Clawless Luna 29
Sudah sepatutnya Mireya panik ketika mendapati Usher bangun dari tidurnya. Jantungnya seolah copot dan nyaris saja dia terkesiap kala mendapati Usher benar-benar membuka mata, lalu duduk.
Untungnya Mireya bisa mengendalikan diri dengan baik. Jadilah ditukarnya ekspresi panik dengan kaget gembira. Ditampilkan olehnya mimik kebahagiaan yang sepatutnya dirasakan oleh seorang wanita yang telah menunggu kesembuhan pria tercintanya.
Mireya menenangkan diri. Berulang kali, dia katakan di dalam hati bahwa semua akan baik-baik saja. Usher memang sadar, tetapi bukan berarti Usher sudah kembali pulih seperti sediakala. Usher masih kurus dan tampak tak berdaya.
Namun, Mireya kembali tertohok. Sebabnya adalah Usher melontarkan pertanyaan yang benar-benar tak terduga olehnya.
"Bukankah seharusnya kau kembali ke Kawanan Nimbria?"
Mireya nyaris tak bisa bernapas. Bulir keringat memercik di dahi dan dia segera memutar otak untuk buru-buru menarik diri.
"Ku-kuyakin kau masih butuh istirahat, Usher. Jadi, aku tak akan menganggumu. Nanti pelayan akan membawakan makanan untukmu."
Mireya buru-buru pergi dari kamar Usher. Dia menuju ke kamarnya sendiri dengan pikiran yang kalut. Bagaimana mungkin? Mengapa Usher benar-benar sadar?
Kepanikan Mireya semakin menjadi-jadi. Tubuhnya gemetaran dan ketika sampai di kamar, dia segera memanggil Greisy.
"Ada apa, Nyonya?"
Mireya tak langsung menjawab, melainkan diseduhnya secangkir teh terlebih dahulu. Lalu diberikannya teh tersebut pada Greisy. "Siapkan makan siang untuk Usher dan jangan lupa, berikan teh ini padanya. Kau harus memastikan kalau dia menghabiskan teh ini. Apakah kau mengerti?"
Greisy menyambut teh tersebut sembari mengangguk. "Baik, Nyonya."
Setelahnya Greisy segera pergi. Tinggallah Mireya seorang diri dengan kepanikan yang tak bisa diredakan sama sekali. Dia mondar-mandir dan otaknya terasa buntu. Jadilah dia mengambil risiko dengan menyambar ponsel di nakas, lalu menghubungi seseorang.
"Willow."
"Mireya?" Suara di sambungan telepon itu terdengar kaget. "Ada apa kau menghubungiku?"
Mireya menjelaskan semua yang terjadi. "Aku sama sekali tidak tahu obat apa yang telah diberikan Garth pada Usher, tetapi terpenting sekarang adalah Usher telah bangun. Selain itu, apakah kau tahu hal yang paling mengejutkan, Willow?"
"Apakah itu, Mireya?"
"Usher kembali seperti Usher yang dulu. Dia melihatku seolah segala sesuatu yang terjadi di antara kami tak pernah ada. Dia tak lagi mencintaiku."
Willow terkesiap. "Ba-bagaimana mungkin?"
"Itulah persisnya yang ingin kutanyakan padamu," ujar Mireya menahan geram. "Bagaimana hal ini bisa terjadi? Usher tak lagi mencintaiku dan dia justru melihatku dengan tatapan bingung."
"Mustahil, tetapi kalaupun itu memang terjadi maka jawabannya hanya satu. Usher telah diobati dengan mantera yang lebih kuat dari sihirku."
Mireya syok untuk sesaat. "Mantera yang lebih kuat dari sihirmu?"
"Dugaanku begitu, Mireya. Jadi, apakah kau tahu siapa penyihir yang menyembuhkan Usher?"
Mata Mireya memejam dramatis. Geramnya semakin membludak. "Seharusnya aku yang menanyakan itu padamu, Willow. Aku tak tahu apa pun mengenai penyihir di sini. Setahuku, di sini hanya ada Ayla, tetapi dia adalah Tetua Suci. Dia bukanlah seorang penyihir."
"Tak mungkin. Aku yakin, ada seorang penyihir yang telah membantu mereka."
"Lupakan itu sejenak," ujar Mireya sesaat kemudian. Disadarinya ada hal lebih penting sekarang. "Jadi, apa yang harus kulakukan? Kalau Usher sampai teringat semua yang telah terjadi maka rencanaku akan gagal."
