Mommy
Resepsi pernikahan Harold dan Ameera baru selesai beberapa jam yang lalu. Ameera merasa lelah, dia merebahkan badannya ditempat tidur king size yang dipenuhi kelopak mawar putih kesukaannya.
Tok..tok..tok..
" Belum tidur schat.?"
Suara lembut Mommy, ibu mertuanya menyapanya sambil membawa segelas susu.
" Minum susu dulu schat, istirahatlah dulu, suamimu masih ngobrol dengan teman teman kampusnya dulu."
Mommy duduk disisinya, mengelus lembut puncak kepalanya.
Tuhan...jerit Ameera dalam hati. Seperti inilah mertua yang aku mau. Memberikan cinta kasih yang selama ini tidak dirasakan oleh Ameera. Dia mengenggam jemari Mommy lalu mencium punggung tangannya.
" Ik hou van jou, Mom.."( aku cinta kamu)
" Schat ...Ik hou van jou, terima kasih mau menikah dengan anakku dan menjadi anakku dan.."
" Tidak Mom..aku yang terima kasih..Mommy mau menerimaku menjadi anakmu. Maaf aku dulu pernah me..."
" Sssttt...sudah Mijn lief, aku tahu kondisi waktu itu."
Wanita itu begitu baik, lembut dan penuh perhatian pada Ameera.
" Jaga bayi ini, jangan terlalu lelah. Katakan padaku apapun keadaannya. Aku tidak sabar melihat bayi lucu ini. Menggendongnya dan menciuminya."
" Apa kamu lelah schat?" Tanyanya khawatir.
" Tidak terlalu Mom. Aku baik baik saja."
" Masih mual schat?"
Ameera menggeleng, " tidak terlalu, aku lebih baik."
" Syukurlah. Minum susumu dan istirahatlah. Biar Harold nanti membangunkanmu jika..."
Suara Mom menggantung. Bibirnya mengulum senyum. Wajah Ameera memerah. Mommy tergelak.
" Mom..jangan menggodaku."
" Aku tidak menggodamu, dear." Mom terkekeh. Ameera menunduk malu.
" Kalian akan pergi honey moon kemana?"
" Hhmm...Alexandria." ucap Ameera tidak yakin. Mommy menatapnya.
" Uumm..tidak yakin?"
" Karena aku juga ingin ke Paris."
" Tapi lebih baik yang dekat saja. Jangan terlalu jauh. Ingat bayimu sayang. " Mommy menyarankan.
" Pergilah ke Leiden, ke rumah Aunty Grace. Aku yakin dia akan senang jika kalian berkunjung. Bagaimana schat?"
Mommy menatap Ameera menunggu jawaban. Ameera mengangguk. Dia tahu Mommy begitu menyayanginya.
" Aku akan pergi ke sana, Mom akan ikut?"
" Tidak sayang..ada banyak perkerjaan di Butik." Tolaknya halus.
Ya Tuhan...Ameera begitu bersyukur dengan keadaannya sekarang. Berada diantara orang orang yang begitu menyayangi dan mencintainya. Memiliki Oma Hilda, nenek yang selalu mendukungnya. Memiliki Lilianne, sahabat yang seperti saudara kandungnya. Memiliki Mommy yang seperti ibunya sendiri dan Harold, suami yang begitu penuh cinta. Ameera berulang kali mengucap syukur.
" Aahh..ternyata kalian disini."
Oma Hilda berjalan masuk kamar bersama Lilianne. Senyum bahagia terpampang diwajah mereka.
" Bagaimana keadaan bayi diperutmu sayang." Oma Hilda mengelus perut Ameera.
" Dia baik..tidak rewel, tidak membuatku mual." Lilianne terkekeh. Ameera melotot ke arahnya.
" Dia tidak rewel, tidak membuatmu mual. Baby begitu pengertian, Mom dan Dad nya akan sibuk malam ini."
Tawa menggema dari mereka. Hanya Ameera yang tidak ikut tergelak. Dia tersipu malu.
" Masih malu...saja."
Lilianne memukul pelan bahu Ameera. Mereka kembali tergelak. Sementara Ameera cemberut.
" Hey... .hey....apa yang kalian lakukan pada pengantinku. Lihat wajah cantiknya cemberut begitu."
Harold masuk ke kamar dan menengahi gelak mereka. Ameera merasa mendapat bantuan. Dengan manja tangannya terulur. Harold menyambutnya. Lilianne, Mommy dan Oma Hilda beriringan keluar kamar.
" Harold..hati hati..jangan menyakiti baby."
Suara Lilianne nyaris berteriak. Pintu ditutup Mommy. Tawa masih terdengar diluar kamar. Harold mendekati wanitanya.
" Pengantinku yang cantik." Dia mengecup kening Ameera.
" Siap untuk malam ini sayang." Godanya. Ameera tersipu.
" Terima kasih sayangku, mau menemaniku disisa hidupku." Ucap Harold tulus. Dikecupnya kedua tangan Ameera.
" Aku yang berterima kasih, sudah mencintaiku dengan tulus, menjadikanku calon ibu dan memberikan seorang ibu yang begitu mengasihiku."
Ameera memeluk Harold erat, lelaki itu tentu membalasnya dengan segenap jiwa.
Seiring malam beranjak larut, mereka pun melaksanakan kegiatan malam penuh gairah yang sedari tadi mereka nantikan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top