Chapter 2
Jangan lupa untuk memberikan tip dan Vote untuk menyemangati aku. Terimakasih :)
Hati-hati Typo bertebaran dimana-mana!
Jangan lupa Voment oke guys jangan jadi sider wae wkwkwk 😂😂
^_^ Happy Reading ^_^
-_ Mr. Charming Alexanders_-
"Dasar Samuel, Samuel kau mengeluarkan aura aroganmu dengan menyebutkan kita sebagai sponsor satu persatu. Wanita mana lagi yang akan kau jadikan target. Grace akan kau kemanakan?" Tanya Chris ketika mereka bertiga berjalan menuju lobby.
"Aku tidak memiliki sasaran aku hanya membuktikan ke seseorang" Balas Samuel dengan santai.
"Siapa orang itu?" Kini Tristan yang bertanya. "Someone" Ucap Samuel mengangkat bahunya.
"SAMMY!!" Teriak seorang gadis yang berasal dari mereka. Ketiganya lalu berbalik mengarah suara. Terdapat Grace yang sedang menenteng heels nya yang baru saja keluar dari lift. Grace melangkah dengan cepat dan berhenti di hadapan mereka bertiga.
"Kenapa kalian tidak memberitahuku jika kalian adalah sponsor Fashion Show kali ini?" Tanya Grace yang masih menetralkan nafasnya karena saat kemari dia berlari mengejar para sponsor tampannya ini.
"Aku hanya ingin melakukannya" Ucap Samuel pendek dan acuh.
"Sudah ku katakan beribu kalinya. Aku tidak menyukai kau dengan pekerjaan ini" Ucap Samuel dengan nada dinginnya. Bahkan mata birunya kini terlihat berkilat marah.
"Aku menyukai pekerjaanku sekarang, tolong hargai aku" Ucap Grace dengan lemah lembut karena dia harus meredam amarah dari seorang Samuel Alexanders jika tidak Samuel mungkin bisa saja menghancurkan jagat raya ini.
Chris dan Tristan hanya pandang-pandangan saja. Mereka mengerti selama ini permasalahan diantara Grace dan Samuel itu karena Samuel tidak menyutujui jika Grace bekerja menjadi model apalagi model pakaian dalam wanita yang jelas-jelas menunjukkan 80% tubuhnya di muka umum. Baru kali ini Chris dan Tristan melihat pertikaian mereka secara langsung, biasanya hanya mendengar dari cerita Samuel ketika dia curhat.
"Bagaimana bisa ku hargai, jika kamu saja dengan sengaja memamerkan tubuhmu kepada orang lain. Aku tidak menyukainya ketika milikku harus berbagi dengan yang lain" Ucap Samuel dengan menahan amarahnya. Buku jarinya memutih karena berusaha untuk tidak melampiaskan amarahnya kepada gadis yang dia cintai.
"Kini aku menunjukkan jika kekuasaanku bahkan bisa membeli acara tahunan terbesar perusahaanmu. Aku bahkan mampu membeli perusahaan itu jika aku mau. Aku mampu membuat wanita-wanita seniormu kelas supermodel membuka selangkangannya untukku tanpa imbalan hanya dengan bermodalkan tampan dan kekuasaanku. Apalagi membeli model kelas junior sepertimu. Itu hal yang sangat mudah" Ucap Samuel kini mengeluarkan uneg-uneg selama ini yang dipendam selama ini. Dia kali ini tidak berusaha untuk menahan amarahnya. Ini adalah amarah memuncak dirinya.
Grace mendengar itu merasa harga dirinya terinjak oleh Samuel. Iya memang benar dia hanya bermodalkan tubuh dan wajah yang diidamkan banyak orang, dia tidak memiliki kekayaan sebanyak keluarga Alexanders bahkan untuk bisa menghidupi dirinya saja sudah bersyukur. Memang benar dia tidak memiliki kekuasaan sebesar keluarga Alexanders yang perusahaannya di banyak negara. Dia hanyalah warga sipil biasa yang tidak memiliki kekayaan apalagi kekuasaan, dia hanya orang beruntung yang bisa mendapatkan hati dari lelaki kaya. Hanya itu.
Dengan langkah penuh kekecewaan terhadap lelaki yang disayangi, ia berbalik menuju backstage yang tadi di tinggalkannya. Air mata kini sudah menganak sungai di pipi tirusnya. Grace berusaha untuk mengatur nafasnya yang semakin memendek akibat sakit hatinya atas ucapaan kasar Samuel. Grace berusaha tidak terlihat menangis karena ia tau jika dia menangis sama saja menyuruh mengungkapkan kekurangannya pada lawan nya.
