00. Prolog

Untukmu yang secantik kunang-kunang pada malam hari, Aurelia Aurita.

Ubur-ubur laut yang nyasar ke desa. Gadis aneh—ah, unik—yang hobi menangkap kunang-kunang. Kenapa harus kunang-kunang? Kamu lucu. Mana ada gadis normal yang tidak takut jalan-jalan sendirian ke atas bukit malam-malam? Oh ralat, maksudku pagi hari. Pukul 02.00, aku tidak akan pernah lupa.

Tidak banyak alasan yang membuatku memilihmu untuk tempat meletakkan perasaan. Aku bahkan juga masih bertanya-tanya dalam hati, kenapa bisa? Lagipula, kenapa harus kamu? Aku tidak tahu. Aku tidak bisa menemukan jawabannya dengan pasti. Yang aku tahu, aku menyukaimu. Itu saja.

Clue, mungkin, kamu menyita seluruh perhatianku. Sudah menyita perhatianku, tidak bertanggung jawab menyambutnya pula. Dasar menyebalkan. Apalagi kamu tidak mudah untuk diperjuangkan. Kamu sengaja, ya?

Oh iya, Rel, ini aku menulis lagu untuk kamu. Selama ini aku berpikir, mungkin lebih baik aku tidak usah memetik gitar dan bernyanyi seperti orang kesurupan di dalam kamar. Toh aku akan berakhir menyesali semuanya. Namun membayangkan senyuman kecilmu, tiba-tiba saja banyak untaian lirik lagu yang memaksa untuk kutulis. Masih belum selesai, sih, tapi kuharap kamu akan suka nantinya.

Dan satu lagi, ternyata hanya dengan memikirkanmu saja, memetik senar gitar dan menyanyi tidak membuatku menyesali semuanya.


Aku benci ketika semua tidak berjalan sesuai dengan keinginanku.

Aku kehilangan harapan, juga kebahagiaan.

Namun ada satu yang membuatku bertahan.

Melihatmu, yang bersinar bagaikan kunang-kunang.

Kamu, lebih dari sekadar sinyal untukku.


Felis Leo

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top