Pembuka
Tiga pemuda berlari di gelapnya jalanan tol. Mereka menjauh dari kejaran sekelompok orang berpakaian rapi dan penuh senjata.
"Ha, ha--a-aku tak kuat..lagi!"
"Pokonya lari! Kecuali kau ingin tertangkap lagi.."
"Aku tidak mau!"
"Kalau gitu LARI! Aku pasti bisa kabur. Aku tidak akan kembali lagi ke tempat itu!"
"Berhenti atau kami tembak!" peringatkan kelompok pengejar, namun ketiganya tidak nampak ingin berhenti sama sekali.
"Tidak punya pilihan lain. Tembak!"
Dor! Dor!
"Aaaaah! Mereka menembaki kita!"
Pemudi yang kelelahan tadi itu tanpa sengaja tersandung kakinya sendiri dan terjatuh. Temannya mencoba untuk membantu dia bangun tapi ia terkena tembakan.
Tcaps!?
"A-apa ini?" sensasi ngantuk langsung masuk ke dalam otak nya.
Pemuda yang suka marah itu terpaksa berhenti dan rela terkepung bersama kedua temannya.
"Sial.."
Mereka terkepung.
"Ini peringatan terakhir dariku. Jika kalian tidak ingin terluka menyerahlah.." ancamnya sembari mengangkat pistol plastik berpeluru bius.
... Tik, tik?
Pada saat pemuda ini ingin menggunakan kekuatan supernatural nya hari mendadak gerimis, dan titik air hujan itu perlahan semakin deras membasahi pakaian semua orang.
Dreeeeessss...
Dan entah sejak kapan hujan nya menjadi sangat deras hingga mampu menghalangi pandangan semua orang.
"Hujan ini menganggu aja.." keluh salah satu dari mereka karena sulit untuk membidik.
"....." Kemudian dari kejauhan ada sesuatu yang mendekat dengan sangat cepat.
Smash!
"Agh!" satu pengejar terhantam sesuatu tak terlihat dari samping.
"Apa itu tadi? Apa ada lagi, mereka yang bersembunyi!?" tanya ketua kelompok.
Argh! Argh..
Satu demi satu kelompok pengejar anggota nya diserang oleh sesuatu atau seseorang, menyisakan ketua kelompok saja. Ketiga pemuda yang menunggu pasrah tadi terkejut karena ada yang menolong mereka.
"......."
""......"
Hujan mendadak berhenti turun dengan deras berubah kembali ke gerimis. "...." Ketua kelompok baru menyadari keberadaan seseorang selain mereka berempat yang ada ditempat.
Seorang gadis berdiri tanpa ada yang menyadarinya di belakang ketua kelompok, wajahnya tak bisa terlihat karena payung yang ia bawa.
"Kau...---"
Beberapa saat kemudian semua anggota kelompok pengejar telah berhasil dikalahkan oleh gadis payung. Ia membawa ketiga pemuda ke suatu tempat dimana menunggu 2 orang lainnya.
"Pembimbing Reus, saya berhasil menolong mereka.."
"Kerja bagus. Dan kalian bertiga juga sudah bertahan selama ini. Itu bagus sekali..!"
Salah satu dari mereka mulai menangis.
"A-anda siapa?"
"Namaku Reus... Dan kami berasal dari suatu organisasi yang tidak menyukai tindakan ROAR. Jadi kalian tenang saja."
"Benarkah? Terimakasih. Walaupun cuma sebentar itu sudah cukup.."
"?"
Reus mengerti kenapa mantan ROAR tidak bebas. Mereka akan dipaksa untuk bertarung menggunakan kekuatan supernatural mereka demi kepentingan organisasi.
Mereka bisa saja meminta perlindungan dari pemerintahan negara tapi sebagai balasannya mereka harus menjadi agen. Walaupun perlakuan nya berbeda mereka tetap 'terperangkap'.
Pemerintah bisa saja menghilangkan kekuatan supernatural tetapi mereka tidak ingin kehilangan aset berharga. Dan memilih kebohongan bila mereka 'tidak mampu'.
ROAR lebih parah, mereka bahkan tidak ada niatan untuk menghilangkan sama sekali sebab ketua organisasi tersebut memiliki sistem yang hampir sama dengan romusha.
"Bagaimana kalau aku bilang kalian bisa bebas?"
""!"" tentu ketiga pemuda ini terkejut akan saran mustahil tersebut.