Langkah semampai Grace kini sudah memasuki lift. Tepat pada saat pintu lift tertutup, Grace langsung menumpahkan segala kesakitan dan keresahan hatinya. Ia bingung mau sampai kapan dia harus bertahan di sisi Samuel yang selalu menyakiti hatinya dan ia resah karena jika ia meninggalkan Samuel berarti ia siap untuk kehilangan orang yang di cintainya.
Suara isak tangis Grace kini berusaha di redam dengan menggigit punggung tangannya sekaligus melampiaskan rasa yang bercampur aduk di dadanya. Kakinya sebenarnya sudah sangat lemas namun Grace mempertahankan keseimbangan tubuhnya tidak ingin ada yang melihatnya di keadaan yang kacau seperti ini. Setelah lift berhenti, Grace langsung menghampiri William, Naomi dan Stella yang tampak panik karena Grace menghilang.
"Kurasa kata-katamu sedikit berlebihan" Ucap Chris sambil menepuk pundak Samuel yang berusaha untuk menghilangkan amarahnya.
"Aku hanya ingin memperingatkan saja dia. Ini sudah keberapa kali nya kami berdebat hanya masalah pekerjaannya, Chris. Coba jika kamu berada di posisiku. Angel yang menjadi model pakaian dalam seperti Grace mungkin kamu jauh lebih parah uring-uringannya" Ucap Samuel kini sudah mulai melupakan pertengkarannya dengan Grace.
Wajah Chris langsung mengeras ketika membayangkan Angelanya berjalan diatas catwalk melenggok-lenggokkan tubuhnya di depan orang banyak apalagi dengan pakaian kurang bahan tersebut.
"Jadi kamu menginginkan hubunganmu dengan Grace kedepannya seperti apa?" Kini Tristanlah yang bertanya.
"Aku tak tau. Tapi yang kuinginkan jika Grace tidak perlu lagi menjadi model. Apa yang dia inginkan akan kupenuhi. Aku ini kurang apa sih baginya. Aku tampan, aku cerdas, dan tentunya aku kaya. Apa yang dia inginkan sih dari pekerjaannya sekarang" Kesal Samuel sambil melangkah menuju mobil Van mereka yang terpakir di depan hotel.
Chris menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kenarsisan sepupunya itu. Sedangkan Tristan menepuk punggung Chris agar mengikuti Samuel yang sudah berada jauh di depan sana.
-_Mr. Charming Alexanders_-
Setelah beberapa hari lalu setelah pergelaran acara tahunan Victoria's Secret Fashion Show Summer in Paris. Kini Grace kembali menjalankan rutinitasnya menjadi model. Photoshoot adalah hal yang sangat biasa dilakukan oleh seorang model. Seperti saat ini yang dilakukan oleh Grace. Grace tampak begitu menggoda dengan pose pose vulgar sesuai dengan tema kali ini. Dalaman wanita rancangan desainer ternama yang digunakan Grace membuat Grace tampak lebih cantik.
Jepretan demi jepretan yang menyilaukan dimata Grace kini sudah tampak biasa. Bahkan beberapa kali William tampak bolak balik tiap kali demi membenahi makeup yang dirasa kurang sempurna. Begitu pula dengan Naomi beberapa kali membantu merapikan pakaian yang menurutnya kurang rapi.
"Yeahh baby. Tolong lebih tonjolkan lagi tulang selangkamu" Ucap si photographer. Grace mengikuti petunjuk sang photographer dengan lebih membusungkan dadanya. Tak lupa juga mimik wajah yang menggoda.
Sang photographer melihat keprofesionalan Grace pun tersenyum puas. Bahkan Grace jauh lebih profesional daripada new model lainnya seakan Grace diciptakan memang menjadi seorang model.
"Terimakasih!" Ucap teriak sang photographer yang menandakan jika photoshoot kali ini sudah selesai.
"Terimakasih!!!" Balas kru yang lainnya.
"Terimakasih" Ucap Grace pada sang photographer sambil berlalu menghampiri Stella yang menunggunya.
Grace mengambil tempat duduk dimana memang tempat duduk itu disediakan untuk model. Tempat duduk itu tepat di samping Stella. Di dekatnya juga terdapat William dan Naomi yang menjadi kru Grace. Jadi setiap kegiatan yang bersinggungan dengan pekerjaan Grace disitulah terdapat Stella, William dan Naomi.
Stella langsung memberikan hp keluaran terbaru miliki Grace. "Tadi hp mu benar-benar tidak bisa berhenti bergetar" Ucap Stella. Grace mendengar itupun langsung mengernyitkan kening.
Grace langsung membuka hpnya dan melihat siapa yang pelaku spamcall tersebut. Matanya menatap datar tanpa ekspresi ke arah layar hpnya. Disana terdapat belasan panggilan tak terjawab dari Samuel dan 1 panggilan tak terjawab dari Angela. Grace memang berapa hari ini tidak menggubris Chat dan telpon Samuel karena memang dirinya masih marah pada perkataan Samuel di pertemuan terakhir mereka.
