[PENGENALAN]: Averia Zivanya

Ria menatap bunga mawar yang tampak merekah di antara bunga mawar lain di taman bunga yang terletak di Bandung. Ia berharap, Revan akan menyatakan cinta dan memberikan bunga mawar untuknya. Seakan realita tentang dirinya terabaikan, dan beralih menuju imajinasinya.

Namun, saat ia tersadar dalam realita, ia memilih mundur untuk mencintai Revan, karena ia tahu lelaki yang dicintainya tersebut cuek padanya.

Ia mencoba melupakan Revan, namun bayang Revan tak bisa hilang di benaknya.

Ia sangat lelah sekarang. Lelah mengetahui isi hati Revan. Lelah bersembunyi atas perasaanya. Lelah bersandiwara dengan Dera, yang notabene juga mencintai Revan.

Semakin ia mencoba melupakan, maka rasa cinta yang menjadi tak bisa ia hindari. Ia bimbang juga memilih sahabatnya dengan Revan ataukah ia memilih untuk kebahagiaannya sendiri.

Ri, ngapain lo bengong. Sini woy! teriak Dera pada Ria yang hanya terdiam tak berkedip. Suara Dera mengagetkan Ria.

Melihatnya Dera dekat dengan Revan, ia cemburu lebih. Terlebih saat Dera mengaitkan lengannya pada lengan Revan. Namun, gadis ini sangat pintar menyembunyikan ekspresi cemburunya.

Eh, ya.

Ria melangkahkan kakinya menuju tempat Dera dan Revan.

Itulah Averia, gadis biasa yang berusaha membuat sekitarnya senang. Tanpa menginginkan sahabatnya tersakiti.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top