"Apakah teh kemarin masih ada? Kupikir, itu bisa menahan Usher untuk sementara waktu. Selain itu, aku juga ingin melihat sehebat apa obat penawar itu."
Telepon berakhir, tetapi kekhawatiran Mireya sama sekali tak berhasil ditenangkan. Jadilah kegelisahan itu memaksanya untuk terus memutar otak. Dia tak bisa mengambil risiko. Bila Garth bisa menyadarkan Usher hanya dengan sekali pemberian obat maka tak ada jaminan Usher bisa kembali berada di dalam kendalinya.
Mireya menyadari bahwa dia harus bertindak cepat, tetapi jangan sampai gegabah. Jadilah dia mencoba untuk menghadari risiko. Dia kembali mendatangi Usher sekitar satu jam kemudian, menurutnya kala itu pastilah Usher sudah makan siang dan meminum teh yang diseduhnya tadi.
Langkah Mireya agak goyah ketika masuk ke kamar Usher. Dihampirinya Usher yang tengah duduk di dekat jendela. Pandangan Usher terlempar ke luar jendela, tertuju pada pepohonan tinggi dan juga langit biru.
Mireya menarik napas dalam-dalam. "Usher."
Usher berpaling dan Mireya tertegun sejenak. Dipandanginya mata Usher, lalu dia menyadari sesuatu. Mata Usher kembali kosong, persis seperti dulu.
Mireya tersenyum lebar. Sekarang didekatinya Usher tanpa ada keraguan sama sekali. Dia memeluk Usher dan didengarnya Usher bicara di telinganya.
"Oh, Mireya. Ke mana saja kau? Aku merindukanmu."
Kelegaan menyeruak di dada Mireya walau sedikit kekhawatiran masih tersisa. Bangunnya Usher merupakan pertanda tak bagus terlepas dari kenyataan bahwa teh sihir Willow kembali berhasil membuatnya berada di bawah kendali Mireya.
Disadari oleh Mireya bahwa penyebab semua kekhawatirannya adalah Garth. Selain itu, Garth memang tak menyukai keberadaannya sejak dulu. Bahkan sekarang Garth sudah dengan berani menentang dirinya secara terang-terangan. Jadilah rencananya sekarang adalah menyingkirkan Garth untuk selama-lamanya.
Mireya tak membuang-buang waktu. Dia tak akan memberikan Garth kesempatan untuk bisa melawannya. Keesokan harinya, dia pun membuat Istana dan Kawanan Frostholm gempar tanpa terkecuali.
Berg diperintahkan oleh Mireya untuk menangkap Garth. Berg menolak, tetapi dia tak bisa berbuat apa-apa ketika Usher memerintahkan hal serupa.
Garth mencoba untuk membela diri. Namun, lidahnya berubah menjadi kelu ketika Mireya menuduhnya dengan amat keji.
"Tuduhanmu adalah ingin membunuh Alpha."
Garth menggeleng. Ditolaknya tuduhan itu dan mendadak matanya membentur tatapan Usher. "Alpha, aku berani bersumpah. Itu adalah fitnah. Mireya memfitnahku, Alpha."
Untuk sesaat, Usher tak mengatakan sepatah kata pun. Dihampirinya Garth dengan langkah lelah. Sorot matanya penuh dengan kecamuk beragam emosi. Ada syok, tak percaya, dan juga terluka.
"Benarkah begitu, Garth?" tanya Usher dengan suara bergetar dan lemah, nyaris tak bisa didengar oleh siapa pun. "Benarkah itu adalah fitnah atau sebaliknya, itu memang kenyataan?"
Di telinga Garth, suara lemah Usher tak ubah sambaran petir yang memecahkan gendang telinga. Keraguan Usher pada dirinya membuat dia luluh lantak. Nyawanya seolah lepas dan disadari olehnya, jiwa serigalanya terluka di dalam sana.
"Alpha."
*
Kawanan Frostholm baru saja bersukacita. Sebabnya, semalam Cora mengumumkan berita yang amat dinantikan oleh mereka, yaitu Usher telah bangun. Cora memang tak bicara banyak mengenai keadaan Usher, tetapi dipastikan olehnya bahwa Usher baik-baik saja dan hal itu diperkuat oleh diagnosis Scott.
