Regretful Alpha 30

"Mireya! Apa yang terjadi padamu?"

Suara Usher masa lalu menggelegar. Aula Istana terpenuhi oleh gemanya yang menyiratkan kekhawatiran tak terbantahkan. Sebabnya, dia telah menerima laporan untuk peristiwa yang terjadi dalam penangkapan keluarga Munest. Menurut kabar yang didapatnya, Mireya terluka setelah digigit oleh serigala emas dan sekarang, telah dilihat oleh matanya sendiri akan kebenaran berita tersebut.

"Usher."

Usher masa lalu berjalan cepat dan segera menghampiri Mireya. Mereka bertemu di tengah-tengah aula. "Kau terluka?" tanyanya lagi sembari melihat tangan Mireya yang dibalut oleh perban. Diangkatnya tangan Mireya dan matanya membesar. "Apa yang terjadi? Mengapa kau bisa terluka begini?"

Mireya tak menjawab ketika kata-kata yang diucapkan oleh Usher masa lalu tak ubah dengungan lebah di telinganya. Dia diam dengan tatapan yang tertuju lekat pada sepasang mata Usher masa lalu. Dalam hati, dia bertanya. Apakah itu kau, Usher? Apakah kau yang menyelamatkan Vione? Apakah kau tengah mempermainkanku sekarang?

"Mireya?" Usher masa lalu melepaskan tangan Mireya yang terluka dan sebagai ganti, dipegangnya kedua lengan atas Mireya. Jemarinya meremas sehingga Mireya tersentak. "Ada apa? Mengapa kau diam saja?"

Mireya mengerjap dan membuang napas panjang. Lalu dia menggeleng. "Tidak ada apa-apa, Usher. Aku hanya merasa sedikit pusing."

Bola mata Usher masa lalu membesar dan dia berseru. "Garth!"

Garth mendekat dengan sikap siaga. "Ya, Alpha."

"Panggil Scott."

Garth mengangguk. "Baik, Alpha."

"Suruh dia untuk datang sesegera mungkin," perintah Usher masa lalu sebelum Garth beranjak dari sana untuk menghubungi Scott. Setelahnya, dia pun mengajak Mireya untuk menuju ke kamarnya. "Bersabarlah. Scott akan segera datang."

Scott tiba tak lama kemudian. Dia berniat untuk menyapa sebagaimana mestinya, menunjukkan sikap hormat pada sang alpha, tetapi Usher masa lalu segera menyuruhnya untuk memeriksa luka Mireya.

Segera saja Scott melakukan perintah Usher masa lalu. Dibukanya perban yang membungkus luka Mireya. Lalu diperiksanya luka tersebut dengan penuh ketelitian, ditanganinya dengan penuh kehati-hatian.

"Bagaimana, Scott?" Usher masa lalu tak mampu menahan diri. Kekhawatiran akan keadaan Mireya membuatnya bertanya dengan serta merta. "Semuanya baik-baik saja bukan? Tak ada hal fatal yang terjadi bukan?"

Scott mengangguk, tepatnya setelah dia selesai mengobati luka Mireya. Dia berpaling pada Usher masa lalu dan menjawab. "Ya, Alpha. Kau tak perlu khawatir. Lukanya memang dalam, tetapi ini bukanlah luka yang berbahaya. Hanya butuh beberapa hari untuk luka ini sembuh secara total."

Kelegaan membuat Usher masa lalu membuang napas panjang. "Oh, syukurlah."

"Mireya hanya perlu beristirahat saja, Alpha."

Usher masa lalu mengabaikan Scott. Tak lagi dipedulikannya ucapan Scott, melainkan dihampirinya Mireya. "Untunglah tak ada hal yang membahayakanmu, Mireya. Namun, kuharap kau benar-benar beristirahat. Selama beberapa hari ke depan, aku tak ingin melihat kau mengerjakan apa pun. Cora akan mengurus semua. Jadi, kau tak perlu memikirkan apa-apa selain kesembuhanmu. Kau tahu bukan? Aku tak ingin ada sesuatu yang terjadi padamu. Terlebih karena kau tengah hamil."

