12. Saran Kerja Sama
Hallo apa kabar?
Vote & komen yaa :*
***
Andrea menatap kertas kusut yang diterimanya sore tadi. Dilakukannya kegiatan itu selama dua jam ini. Ia masih penasaran tentang siapa pria misterius yang menyimpan bola kertas itu di atas mejanya. Di samping tangannya ponselnya menyala menunjukan bahwa ia sedang menelpon seseorang yang sejak tadi pagi bolos kelas.
Zayyan.
Pria itu masih belum bisa dihubungi padahal Andrea ingin memberi tahu mengenai pria misterius yang memberikannya bola kertas ini. Sejak Dea meninggal, semuannya bagi Andrea terasa amat sangat berbeda. Suasana kelas, kampus, keluarga, bahkan teman-temannya juga. Semuanya seolah menjaga jarak darinya, dekat tetapi terasa amat sangat jauh. Pernah kamu merasakan teman yang seperti itu. Intinya dia seolah tidak akan tergapai.
Berbeda dengan Zayyan, pria itu sama sekali tidak dekat dengannya bahkan mungkin tidak berteman atau bahkan tidak mau berteman dengannya. Tetapi Zayyan terasa dekat baginya. Seolah dia tahu semuanya tentang Andrea. Seolah tahu apa yang mampu menenangkannya pasca meninggalnya Dea. Dimulai sejak hari itu, hari interogasi saat dia menerobos ruang interogasi. Entah kenapa Andrea merasa bisa mempercayainya.
Tidak tahu dengan orang itu. Satu waktu dia terlihat seperti mempercayainya tetapi di waktu yang lain dia seperti mencurigainnya. Entah apa yang patut di curigai dari dirinya.
Panggilan ke 20 tidak juga diangkat. "Kemana dia sih?"
Akhirnya Andrea memutuskan untuk mengirimkan foto kertas itu pada Zayyan.
Besoknya Zayyan masuk. Dia terlihat lebih kuyu dari biasanya. Seperti baru saja terjadi sesuatu padanya. Andrea tidak bisa menahan untuk tidak menghampirinya.
"Kemarin kemana?" Andrea menghadang langkah Zayyan yang hendak masuk ke kantin. Tangannya sengaja diletakan di ambang pintu.
"Ada urusan." Hanya itu jawabnya lalu menyingkirkan tangan Andrea. Langkahnya terus menuju masuk tanpa menghiraukan Andrea.
Hal tersebut membuat Andrea kesal. Ada sesuatu yang harus mereka berdua cari tahu, tentang orang penyimpan bola kertas itu. Namun, pria itu malah terlihat tidak peduli bahkan seperti menghindarinya.
"Seharusnya sejak awal lo gak usah ikut campur mengenai meninggalnya Dea. Lo buat gue percaya, tapi lo bersikap seolah gak mau membuktikan hal itu."
Perkataan Andrea membuat langkah Zayyan terhenti.
"Lo gak buka whatsapp?" Zayyan hendak melangkah kembali. "Ada sesuatu hal yang penting yang harus lo tahu."
Zayyan tidak jadi melangkah, sebagai gantinya dia merogoh ponsel dari saku hodie hitamnya, mengotak-atiknya selama beberapa saat. Andrea menunggunya sampai pria itu berbalik.
"Kapan lo dapet ini?" Zayyan melangkah mendekat. Bola matanya mendadak memerah sampai urat-urat matanya menyembul. Terlihat mengerikan namun dia berkaca-kaca. Rahangnya mengetat.
Andrea merasa Zayyan tahu mengenai hal itu juga. "Apa yang lo tahu?"
Semangat Fardhan semakin menggelora untuk mengungkapkan bahwa kasus mahasiswa bernama Dea yang meninggal karena jatuh dari atap kampus adalah pembunuhan. Jika saja Zayyan tidak menemukan kalung itu dan mengatakan fakta yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya.
