01. Hah pacar?
Cerita bermula dari pagi hari, alam menyapa dengan pagi hari, kesempatan baru berawal dari pagi hari, semangat baru juga diawali dengan pagi hari, dan tak lupa berak juga diawali dipagi hari.
[Name] mengawali paginya dengan berak satu jam, perutnya sembelit sebab semalam ia marathon anime sambil makan seblak. Udah tahu ga tahan makan pedas, digas. Enak sih.
"Sarapan dulu [Name]!" Bapak negara koar-koar kala anaknya berangkat tanpa sarapan.
"Gak dulu pak, urgent!" Gadis itu memakai kaus kakinya.
"Sarapan gak?!" Bapak [Name] mengancam dengan mangacungkan pisau ke arah putrinya.
[Name] kicep, ia langsung menyambar selembar roti tawar dan langsung lari keluar rumah.
"Berangkat ya pak!" Pamit [Name] kala ia sudah berada di luar rumah.
Gadis itu naik pagar untuk mengintip keadaan rumah tetangganya.
Waktu terdengar suara pintu dibuka, [Name] buru-buru keluar dari halaman rumahnya dan bersiap diri.
Pintu pagar dibuka.
"Eh [Name]?"
"Pagi kak Izana!"
[Name] tersenyum manis, melihat pahatan sempurna sesosok Izana Kurokawa membangkitkan semangat 45.
Izana itu most wanted banget, fansnya bejibun dari smp sampe dia naik kelas 1 sma sekarang. Fyi, gedung smp dan sma mereka itu satu area alias satu nama sekolah.
"Pagi!"
"Ah anu berangkat bareng yuk!"
Tiba-tiba Izana ketawa, [Name] kaget. Dia salah ngomong kah?
"Pfft [Name] kan kita tiap hari berangkat bareng."
"Kita.." [Name] mau ngefly sebentar.
"Eh iya deng.." [Name] jadi salting, didepan doi cuy masalahnya.
"Eh bang bang bang bang tunggu bentar bang!" Muncul si perusak suasana, sebut saja cebol.
Si cebol keluar rumah sambil make sepatu, nyampe loncat-loncat gitu.
Seragamnya belum dikancing, ga make sabuk, rambutnya berantakan. Persis preman pasar.
[Name] menatapnya datar.
"Eh ngapain lo disini?" Sewot si cebol, [Name] pura-pura cuek. Anggep aja makhluk halus.
"Mikey lo mau sekolah apa mau ngemis benerin seragam lo!" Tegur Izana pada adiknya Sano Manjirou aka Mikey.
Mikey cengengesan tapi pandangannya masih tertuju ke arah [Name] yang cemberut. Tidak tahu saja, [Name] saat ini merapalkan doa pengusir setan.
Sejak dua tahun pindah kesini, kesan pertama [Name] ke Mikey udah buruk.
Mana ada orang yang baru aja kenalan terus langsung ndorong ke kolam lele, ya itu kelakuan Mikey.
Hampir aja [Name] ngecap Mikey anak autis gara-gara kelakuannya yang kek setan.
[Name], Izana, sama Mikey berangkat bareng. Posisinya gini, [Name] berada ditengah. Jalan bertiga menuhin trotoar.
[Name] kesel sebenernya, niat hati pengen jalan berdua sama Izana eh ada pengganggu. Terbesit ide luar binasa muncul dibenak [Name].
Diwaktu mereka jalan nglewatin sungai, [Name] diam-diam menjegal kaki Mikey sampai lelaki itu kecebur.
Izana kaget, pengen nengok tapi [Name] udah narik lengannya buat lari.
"Eh Mikey?"
"Mikey udah duluan kak, tadi ada meteor jatuh!" Izana dengan begonya percaya sama [Name].
Sampai disekolah, [Name] buru-buru naruh tasnya di kelas dan pergi buat nyelamatin diri. Sayangnya ditengah jalan dia nyenggol draken yang bawa ember sama pel-pelan.
"Eh anjing! Eh woe!" Percuma dia tereak-terak kek gitu toh [Name] udah ngejauh.
Berlanjut ke Mikey, lelaki itu datang ke sekolah dengan basah kuyup.
"Mikey lo kehujanan?" Tanya Draken yang lagi piket.
"Mana anaknya pak Kambe?!" Marah Mikey.
"Baru aja keluar tadi." Jawab Kazutora yang lagi mabar pabji sama Baji dipojokan.
"Di lapangan keknya, tadi gue papasan sama dia pas ngambil air." Jawab Draken.
"Sini lo anak e Kambe!" Mikey nggulung lengan seragamnya dan keluar kelas untuk balas dendam.
Fyi, mereka kalau kelahi nyebut nama ortu persis kek bocah sd.
[Name] lari buat nyari perlindungan, dia lihat ada adeknya Mikey dari kejauhan.
"Emma emma emma tolongin gue!" Ganti [Name] yang teriak kesetanan di depan Emma.
"Nanti kalau Mikey nyari gue bilang aja gue di kantin ya ya!"
"Yoi siap!"
Emma mah nurut aja, soalnya dia juga korban dari kejahilan kakaknya sendiri.
***
[Name] lari sampai ke pinggir lapangan, dia gak ngelawan balik soalnya males ngehadapin Mikey, tahu sendiri kan sifatnya kek gimana.
[Name] ngendap-ngendap takut kalau Mikey tiba-tiba muncul atau kalau gak Emma berkhianat gitu kan gak lucu, padahal belum malem, tapi [Name] udah banyak negative thingking.
Tiba-tiba ada yang nepuk pundaknya, [Name] tersentak dan refleks mukul orang yang seenaknya mengagetinya.
"Anjing-eh kak Izana?!"
Izana meringis, pukulan [Name] rasanya panas.
"M-maaf kak refleks."
"Gapapa, penting gak nyampe mati."
"Kak Izana!" [Name] mukul Izana lagi, sebab omongannya ngawur.
"[Name]."
"Kenapa kak?"
"Ada yang pengen gue omongin hari ini."
Alis [Name] mengerut heran, pasalnya tidak biasanya Izana terlihat malu-malu seperti ini. Izana yang ia kenal itu selalu bicara apa adanya, jleb langsung kena hati gitu.
"Apa kak?"
Tiba-tiba Izana memegang lengan [Name] dan menarik gadis itu hingga mentok ke dinding.
Salah satu tangan Izana ia letakkan diatas kepala [Name]. Sial wajahnya begitu dekat.
Izana menatap [Name] intens, gadis itu bahkan hanyut dalam tatapan lembut Izana.
"Mau gak jadi pacar gue?"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top