"Cepat ganti baju sana karena udara disini sangat panas" Ucap Stella pada Grace. Baru saja Grace ingin beranjak dari duduknya untuk berganti baju namun hpnya kembali bergetar. Grace menangkap nama yang menelponnya.
Chris Alexanders calling
Untuk apa Chris menelpon Grace kali ini. Apakah sesuatu terjadi pada Angela dan baby Carl karena memang sebelumnya Angela ada 1 kali menelponnya.
"Halo" Ucap Chris dari seberang telpon.
"Iya, ada apa Chris. Angela baik-baik saja kan? Aku tadi tidak mengangkat telponnya karena aku sedang ada sesi photoshoot" Kata Grace panik, takut terjadi sesuatu dengan sahabatnya itu.
"She's good. Aku ingin menawarkan liburan musim panas ke Bali bagaimana?" Tawar Chris.
"Kenapa begitu mendadak?" Tanya Grace curiga. "Ini bukan akal-akalan Samuel Jhon Alexanders kan?" Tanya Grace lagi. Kini nama lengkap Samuel lah yang di gunakan Grace karena dia hingga saat ini masih marahan dengan Samuel, bukan panggilan Sammy seperti biasanya.
"Tidak ada. Aku hanya ingin memberikan liburan Angela dan baby Carl. Maka dari itu aku mengajakmu agar bisa menemani mereka" Jelas Chris.
"Ajaklah seluruh krumu untuk berlibur di Bali. Angela, baby Carl dan Rachel sudah berada di perjalanan dari New York ke Paris" Tambah Chris.
"Apakah liburan ini adalah akal-akalan kalian agar aku memaafkan Samuel? Aku benar-benar curiga pada kalian" Balas Grace lagi dengan nada bicara yang lebih tajam.
"Sumpah Grace, aku tidak ada niat buruk kepadamu. Aku tidak peduli dengan permasalahan kalian berdua karena memang itu urusan kalian. Aku hanya ingin membuat Angela bahagia bersama orang-orang terdekatnya. Maka dari itu aku membuat girl's time untuk kalian semuanya. Aku, Samuel dan Tristan juga akan sibuk untuk mengurus masing-masing perusahaan kami" Cerita panjang dari seorang Chris kini terdengar di telinga Grace. Grace mengangguk ngerti dan berusaha untuk mempercayai Chris.
"Bagaimana dengan William karena kurasa liburan kali ini khusus untuk wanita" Ucap Grace mengingat Chris menyuruh untuk membawa seluruh krunya. Seperti yang diketahui jika William adalah seorang laki-laki.
"Aku tidak mempermasalahkan jika William tetap ikut karena aku mengetahui jika dia adalah lelaki bertulang lunak dan aku sudah mengetahui jika dia juga seorang gay. Jadi aku memperbolehkannya untuk ikut. Kurasa dia juga akan cocok jika berbicara pada para wanita dibandingkan dengan lelaki" Ucap Chris dengan tenang di seberang telpon.
Grace mendengar pernyataan Chris mengenai William membuatnya tertawa terbahak-bahak menimbulkan beberapa pertanyaan di kepala Stella, William dan Naomi.
"Baiklah kalau begitu" Ucap Grace seraya meredakan tawanya.
"Aku akan mengatur ulang untuk seluruh schedule mu sebagai model selama kalian berlibur. Jangan mempermasalahkan itu. Nikmati liburan musim panas kalian. 3 Jam lagi pesawat jetku akan sampai di Paris. Jadi kamu harus selesai packing sebelum jam itu. Bilang juga dengan krumu, jangan membuat Angela malah menunggu kalian" Ancam Chris dengan nada tegas yang menandakan jika Grace harus mengikuti keinginan dari manusia otoriter yang pernah di temuinya selain Samuel.
"Baiklah" Final Grace mengerti. Ia sangat yakin seorang Alexanders dengan seluruh kekuasaannya dengam mudahnya untuk mengatur ulang seluruh schedule yang seharusnya dimana dia tetap berada di paris karena masih ada beberapa project yang harus dikerjakan. Grace pasti yakin jika Chris akan membayar pinalti karena sudah membuat schedule ulang atas semua kontrak Grace. Uang pinalti yang lumayan besar bagi Grace namun hanya menjadi recehan jika itu dihadapkan oleh keluarga Alexanders.
Chris langsung memutuskan panggilannya sepihak. Manusia tipe Chris adalah manusia arogan tidak menginginkan jika lawannya setara atau melebihinya.
