yang di maksudkan Chris barusan.
"Aku ingin bertanggung jawab padamu Angela Skylar" kata Chris lagi.
"Ayo lanjutkan makan saja" Angela mengalihkan perhatian agar tak menjawab pernyataan Chris yang selalu di hindarinya.
Chris pun menurut tanpa bantahan lagi, ia mengerti jika Angela mengindari topik ini seperti halnya saat dia membawa topik ini saat di Shanghai Angela berusaha untuk mengalihkan perhatiannya.
-_Mr. Perfect Alexanders_-
Bunyi nyaring musik tak membuat gadis berambut pirang pasir itu terusik. Tangannya tetap menjalankan aktifitas sebelumnya yaitu meminum Absinthe di meja bartender, entah ini sudah gelas ke berapa yang ia minum. Kepalanya mengangguk kecil mengikuti alunan lagu berisik.
CACATAN KAKI AUTHOR : FYI, Absinthe adalah minuman berwarna hijau dibuat dari bahan apsintus atau wormwood yang digabungkan dengan alkohol bersama sejumlah rempah-rempah seperti adas, ketumbar, pala dan lain-lain. Kadar Alkoholnya sebesar 68% di setiap gelasnya. Karena itulah, absinthe dilarang di berbagai negara.
"Seharusnya kau berhenti Grace, kau sudah mabuk. Ini gelas ke lima-mu" Ucap bertender pada Grace yang sudah sangat mabuk. Ia mengenal Grace karena Grace sendiri adalah pelanggan tetap di Night Club ini. Baru kali ini juga Grace kemari seorang diri, biasanya setidaknya ia selalu temannya.
"Sialan, kau tampan" Grace menunjuk bartender di hadapannya lalu tertawa tidak jelas efek mabuknya. Sedangkan yang ditunjuk hanya tertawa kecil melihat tingkah laku costumer yang mabuk.
Tiba-tiba Grace menangis dan meraung tak jelas apa sebabnya, sedangkan mulutnya meracau merapalkan nama Sammy yang selama ini membuat dirinya tertekan karena perasaan sepihaknya.
Grace kembali memengingat saat dirinya dicafe saat makan siang hari ini, matanya menangkap wajah Samuel dari kejauhan. Di samping Samuel terdapat wanita cantik dengan makeup tebal mirip barbie hidup serta bentuk tubuh yang tinggi berisi seperti Kim Kadarshian. Mereka pun berpagutan tanpa mengerti situasi cafe yang lumayan ramai. Tangan Samuel pun bergerak menuju tengkuk si wanita barbie untuk memperdalam ciumannya, itu yang membuat Grace menatapnya nanar.
Tak berselang lama mereka pun menjauh dari restoran dan menghilang di telan mobil sport milik Samuel. Grace berfikir jika setelah itu yang terjadi pasti si wanita barbie itu di bawa ke hotel dan melakukan kepuasan untuk mereka berdua. Ia mengerti tabiat otak lelaki brengsek macam Samuel yang tak jauh dari selangkangan. Dadanya terasa sakit memikirkan yang akan mereka lakukan.
Maka dari itu Grace terdampar di Night Club langganannya untuk menghilangkan bayangan Samuel yang tiap hari tak bisa di lupakan, ia pun berusaha menghindari Samuel selama ini ketika dia berpapasan. Ia tak yakin perasaannya terhadap Samuel, apakah ia masih mencintai Samuel walaupun ia sudah lama tidak menjalin hubungan dengan Samuel. Ia hanya berharap itu adalah cinta monyet semasa remajanya. Tapi fakta itu diperkuat Grace selalu menolak lelaki manapun yang ingin menjalin hubungan dengannya, dan jangan lupakan fakta tentang betapa terkejutnya dia bertemu Samuel tanpa di duga saat di Beijing. Grace tidak mengira jika akan bertemu Samuel saat situasi yang tidak diinginkan. Tentu dengan sedikit bakat actingnya dia menutupi semua keterkejutannya pada saat bertemu orang yang selama ini di hindarinya.
Pertemuan awal setelah menghindarinya saat sahabatnya Angela di culik oleh Chris sepupu brengsek Samuel. Ia marah besar pada Samuel ketika dengan mudahnya Samuel menyuruh Grace tetap tenang dan percaya pada Chris akan menjaga baik-baik Angela. Grace menyesal karena mengajak sahabat polosnya ke dalam kubang dunia hitam menyesapi kesenangan semata.
Setelah tak berapa lama menangis Grace tertidur dalam pelukan Samuel.
Grace sangat ingat pagi hari itu dia sudah berada di apartemennya. Yang pasti ia yakin jika Samuel lah yang mengantar grace. Setelah bangun Grace mencari keberadaan Samuel di apartemennya namun nihil membuat Grace kecewa.
Mata biru itu menatap tajam wanita dihadapannya sedang menangis sambil tertawa tidak jelas karena pengaruh alkohol.
"Sammy kau disini?" Grace menatap kabur bayangan lelaki di sampingnya sedangkan Samuel diam tak bergeming namun tetap memperhatikan tingah laku mantan pacarnya selama Junior High School.
