part 2
Di salah satu tempat diskotik yang belum dibuka (karena masih sore) masuk seorang lelaki tinggi berjas ungu cerah. Ia memerintahkan beberapa bawahannya untuk berjaga diseberang jalanan dan satu dibelakang pintu. Lelaki ini naik ke lantai di atas dimana baru saja terjadi 'eksekusi'.
Krannk..!
Dua sampai lima orang terangkat di udara sembari diikat rantai dikedua tangan. Pakaian mereka telah dilucuti kecuali seorang perempuan... Yang sudah mati paling pertama.
"Aku bilang apa ketika kita diawal pertemuan? Jangan menciptakan kelompok dan barang baru di daerah sekitaran Jakarta. Kau bekerja untukku, bukan untuk dirimu sendiri..!"
"M-maafkan..aku!" ucap satu pria tua.
"Aku? Mana sopan santunmu. Ya memang benar kau lebih tua 20 tahunan tapi kakimu menginjak ditanah kekuasaanku!"
"Saya..minta... Maaf!"
"Kalimat 'bos' nya mana?"
"......"
"Bos, kayaknya dia mau meninggal.." beritahu anak buahnya.
"Oh? Bunuh aja.."
Para anak buah ini berdiri di depan masing-masing korban dengan pistol terangkat. Mereka memberontak di udara tak bisa apa-apa... Dor!
Keempatnya seketika mati ditempat.
"Berani sekali bergerak dibelakang ku. Dia pikir dia siapa?"
Pria berbadan kekar penuh otot ini kemudian duduk di sofa, wanita-wanita cantik telah menunggunya yang membuat aneh adalah ekspresi dari kelompok wanita ini yang terkesan hampa, sedih atau pasrah. Walaupun begitu si pria tak menggubris. Mungkin dialah penyebab mereka jadi seperti itu.
"Bos, ketua Shema datang.."
"Buat apa dia ke sini? Aku tidak ingat mengerjakannya??"
Tidak berselang lama lelaki berjas ungu sampai ke lantai atas.
"Alva.."
"Shema. Aku tidak ingat kau punya pekerjaan? Apa kita memiliki masalah lagi? Benar juga KITA PUNYA tiap hari. Hahaha!"
Lelaki bernama Shema ini mengambil foto yang ada di kantong nya lalu ia taruh di meja depan pria kekar namanya Alva.
"Hmm?" Alva awalnya tak tertarik dengan foto kedua perempuan di depan nya namun setelah Shema mengatakan mereka memiliki kekuatan itu menarik perhatian nya.
"Tengah hari tadi alat pendeteksi Kode Nama menyala dan kamera lokal berfokus ke mereka berdua..."
"Siapa mereka?"
"Berdasarkan informasi pemerintah yang aku dapatkan barusan bila keduanya adalah buronan target dunia bawah. Pemerintah sendiri yang menerbitkan bounty mereka.."
"Hah. Pemerintah saking nafsunya ingin Kode Nama.." cibir Alva. "Apalagi?"
"Mereka juga dilindungi Pasukan Pemberontak.."
"Tunggu dulu. Bukannya mereka lagi di blacklist saat ini di Jakarta dan Pulau Jawa..?"
"....."
"Itu berarti kita dapat 'memiliki' mereka!" Alva mendadak bergairah. Padahal beberapa saat tadi perasaan nya lagi down akibat pengkhianatan anggota sendiri.
"Yang mengenakan pakaian hijau kita masih belum tahu siapa dia sebenarnya. Tapi yang mengenakan seragam sekolah Jepang..."
"Apa dia lagi cosplay?"
"Gadis itu adalah anggota ROAR yang waktu itu kita temui!"
"!"
"Shema. Bila tidak salah kekuasaan mu saat ini ada di Bogor'kan?"
"Apa perlu saya tangkap dia, Tuan Provinsi?"
"Tunggu aku disana!"
M SKIP M
Falia serta Mizu baru saja sampai di Sukabumi. Tentunya bersama Nola dan beberapa pegawai pemerintahan. Sistem negara tiap daerah sangatlah beda-beda dalam mengatasi masalah kekuatan supernatural seperti sekarang ini. Ada yang bertindak atas perintah langsung Ibukota dan juga ada yang menyembunyikan.
Ini adalah Indonesia. Semua pihak memiliki individualitas mereka masing-masing. Entah itu untuk kepentingan orang banyak maupun pribadi saja.
"Sebentar lagi kita akan sampai di Pelabuhan Ratu. Aaaaah.." bersandar Nola di kursi kiri depan.
"Kau nampak santai sekali untuk agen rahasia.." seru Falia mencoba untuk menyindir.
"Benarkah? Mungkin saja ya. Pasalnya kita tidak tahu kapan Tuan Provinsi dan anak buahnya menyerang.."
"Mizu, apa yang terjadi bila 'tuan' ini mengejar kita diluar kekuasaan nya?"
"Biasanya akan tercipta konflik antar sesama penguasa tapi seingatku Daerah Istimewa Jakarta berteman dengan dengan bagian barat Sumatera.."
"Maksudnya?"
"Kemungkinan kalian akan menghadapi 2 Tuan Provinsi sekaligus.." jawab Nola.
Falia seketika terdiam.
"Mizu, apa kau bisa menghadapinya?" tanyanya kemudian.
"Aku... Tidak tahu. Ibrahim-senpai mungkin bisa."
"Tapi senior mu saat ini tengah tidak ada. Bagaimana kita bisa selamat. Apa yang akan terjadi kepadaku..?"
"....." Mizu tidak tahu harus berbuat apa di momen seperti biasa. Kerena biasanya dialah yang selalu panik dan ditenangkan oleh sang kakak.
Mobil mereka melaju memasuki Pelabuhan Ratu. Lelaki bernama Shema hadir tiba-tiba sepertinya berteleportasi di tempat duduk sofa.
"K-ketua. Darimana anda datang?!" kaget bawahannya.
"Kita memiliki tugas dari bos. Pastikan kalian bekerja dengan baik.."
""S-siap!!""
Shema memiliki kekuatan supernatural yang berhubungan dengan sofa. Sofs Endures.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top