Murderer 6

Sebagai seorang Ibu seharusnya Megan memaklumi segala keanehan yang terdapat pada Putranya, namun bagaimana jika keanehan yang dilakukan Viktor melebihi batas normal dan terdengar menyimpang? Seharusnya ia juga membuang rasa penasaran yang sama seperti ketika ia menempatkan anak laki-laki itu di rumahnya untuk pertama kali. Tapi lagi-lagi, Megan merasa sesuatu hal yang tidak beres tentang Viktor.

Pagi ini terasa sunyi, sebagian pelayan tengah sibuk menyiapkan sebuah perayaan ulang tahun Viktor yang akan dirayakan beberapa hari lagi. Dan sebagian pelayan sedang berbelanja keperluan untuk perayaan, meskipun tidak dirayakan dengan meriah namun Robert memaksa untuk merayakan momen langka ini dengan maksimal.

Karena tahun ini adalah momen berharga bagi Viktor, dimana Ayah dan Ibunya telah berkumpul merayakan ulang tahunnya yang juga telah menginjak dewasa. Tentu Viktor tidak pernah mendapatkan hal seperti ini semenjak lahir, akan sangat membekas di hati Viktor jika mereka bertiga berkumpul seperti sebuah keluarga yang harmonis.

Setidaknya itulah yang dipikirkan oleh Robert, tapi Megan meragukan hal tersebut setelah mendengar kalimat Viktor yang terdengar aneh seperti dulu. Tentu saja Viktor melakukan hal tersebut karena sebuah alasan, seolah memberi peringatan atau sebuah tanda kepada Megan. Dan beruntung Megan adalah wanita yang sangat peka terhadap apapun, termasuk anaknya sendiri.

Saat semua orang sedang sibuk, saat Robert dan Viktor juga tidak ada di rumah pagi ini. Megan mencoba mendatangi kamar Viktor yang sama sekali tidak pernah Megan datangi semenjak menginjakan kaki di rumah Robert, karena ia tidak ingin mengganggu privacy Viktor yang telah beranjak dewasa, putranya pasti membutuhkan ketenangan tanpa gangguan meski dari Ibunya sendiri.

Tapi hari ini semua hal itu benar-benar hilang dari benak Megan, ia ingin tahu apa yang sebenarnya Viktor lakukan. Karena tentu saja jika ia bertanya kepada anak itu, Viktor akan selalu mengulur waktu dengan ucapannya yang aneh meski terbilang masuk akal. Megan akui Viktor sangat cerdas, tapi apakah anak itu menggunakan kecerdasannya untuk hal baik?

Megan membuka pintu kamar Viktor dengan berhati-hati tanpa menimbulkan suara, menutup kembali pintu tersebut agar tidak ada yang mengira bahwa Megan sedang mencari sesuatu di dalam kamar Viktor. Seperti biasa, kamar Viktor selalu tertata rapi dan bersih. Sedari kecil Viktor memang tidak menyukai debu atau kotoran yang dapat mengganggu konsentrasi dan penglihatannya.

Ranjang dan lemari nampak tak mencurigakan, hingga akhirnya Megan beralih ke ruangan lain di mana terdapat meja belajar dan beberapa miniatur koleksi Viktor. Meja nampak bersih, hanya ada laptop dan sebuah buku di ujung meja. Megan melihat sekitar, tidak ada yang aneh.

Ruangan belajar Viktor sudah seperti ruangan kerja untuk pria dewasa, mungkin Viktor sudah tidak sabar untuk menjadi dewasa, pikir Megan.

Menyadari tidak ada hal yang aneh, Megan menarik kursi belajar Viktor dan mendudukan diri di sana. Kedua siku tangannya bertumpu pada meja dan memijit dahinya sendiri, seharusnya ia tidak melakukan hal ini.

Viktor benar-benar tidak seperti yang ia kira, dan semua hal yang aneh tersebut berasal dari obat-obatan yang diberikan oleh Albert. Megan tersenyum seorang diri, merutuki kebodohannya sendiri dengan berpikiran negatif kepada Viktor. Ia harus meminta maaf kepada anak itu, membelikannya sebuah kado spesial di hari ulang tahunnya. Bukan melakukan hal seperti ini.