"Tentu saja, Usher," ujar Mireya sembari mengangguk. Seulas senyum merekah di wajahnya. "Aku pasti akan beristirahat. Kau tak perlu khawatir. Aku pasti akan sembuh dalam beberapa hari."

"Bagus. Aku akan menyuruh para omega untuk menyiapkan semua kebutuhanmu."

Mireya kembali mengangguk. "Terima kasih, Usher."

"Kau tak perlu berterimakasih. Sebaliknya, ini memang hal yang seharusnya kulakukan. Selain itu ..." Usher masa lalu menarik napas dalam-dalam. Ekspresinya tampak berubah. Wajahnya mengeras seolah menyiratkan kemarahan tak terbendung. "... kupastikan untuk memerintahkan Garth mencari kebeardaan serigala emas yang telah melukaimu. Dia harus bertanggungjawab, begitu juga dengan Vione."

Mireya tertegun. "Usher."

"Bagaimanapun juga semua ini berawal dari Keluarga Munest, tepatnya serigala emas itu melukaimu karena ingin melindungi Vione. Dengan begitu, Vione harus mendapatkan hukuman yang sama beratnya dengan serigala emas itu."

Mireya tak bisa berkata-kata. Ucapan Usher masa lalu membuatnya semakin tenggelam dalam kebingungan. Di satu sisi, dia memiliki kecurigaan bahwa serigala emas itu adalah Usher masa lalu. Namun, sikap Usher masa lalu membuatnya menjadi tak yakin. Usher masa lalu benar-benar memperlihatkan kemarahan yang tak dibuat-buat, tampak begitu alamiah.

Di lain pihak, Scott yang tetap berada di sana lantaran khawatir keberadaannya masih diperlukan hanya bisa menahan napas di dada. Ditundukkan pandangan sembari mengatupkan mulut rapat-rapat demi mencegah terlontarnya kata-kata yang tak diinginkan. Sebagai ganti, jadilah beragam rasa tak terima menggema di benaknya. Tak seharusnya kau memperlakukan Luna seperti itu, Alpha.

Pada akhirnya, Scott pun memutuskan untuk pergi. Rasanya aneh, serupa tak sanggup, ketika dia harus melihat Usher masa lalu memperlakukan wanita lain dengan begitu perhatian. Lebih menyakitkan lagi adalah Usher masa lalu pun mengatai Vione masa lalu tanpa perasaan sama sekali.

Scott keluar dari kamar Usher masa lalu. Diembuskannya napas panjang dengan harapan itu bisa menyingkirkan rasa sakit hatinya. Lalu ditelusurinya lorong dengan wajah tertunduk sehingga nyaris saja dia menabrak Garth.

"Scott, apakah kau baik-baik saja?"

Scott tersenyum muram. "Aku baik-baik saja, tetapi aku hanya tak mengira bahwa Alpha benar-benar sudah melupakan Luna."

Garth diam. Bisa ditebaknya penyebab ucapan Scott. Jadilah secara refleks, dia melemparkan pandangan ke arah kamar Usher masa lalu.

"Sampai sekarang aku masih tak habis pikir dengan semua yang terjadi. Aku adalah salah satu dari sekian banyak orang yang mengetahui betapa besarnya Alpha mencinta Luna, tetapi yang terjadi sekarang adalah ...." Scott tak meneruskan ucapannya. Dia mengerjap sekali, lalu tersadar akan sesuatu. "Bagaimana keadaan Luna? Apakah benar dia berada di penjara bawah tanah sekarang?"

Garth mengangguk samar. "Ya, dia berada di penjara bawah tanah sekarang dan kupikir, tak ada seorang manusia serigala pun yang akan baik-baik saja ketika berada di sana."

Mata Scott terpejam dramatis. "Bagaimana mungkin Alpha bisa bertindak sejauh itu kepadanya? Lagi pula sungguh tak masuk akal jika keluarga Munest merencanakan kudeta. Itu adalah fitnah keji yang tak mendasar sama sekali."