Sudah hampir 3 hari Fardhan mengurung hasrat untuk bekerjanya setelah apa yang Zayyan katakan, tentang hubungannya dengan Dea Haryanti. Selama 3 hari itu, Fardhan terus berusaha untuk bunuh diri. Setiap melihat benda apapun dalam pikirannya selalu muncul pertanyaan 'Akan seperti apa aku jika bunuh diri dengan benda itu?'
Seperti 3 hari lalu, sepulang ia menemui Zayyan dan Andrea, saat ia melihat sofa ia bertanya, "Apa dengan gue sengaja membuat tubuh gue tertimpa sofa ini apa gue akan meninggal?"
Saat melihat hanger kawat tempat ia biasa menggantung jaketnya ia bertanya, "Apa gue akan mati jika menusuk mata gue dengan ujung kawat ini?"
Saat melihat kipas angin, "Apa gue akan mati jika memasukan jari gue ke kipas angin yang bergerak?" tetapi dia menggeleng, memasukan jari ke kipas angin yang bergerak hanya akan membuat jarinya putus. Lalu apa setelah itu? Ia masih hidup.
Saat ia sedang mengendarai mobil dan melihat tiang listrik di depannya, ia berpikir untuk menabrakan diri ke tiang listrik itu, namun ia teringat kejadian tujuh tahun lalu dimana ia selamat setelah tabrakan hebat dengan tiang listrik, begitupun saat ia menabrakan diri ke pembatas jembatan sampai mobilnya jatuh ke sungai, begitu juga saat ia secara sengaja menaikan kecepatan maximum di jalan tol sampai ia kehilangan kendali dan menabrak pembatas tol. Ia masih hidup sampai sekarang. Semua usaha yang dilakukannya hanya meninggalkan bekas luka tetapi tidak sampai membawa nyawanya pada Sang Maha Kuasa.
Dan mungkin jika saja Glen tidak mengatakan hal itu ia akan masih memikirkan bagaimana caranya untuk melenyapkan nyawanya sendiri.
"Aku menemukan nomor Farhan pernah menghubungi Dea Anisa."
Untuk apa Farhan menghubungi mahasiswi hamil yang kehilangan harapan hidupnya itu?
Itu Glen katakan sebelum ia mendapat laporan bahwa Farhan ditemukan meninggal di kamar tidurnya seolah tertidur. Menurut keterangan orang sekitar Zayyan mencari Farhan. Ternyata bukan hanya Fardhan selama ini yang mencari Farhan. Dia juga.
"Jujur." Glen meletakan mug berisi kopi di atas meja Fardhan. "Gue tidak tahu apa hubungannya Farhan dengan Dea Haryanti dan Dea Anisa."
Fardhan mengangkat wajahnya dari layar komputer yang sedang menayangkan rekaman CCTV dari daerah sekitar tempat tinggal Farhan. "Menurut lo gue tahu?"
Glen nyengir, mengangkat bahu lalu berbalik menuju mejanya kembali.
"Bukankah Zayyan juga ada di sana waktu itu?" tanya Glen sambil mengenakan kaos kaki yang sebelumnya dijemurnya di lampu di atas menjanya.
"Iya dia disana."
"Gue punya firasat, anak itu tahu sesuatu. Dan gue pikir, karena kalian sedang memburu orang astral yang sama, ada baiknya kalau lo sama dia bekerja sama, kalau kita bekerja sendiri, kita gak akan menemukan apa-apa. Zayyan bisa aja punya petunjuk yang bisa kita pecahkan sementara dia tidak bisa. Dan satu lagi, Andrea gue rasa dia juga perlu dilibatkan. Bagaimanapun di orang terakhir yang bersama Dea Anisa."
Usul pria yang kadang berotak itu langsung saja diterima oleh Fardhan.
***
Haiii sudah lama sekali aku ga update
Kangen :((
Makin penasaran ga?
Jangan lupa vote dan komentarnya yaaa
Sending hug
Iis Tazkiati Nupus
211119
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top