Clawless Luna 14

Perkataan Ayla membuat gempar. Beberapa manusia serigala yang berada di sana sontak memucat. Mereka gemetaran dengan rasa takut yang muncul secara alamiah. Sementara itu Usher dan Mireya justru murka.

"Aku tahu kau membenciku, Ayla, tetapi tidak dengan cara seperti ini! Bisa-bisanya kau mengatai putraku demikian? Kau benar-benar wanita tua yang tak berperasaan!"

Ayla berpaling pada Mireya. Seandainya Mireya tidak baru saja melewati proses persalinan yang melelahkan dan menyakitkan, bisa dipastikan ia akan segera turun dari tempat tidur dan menampar Ayla.

"Aku tidak mengada-ada. Itulah kenyataannya."

Usher berang. "Itulah kenyataannya? Kau gila, Ayla. Putraku baru saja lahir dan dia tidak tahu apa-apa, tetapi kau langsung menudingnya tanpa perasaan!"

"Alpha, aku tidak menudingnya. Aku hanya menyampaikan ramalan yang terlihat oleh mata batinku," balas Ayla dengan napas terengah. Dicobanya untuk menenangkan diri, tetapi apa yang terlihat olehnya membuat dirinya jadi terguncang. "Kebahagiaan yang kau rasakan sekarang akan menimbulkan kesedihan tiada tara di masa depan. Putramu adalah malapetaka untuk Kawanan Frostholm."

Kemurkaan Usher meledak. Ia menggeram sehingga para pelayan yang ada di sana langsung menyingkir.

"Apa-apaan kau, Ayla! Beraninya kau mengatakan putraku sebagai malapetaka untuk Kawanan Frostholm?! Apa kau tidak melihatku sebagai alphamu lagi?!"

Usher mengambil alih Philip dari gendongan Ayla. Dicobanya untuk menenangkan Philip yang mendadak saja menangis, seolah ia tahu bahwa dirinya baru saja diramal oleh Ayla.

"Ma-maafkan aku, tetapi aku tidak berbohong, Alpha. Aku melihat di matanya. Di-dia akan—"

"Cukup!" potong Usher dengan wajah berang yang menyiratkan ketegasan. Ditatapnya Ayla tajam. "Aku yakin kau memiliki tugas untuk mendoakan dan memberkati setiap kelahiran manusia serigala, terlebih lagi kelahiran putraku."

Sesaat, Ayla tak bicara. Ia hanya menatap Philip dengan sorot tak berdaya, lalu barulah ia beralih pada Usher. "Maafkan aku, Alpha. Sekalipun aku mendoakan dan memberkatinya, itu tak akan berguna."

"Apa maksudmu?"

"Takdir telah tertulis. Masa lalu mengukir takdir masa depan. Dia ..." Suara Ayla terdengar bergetar. "... memang ditakdirkan untuk menghancurkan Kawanan Frostholm."

*

"Sungguh, Usher. Sekalipun yang kulakukan adalah kesalahan, tak sepatutnya Ayla menjadikan putraku sebagai sasaran. Oh, astaga. Philip baru saja lahir. Bagaimana mungkin dia bisa setega itu pada bayi yang tak berdosa?"

Usher memahami perasaan Mireya. Ia pun merasa hal serupa. Rasa-rasanya tak habis dipikirnya sikap Ayla. Sebelumnya, Ayla tak pernah melakukan itu.

Mireya cemberut dengan kesal yang tak padam sedari tadi dan mendapati Usher yang diam saja tanpa memberi respons apa pun membuat kekesalannya semakin membludak. Jadilah ia menyentak.

"Usher!"

Usher mengerjap, lalu dilihatnya Mireya yang meradang. Ia membuang napas dan menghampiri Mireya yang seharian itu nyaris tidak meninggalkan tempat tidur.

Mireya masih lelah. Fisiknya letih karena perjuangan mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan Philip. Nahas, ketika ia harus beristirahat dengan nyaman justru adalah ucapan tak terduga Ayla yang didapat.

"Maafkan aku, Mireya."

Mireya mengerutkan dahi. "Maafkan aku?"

"Seharusnya aku tidak mengundang Ayla ke Istana," ujar Usher menyesal walau entah apa yang disesalkannya. Pada dasarnya Ayla memang akan mendatangi setiap kelahiran manusia serigala baru bahkan tanpa diundang sekalipun. "Aku tidak tahu kalau dia benar-benar membencimu hingga tega mengatakan hal buruk tentang Philip."

