12: Outside Your Door
Setelah kelas selesai, Reina keluar dari kelas dan menuju koridor, berharap tidak menemui George. Namun ternyata George disana, berlari mengejar Reina dengan sesekali membelah sekerumunan orang saat dia berlari.
Reina terus berjalan tanpa memperdulikan seseorang yang mengejarnya. Tiba-tiba, ia menabrak Carine.
"Reina!" seru Carine dengan wajah berbinar. "Lo gatau gimana bahagianya gue akhirnya ketemu lo lagi. Gue ditahan di TU lebih dari 2 jam, astaga. Dan lo salah, mereka nggak nganterin gue ke kelas, yang berarti gue harus nyari kelas gue sendiri,"
"Dapet kelas mana emang?" tanya Reina seraya mengambil selembar kertas di tangan Carine. Ia mengajak Carine untuk memojok, berharap George tidak tahu jika ia disana.
"Reina!"
Yang dipanggil pun menolehkan kepalanya, begitu juga dengan Carine.
George berlari kecil mendekati Reina, "Rei, gue harus—"
George berhenti di tengah jalan dan mengalihkan pandangannya ke Carine, mulutnya terbuka lebar. Begitu juga dengan Carine, pandangannya juga terpaku pada George.
"George," kata Carine, agak memincingkan matanya. Maklum, ia sebenarnya minus 2. "Itu lo, kan?"
"I-iya," balas George gugup, lalu menggaruk tengkuk kepalanya.
Carine tertawa dan berlari ke arah George, kemudian mengarahkan lengannya untuk memeluk George erat. George agak terkejut, namun kemudian ia membalas pelukan itu.
"Kalian saling kenal?" tanya Reina bingung.
"Iya," balas Carine. "Kita temenan dari kecil. Tapi, waktu itu gue harus pindah ke kota lain,"
"That's... sweet," kata Reina terkekeh. Ia berjalan mendekati kedua temannya itu dan mengembalikan selembar kertas tadi pada Carine. "Kayaknya, George bisa anterin lo ke kelas deh,"
Reina tersenyum ke arah mereka sebelum akhirnya berjalan pergi. Ia kembali membuat dirinya invisible dan berpikir bahwa tak ada lagi yang membutuhkannya.
"Rei," ujar seseorang yang tiba-tiba langsung menarik tangan Reina ke koridor lain.
"Woi, apaan sih," omel Reina, diikuti dengan orang itu yang membalikkan tubuhnya. "Blake?"
Blake menghela napasnya, "Soal kejadian kemarin,"
"Tolong, gausah dibahas lagi," lirih Reina, berusaha untuk berjalan pergi namun Blake menahannya.
"Gue cuma mau minta maaf atas apa yang terjadi kemaren," mulai Blake. "Don't get George wrong, it's just..."
"It's fine, Blake," balas Reina. "People like me never end up with someone like you,"
Blake mengernyitkan dahinya, "Lo ngomong apa sih?"
"Lo nggak ngerti? Gue itu cuma cewe cupu, freak ke semua orang di sekolah ini, terutama lo. Gue bahkan nggak punya kesempatan sama lo," Reina tertawa miris. "Setidaknya, cewe kayak Zenya punya kesempatan itu,"
"Gue udah nggak percaya sama semua omongan Zenya," kata Blake tegas.
Reina tersenyum, "Gue seneng dengernya. Ternyata ada juga orang yang berpihak sama gue,"
Tanpa menunggu balasan dari lawan bicaranya, Reina berbalik badan dan berjalan secepat yang ia bisa.
***
Carine datang ke rumah Reina setelah pulang sekolah. Reina merasa, bahwa Carine terlihat waspada terhadapnya, ia juga tidak terlihat antusias seperti sebelumnya. Carine melihat ke sembarang arah, memikirkan suatu hal dan seseorang bersamaan.
