Chapter 4

Sarada kini berada di depan pintu kelas kesayangannya.

"Duh...masuk gak ya ?,"ucap Sarada lirih. Ternyata ia sedang terkena dilema. Ia baru ingat jika ada pelajaran Biologi. Nah, dan gurunya itu..............killer-nya bukan main !!!.

Sarada lantas memberanikan dirinya. Ia membuka pintu kelas sedikit demi sedikit.

"Sumimasen sensei saya---loh ? Kok !?," ucap Sarada terkaget-kaget. Bagaimana tidak ? Ia ingat ini belum jam istirahat atau pulang sekolah. Tapi, kenapa kelasnya udah sepi aja. Di dalam kelas hanya ada 3 orang saja. Yaitu, trio ino-shika-cho.

Sarada yang kebingungan akan keadaan kelasnya pun mendekati Inojin yang sedang sibuk dengan lukisannya.

"Nee Inojin, kemana yang lain ?," tanya Sarada.

"Ada yang ke kantin, ke perpus, ada yang ke--,"

"Maksudku ini belum jam istirahat kok semua dah keluar ? Dan lagi dimana si killer itu?,"ucap Sarada memotong perkataan Inojin.

"Ooohh...itu toh. Yah...Anko sensei lagi rapat, jadi jamkos deh kita," ucap Inojin sambil memperlihatkan senyum khas-nya.

Sarada manggut-manggut mengerti. Ia lantas duduk dibangkunya dan menenggelamkan wajahnya dalam lipatan tangannya.

"Hoi Sarada, ada apa ? Kau kelihatan sangat letih," tanya Choucho.

"Capek. Udah kena sembur kepsek, eh ujung-ujungnya aku dapat hadiah,"

"Hah !? Hadiah ?? Hadiahnya apa ?? Boleh gw lihat gk ?,"

"Ampun deh Chou. Maksud gw, gw dapat hukuman !,"

"Oh...hukuman. yaudah, aku gak mau lihat,"

"Serah lu ah. ( melirik sekilas kearah meja Boru-Mitsu yang kosong ) btw, ketua osis mana Chou ?,"

Choucho yang sedang makan keripik kentang tersebut, menjawabnya dengan gumaman.

"Ehhmm...itu.......dia-nyam...pasti di ruang-nyam...osis lah sar,"gumam Choucho yang diselingi acara makan.
Sementara Sarada ber'oh'ria. Ia lantas mengeluarkan Smartphone dan earphone-nya. Ia memakai earphone dan mulai mendengarkan musik, sambil mengingat kejadian tadi pagi. Sambil senyum-senyum gaje.

"Ketua osis~,"gumam Sarada lirih.

KHS. Ruang osis.

Bruk

Mitsuki merebahkan dirinya di kursinya, sambil menghela nafas.

"Huh....akhirnya selesai....,"ucapnya lega setelah menyelesaikan hampir 2 tumpukan kertas-kertas yang......entahlah. Author juga gak tau isinya.

Ia menatap langit biru dengan tatapan kosong. Dan entah tiba-tiba terlintas pikiran tentang seorang gadis yang menggodanya selama ini. Siapa lagi kalau bukan Sarada Uchiha. Mitsuki menggeleng pelan saat memikirkan gadis princess KHS tersebut.

"Kenapa aku memikirkannya ?," ucap Mitsuki pelan dan lirih. Ia lantas kembali menikmati ketenangannya.

Ceklek

Suara pintu terbuka, memperlihatkan seorang pemuda dengan tato berbentuk sebilah pedang di pipinya.

"Ohayou Mitsuki !," ucap bersemangat dan ramah. Mitsuki tersenyum ramah padanya. Jika di luar ia bersikap dingin pada orang lain, tapi, di dalam organisasi ini hal itu tidak berlaku. Bahkan bisa dibilang Mitsuki merupakan orang teramah di dalam osis. Gak percaya ? Tanya aja sama Kagura.

Mitsuki melirik setumpuk kertas yang dibawa oleh Kagura.

"Etto...itu berkas yang lain ?," Kagura tersenyum dan mengangguk. Membuat Mitsuki tersenyum kecut.

"Yaudah bantu aku,"

"Nani ?,"

"kan kamu wakil ketua-nya ??,"

"Bener juga sih...,"mendengar jawaban Kagura membuat Mitsuki tertawa kecil. Sementara Kagura menggaruk tengguknya sambil tersenyum gaje.

Ceklek

"Ohayou Minna~," ucap seorang gadis bersurai hitam legam gaya ekor kuda.

"Woi ! Tsuru kau terlambat !,"ucap Kagura. Membuat yang ditanya cuma tersenyum.

"Gomen gomen, Kagura-kun. Aku lupa,"ucap Tsuru sambil tersenyum. kagura cuma mendengus kesal.