Kelegaan itu mendorong Kawanan Frostholm untuk mendatangi Istana keesokan harinya. Tujuan mereka adalah ingin mengungkapkan kegembiraan walau mereka menyadari mustahil bisa bertemu dengan Usher secara langsung. Jadilah mereka berkumpul di depan gerbang Istana bahkan sebelum matahari benar-benar muncul di ufuk timur. Mereka bergembira dan kemudian justru berubah menjadi bingung ketika satu kabar tersiar ke luar.
Garth ditanggap. Pihak Istana menuduhnya ingin membunuh Usher. Jadilah ledakan kegembiraan kawanan serta merta tergantikan oleh kebingungan. Mereka saling melihat satu sama lain dengan sorot linglung dan tak mengerti, nyaris semuanya tak percaya dengan hal itu.
"Tak mungkin. Bagaimana mungkin mereka menuduh Beta Garth dengan tuduhan sekeji itu? Beta Garth tak mungkin menyakiti Alpha."
Tak ada yang mempercayai hal tersebut. Jadilah mereka berbondong-bondong menghadiri Pengadilan Tinggi yang dibuka secara umum.
Usher duduk di singgasana. Wajahnya tampak layu dan sorot matanya sayu. Tatapannya tertuju lurus pada Garth yang berada di kursi penghakiman, kedua tangannya tampak diborgol.
Di sisi yang berbeda, ada Ayla. Dia telah mengenakan jubah pengadilan dan tanggung jawab mengharuskannya untuk mengadili Garth.
Ayla menarik napas dalam-dalam. Dicobanya untuk menenangkan diri walau firasatnya sudah merasa tak enak sedari tadi, tepatnya ketika Cora menghubunginya. Kabar dari Cora datang sepaket dengan perintah Usher. Jadilah dia kembali menjejakkan kaki di Istana setelah sekian lama dan sayangnya, kedatangannya kali itu bukanlah dalam rangka yang menyenangkan.
Pengadilan dilakukan. Tuduhan dibacakan. Ayla menghampiri Garth.
Beragam emosi tampak bergejolak di mata Garth. Ditatapnya Ayla untuk sejenak, lalu dia beralih pada Usher. "Aku berani bersumpah, Alpha. Aku sama sekali tidak pernah berniat untuk melakukan hal buruk padamu. Tuduhan itu adalah fitnah yang sangat keji untuk kesetiaanku."
"Kau jelas mengetahui bahwa itu bukan hanya sekadar tuduhan kosong belaka bukan?" tanya Usher sembari membalas tatapan Garth. Di matanya, tampak gejolak emosi yang serupa. "Aku pun tak ingin mempercayai tuduhan itu, Garth, tetapi semua bukti ini telah memberi jawaban valid."
Beberapa foto ditunjukkan ke muka umum. Di sana, semua orang bisa melihat bahwa Garth memasuki kamar Usher dan lalu meminumkan sebotol cairan pada Usher. Jadilah mereka gempar dan saling bertanya-tanya, apakah yang Garth minumkan pada Usher?
Garth menenangkan diri dengan satu keyakinan bahwa seharusnya dia bisa membela diri dengan mudah. Jadilah itu yang dilakukannya. Dia akan mengatakan semua yang sebenarnya dan bila perlu, akan dia pun akan mengungkapkan kecurigaannya selama ini pada Mireya.
"Kau mencoba untuk meracuniku, Garth."
Garth menggeleng. "Tidak, Alpha. Aku sama sekali tidak meracunimu. Sebaliknya, setelah aku meminumkan obat itu padamu maka kau pun siuman setelah berbulan-bulan tertidur. Aku tidak meracunimu, melainkan aku memberimu obat."
Bantahan Garth membuat riuh pengadilan. Ayla terpaksa memberikan isyarat agar kawanan diam. Setelahnya, barulah pengadilan kembali dilanjutkan.
"Apakah kau serius dengan mengatakan itu, Garth? Bahkan Scott pun tak tahu penyakit apa yang kuderita, lantas bagaimana mungkin kau bisa lebih mengetahui obat untukku ketimbang Scott?"
"Sebabnya adalah penyakit yang kau derita bukanlah penyakit medis, Alpha. Itulah satu-satunya alasan mengapa Scott tak bisa mengobatimu. Bahkan tak peduli sebanyak apa Scott membawa teman-temannya untuk turut memeriksamu, hasilnya tetap sama, yaitu nihil," jawab Garth tanpa tedeng aling-aling. Wajahnya menunjukkan penuh keseriusan ketika mengungkap semua kecurigaannya selama ini. "Selama ini kau sakit karena sihir, Alpha."