Sorot mata tajam itu mengamati perubahan yang tumbuh dalam tubuh Grace. Grace tampak bertambah cantik, lebih dewasa dan bertambah tinggi. Lipstik berwarna nude senada dengan pakaian formal kerjanya membuatnya lebih cantik.
"Sammy kau disini?" Pertanyaan itu kembali terulang saat orang yang tanya tak menanggapi pertanyaannya.
Samuel menjawab dengan anggukan. Tangan Grace sudah terangkat ingin memegang wajah tampan di hadapannya apakah ini hanya halusinasi atau nyata, namun sesaat juga ia memuntahkan isi perutnya di setelan formal Samuel. Berapa kali Grace mengeluarkan isi perutnya hingga dirasa tak mengganjal lagi. Pandangannya semakin mengabur saat dirasa tubuhnya semakin melemas dan ia pun kehilangan kesadaran.
"Sepertinya dia sedikit frustasi, ia meminum Absinthe sebanyak 5 gelas. Hebatnya dia mampu menghabiskan biasanya orang hanya mampu menghabiskan 2 gelas sebelum mereka pingsan" Terang sang bartender, lalu melanjukan aktivitasnya melayani pelanggan lainnya.
Mata birunya terbelalak kaget Absinthe? Apakah Grace gila. Apakah dia ingin cepat mati muda? Bahkan dirinya paling parah hanya mengkonsumsi Tequilla dengan kadar Alkohol 40%. Itu saja sudah membuat dirinya merasa sudah paling dekat dengan kematian. Lah ini Absinthe? Kadar alkohol diatas 60%.
"Anda tidak apa tuan?" Tanya Kenzo pada Samuel melihat muntahan Grace di pakaian tuannya. Suara Kenzo membuyarkan lamunan Samuel.
"Aku baik-baik saja" Jawab Samuel seraya membopong Grace keluar dari night club.
"Antarkan aku ke apartemennya" Titah Samuel pada Kenzo.
"Baik tuan"
-_Mr. Perfect Alexanders_-
"Kau lelaki paling brengsek!" Teriak gadis muda pada lelaki yang jauh di hadapannya, lelaki itu berdiri di anak tangga teratas. Raut wajahnya keras menatap dingin gadis muda berdiri di anak tangga paling bawah. Tampak gadis itu baru pulang dari kampus melihat tas punggungnya masih melekat di tubuh gadis itu.
Mata coklat gadis muda itu menatap liar seluruh penjuru masionnya yang bisa di tangkap oleh pandangannya. Beberapa anak buah ayahnya sudah tumbang dengan darah menggenang. Para pelayannya pun berjongkok di sudut ruangan takut seraya menutup telinganya menggunakan tangan mereka.
Banyak sekali lelaki berpakaian hitam mengelilingi mansionnya dengan wajah sangar mereka.
Gadis itu sontak kaget saat melihat ayahnya sudah terbujur kaku di bawah lelaki yang tak di kenalnya.
"AYAHH!!!" Teriak gadis itu menaiki anak tangga. Tangannya memegang luka tembak di dada kiri ayahnya. Tangannya tergerak memegang nadi di tangan ayahnya namun tidak terasa apapun disana.
Dia menelentangkan tubuh ayahnya lalu melakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru). Setelah beberapa kali RJP dilakukan dia mendekatkan telinganya pada dada ayahnya. Ia masih tak mendengarkan apapun. Ia langsung memberikan nafas buatan beberapa kali pada ayahnya namun masih tidak terdengar suara detak jantung ayahnya.
Ia menjerit histeris ketika kenyataan bahwa ayahnya sudah tidak ada.
"Kau pembunuh ayahku!" Tuduh gadis itu menatap tajam lelaki di hadapannya. Lelaki tetap tak bergeming, matanya tetap membalas dengan tatapan dingin, lelaki itu selalu memperhatikan setiap gerakan yang di timbulkan gadis berambut coklat.
Kaki jenjang lelaki itu berjalan melewati anak yang berduka atas kematian ayahnya. Namun di pertengahan anak tangga dia berbalik saat dirasa sebuah langkah cepat menuju kearahnya.
Gadis itu ingin melayangkan High Kick namun dengan santainya lelaki itu menghindari membuat gadis itu malah terguling-guling di tangga sampai anak tangga terakhir.
"Sialan kau!" suara lemah milik gadis itu di saat keadaannya sekarat masih bisa mengumpat. Gadis itu bahkan tak bisa bergerak sedikitpun karena tubuhnya benar-benar remuk. Ia terjatuh dari 10 anak tangga.
Awhhh sakit batin gadis itu. Saat berusaha menggerakkan tubuhnya.
"Bereskan semuanya yang disini" Ucap lelaki itu dingin.
-_Mr. Perfect Alexanders_-
Yuhuuuu comeback again. Ini adalah chapter terpanjang. Aku mau fokusin untuk tamatin Cerita ini jadi tolong bantu dukung dengan voment ya guyyysss
see you tomorrow
Regrads
Jun-JunFish
26/2/2021
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top