[PENGENALAN]: Azzmiya Larasati

Hati Azzmiya dibuat bergemuruh penuh rasa takut pagi ini. Merasakan sebentar lagi Iqbal akan meninggalkannya untuk waktu yang terbilang lama.

Iqbal juga menatap penuh kekhawatiran. Wajah pias dengan pandangan tajam milik. laki-laki itu meneduh seketika. Karena seseorang yang sudah ia beri komitmen untuk menunggu kepulangannya terlihat tidak yakin dengan janji yang sudah ia beri.

Suara panggilan penerbangan menghentikan segalanya. Iqbal segera beranjak dan kembali berbalik.  Menghadap Ke arah Azzmiya. Perempuan itu tertuduk. Tidak mampu menatap Iqbal.

"Mya," Iqbal memanggil pelan dengan nada pasti. Suara panggilan penerbangan terus mengusik waktunya. Mempercepat bicaranya.

"Kamu ingat janjiku kemarin?" tanya Iqbal menelisik. Mencoba mencari kepercayaan.

"Pergilah dan pulanglah sesuai janjimu, jangan pernah ingkari bila memang benar-benar mencintaiku."
Jawaban penuh keraguannya dapat Iqbal ketahui.
Waktunya tak banyak untuk membuat Azzmiya yakin 100% kepada janjinya.

Sambil berjalan kecil Iqbal meninggalkan ruang tunggu menuju lapangan. "Tunggu aku pulang, tagih janjiku meminangmu! tanpa di tagih pun aku akan berusaha menempati semua janjiku. InsyaAllah. Namun jika aku tidak kembali dalam waktu dua tahun, kamu bisa terlepas dari janji itu, kamu boleh tetap menunggu atau pergi mencari pendamping yang pantas untukmu," ucap Iqbal getir menimbulkan sedikit ketidak percayaan bagi Azzmiya. Ini menjadi percakapan terakhir untuk mereka. Ketika petugas mengatakan panggilan terakhir untuk keberangkatan Palembang-Jakarta siap lepas landas.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top