"Baiklah aku maafkan, Tsuru-chan,"ucap Kagura. Sementara Tsuru segera duduk di kursinya. Ia lantas memandang Mitsuki.

"Ne ne Mitsuki ! Ini,"ucap Tsuru sambil memberikan 5 lembar kertas kepada Mitsuki. Mitsuki tersenyum dan menerimanya.

"Jadi Sudah selesai ? Baru mau tanya," ujar Mitsuki.

"Kau benar. Tumben sudah selesai," ucap Kagura. Trusu sendiri tersenyum bangga, karena dipuji oleh 2 cogan.

"Tsuru gitu loh. Sekretaris osis rajin,"ucap Tsuru membanggakan diri. Mitsuki dan Kagura menahan tawa melihat tingkah Tsuru.

"Heh !? Kenapa kalian tertawa ?? Apa yang lucu ??,"tanya Tsuru pada ketua rekannya. Kagura menghentikan tawanya dan menjawab pertanyaan Tsuru.

"Yah kamu lah,"ucap Kagura kembali tertawa.

'Apanya yang lucu ?,'batin Tsuru.

Koridor KHS.

Terlihat gadis cantik nan manis berjalan riang sambil membawa karangan bunga mawar putih yang cantik. Ia berjalan sambil tersenyum manis. Membuat banyak siswa laki-laki menatapnya dengan tatapan terpesona. Dia adalah Sumire.

Sumire kini berjalan menuju ruang osis. Bukan untuk menyampaikan permintaan klub, akan tetapi, untuk memberikan karangan bunga mawar putih tersebut pada ketua osisnya, Mitsuki.

Beberapa saat kemudian, Sumire sampai di depan pintu ruang osis. Namun, ia tak kunjung mengetuk pintu dan malah terdiam.

"Ha-haruskah aku mengetuknya ?,"gumam Sumire.

"Ba-bagaimana jika ia tak menyukainya ?,"

"( menggeleng-gelengkan kepalanya ) sudah itu urusan nanti. Ayo kau harus berani Sumire !,"ucapnya pada dirinya sendiri.

Sumire mengetuk pelan pintu ruang osis.

Tok

Tok

Tok

Tak ada jawaban dari dalam. Saat Sumire hendak pergi, seseorang membuka pintu ruang osis.

"Siapa ?,"tanya pemuda yang tak lain adalah ketua osis itu sendiri, alias Mitsuki. Mata Sumire berbinar  sang ketua osis tampan yang sedang memakai kacamata berframe biru muda tersebut. Membuat iris kuning secerah matahari tersebut tampak lebih indah.

"Ta-tampan,"gumam Sumire lirih.

"Kau bilang apa ?,"tanya Mitsuki.

"Eh !? E-enggak kok !,"ucap Sumire yang tiba-tiba tergagap. Mitsuki menatap Sumire heran, sementara Sumire yang ditatapan merasa wajahnya benar-benar merah dan panas. Ia tak sanggup melihat wajah Mitsuki, akhirnya menunduk.

"Etto...se-sebenarnya...a-aku ingin mem-memberib ini padamu,"ucap Sumire sambil membungkuk fan menyodorkan karangan bunga mawar putih sedang pada Mitsuki.

"Apa ini ?,"tanya Mitsuki heran.

"I-ini untuk ke-ketua osis,"jawab Sumire gugup.

"Untukku ?,"Sumire mengangguk. Mitsuki lantas menerima karangan bunga cantik tersebut. Ia lalu mencium bau mawar yang harum.

"Hemm..harum....Arigattou,"ucap Mitsuki tersenyum tipis tapi, terkesan lembut. Sumire sendiri terpukau dengan senyuman tersebut, membuatnya tak sengaja mengatakan.

"Tampan sekali...,"ucap Sumire lirih disertai munculnya semburat merah.

"Ka-kalau begitu....a-aku pergi dulu...jaa-ne,"ucap Sumire langsing berlari menjauh dari Mitsuki yang diliputi keheranan.

"Dia baik-baik saja, kah?,"tanya Mitsuki pada dirinya sendiri.

Puk

"Ciee...dapat karangan bunga dari  cewek lagi nih !,"ucap Kagura menggoda Mitsuki.

"Ayo traktir dong !,"

"Eh ? Nani !?,".

"Ayo traktir ,"ucap Kagura sambil menyeret Mitsuki pergi kekantin.

"Ka-kagura !!,"kagura tertawa kecil.

TBC.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hallo minna~

Wah...Sumire sudah beraksi nih ! Kira-kira siapa yang akan mendapatkan hati Mitsuki ? Dan akankah Boruto cemburu ?

Baca terus kalau mau tahu jawabannya...

O ya dan ....

Selamat menjalankan ibadah puasa ramadon,bagi yang menjalankannya....

Wassalamualaikum...

Mata ne~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top