"Kita akan berlibur guyss" Teriak senang Grace sambil memeluk krunya. Bahkan dengan tidak sadar akan umurnya Grace melompat-lompat riang dengan krunya masih berada di pelukannya.
Stella yang udah engap karena kurangnya pasokan udara berusaha keluar dari kungkungan Grace.
"Apa kau bilang? Mengapa begitu mendadak?" Tanya Stella pada Grace sambil berusaha tetap tenang.
Grace langsung melepaskan pelukannya pada William dan Naomi membuat keduanya menatap bingung kearah Grace dan Stella. Mereka tidak mengerti apa yang Grace dan Stella bicarakan karena memang mereka yang tidak mengerti itu langsung di peluk erat oleh Grace yang tampak kegirangan setelah mengangkat telponnya.
"Bagaimana dengan photoshoot selanjutnya?" Tanya Stella lagi pada Grace yang tersenyum sumringah tanpa henti.
"Untuk schedule ku. Nanti akan diurus oleh Greg. Sekarang kita harus packing karena 3 jam lagi kita harus sudah berada di bandara. Kita akan liburan musim panas tahun ini ke Bali!!!" Ucap Grace semangat.
"Siapa itu Greg?" Tanya William bingung.
"Lelaki yang bersama keluarga Alexanders yang memiliki mata hitam dan kulit hitam eksotis itu loh. Dia berada di backstage bersama kita di acara Fashion Show kemaren" Cerita Stella. Stella mengetahui sedikit banyaknya orang di lingkupan Grace karena memang sudah menjadi tugasnya sebagai manager harus mengetahui orang di sekitar modelnya.
"Pengawal pribadi Sir Chris itu?" Tanya William lagi.
"Iyap benar sekalii!!!" Seru Stella sambil bertepuk tangan heboh.
"Oh My God. Lelaki atletis itu kah yang kemaren sudah menjadi incaranku?" Tanya William menghadap Naomi karena memang Stella dan Naomi mengetahui betapa histerisnya ketika William melihat Greg seperti layaknya remaja labil yang mengidolakan idolanya pada saat melihat Greg yang berdiri tegak di depan monitor terdekat dengan panggungnya.
"OMG OMGGG aku mau mau bertemu dengannya lain kali. Aku ingin merasakan dada bidangnya yang penuh otot di balik jasnya" Jerit histeris William membuat beberapa pasang mata menatapnya dengan tatapan bertanya. William yang merasa diperhatikan langsung terdiam, tidak jadi bar-bar seperti anak muda jatuh cinta.
"Siapa yang mengajak kita untuk berlibur Grace?" Kini Naomi bertanya.
"Chris. Namun kali ini kita berlibur bersama istri dan anaknya. Kata Chris Girl's Time" Ucap Grace langsung menghilang di balik pintu fitting room.
"Aku bagaimana Grace kan aku laki-laki" Ucap William berharap dia juga bisa ikut karena kata -kata 'Liburan' tampak menyenangkan apalagi bisa ke negara Asia Tenggara yang terkenal dengan tempat wisata yang eksotic.
"Chris memperbolehkan kamu ikut karena dia mengetahui jika kamu Gay, maka dari itu kamu laki-laki paling cantik diantara kami semua" Teriak Grace di dalam ruang fitting room agar terdengar oleh krunya.
"Fucking Shit!! Grace" Ucap William kesal. William mendapatkan suara tawa nyaring dari Stella dan Naomi yang berada di dekatnya. William langsung mendelik kesal yang ditujukan pada Stella dan Naomi membuat keduanya berusaha untuk meleraikan ketawanya.
"Cepat bereskan semuanya. Jika kita terlambat kepala kita semua akan digantung di Empire State Building" Teriak Grace lagi dari fitting room. Empire State Building adalah gedung tertinggi di kota New York tepatnya berada di Midtown Manhattan. Bertantai 102 lantai dengan tinggi gedung 443 meter. Gedung ini digunakan untuk wilayah perkantoran dari beberapa perusahaan.
Mendengarkan acaman Grace. Stella, William dan Naomi langsung bergegas membereskan barang keperluan yang tadi digunakan oleh Grace.
"I'm coming Bali!!" Teriak kegirangan Grace dengan suaranya yang ditahan. Dia membayangkan apa saja yang akan dilakukan di negara tropis tersebut. Otaknya langsung menyusun beberapa list agar semuanya yang diinginkan bisa dilaksanakan.
-_Mr. Charming Alxanders_-
Welcome guyss di book 2 dari Novel Mr. Perfect Alexanders. Kali ini mimin mau bikin jalan cerita yang tidak terlalu berat karena yang berat-berat sudah banyak di MPA. Mimin ngebuat novel kali ini lebih santai.
Semoga suka ya. Ditunggu ya next chapternya. Terimakasih :)
Love You,
Jun-JunFish
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top