"Masuk akal atau tidak, fitnah keji atau bukan, kebenaran semuanya hanya bisa diketahui dengan penangkapan serigala emas. Hanya dialah satu-satunya harapan kita untuk membersihkan nama keluarga Munest dan juga Vione."

Scott tak memberikan komentar apa pun untuk hal tersebut, melainkan hanya bisa berdoa agar serigala emas bisa ditangkap secepatnya. "Semoga saja semua kekacauan ini cepat berakhir. Bagaimanapun juga Luna tak pantas berada di penjara bawah tanah."

"Aku juga berharap demikian, tetapi, Scott." Garth menarik napas dalam-dalam. Setelahnya barulah dia melanjutkan ucapannya dengan suara rendah. "Kuharap kau memperhatikan ucapanmu. Secara hierarki, Vione bukan lagi Luna Kawanan Frostholm. Aku khawatir bila Alpha mendengarnya maka dia akan menganggap itu sebagai bentuk pembangkanganmu."

Scott terhenyak. Kali ini dia benar-benar tak bisa bicara lagi.

"Aku tahu, kau tak terima dengan nasib yang menimpa Vione," ujar Garth dengan nada getir. "Aku, kau, dan semua kawanan merasakan hal yang sama, tetapi tak ada yang bisa kita lakukan. Perintah Alpha berada di atas segalanya."

*

Mireya memastikan bahwa keadaan kala itu aman. Usher masa lalu sudah pergi dan para omega yang bertugas untuk melayani semua keperluannya di pagi hari juga telah keluar dari kamar. Hanya ada dirinya yang berada di sana, di kamar sang alpha.

Kesempatan itu tak akan disia-siakan oleh Mireya. Telah diniatkannya untuk mengakhiri gelisah yang terus bercokol di dalam hati selama beberapa hari belakangan ini. Dia harus mendapatkan bukti konkret untuk menjawab semua rasa curiganya. Paling tidak, dia ingin menemukan petunjuk yang bisa memberatkan atau meringankan kecurigaannya pada Usher masa lalu.

Mireya menyalakan komputer dan langsung mengakses sistem pengawasan penjara. Tujuannya adalah rekaman kamera pengawas di area penjara bawah tanah. Dilihatnya semua rekaman selama seminggu belakangan, tetapi tak ada satu rekaman pun yang bisa memberikannya petunjuk.

Wajah Mireya berubah semakin serius. Dahinya mengerut samar. Jika memang serigala emas itu adalah Usher maka rasanya mustahil dia tak menemui Vione di penjara bawah tanah. Paling tidak, pastilah Garth akan menjenguk Vione. Lalu apakah itu artinya serigala emas itu bukanlah Usher?

Mireya masih dilanda kebimbangan dan itu membuatnya kembali mengecek rekaman kamera pengawas untuk kedua kalinya dengan fokus yang berbeda. Kali ini bukanlah Usher masa lalu ataupun Garth yang menjadi fokusnya, melainkan siapa saja yang menunjukkan gelagat tak biasa. Bisa saja Usher sudah mengantisipasi kecurigaanku dan mengutus orang lain untuk melihat keadaan Vione.

Namun, dugaan Mireya tak terbukti benar. Dilihatnya tak ada seorang pun yang menunjukkan gelagat mencurigakan di sekitaran penjara Vione masa lalu, semua adalah petugas yang berjaga sesuai dengan jadwal masing-masing, sama sekali tak tampak keanehan sama sekali.

Mireya termenung sesaat hingga tersadarkan oleh satu hal yang nyaris terlewati olehnya. Alhasil jemarinya kembali menggerakkan dan menekan tetikus demi membuka rekaman kamera pengawas pada malam kejadian itu. Dia ingin mencari keberadaan Usher masa lalu dan dia menemukannya.

Jemari Mireya bergeming di atas tetikus. Dia mematung ketika rekaman kamera pengawas memperlihatkan Usher masa lalu dan Garth yang tengah berdiskusi di ruang kerja. Usher berada di Istana. Jadi, mustahil jika dia yang menolong Vione malam itu.

