Katakan Cinta

Judul: Katakan Cinta
Penyanyi : Naura

A story by blueay-lestari

Bagi Embun, hidupnya saat ini bertolak belakang dengan keadaannya setahun duduk di kursi roda memohon.

"Uh, apa-apa  minta tolong melulu," gerutu Embun.

"Embun."

Satu kata yang terdengar, membuat suport  jantung bagi sang empunya nama.

"Iya, Ma. Aku bakal bantuin Kabut."

Embun menyengir,  lalu membantu Kabut pindah dari  kursi rodanya  menuju kasur.

Embun Fredella dan Kabut Fredella. Mereka adalah kembar identik. Walaupun begitu, sifat mereka sangat berbeda 180 derajat. Embun yang bersifat manja, agak tomboi dengan nada bicara yang cukup keras. Berkebalikan  dengan adiknya, Kabut adalah gadis yang dewasa, bersifat feminin  dengan tutur  bicara yang halus.

Embun selama ini merasa bahwa seluruh keluarganya sangat terpusat pada Kabut. Rasa iri bercokol  di hatinya. Kemarahan pada keluarganya karena merasa papa, mama selalu mengelu-ngelukan kakaknya, Kabut.

" Kabut anak pintar."

"Kabut terlihat manis, dengan rambut panjang menjuntai.  Berbeda dengan Embun yang senang memendekkan rambutnya."

" Kabut selamat ya, semester ini peringkat pertama."

Serta berbagai ocehan  yang membuat telinga Embun memanas.  Karena ocehan itu selalu mengatakan bahwa Kabut yang baik sedang Embun anak yang nggak ada apa-apanya.

●●●

Hai sudahkah kau bilang I Love You
Pada mereka yang kausayangi
Semua yang ada dalam doamu
Yang sangat berarti di hidupmu

Walau terkadang tak sejalan
Namun di hati kaupun sadari
Mereka juga menyayangimu

Sebelum semuanya terlambat
Katakan terima kasihmu
Pada mereka yang kamu sayangi
Peluklah sebelum nanti kau tak sempat
Mengucapkan rasa cintamu
Sepenuh hatimu

Suara lagu yang didengarkan Embun, membuat dirinya tanpa disengaja  menjatuhkan air mata. Kembali mengingatkan dirinya pada Kabut.

Kembali bayangan tadi pagi menguasai pikiran Embun.

"Seandainya Kabut masih hidup, mungkin kalian akan bersama-sama masuk satu universitas. Kalian akan nge-kos bareng. Mama jadi tidak khawatir."

"Ma, Embun sudah dewasa. Kabut sudah bahagia di sana," ujar papa.

"Iya, Pa. Maafin mama."

Suara mama terdengar segan, di depan Embun.

Embun kini paham, mama dan papa tidak membencinya.  Bahkan setelah kepergian Kabut. Mama dan papa selalu berusaha menjaga persaannya. Hanya saja rasa iri yang sempat bersemayan di hati Embun, membuatnya tak dapat merasakan rasa cinta papa dan mamanya.

Kini, semenjak  Kabut pergi selama-lamanya. Papa dan mama semakin over possesive  dengan Embun.

Bahkan setiap minggu, papa dan mama selalu menjenguk Embun. Kalau-kalau terjadi apa-apa terhadap anak semata wayangnya kini. Takut jika tiba-tiba sakit dan mereka tidak tahu.

Hai sudah kah kau bilang I Miss You
Pada mereka yang kau sayangi
Semua yang ada di benakmu
Yang membuat dirimu tersenyum

Walau terkadang tak s’lalu sama
Namun di hati kau pun mengerti
Cinta ini begitu berharga

Sebelum semuanya terlambat
Katakan terima kasihmu
Pada mereka yang kamu sayangi
Peluklah sebelum nanti kau tak sempat
Mengucapkan rasa cintamu
Sepenuh hatimu

●●●

"Maaf, dengan menyesal saya mendiagnosa Kabut mengalami kanker osteosarkoma."

Potongan kalimat yang didengar Embun. Bahkan namanya pun begitu asing. Iya, nama lain dari kanker tulang. Kanker itu menggerogoti bagian lutut Kabut. Hingga akhirnya Kabut tidak bisa berjalan.

Waktu tak akan pernah menunggu
Kita tak akan tau dimanakah akhirnya
Sempatkan katakanlah cinta

Sebelum semuanya terlambat
Katakan terima kasihmu
Pada mereka yang kamu sayangi
Peluklah sebelum nanti kau tak sempat
Mengucapkan rasa cintamu
Sepenuh hatimu
Setulus hatimu
Sepenuh hatimu

Embun sadar bahwa apa yang dipikirkannya. Hanyalah rasa iri yang mendiami hatinya. Kenyataannya, Embun sangat mencintai dan menyayangi kakaknya Kabut. Air matanya seolah tak berhenti mengalir saat Tuhan mengambil nyawa Kabut.

●●●●●





Ada lagi nih dari blueay-lestari

Ceritanya seru loh,,
Eh, jangan lupa vote 'n comment juga yaa.

You want more story?
Langsung follow aja blueay-lestari dijamin ciamik ,,

Oke!!!

Come on, let's fly ...




Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top