Degree 1.1
Memang benar kalau orang mabuk keesokannya seperti orang yang hilang ingatan layaknya orang kecelakaan. Alle menemukan satu contohnya; Okpara alias Oncom(panggilan kesayangannya).
"Gue ngapain semalem?" tanya Okpara untuk kesekian kalinya.
Alle yang sedang berusaha mengunyah roti bakar rasa blueberry kesukaannya menghela napas lelah. Wajah linglung Okpara membuatnya justru yang terserang sakit kepala.
"I don't want to explained again. You heard anything, Ncom!"
Okpara mengambil roti Alle, menggeleng bodoh. "Gue nggak paham, Le."
"Ya jelas lo nggak paham, orang lo keenakan!"
Mengambil setangkup roti yang lain, gerakan mengolesi Alle berhenti karena teriakan Okpara.
"Fuck!"
Alle paling benci umpatan apapun yang keluar dari bibir Okpara, maka dari itu dia menggeser kursi ke belakang dan berjalan ke kamarnya sendiri. Kamar yang berada di dalam rumah kebanggaan Okpara.
"GUE NGAPAIN, LE, SEMALEM???!!"
*
Tidak sadar. Adalah alasan pertama Okpara begitu kesadarannya penuh. Alleena, menjawab seperti apa adanya yang terjadi semalam. Yang Okpara pikirkan, mereka tak akan sama lagi menjalani pertemanan.
"Pokoknya lo udah janji, ya, Ncom. Nggak bisa lo ingkari."
Menyugar rambut dan memijat pangkal hidungnya lagi, Okpara merasa sangat tertekan sekarang. Dia pernah berjanji, tidak akan bersikap brengsek pada Alle, cukup brengsek pada orang lain selain Alle, orangtua, dan keluarganya.
"Le... ya ampun, Le...."
Alle tak tega bersikap ketus terhadap Okpara. Dia dekati lelaki itu dan memberikannya pelukan.
"Lo nyesel, ya, Ncom?" tanya Alle yang sudah menempelkan pipinya di puncak kepala Okpara. Lelaki itu menjawab dengan anggukan di dalam dekapan Alle.
"Maafin gue, ya, Ncom. Gara-gara gue yang dungu, lo jadi tidur sama cewek yang nggak sesuai tipe lo."
Okpara terkejut. "Maksud lo, Le?" tanyanya seraya mendongak.
"Ya... maaf. Harusnya cewek tepos kayak gue, yang nggak sebanding sama tipe lo selama ini, harusnya bisa maksa lo buat nggak tidur sama gue."
"Kenapa lo jadi ngerendahin diri lo sendiri, sih?!" kesal Okpara. "Gue nyesel karena udah brengsek nidurin lo dalam keadaan mabuk, Le!"
"Harusnya lo nidurin gue pas sadar, ya, Ncom? Biar nggak brengsek?"
Okpara mengernyit, menarik napas panjang merasa geli sekaligus kesal dengan tanggapan Alle.
"Bukan! Astaga, Le. Gue tahu lo nggak sebodoh itu, kenapa lo jawab begitu, sih??"
"Ya, habisnya. Lo ngeluh persis kayak orang super nyesel gitu nidurin gue. Emang kenapa, sih? Harusnya gue yang nangis-nangis sekarang, minta lo tanggung jawab kayak cewek lo kemaren-"
"Itu bukan cewek gue! Lo doang cewek gue."
Berganti Alle yang menggelengkan kepala tak paham. "Lo ngomong apa, sih, Ncom? Nggak paham gue. Lo bilang gue temen lo, tapi-"
"Lo, tuh temen cewek spesial gue, Le."
What? Ta*k lo, Ncom!
"Oh..." Alle hanya bisa membalas dengan tanggapan singkat itu. Toh, dia tidak sanggup mengumpati seorang Okpara.
"Jadi?" tanya Okpara.
"Apa? Kok, lo nanya gue?"
"Arggghhhhh...!" Teriak Okpara dengan frustasi. "Jadi lo maunya gimana, Le?"
"Ya... maunya sih, lo tanggung jawab."
"Apaan, Le?! Masa gue nikahin-"
"Nggak nikah, Ncom! Lo tanggung jawab dengan nggak tidur sama yang lain!"
Perlahan Okpara lebih tenang. Lelaki itu mendesah napas lega. "Oke, nggak tidur- terus gue penetrasi sama siapa kalo nggak maen lagi, Le????"
"Sama gue, lah, Oncom!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top