{ Numb }

Pompt for Juli 2023

Prompt : Apa kabarmu wahai cinta pertama?
Min : 100 words

=======================
=======================

Entah sudah berapa lama, lima tahun, sepuluh tahun, atau bahkan lebih. Entah dia di mana, bersama siapa, bahagia atau tidak. Aku tidak bisa ingat, atau ... tidak mau ingat?

Yang pasti, aku hanya tahu rasanya. Saat itu hatiku mekar seperti bunga, mataku bisa menemukannya meski diantara kerumunan. Tiap berada di dekatnya darahku bergejolak, membuat seluruh tata bahasaku kembali ke level balita setiap berbicara padanya.

Aku ingin tahu segala hal tentangnya, menyenangkannya dan melindunginya. Tiap pagi berangkat sekolah bersama, di kelas pura-pura tidak kenal karena merahasiakan hubungan kami, pulang sekolah beli es krim bersama.

Segalanya indah di awal. Tapi, lama-kelamaan aku mulai merasa terikat, dia selalu mempertanyakan barang sejam aku tidak mengiriminya pesan.

Setiap malam harus selalu menemaninya bertelepon sampai pagi, maksudku--tidak masalah-- ungguh. Namun, dia tidak pernah menerima alasanku yang ingin mengerjakan hal lain atau sekedar menginginkan waktu sendiri. Atau sekedar beristirahat yang cukup agar besok sekolah tidak lemas.

Aku paham dengan latar belakangnya yang kurang kasih sayang dari seorang ayah, atau kurang perhatian dari sang ibu. Aku paham dirinya jarang diterima apa adanya oleh orang lain.

Namun, saat ini dia benar-benar merantaiku seperti tahanan. Hingga perasaanku jadi lumpuh.

Orang bilang cinta pertama itu indah, dan itu memang benar. Tapi, jika cinta pertama itu berubah menjadi obsesi, memanipulasi agar diriku tidak lepas darinya, kurasa ... aku tidak menginginkan hal seperti itu.

Aku paham gadis itu hanya takut kehilanganku, gadis itu melakukan apa pun agar aku terus bersamanya, tidak pergi dari sisinya.

Namun, aku sendiri tidak bisa meyakinkan dirinya. Hingga aku merasa lelah.

Aku lepas dari gadis itu setelah lulus, mengabaikan pesannya, menolak saat dia minta bertemu.

Aku tidak pernah membencinya, tapi tidak juga cinta padanya. Mungkin itu hanya perasaan sementara, seperti cinta monyet pada umumnya.

Namun, aku tidak bisa bohong bahwa aku tidak bisa melupakan rasanya. Dan itu benar-benar indah, tidak pernah kusesali sedetikpun. Yang kusesali hanyalah, mengapa diriku tidak bisa membantu gadis itu? Mengapa diriku begitu lemah? Sampai sengaja melupa, demi melepaskan rasa bersalah yang membebaniku ini.

Apa kabarmu wahai cinta pertama?

=======================
=======================

Total 300+ words

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top