Tiba-tiba, Reina teringat sesuatu. Apa ia tahu tentang berita yang Zenya sebarkan? Reina mulai panik. Ia baru saja memiliki teman baru dan dia tidak ingin kehilangan teman lagi, tidak dengan semudah itu.
"Lo gapapa?" tanya Reina. Mereka sedang berada di ruang tengah, mengerjakan pr bersama. Carine berkedip dan menegakkan tubuhnya.
"I-iya gapapa," balas Carine. Ia menghela nafas dan mengetukkan penanya berulang kali di atas meja, lalu menuliskan sebuah jawaban.
"Apa lo denger sesuatu tentang gue di sekolah-"
Belum sempat Reina menyelesaikan pertanyaannya, ponsel Carine berbunyi, menandakan ada notifikasi masuk. "Eh, bentar,"
Carine tersenyum saat menatap layar ponselnya dan mengetik sesuatu disana.
"Um, Rei, maaf banget nih. Kita lanjutin belajarnya lain hari aja ya? Besok mungkin? Gue harus ketemuan sama George sekarang," ujar Carine. Ia mulai merapikan barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam tasnya.
"George?" tanya Reina seraya bangkit dari duduknya. "Lo mau ketemu George?"
"Iya, gapapa kan? Maaf banget ya," kata Carine.
"Hah, iya gapapa," balas Reina. Carine meletakkan tali tasnya di bahu kanannya, kemudian menatap ponselnya lagi.
"Gue bakal nemuin lo lagi besok, dan gue janji bakal menebus ini," kata Carine lalu terkekeh, diikuti dengan Reina.
Reina mengantar Carine sampai ke halaman rumah dan mengamatinya yang pergi ke rumahnya sebelum menemui George. Reina mengerti bagaimana perasaannya saat kehilangan teman kecil yang tidak akan ditemui selama bertahun-tahun. Jadi, tak ada alasan untuk Reina untuk menyalahkannya.
Carine dan George? Reina tersenyum dan meneguk sekaleng soda yang tadi ia siapkan, untuk Carine juga. Mereka akan jadi pasangan yang lucu.
Tiba-tiba, ponselnya berdering, menandakan ada notifikasi masuk. Ia meraih ponselnya dan mendapati pesan masuk. Itu dari nomor yang tidak dikenal, tapi Reina tahu siapa itu.
Unknown: woi kutu buku, gue tau kenapa lo gapunya banyak temen. dan kayaknya, salah satunya baru aja pergi karena lo terlalu banyak belajar ya?
Reina: stop being such an ass, blake.
Unknown: sekarang lo liat keluar deh dari jendela.
Reina meletakkan ponselnya dan berjalan mendekati jendela untuk melihat keluar. Disana ada mobil berwarna hitam yang terparkir di depan rumahnya. Ia melihat sekilas bayangan seseorang seperti Blake dari dalam mobil.
Reina: lo ngapain disini?
Unknown: sini dong, ke mobil. gue mau ngajak lo jalan-jalan.
Reina: jalan-jalan? hahaha, ga. gue mau belajar, bye.
Unknown: sebenernya ga mungkin buat orang semacam gue ngajakin orang kaya gini. jadi, lo mestinya bersyukur karena ini ga akan datang dua kali.
Reina menghela napasnya dan memutuskan untuk keluar rumah. Ia melihat Blake yang bersandar di mobilnya, kedua tangannya berada di kedua saku celananya. Blake tersenyum saat melihat gadis yang ia tunggu pun keluar menemuinya.
"Mending lo pulang sekarang," kata Reina tak bersahabat.
"Gue tau lo nggak beneran pengen gue pulang," balas Blake, mengedipkan matanya, berniat menggoda Reina.
*****
woi masih idup ga abis dikedipin cowo gue?
btw itu gif gue bikin sendiri loh ya. awalnya tiba-tiba blake ngewink gt kan ke gue, trs gue keinget jd suruh dia ngewink lagi dan gue rekam. ya, untung dia sayang sm gue jd mau-mau aja hehe.
ga terima protes ya, bye.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top