[PENGENALAN]: Hasfy Dafafara

Prolog ya. Aku akan membuka kisahku dengan bosan karena kisah cinta itu membosankan bukan? Apalagi di saat kamu sedang tidak merasakannya. Dan kamu bertanya, “Orang itu kenapa sih bisa senyum-senyum sendiri? Apakah cinta bisa mengutak-atik saraf manusia?”

Namun, kurasa aku mulai berada pada prolog yang menyebalkan itu, prolog tentang cinta. Prolog yang membosankan, prolog yang mungkin juga menyakitkan.

Aku terperangkap dalam lembar-lembar. Pertemuan awal, Azizah namanya, juga segala yang mengacaukan di baliknya. Tentang bagaimana perasaan ini lahir, bukan rasa lapar, bukan pula rasa ingin buang air. Perasaan ini menyebalkan, tapi aku merasa mengatakannya adalah cara agar semua berakhir. Ya, seperti buang air.

Aku adalah Hafsy, si bocah ingusan yang mencoba memanjat menara sutet dunia, melawan aturan, hirarki mulai dari sekolah, kerja, lalu menikah. Aku adalah Hafsy, yang mencoba melamar dia, seorang yang aku suka, tanpa peduli sekolah lalu kerja. Dan hidup ini menamparku jatuh, lewat tendangan cinta terhebat. Ah, masih untung aku menepisnya meski sakitnya tak ingin kurasa lagi. Dunia ini menegurku, bahwa menghadapi aturan itu wajib, juga tidak buruk. Namun, apakah aturan itu akan menuntunku bersamanya, Azizah.

Dari setiap sajak yang kukenal setelahnya, dari setiap cerita yang ingin kutulis selamanya. Tidak peduli siapa pun kamu nantinya. Tidak peduli siapa pun orangnya. Maukah kamu menulis denganku?

Menulis setiap masa lalu menjadi kenangan, lalu menulis pelajaran dan harapan menjadi masa depan. Ya, hanya berdua. Sekali lagi, tidak peduli dengan siapa.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top