Megan hendak keluar dari kamar tersebut sebelum Viktor pulang dari sekolah, namun sebuah buku yang ada di atas laptop berhasil menyita perhatian Megan. Ia hanya sekedar ingin tahu apa yang ditulis oleh Viktor diusianya yang beberapa hari lagi memasuki tahap dewasa.

Megan membukanya, seperti buku tulis pada umumnya. Buku yang memiliki sampul berwarna biru tersebut terlihat tidak menarik, namun saat Megan membuka lembaran pertama, ia mematung.

Hal yang pertama Megan lihat adalah namanya tertulis di lembaran tersebut, keningnya berkerut dan saat itu juga Megan bergegas membuka lembaran selanjutnya.

Megan berharap ini hanya halusinasinya saja, namun tubuhnya saat ini sedang bugar dan ia sama sekali tidak mengonsumsi obat apapun. Jemari Megan bergetar saat membuka lembar demi lembar, menegak salivanya sendiri. Semua yang Viktor gambar di buku tersebut sama persis dengan gambaran Viktor sewaktu kecil, tapi sekarang ditambah dengan tulisan-tulisan mengerikan. Yang jarang ditemui meski oleh remaja lelaki sekalipun.

Megan takut, tentu saja karena hal yang ia khawatirkan ternyata benar adanya. Ia bangkit dari tempat duduk, sedikit syok dan penglihatannya mulai kabur. Sepertinya hal-hal aneh dan mengerikan kembali menyerang pikiran Megan, terlebih hal itu dilakukan oleh orang yang sama, anak lelakinya.

Lalu Megan menyadari ada sebuah tirai di belakang meja belajar Viktor, tirai hitam yang menyembunyikan sesuatu. Sontak Megan membuka tirai tersebut tanpa berpikir panjang, mendapati suatu hal yang sama sekali tidak pernah terpikirkan olehnya. Sebuah gambar yang dibuat oleh spidol di papan tulis berwarna putih bersih.

Gambar yang berisi dua orang mengenakan topi ulang tahun, namun bukan itu bagian yang mengerikan. Melainkan di lantai terdapat beberapa mayat bergelimpangan dengan darah membanjiri, dan yang lebih mengerikan adalah sosok pria dengan leher tergantung, tepat di atas kue ulang tahun.

Megan yang melihat hal itu berusaha menghapus gambaran tersebut, tak menemukan penghapus ia menggunakan telapak tangannya. Namun sepertinya spidol yang digunakan berasal dari spidol permanen, usahanya terlihat sia-sia dan Megan semakin histeris ketika melihat gambar tersebut. Jika saja Megan tak membuka buku milik Viktor yang tergeletak di atas meja, mungkin ia tidak akan menemukan hal ini, dan mungkin saja ia terus berpikir bahwa Viktor adalah remaja yang normal.

Tapi ternyata, Viktor bukanlah remaja normal. Ini bukan halusinasi atau efek obat-obatan tertentu. Melainkan ini adalah sebuah kebenaran meski Megan belum dapat membuktikannya secara pasti di hadapan Robert, bahwa Viktor memanglah anak yang menyimpang, Albert tidak salah menyimpulkan tentang kondisi psikologis Viktor. Yang sayangnya belum sempat Megan periksa kepada seseorang yang ahli.

Megan lalu buru-buru keluar dari kamar Viktor, ia berlari saat membuka kamar hingga tak sadar bahwa ia menabrak tubuh tinggi yang baru saja pulang dari sekolah.

Viktor memegang erat lengan dan bahu Megan, menatap Megan dan tatapan tersebut membuat ketakutan Megan kembali seperti dulu. Hanya saja objek yang ia takuti saat ini terasa lebih besar dari dulu.

"Mom, kau baik-baik saja?" Tanya Viktor dengan nada suara yang datar sama sekali tidak mengisyaratkan kekhawatiran kepada Megan.

Megan langsung melepaskan pelukan Viktor dan pergi meninggalkan pria itu, sementara Viktor hanya menyunggingkan senyum dan menebak Megan telah menemukan sesuatu yang sengaja ia pajang di dalam kamarnya.







****

To be continue

21 Oktober 2020

****

Sapa yang setuju Viktor jadi anak Adam Rig? 😁

Belom tau nih kalo Airii gak kalah serem dari Viktor 🤣

Jangan mentang² dia cewek terus gabisa jadi psikopat yee 🙃

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top