Fakta yang terlihat sudah lebih dari cukup untuk mengenyahkan kecurigaan Mireya terhadap Usher masa lalu. Walau demikian bukan berarti kegelisahannya bisa disingkirkan pula. Sebabnya, dia sekarang menjadi bertanya-tanya akan jati diri dari serigala emas itu. Lalu siapakah serigala emas itu?

Kegelisahan berubah menjadi kekhawatiran. Mireya pun memutuskan untuk segera menghubungi Torin. Ditanyanya perihal penyelidikan yang dilakukan oleh mata-mata Torin dan jawaban yang didapatkannya sungguh tak terduga.

"Mata-mataku tak pernah menemukan keberadaan pria misterius itu lagi, tepatnya sejak kejadian malam itu."

Mireya terhenyak. "A-apa kau bilang?"

"Sama sekali tidak ada jejak. Mereka sudah menyisiri hutan Amerotha, tetapi tak ada tanda-tanda keberadaannya sedikit pun. Dia persis seperti hilang ditelan bumi."

"I-itu mustahil, Torin," ucap Mireya dengan suara terbata. Wajahnya tampak berubah, menyiratkan rasa tak percaya. "Tak mungkin mata-matamu tak bisa menemukan jejak sedikit pun."

Terdengar berat embusan napas Torin. "Persisnya itulah yang membingungkanku berhari-hari. Mustahil sekali mereka bisa dikelabui semudah itu, tetapi itulah yang terjadi. Sekarang aku pun semakin penasaran, siapakah pria misterius itu? Apakah mungkin dialah seigala emas yang menolong Vione?"

Mireya tak menjawab pertanyaan Torin ketika kepalanya pun penuh dengan beragam pertanyaan yang menuntut jawaban. Parahnya, kecurigaan yang sempat pupus pun menjadi muncul kembali. Kecurigaannya terhadap Usher masa lalu timbul lagi dan kala itu barulah disadarinya sesuatu, yaitu ada perasaan mengganjal yang tak bisa disingkirkannya sekalipun fakta-fakta telah terpampang nyata di depannya.

*

Sepasang mata Usher memerhatikan rekaman kamera pengawas di kamar Usher tanpa kedip. Dilihatnya setiap tindak tanduk Mireya selama Usher masa lalu pergi tanpa merasa khawatir sama sekali. Bahkan dia pun tak merasa cemas sedikit pun ketika Mireya memeriksa semua rekaman kamera pengawas. Sebabnya, dia yang menyadari kelicikan Mireya telah mengambil tindakan pencegahan. Dia telah menyabotase semua rekaman kamera pengawas dan memastikan Mireya tak akan menemukan petunjuk apa-apa. Dengan begitu maka dia pun memiliki waktu untuk menyusun rencana penyelamatan Vione masa lalu.

Usher mencoba untuk menjaga asanya. Dia tahu bahwa sejauh ini tak ada takdir yang berhasil diubahnya. Namun, bukan berarti semua tindakannya sia-sia. Nyatanya, ada beberapa hal yang berubah walau memang hal tersebut tak berarti apa-apa. Paling tidak, tak ada cap buruk sebagai luna pengkhianat yang menyertai Vione masa lalu. Pada masa sekarang, Vione tidak mendapatkan tuduhan sebagai luna yang menyelingkuhi alphanya dan itu memberikan sedikit harapan untuknya. Masih ada kemungkinan. Aku mungkin masih bisa menyelamatkan Vione, Garth, dan juga Mama.

Rencana disusun. Prioritas Usher adalah mengeluarkan Vione masa lalu dari penjara bawah tanah dan membawanya ke rumah Rowena. Namun, tak disangka olehnya bahwa Vione masa lalu akan menolak ajakannya untuk kabur dari sana.

"Tidak," ujar Vione masa lalu dengan nada datar. Tatapannya yang tajam menembus kegelapan penjara bawah tanah yang begitu gulita. "Sampai kapan pun aku tak akan pernah melarikan diri dari sini."