Sontak saja pengadilan menjadi gempar. Semua orang syok dan bahkan wajah Usher berubah semakin pucat.
"Kau telah disihir dan dalang dari perbuatan keji itu ada di sini bersama kita, Alpha."
Usher menahan napas. "Siapa maksudmu, Garth?"
Tegas dan lugas, Garth menjawab hanya dengan satu kata. "Mireya."
Suasana pengadilan sontak berubah. Semua orang dan termasuk dengan Usher di dalamnya melihat pada Mireya yang tampak tenang seolah tak terjadi apa-apa.
"Mi-Mireya?" Usher mengusap wajahnya dengan gelagapan. Agaknya dia tak percaya sehingga ditanyanya Garth sembari meringis tertahan. "Apakah kau sadar dengan yang kau ucapkan, Garth? Bagaimana mungkin kau justru balik memfitnah Mireya?"
"Aku tidak memfitnah Mireya, Alpha. Sebaliknya, dia yang memfitnahku. Dia berusaha untuk menyingkirkanku."
Usher memejamkan mata dan menggeleng berulang kali. Keteguhan Garth mengguncang dirinya sehingga dia membutuhkan waktu sesaat untuk bisa menenangkan diri. Lalu ketika matanya kembali membuka maka ada kekecewaan yang terpancar di sana. "Aku sungguh tak mengira kalau kau bisa sekeji ini, Garth. Kau bukan hanya mencoba untuk membunuhku, tetapi kau juga telah mengkhianatiku dan bahkan berusaha memfitnah Mireya."
Garth ingin membantah. Ini bukan hanya persoalan membela diri, tetapi lebih dari itu. Dia harus membuktikan bahwa dirinya tak bersalah dan mengungkap semua kejahatan yang telah diperbuat oleh Mireya selama ini walau disadarinya itu adalah hal sulit. Sebabnya adalah dia tak memiliki satu bukti nyata pun yang bisa membuktikan bahwa Mireyalah dalang dari semua kekacauan yang terjadi pada Kawanan Frostholm. Namun, fakta bahwa datangnya Mireya bertepatan dengan dimulainya kekacauan tersebut bisa memberikan indikasi khusus.
Kesempatan itu tak akan disia-siakan oleh Garth. Jadilah dia membuka mulut dan siap untuk bicara. Niatnya adalah ingin melontarkan praduganya selama ini, tetapi Mireya justru lebih dahulu angkat bicara.
"Satu hal yang perlu kau sadari, Garth. Seorang alpha tak mungkin bicara tanpa bukti dan Alpha Usher bicara berdasarkan bukti-bukti yang telah terkumpul."
Garth berpaling pada Mireya. "Apa maksudmu?"
"Maksudku adalah ini," ujar Mireya sembari memberi perintah untuk memutar sebuah rekaman kamera pengawas. Jadilah semua orang syok bersamaan. "Selama ini, kau telah menentang perintah Alpha Usher, Garth. Kau tentu tahu bukan? Alpha Usher melarang siapa pun untuk mengunjungi Vione di penjara, tetapi apa yang kau lakukan?"
Garth tak bisa berkata-kata. Video itu dengan jelas memperlihatkan dirinya yang datang ke penjara Vione. Mereka tampak berbincang-bincang dan bukan hanya sekali dia datang ke sana.
Video berganti. Kali ini video yang diputar menampilkan Garth yang mengunjungi Ayla. Untuk video tersebut, Mireya pun berkata.
"Aku yakin, kau tak akan lupa bahwa terakhir kali Ayla telah membuat Alpha Usher marah dengan ramalan kejinya pada putra kami, Garth. Alpha Usher melarang Ayla untuk datang ke Istana dan kau malah bersekutu dengannya?"
Sekarang bukan hanya Garth yang terpojok, melainkan Ayla pula. Semua mata menatap pada mereka seolah menuntut penjelasan.
Ayla menarik napas, mencoba untuk menjernihkan situasi. "Alpha, aku—"
"Lalu, kalian malah mengatakan bahwa kalian berusaha untuk mengobati Alpha Usher? Siapa yang bisa menjamin? Bisa saja obat yang kau minumkan pada Alpha Usher adalah racun!"
*
bersambung ....
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top