"Itulah maksudku, Usher." Mireya sedikit beringsut. Ditahannya rasa sakit demi bisa mendekati Usher yang duduk di tepi tempat tidur. Ia raih tangan Usher dan menggenggamnya. "Aku sadar diri. Aku tahu banyak orang yang tak menyukai keberadaanku di sini. Lagi pula aku sudah tak memedulikan hal itu. Namun, ini berbeda. Ini adalah Philip. Ini adalah putra kita. Dia baru saja lahir dan haruskah Ayla menudingnya seperti itu?" Ia mendengkus, lalu menggeleng berulang kali. "Aku tak percaya ia setega itu. Padahal ia juga wanita."

Usher hanya mendengarkan perkataan Mireya tanpa mengatakan apa-apa. Sejujurnya, ia masih syok dengan perkataan Ayla, tetapi ada yang lebih penting dari itu. Tak diungkapkannya pada siapa pun, setelah kemarahannya tadi mereda maka sedikit akal sehatnya mencoba untuk mencerna situasi.

Ayla adalah Tetua Suci yang dihormati oleh seluruh masyarakat Kawanan Frostholm. Ia telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk kepentingan kawanan dan tak pernah sekali pun ia menunjukkan tanda-tanda ketidaksetiaan. Jadilah setelah kejadian tadi berlalu maka tertinggal pula rasa khawatir di benak Usher.

Bagaimana kalau Ayla benar? Bagaimana kalau Philip memang akan membawa malapetaka untuk Kawanan Frostholm?

Posisi Usher sulit. Logika dan perasaannya berperang. Walau begitu tentu ia tak akan mungkin mengatakannya pada Mireya, sekalipun bila Mireya menyadari ada keanehan padanya.

"Usher?" Mireya menyipitkan mata. Diamatinya ekspresi Usher dengan teliti, tampak ada yang berbeda. "Ada apa? Apa ada sesuatu yang kau pikirkan?"

Usher menggeleng sembari tersenyum. "Tidak ada. Aku tak memikirkan apa-apa. Satu-satunya yang kupikirkan sekarang adalah pemulihanmu."

Sikap Usher tampak manis seperti biasa. Ia bahkan balik menggenggam jemari Mireya dan kemudian mengecupinya berulang kali.

Mireya mengerutkan dahi. Sayangnya sikap manis Usher justru memberikan perasaan lain untuknya. Usher tampak tak seperti biasa. Instingnya mengatakan demikian.

"Usher."

Usher membelai pipi Mireya. "Ya?"

"Kau tidak mungkin percaya dengan ramalan Ayla bukan?"

Belaian Usher sontak terhenti. Ia membeku sesaat dan sontak saja bola mata Mireya membesar. Mireya langsung menepis tangannya di pipi.

"Bisa-bisanya kau, Usher."

Usher segera menenangkan Mireya. "Tidak, Mireya. Sama sekali tidak."

"Lalu apa?"

"Aku tidak percaya dengan ramalan Ayla, tetapi ..." Usher tampak memejamkan mata dalam ketidakberdayaan. "... selama ini ia tak pernah berbohong. Ia selalu—"

"Dia mungkin tidak pernah berbohong, tetapi bukan berarti semua ramalannya benar," tukas Mireya memotong ucapan Usher dengan cepat. Ditatapnya Usher, lalu ia mendengkus. "Kau ingin buktinya? Lihatlah kau dan Vione."

Usher tak bisa berkata apa-apa.

"Ayla mengatakan bahwa kalian ditakdirkan menjadi pasangan sejati. Kalian akan berjuang bersama hingga maut memisahkan, tetapi apa yang terjadi? Bukan Vione yang ada di hidup dan hatimu, melainkan aku."

"Kau benar, Mireya."

"Jadi, dengarkan aku, Usher." Mireya menangkup wajah Usher. Dipakunya tatapan Usher dengan tatapan lekat dan tanpa kedip. "Jangan pernah mempercayai perkataan Ayla. Apa pun yang dikatakannya pastilah hanya memiliki satu tujuan, yaitu untuk menghancurkan hubungan kita."

Usher diam sembari terus membalas tatapan Mireya. Lalu ia pun mengangguk. "Ya, dia memang ingin menghancurkan hubungan kita."

"Apa pun yang terjadi, kita harus tetap bersama. Ayla, Jemma, atau siapa pun tak bisa memisahkan kita."