Usher memejamkan mata dengan dramatis. "Vione, kumohon, percayalah padaku. Ini semua demi kebaikanmu."

"Demi kebaikanku?" Vione masa lalu mendengkus dengan mimik sinis. "Apakah menurutmu aku akan mempercayai ucapan orang yang telah membuat kedua orang tuaku terbunuh?"

Usher membeku. "Vione."

"Tidak." Vione masa lalu menggeleng sekali. Lalu dicengkeramnya jeruji sel ketika lanjut bicara. "Aku tidak akan pernah kabur dari sini karena dua alasan. Pertama, aku tidak mempercayaimu. Aku tidak tahu tujuanmu yang sebenarnya."

Usher tak bisa membantah. Dia menyadari bahwa memang sudah sepatutnya Vione masa lalu meragukannya setelah semua yang terjadi pada keluarganya.

"Kedua, aku tidak pernah melakukan kesalahan apa pun dan kabur dari sini justru menjadi tanda bahwa aku mengakui semua tuduhan tersebut."

Usher tak mampu menahan erangan putus asanya. Kedua tangannya naik dan menggenggam jemari Vione masa lalu. "Aku tahu kalau kau tak bersalah, Vione. Aku tahu kalau kau menjaga harga dirimu, tetapi kumohon, ini demi kebaikanmu, ini demi keselamatanmu. Kau harus pergi dari sini sebelum terlambat."

Setidaknya, sebelum Mireya melahirkan, itulah harapan Usher. Vione masa lalu harus pergi sebelum masa itu tiba atau takdir benar-benar akan kembali terulang. Mireya melahirkan, Usher masa lalu jatuh koma, dan Vione masa lalu kehilangan akal sehat sehingga kabur dari penjara di waktu yang paling tidak tepat.

Usher mengeratkan genggamannya pada jemari Vione masa lalu. "Kumohon, kau harus segera pergi dari sini."

"Sekali lagi kukatakan padamu," balas Vione masa lalu tanpa gentar sama sekali. Setiap kata-kata yang diucapkannya penuh dengan penekanan. "Aku tak akan pernah kabur dari sini. Bahkan jika aku harus mati di dalam penjara maka itulah yang akan aku lakukan."

"Tidak, Vione. Kau tidak boleh mati."

Vione masa lalu menyipitkan mata. Ada emosi berbeda yang tersirat dalam ucapan itu, tetapi dia mengenyahkannya. Dia menarik napas sekali dan menuntaskan ucapannya. "Satu hal yang perlu kau ketahui. Kabur dari sini bukanlah hal sulit untukku dan aku bisa melakukannya dengan gampang di hari pertama aku dipenjara, tetapi aku tak akan pernah melakukannya. Jadi, kuharap kau tak perlu menemuiku lagi."

Tuntas mengatakan itu maka Vione masa lalu menarik tangannya hingga terlepas dari genggaman Usher. Dia pergi dan tinggallah Usher yang hanya bisa meremas jeruji penjara.

Usher menyadari kebenaran dari ucapan Vione masa lalu. Kabur dari penjara adalah hal mudah untuk dilakukan oleh Vione masa lalu. Bagaimanapun juga Vione masa lalu adalah mantan luna. Tak ada satu hal pun yang tak diketahui oleh Vione masa lalu, termasuk denah-denah rahasia Istana dan penjara.

Persoalannya bukanlah pada kesempatan, melainkan pada kesetiaan Vione masa lalu. Usher tahu betapa setianya Vione masa lalu terhadap dirinya, bahkan untuk setiap perintah yang justru akan menyakitinya.

Usher tidak akan membiarkan Vione masa lalu kembali tersakiti oleh tindakan Usher masa lalu. Bahkan dia tak peduli ketika Vione masa lalu mengatakan padanya untuk tak menemuinya lagi. Dia tetap datang ke penjara bawah tanah, dia tetap berusaha membujuk Vione masa lalu untuk pergi dari sana, tetapi semua sia-sia saja dan Mireya pun melahirkan Phillip.

*

bersambung ....

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top