"Kekuatan ku bisa membuat aturan baru yang harus di taati dan jangan dilanggar. Aku bisa membuat kalian transparan di mata ROAR tapi sebagai gantinya ada peraturan yang jangan dilanggar.."
"A-anda bisa melakukan itu??"
"Ya. Mari kita coba. Kau ingin larangan yang seperti apa?"
"Eh, saya? S-saya rela tidak makan keju asalkan bisa b-bebas.."
"Owh sulit sekali. Jangan menyesal ya.?"
Ada lingkaran sihir muncul dibawah kaki pemudi itu sebelum menghilang setelahnya.
"Mulai malam ini ROAR tidak akan mengenalimu tapi jika kau dengan sengaja atau tak sengaja memakan keju maka aturan yang kita buat akan membatalkan efek transparan ini. Kau paham?"
"Y-ya.."
Reus mengeluarkan kartu nama nya. "Robek ini setelah kalian menggunakan atau menyimpan nomorku. Aku ingin kalian membantu kami untuk menolong teman-teman kalian lainnya. Hubungi jika kau melihat hal yang berhubungan dengan ROAR. Ok?"
Ketiganya menerima kartu nama. Malam itu ketiganya menjadi tak terlihat di mata pengejar mereka.
"Aku rasa cukup sampai di sini saja. Kalian berdua boleh istirahat hingga panggilan selanjutnya.."
""Hai.!""
Gadis payung itu bernama Mizu, mantan anggota organisasi ROAR yang sama dengan ketiga korban yang baru saja dibantunya. Ia berhasil lolos berkat kekuatan ia miliki yang bisa terbilang cukup kuat. Sementara rekan lelakinya adalah agen pemerintahan yang berhenti alias kabur dari pekerjaannya karena tak tahan lagi dengan peraturan pemerintahan, bernama Ibrahim.
"Aku tak menyangka akan sesulit ini. Dulu semasa masih menjadi agen aku bisa dengan bebas bergerak kemana saja tetapi sekarang..haaa." ia mendesah lelah.
Perbedaan cara dia bergerak saat ini adalah untuk tidak terlihat di muka umum seperti jalan kota yang penuh atau tempat yang telah dibatasi garis kuning....atau dia akan ketahuan oleh pemerintahan dan dipaksa kembali menjadi agen.
Berhubungan jalan tol tidak ada cctv dan jarang ada yang lewat ketika hampir jam 11 membuatnya sebebas sekarang.
"Kak Ibrahim tidak menyesal bergabung ke dalam pemberontak?"
"Kenapa kau tanya begitu? Apa karena melihat aku mengeluh? Dan juga panggil saja 'Ibrahim' umur kita cuma beda 2 tahun.
Tapi yah wajar saja kau berpikiran seperti itu setelah melihatku... Jawabannya tidak. Aku tidak menyesal sama sekali. Bagiku keadilan adalah satu-satunya jalan yang bisa kupercaya dan pemberontakan mendekati itu."
"Kau yang baru bergabung menjadi anggota pemula akan mengerti selama kau ada di dalamnya dan tugasku sebagai atasanmu adalah mengajari bagaimana caranya... Tapi, haaa. Tak kerasa udah 1 tahun aja."
"Kakak punya keluarga di Papua?"
"Aku punya keluarga di desa, satu desa adalah keluargaku. Aku dari suatu tempat terpencil dan susah untuk di tuju. Dulu pemerintah datang untuk mencari Pengguna Kekuatan baru sebagai imbalannya mereka akan membangun sumur dan listrik disana. Kau tidak mempunyai banyak pilihan selain mencobanya, bagi mereka yang gagal 'dipaksa' untuk tutup mulut sampai memukulimu hingga hilang ingatan.."
"Itu sudah 4 tahun yang lalu.."
Mizu sedih sekaligus senang bisa mengenal senpai nya.
"Oh ya Mizu aku dengar kau mempunyai kembaran, dia dimana?"
"Hikari-nii? Dia ikut komandan Era ke Wattpad Pararel.."
"Owh. Itu.."
"Kenapa?"
"Aku dengar Wattpad Pararel itu lebih berbahaya dari apapun yang pernah kau dengar. Bahkan tindakan ROAR disini masih bisa terbilang 'masuk akal'.."
"Eh..."
"Semoga saja kakakmu baik-baik saja di sana.."
Keduanya berjalan di bawah sinar lampu jalanan tok menuju ke penginapan hotel terdekat.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top