part 3

Angin malam lewat tenang di Pelabuhan Manggar yang ada di Provinsi Belitung, Sumatera. Situasi disana tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Banyak polisi yang mengalami luka bakar bahkan kehilangan jari-jarinya akibat ledakan kembang api yang diluar nalar.

"Saya maju duluan.."
"Jangan lupakan posisimu sebagai perisai ku.." ingatkan Alvin.

Dash!?

Shema melesat sangat cepat ke hadapan targetnya. Mina membuka telapaknya yang mirip cermin.

Refleksasasi

Silau nya cahaya muncul entah darimana menciptakan ilusi atau kloningan nyata dari tubuh Mina sendiri. Yang asli memerintahkan kepada klon nya untuk menyerang Shema yang sudah mendekat. Pria itu membunuh para klon dengan pisau yang sama ketika ia gunakan untuk menyerang Mizu.

Kick!??

Satu Mina berhasil mendaratkan tendangan di kaki dengan niatan mematahkan.

"?"

Shema berlutut selama 1 detik sebelum membalas serangan dengan menusuk otak klon Mina.

"Dia cepat tapi bukan itu saja. Kenapa kakinya tidak patah??" pikir Mina agak kebingungan.

Shema hampir sampai ke tempat targetnya dan sudah siap menggunakan pistol yang ia simpan sedari tadi.

Rise up..

Mina memperlihatkan cermin yang ada di telapaknya hingga dilihat refleks oleh musuh.

Dimensi Kemunduran

Juzt!

Run, run..!

"??" Alvin kebingungan karena Shema baru saja lewat dari belakangnya.

Begitu juga dengan pria berambut hitam mirip landak ini. Ia berhenti untuk meresapi keadaan saat ini.
"Apa..yang terjadi?"

"Sepertinya tangan cermin itu memiliki kekuatan yang begitu aneh..." Alvin.

"Kalau melawan mereka berdua sekaligus tenaga ku akan habis terlebih dulu. Aku harus mengalahkan Pengguna Kekuatan yang bukan Tuan Provinsi itu terlebih dulu.." rencana Mina.

"Shema, kemungkinan telapak itu memiliki banyak kekuatan. Biar kubantu sedikit.."
"Ya.."

Worsed Tremor

Alvin merobek satu halaman kertas di buku nya lalu berubah menjadi semacam aura, kemudian ia hantamkan ke atas tanah menciptakan belahan daratan yang sangat besar.

"Gempa Bumi? Bukan! Ini adalah kekuatan supernatural nya!?
Semuanya, pergi dari pelabuhan?!" teriak Bagas.

Mina melompat ke bagian yang tidak retak dan menurutnya aman.

Tap... Tap!

Terlihat Shema melompat-lompat melewati belahan tanah untuk bisa sampai ke tempat Mina berada. Gerakannya seperti kelinci di dalam habitat.

"Kakak datang hanya untuk aku mundurk---eh??"

Keseimbangan Mina tiba-tiba saja menghilang akibat getaran tanah yang menyatu kembali.

"Kekuatan buku ini hanya dapat bertahan selama 15 detik saja tapi efek jika terkena nya tetap akan ada.."

Bisa dilihat bagian yang dirobek tadi tumbuh kembali menjadi halaman lagi. Sementara itu Shema berhasil sampai di jangkauannya untuk menggunakan pistol sedangkan perhatian Mina sempat terganggu tadi.

"Bam..!"

Dor..



































Bzzzzzz!

Peluru Shema meleset dari tembakan karena Mina tiba-tiba saja ditarik oleh seseorang.

"?"

"Tetap tinggal adalah pilihan yang tepat.."

"M-makasih, kak---!?" Mina mengenali rambut coklat dan mata semerah ruby milik laki-laki ini.

"Kau..." Alvin yang tadinya masih santai kini ekspresi nya berubah menjadi diam serius.

"Alvin, lama tak jumpa. Kau ingat apa kataku waktu itu'kan? Jika kau membuat masalah jangan menyeret ku.."