"Ya, Mireya."

Ketegangan di wajah Mireya memudar. Senyum cantiknya perlahan memunculkan wujud. "Kalau mereka masih berusaha untuk memisahkan kita maka kau harus melakukan apa pun untuk menghentikannya, termasuk dengan menyingkirkan mereka."

*

Semestinya kelahiran baru manusia serigala akan selalu menjadi hal menggembirakan untuk setiap kawanan. Tak terbatas pada keluarga alpha, biasanya mereka akan melakukan perayaan sebagai bentuk rasa syukur. Memang tidak selalu berbentuk pesta meriah, tetapi paling tidak akan ada jamuan makan malam.

Selain itu, para manusia serigala akan menghabiskan waktu beberapa hari di rumah tersebut. Mereka akan membantu banyak hal mengingat kelahiran pastilah akan menjadi hal membahagiakan dan sekaligus merepotkan.

Namun, hal serupa tidak terjadi di Istana. Kelahiran Philip tidak menciptakan kebahagiaan seperti kelahiran pada umumnya. Sebabnya adalah gosip yang beredar di antara para kawanan, kabar mengenai ramalan Ayla.

Tak dipungkiri bahwa para kawanan antusias dengan kelahiran Philip. Terlepas dari tindak tanduk Mireya selama ini, Philip tetaplah bayi tak berdosa. Lebih penting lagi Philip adalah putra sang alpha. Jadilah mereka penuh semangat mendatangi Istana untuk menunjukkan rasa syukur dan kebahagiaan.

Sayangnya respons Istana tidak seperti yang diharapkan. Mereka diusir dengan dalih bahwa Usher dan Mireya mengantisipasi setiap tindakan yang dikhawatirkan bisa menyulut keributan. Termasuk di dalamnya adalah Jemma.

Para kawanan masih bisa memaklumi bila kedatangan mereka ditolak. Mereka menyadari bahwa Mireya butuh waktu untuk memulihkan diri sementara Philip butuh istirahat yang tenang. Namun, penolakan terhadap kedatangan Jemma benar-benar tak bisa mereka maklumi.

Jemma bukan hanya sekadar ibu Usher. Ia adalah luna terdahulu. Jasanya tak terhitung dan ia telah melakukan banyak hal untuk kawanan. Tindakan Istana benar-benar membuat gerah banyak pihak.

Dimulai dari sanalah, akhirnya ramalan Ayla bocor ke permukaan. Entah siapa yang menyebarkannya, ucapan Ayla yang menuding Philip akan menyebabkan malapetaka untuk Kawanan Frostholm tersiar ke mana-mana. Hasilnya, Istana pun mendapatkan petisi kembali.

"Jadi, apa lagi yang mereka inginkan?"

Garth menaruh petisi tersebut di atas meja kerja Usher, lalu menjawab. "Para kawanan menuntut dilakukannya pengadilan ulang untuk Vione. Selain itu, mereka sudah menuntut untuk dilakukannya Sidang Kejujuran untuk Mireya."

"Apa?" Bola mata Usher membesar. Digebraknya meja dengan sekuat tenaga. "Sidang Kejujuran untuk Mireya?"

Garth mengangguk dengan posisi wajah menunduk. "Benar, Alpha."

"Bagaimana mungkin mereka mengajukan petisi untuk itu? Apa mereka tidak sadar kalau tindakan mereka telah mencoreng harga diriku sebagai seorang alpha? Apakah mereka ingin mengatakan bahwa sebagai alpha, aku benar-benar bodoh sehingga bisa dibohongi Mireya?"

"Maafkan aku, Alpha."

Usher menggeram dan kembali, meja kerja menjadi pelampiasannya. Napasnya jadi memburu dan keringat mulai memenuhi wajah. Jadilah ia melonggarkan lilitan dasi di leher dengan terburu.

"Lalu apa hubungannya dengan pengadilan ulang untuk Vione? Sudah hampir setahun berlalu dan sekarang mereka menuntut pengadilan?" tanya Usher berdecih. Wajahnya menunjukkan kebencian. "Apa ada gosip baru yang beredar di antara Kawanan?"

"Para Kawanan menilai ada hubungan antara lengsernya Vione dari posisi sebagai luna dan ramalan Ayla tentang malapetaka yang akan menimpa Kawanan Frostholm."

Usher mengerutkan dahi. "Maksudmu?"

