[PENGENALAN]: Safar Handayani

Ia berjalan dengan gagah, seakan-akan dialah yang berkuasa di sekolah ini. Terlihat wajah-wajah ketakutan di sekitarnya. Bagi murid SMA Suka Cita hal itu merupakan hal yang biasa. Murid di sini selalu mencoba untuk tidak berurusan dengan Safar Handayani, karena sekali berurusan dengan dia, ada kemungkinan kembali dengan membawa 'oleh-oleh' darinya.

Safar terus berjalan tak memedulikan siswa-siswi itu, kali ini yang lebih penting dia harus mencari perempuan itu. Matanya tengah menatap sekitar, seperti seekor singa yang sedang mencari mangsanya.

Pagi tadi, sebelum bel masuk kelas berbunyi. Seperti biasa ia melakukan rutinitas sebagai siswa yang baik dan benar menurut sudut pandang pikirannya sendiri. Melakukan pajak masuk sekolah alias palak di depan pintu gerbang tempat pembangun masa depan yang lebih mementingkan nilai saat ulangan daripada kejujuran yang akhirnya menumbuhkan sifat korupsi di masa remaja. 50 Siswa-siswi SMA Suka Cita yang lewat saat ia berjaga wajib memberikan setoran berkedok sumbangan suka rela kepadanya. Satu persatu siswa menghentikan kendaraannya tepat di depan gerbang hanya untuk memberikan seribu-dua ribu sumbangan untuk orang gila sekolah. Namun kegiatan itu pada hari ini tidak berjalan lancar karena kemunculan perempuan itu. Satu-satunya orang yang berani menentang keperkasaan dari Raja BK sekolah yang akan jadi alur menuju shiratal mustaqim.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top