Murderer 10
Sebuah mansion besar dengan halaman yang luas di kelilingi pagar besi, berwarna kecoklatan dan terlihat kokoh dari kejauhan. Beberapa kendaraan terparkir rapi di dalam garasi, sementara air mancur yang berada di tengah-tengah halaman menjadi sebuah pemandangan yang indah. Namun kesunyian dan suasana ngeri berhasil membuat keindahan tempat tersebut lenyap seketika.
Seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan di rumah yang selalu tertutup rapat dan terkunci, jendela dan pintu sama sekali tak pernah terbuka. Hanya beberapa ventilasi udara yang menjadi sumber kehidupan bagi makhluk yang tersisa di dalamnya, walaupun rumah tersebut terlihat bersih dan bebas dari sebutir debu sekalipun. Rumah itu tetap terasa menyeramkan.
Pagar terbuka secara otomatis ketika kendaraan memasuki pekarangan, menuju garasi dan terparkir manis di dalam sana. Seraya bersiul pria yang memiliki potongan rambut bergaya brushed on top baru saja keluar dari kendaraan roda empatnya. Semenjak Ayahnya meninggal, Viktor melanjutkan usaha Ayahnya dan bersandiwara seolah yang terjadi kepada Ayahnya ada sebuah perampokan.
Terdengar klise, tapi raut wajah yang ia buat-buat dapat meyakinkan semua orang termasuk pengacara Robert ketika membacakan surat wasiat. Bahwa Viktor adalah satu-satunya pewaris tunggal seluruh harta kekayaan Robert, menyembunyikan Megan di dalam kamar dan menutup kamarnya rapat-rapat agar wanita itu tidak membuka mulut.
Serta membakar semua bukti yang menyatakan bahwa Viktor bukanlah anak kandung Robert dan Megan, sebuah rencana yang sangat matang yang telah ia persiapkan selama bertahun-tahun. Tak menyangka jika anak berusia delapan tahun telah memiliki imajinasi yang dapat ia wujudkan menjadi kenyataan, tapi Viktor dapat melakukannya dengan baik. Dan ia bangga kepada dirinya sendiri.
Viktor memasuki rumah dan tak lupa menguncinya kembali, membuka jas kerja dan dasi yang terasa mencekik lehernya. Ia menuju dapur, menegak segelas air dan menyiapkan makan malam. Sesekali Viktor melihat ke lantai atas, memastikan wanita itu masih dalam keadaan hidup meski beberapa hari ini Megan sama sekali tak mau menyentuh makanannya.
Ia segera mengunjungi Megan, membuka pintu yang juga terkunci dan ternyata wanita itu masih meringkuk di atas ranjang.
"Kau harus mandi!" Ujar Viktor mengambil sebuah handuk dari dalam lemari dan meletakannya di atas ranjang, Megan masih tak bergeming. Viktor memerhatikan Megan dari ujung kepala hingga kaki.
"Jika kau tak mau melakukannya sendiri, maka akan ku mandikan." Kata Viktor.
Seketika Megan mengambil handuk yang tak jauh dari jangkauannya, tanpa berbicara Megan bangkit dari tidurnya dan menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar Viktor. Karena sudah pasti pria itu tak mengijinkan Megan meninggalkan kamar.
Megan menutup pintu kamar mandi rapat-rapat, menuju shower dan membuka seluruh pakaiannya. Ketika air hangat menyentuh kulitnya Megan merasa sedikit rileks, beberapa hari adalah hari yang berat yang pernah ia lalui. Bahkan lebih buruk dari pada harus berhadapan dengan Albert dan Viktor kecil sekaligus, kali ini ia benar-benar melihat manusia yang mati.
Meninggalkan syok berat dan ketakutan akan pria yang tidak ingin lagi dianggap anak olehnya, dan itu cukup melukai hati Megan. Belum lagi ia harus menerima kenyataan bahwa anak kandungnya telah ditukar menjadi seorang anak laki-laki yang menjadi monster, Megan hampir tak ingin hidup saat ini juga.
Walau di dalam hatinya ia masih menyayangi dan mengasihi Vicky sebagai anaknya.