"Nabill.."

"Kakak adalah Nabill Shiryuu yang itu? Nabill Thinker dari Lapemku!?"

"Lapemku? Sudah kuduga singkatannya terdengar ambigu, hah.." tawa nya masih bisa santai.

Laskar Pemuda Kekuatan/Lapemku.

"Kenapa kakak bisa ada disini? Apa karena Tuan Provinsi melanggar aturan sampai keluar wilayahnya??"

"Itu salah satu tapi alasan utamanya karena ada seorang teman yang memintaku.

Tap...!

"?"

Ledakan tiba-tiba saja tercipta di hadapan muka Mina dan Nabill.

"Apa kena?" gumam Ruf masih bersembunyi.

"Di atas.." beritahu Alvin.

"Mina'kan?"

"I-iya.."

"Kau yang akan melawan Alvin karena kekuatanmu cukup diuntungkan jika berhadapan dengannya. Aku akan menghadapi anak buahnya yang disana dan satunya lagi yang bersembunyi.."

"Baik. Kak, boleh minta perhatiannya sebentar?"

"Hmm?"

Mina menunjukkan telapak cermin nya dan Nabill hanya mendengus geli.

Hak Cermin : Resonansi

Sesaat Nabill melihat cermin itu disaat bersamaan tubuh Mina mendadak ringan dan dapat terbang seperti lelaki itu.

"Haha. Kekuatanmu memang unik dan serbaguna.."

"Makasih.."

"Kalau begitu aku serahkan Alvin padamu..!"

Fly!

"!?" Alvin yang tadinya begitu yakin kalau dia akan melawan Nabill dikejutkan dengan melesatnya Mina ke arahnya.

"Oi! Oi! Br3ngs3k! Jangan meremehkan aku, sialan!" emosi Alvin.

Worsed Firework

Buku Alvin menembaki Mina dengan kembang api kematian. Gadis itu terbang cepat di atas menghindari semua tembakan yang ingin menantikannya.

Nabill sudah turun ke hadapan Shema yang telah siaga penuh.

"Halo Shema, apa ini pertama kalinya kita bertemu?"

"...."

"Kamu tipe pendiam kah? Apa kau cuma bisa diam di hadapan orang kuat contohnya Alvin.."

"......"

"Yah apapun alasannya sekarang kau harus menghadapiku.."

Wind Wave : Release

"?"

Druuuaassh!?

Shema terhantam tiupan angin yang tiba-tiba hadir. Orangnya terseret sejauh 5 meteran.

"Tidak bengkak ataupun luka yang lainnya. Kekuatan supernatural mu memang mantap. Kemampuan untuk menetralisir segala macam serangan fisik, Soft Endures.."
"Itu adalah kekuatan yang berguna ta--tap!?"

Boom!

Wajah Nabill tiba-tiba saja dihantam sesuatu tak terlihat setelah Ruf menekan staples nya.

"---tapi sayangnya kau tak diuntungkan saat ini, Shema!"

"!? Dia tak terluka??"

"Bagaimana mungkin?!" Ruf juga ikutan syok.

Stun Area : Release

"Ugh!!" Shema mendadak mati rasa seluruh badannya tidak bisa digerakkan.

Nabill membuka telapaknya lebar-lebar bersiap untuk menyerang. Lelaki itu melesat dalam hitungan detik sudah sampai di hadapan Shema, telapaknya mendorong perut lelaki itu.

God Strength : Release

Puuuussssh..!

Nabill mendorong kuat Shema hingga terpental ke lautan. Ia tidak berhenti sampai disana karena efek stun tetap ia tempel pada Shema sehingga pria itu tenggelam secara perlahan.

"Rata-rata orang normal hanya bisa menahan nafas mereka selama 3 menit lebih. Dikarenakan kau adalah Pengguna Kekuatan aku beri 10 menit.."

"...? Dia kabur." ketika Nabill ingin melawan Ruf, orang nya sudah pergi dari lokasi.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top