10. Si Kecil Kebingungan

***

Tiga puluh menit kemudian rumah Farhan dipenuhi oleh banyak orang, termasuk polisi yang segera mengamankan TKP dengan memasang garis polisi. Di dalam sana tim forensik sedang memeriksa tempat kejadian sekaligus korban (Farhan). Rumah di pojok gang yang selalu sepi bahkan disangka tidak berpenghuni mendadak ramai. Semua orang ingin tahu atas apa yang terjadi pada pemilik rumah yang jarang berinteraksi dengan tetangga sekitar itu. Berita bahwa orang yang jarang terlihat tiba-tiba meninggal jelas sekali menarik perhatian banyak orang. Bahkan entah tahu dari mana wartawan dari beberapa stasiun televisi tampak berada di lokasi dan sepertinya menyiarkan kegemparang ini secara langsung.

Semua orang yang penasaran itu selain menyerbu dua ibu dan bapak berbaju hitam, juga berkali-kali mendekati Zayyan untuk meminta keterangan tentang kenapa ia mencari Farhan yang berujung ditemukannya Farhan dalam keadaan tak bernyawa di kamarnya. Walaupun begitu Zayyan juga pandai menolak dan menghindar.

Ditengah hiruk pikuk orang-orang seorang yang Zayyan kenal berjalan mendekat ke arahnya. Menatapnya heran. Mungkin bertanya daam hati bagaimana bisa Zayyan bisa berada di sini. Dan itu terbukti dari pertanyaan pertama yang keluar dari mulut orang ini.

"Apa yang membuat kamu bisa ada di sini?" tanyanya.

"Hanya kebetulan." Jawab Zayyan cepat. Sudah menyiapkan jawaban ini pada sepuluh langkah sebelum Fardhan tiba tepat di hadapannya.

Kening Fardhan mengernyit. Jelas dia tidak percaya dengan apa yang Zayyan katakan. Dan beruntungnya partner Fardhan yang pernah ia lihat di TKP Dea datang menghampirinya. Membisikan sesuatu pada Fardhan kemudian mereka berdua pergi begitu saja dari hadapannya.

Zayyan bernapas lega. Setidaknya ia tidak perlu menjelaskan bahwa ia mencari Farhan yang berujung menemukannya tewas. Dan juga... Zayyan menatap kalung berbandu huruf D di tangannya yang ia temukan. Kepalanya menoleh pada Fardhan dan partnernya yang berjalan masuk melewati garis polisi.

Sekarang perhatian Zayyan tertuju pada anak keci berambut ikal yang terlihat tidak terurus yang duduk di brangkar ambulance diselimuti selimut coklat. Seorang perawat pria baru saja memberikan segelas teh hangat padanya yang langsung diminumnya secara tergesa-gesa. Membuat perawat itu panik melihat Mera mengipas-ngipas lidahnya yang terbakar. Melihat hal itu membuat Fardhan tidak kuat untuk tidak berjalan mendekat padanya.

"Julurkan lidahmu." Pinta Zayyan. Mera menurut. Lidah Mera merah dan terlihat sedikit mengelupas, tetapi itu tidak parah, dalam beberapa jam lidah Mera akan seperti sedia kala.

"Minum hati-hati, itu panas."

Mera mengangguk. Lalu menunduk. "Aku haus."

Bibir Mera kering, pucat dan mengelupas, terlihat sekali bahwa Mera memang kekurangan cairan.

Perawat pria yang tadi menyerahkan teh hangat yang berbeda pada Mera. Mewanti-wanti pada gadis keci itu supaya minum pelan-pelan setelah itu menepuk pundak Zayyan mengisyaratkan padanya untuk ikut dengannya.

"Aku tidak tahu berapa hari dia tidak makan dan minum." Perawat pria itu sejenak melirik Mera yang sedang meminum teh hangatnya. "Dia kekurangan nutrisi dan juga kekurangan cairan. Mungkin..."

Kalimat yang sengaja dipenggal itu membuat Zayyan mengerti. "Akan terjadi sesuatu padanya kalau aja gak ada yang menemukan dia?" tanyanya sekedar memastikan.

Perawat itu mengangguk. "Dia mungkin akan menyusul ayahnya ke alam lain."

Zayyan menoleh, menatap Mera yang kali ini memeluk gelas berisi teh hangat sambi menatap nanar rumahnya yang dikelilingi banyak orang. Tatapan kosong, bingung, sekaligus tak mengerti.

Tatapan Zayyan kembali pada perawat itu. "Dia mungkin akan dirawat selama beberapa hari untuk memulihkan kondisinya."

Zayyan hanya diam tanpa menyahut. Perawat itu tersenyum lembut sambil meletakan tangannya pada bahu Zayyan. Sorot mata dan sedikit remasa pada bahunya mengatakan dengan jelas sekali bahwa dia berterima kasih pada Zayyan. Setelah itu perawat itu kembali pada Mera.

Sekali lagi Zayyan tatap kalung di tangannya.

Kenapa dia membunuh Farhan?

***

Kasian banget dong. Anak kecil dong

Yang sabar sayang

Baca terus Mr. D yaa

Sending hug
Iis Tazkiati Nupus
131019

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top