Namun bocah kecil yang cerdas dan pendiam kini telah menunjukan taringnya, tidak ada lagi permainan dalam kegelapan dan bersembunyi menakut-nakuti Megan. Kali ini Viktor benar-benar menunjukan jati dirinya yang telah lama ia pendam, dan itu benar-benar menakutkan.
Terbuai dalam lamunan hingga Megan tak sadar ada derap langkah yang memasuki kamar mandi dan ikut merasakan hangatnya berada di bawah pancuran air, Megan terkejut menyadari pria itu sudah berada di belakangnya. Sedikit risih karena Megan tak mengenakan sehelai benang pun meski membelakangi pria itu.
Viktor bahkan mulai berani menyentuh punggung dan bahu Megan seolah memandikan wanita di bawah pancuran air.
"Menjauh dariku!" Cecar Megan, menoleh ke belakang namun pria itu hanya menyeringai.
Sakit jiwa...
"Makan malam telah tersedia di bawah." Ujar Viktor.
"Vicky, aku ini Ibumu!" Kata Megan meyakinkan.
"Bukan! Jika kau Ibuku, aku tidak akan sendirian saat lahir." Balasnya, terasa tak masuk akal karena kenyataannya Viktor telah tertukar.
"Tenanglah, itu bukan salahmu. Aku sudah melenyapkan orang-orang telah bersalah dan membuatmu menyesal." Kata Viktor seraya tersenyum lebar.
Membuka kedua tangannya, Viktor menempelkan kedua telapak tangannya ke dinding. Di bawah pancuran air ia menangkup tubuh Megan yang terlihat ketakutan.
"Kau menginginkan aku? Sekarang aku di sini..." bisik Viktor.
Reflek sebelah tangan Megan menampar wajah Viktor dan mendorong tubuhnya dari Megan, berusaha lari dari Viktor lengan Megan sempat ditarik oleh pria itu dan menjambak rambut basahnya.
"Kau berani lari, maka nyawamu terancam. Jika ada orang yang datang kemari dan kau berani berteriak, maka ku pastikan orang tersebut juga mati..." cecar Viktor, sebelum akhirnya Megan berhasil melepaskan cengkraman Viktor dan berlari keluar.
Megan menyambar handuk dan keluar dari kamar Viktor, menuruni tangga menuju kamarnya sendiri. Jantungnya berdetak sangat kencang setelah Megan berhasil menutup dan mengunci pintu kamarnya sendiri.
Sementara Viktor hanya tersenyum penuh kemenangan seraya melanjutkan acara mandinya, berada di rumah besar ini membuat Megan merasa seperti bermain petak umpet ala pembunuh berantai. Ia hanya tinggal menunggu waktu hingga akhirnya Viktor membunuhnya sama seperti yang lain jika membuat pria itu kesal, dengan senang hati Megan akan melakukan itu.
Jika saja hal itu mudah, tapi Viktor tentu tidak akan membunuhnya secara langsung. Menyakiti Megan dan membuat mentalnya terganggu adalah cara Viktor bermain, sekarang sepertinya lebih mengerikan. Pria itu sudah berani menyentuh Megan dan melecehkan dirinya, Megan khawatir Viktor dapat melakukan hal yang lebih dari itu karena pria itu bisa melakukan apa saja.
Terlebih ketika dirinya dan Viktor tahu bahwa mereka tidak memiliki ikatan darah, tubuh Megan lagi-lagi merosot ke atas lantai. Mengapa hidupnya semengerikan ini? Seharusnya ia tak menyetujui untuk tinggal bersama Robert dan Viktor di rumah ini selama masa pemulihan, seharusnya ia tetap berada di rumah.
Mary mungkin bisa merawat dan menjaganya dan mencegah Viktor untuk melakukan sesuatu yang mengerikan, namun di sinilah Megan. Hidup bersama seorang monster di dalam rumah besar tak berpenghuni, Megan hanya tinggal menunggu waktu sampai Viktor membunuhnya atau Megan yang melakukannya terlebih dahulu. Tapi apakah Megan sanggup melakukan hal tersebut? Membunuh anak yang selama bertahun-tahun ia tunggu dan ia besarkan seorang diri.
***
To be continue
21 November 2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top