"Mereka percaya bahwa malapetaka itu akan menimpa Kawanan Frostholm karena kesalahan yang telah dilakukan pada Vione. Mereka beranggapan itu adalah hukuman dari Dewi Bulan karena tidak seharusnya seorang luna diragukan kesetiaannya. Lagi pula hingga kini tak ada tanda nyata bahwa Vione benar-benar selingkuh."

"Apakah sekarang kau juga ingin mengatakan kalau aku sebodoh itu untuk tidak bisa menilai kebenaran, Garth?"

"Tidak sama sekali, Alpha," jawab Garth cepat. Suara Usher semakin meninggi dan dirasakannya hawa panas mulai mengisi udara. "Aku hanya mengatakan spekulasi yang beredar di antara para kawanan."

"Spekulasi tak berdasar. Lagi pula apakah mereka lupa kalau aku telah menunjukkan rekaman kamera pengawas? Itu sudah membuktikan kalau Vione memang menjalin hubungan dengan seorang pria."

Garth diam. Tentunya ia masih mengingat hal tersebut, berikut dengan kejanggalan yang menyertainya.

Vione mengatakan bahwa adalah Usher yang mendatanginya setiap malam dan sebagai seorang beta yang selalu mendampingi Usher ke mana pun, ia berani bertaruh bahwa siluet dan postur tubuh itu memang milik Usher. Namun, bagaimana bisa? Usher tidak mungkin membelah diri dan bisa berada di dua tempat yang berbeda. Selain itu, rasanya Usher pun tak mungkin melakukan trik untuk menjebak Vione.

Jadilah Garth terombang-ambing dalam kebingungannya sendiri. Namun, satu hal yang membuatnya condong pada spekulasi kawanan adalah hingga detik ini tidak ada tanda-tanda kehadiran pria selingkuhan itu. Setelah Vione dipenjara, semua skandal itu lenyap bagai ditelan bumi.

Berkat itu maka munculnya spekulasi lain, yaitu semua adalah rencana Mireya. Lagi pula semua tahu ambisi Mireya untuk menjadi pasangan dan luna Usher. Jadi bukan hal aneh bila para kawanan menuntut diadakannya sidang kejujuran untuk Mireya. Mereka ingin Dewi Bulan memberikan petunjuk melalui cahaya purnama, apakah Mireya dalang di balik semuanya atau bukan.

Itu adalah jalan keluar yang bagus, tetapi Usher tentu saja menolak. Garth pun tak bisa berbuat apa-apa, selain patuh pada perintah.

"Hancurkan petisi itu dan ingatkan para kawanan, sampai kapan pun tidak akan ada pengadilan ulang untuk Vione dan Sidang Kejujuran untuk Mireya."

Usher segera bangkit dari duduk setelah mengatakan itu. Ditinggalkannya Garth dan ia langsung menuju ke kamar.

Mireya menyambut kedatangan Usher seperti biasa. Ia baru saja selesai menidurkan Philip dan telah menyiapkan secangkir teh untuk Usher.

"Sepertinya ini hari yang melelahkan. Ada apa?"

Usher duduk di sofa. Disandarkannya punggung dan matanya memejam. Ia memijit pangkal hidung sembari membuang napas lelah. "Para kawanan sialan itu. Mereka selalu saja membuatku muak dengan petisi-petisi."

Mireya mendengkus geli. "Apa lagi yang mereka inginkan?"

"Pengadilan ulang untuk Vione dan Sidang Kejujuran untukmu," jawab Usher sehingga membuat Mireya tertegun sejenak. Jadilah ia menjelaskan yang terjadi secara singkat, lalu menenangkan Mireya. "Kau tak perlu khawatir. Aku menolak petisi itu."

Kelegaan membuat Mireya mengembuskan napas lega. Ia pun kembali menyodorkan teh pada Usher. "Syukurlah kalau begitu. Lagi pula tak ada gunanya menuruti petisi tersebut. Kau jelas tahu siapa yang harus lebih kau percaya."

"Kau benar."

"Jadi, kau tak perlu memikirkannya lagi. Lebih baik kau minum tehmu sekarang selagi masih hangat."

Usher membuka mata dan menegapkan punggungnya kembali. Dilihatnya secangkir teh di tangan Mireya dan ia pun mengambilnya. Ia nikmati minuman tersebut dan Mireya tersenyum penuh arti.

*

bersambung ....

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top