18.apa harus dipercepat?
"uwihhh...Medan gak terlalu macet kaya Jakarta ya?"Ucp Gea.
"Ya jelas lah Ge, kota Jakarta sama Medan kan luasan Jakarta,dan Jakarta itu ibu kota Indonesia,ya makanya rame"jelas Misya.
Saat ini, Misya,Zih,Gea,ay,Dan bunda berada dalam satu mobil,yang di kemudikan oleh supir.
Sementara Fahri,Wizdan, Nizar,Aksa,dan ayah berada dalam satu mobil dengan Irham.
Mereka sedang menuju rumah Misya yang di Medan.
*
"Aaaahh...sweet home!!"pekik Misya kesenangan.
"Alay deh"Cibir ay.
"Sirik aee lu"Cibir balik Misya.
"Penjaga nya masih ngebersihin rumah ini kan Irham?"Tanya ayah.
"Iya om,masih kok, di jamin rumah nya gak pernah berdebu, jadi gak bakalan bisa buat Misya sesak deh"Ucap Irham.
Ayah tersenyum lalu mengangguk.
"Emang Misya kenapa om?"tanya Aksa.
"Owh..Misya? Misya itu punya penyakit asma, jadi gak bisa kena debu"Ucap ayah.
Fahri,Nizar, Aksa,dan Wizdan kaget mendengar itu,mereka gak percaya.
Misya yang hiperaktif itu bisa punya penyakit asma? Bahkan mereka merasa gak mungkin.
"Tapi kalian jangan bilang-bilang sama Misya om yang ngasih tau ya? Ntar dia ngamuk,dia itu paling gak suka di anggap lemah"Ucap ayah.
"Iya bener tuh om, dulu aja waktu dia sakit,gak pernah mau ngasih tau Irham, padahal Irham kan dekat banget sama Misya"Ucap Irham..
"Iya kamu benar"Ucap ayah.
********
"Disini kamar ada 6, gue sama Zih,Elo ay sama Gea, yang cowo terserah.
Pokoknya kamar kita ini sebelah-sebelahan,dan hadap-hapadan. Tinggal pilih,mau di sebelah atau hadapan"Jelas Misya.
"Gue sama Nizar aja deh,iya gak Zar? Kita kan soulmate"Ucap Wizdan pada Nizar,ia menggerling matanya pada Nizar.
"Ihh najisun!"Nizar bergidik ngeri.
"Yaudah,gue sama Fahri"Ucap Aksa.
Dan Fahri mengangguk.
Letak aja itu barang-barang kalian di kamar"Ucap Misya.
"Gue kamar yang hadap-hapadan sama Lo"Ucap Fahri,ia menatap Misya.
"Yaudah"Ucap Misya.
Dan akhirnya mereka pun meletakkan barang-barang
"Enak juga di Medan ya Sya"Ucap Ay.
"Ya jelas dong.."Ucap Misya.
"Eh,kita jalan-jalan ngapa,itu loh..yang ke Parapat,yang ada patung si gale-gale,terus danau Toba"Ucap Zih menggebu.
"Iya...gue juga mau kesana"Ucap Gea antusias.
Misya tampak berfikir,lalu mengangguk.
"Oke! Mumpung kita tinggal seminggu disini,tapi kita gak bisa bebas untuk naik mobil disini,yang boleh itu seusia bang Irham,kalo masih sekita,gak boleh,ga kaya di Jakarta guys"jelas Misya.
"Yaudah gapapa,yang penting bisa kesana"Pekik Ay dan Gea.
Misya tersenyum.
"Okeeee"pekik Misya.
"MISYA...AYO MAKAN"teriak bunda.
"Eh,disuruh makan tuh,turun yuk"Ajak Misya.
"Yuk"Zih,ay,dan Gea berbarengan.
*
"Uwihhh...ikan sambal,kesukaan MISYAA"Ucap Misya kesenangan.
Saat ia duduk di kursi makan.
"Ada ikan mas juga nih,enak kaya nya"Ucap Zih.
"Jelas enak dong,kan bunda yang masak"Bunda membanggakan diri.
"Hahahaha..iya deh bunda"Ucap Zih.
"Ini apa?"tunjuk gea pada sepiring besar makanan yang seperti kayu.
"Itu dendeng"ucap Misya.
"Dendeng? Apa itu?"tanya Gea.
"Dendeng itu,daging sapi/lembu yang di potong kecil-kecil,lalu di goreng,kemudian di sambal pedas,itu semua kesukaan Misya,Misya suka yang pedas-pedas"Ucap bunda.
"Pantas,muka kaya sambal"cibir Ay.
"Enak aja"Misya tak terima.
"Udah-udahh debatnya,makan yuk"ajak ayah.
Semua mengangguk.
"Eh iya,Fahri sama yang lain mana?"tanya Zih.
Misya baru sadar kalo bukan mereka aja yang disini,melainkan pacar plus tunangan dinginnya dan sahabat-sahabatnya kan juga ikut.
Misya menepuk keningnya.
"Astaghfirullah...Misya lupa kalo mereka ikut,kaya nya masih tidur deh? Misya bangunin dulu ya Bun?"Ucap misya.
Bunda mengangguk.
*
Misya mengetuk-ngetuk pintu kamar Yang di tempati Wizdan dan Nizar.
"Wizdan...Nizar..bangun...makan dulu ayo"Ucap Misya.
Tapi tak ada sahutan.
Karena kehabisan kesabaran,Misya menendang-nendang pintu dengan brutal.
"OIII... NIZAR..WIZDAAANN... BANGUN!! MAU MAKAN KAGA LO BERDUAAA"teriak Misya dengan suara 8 oktaf nya
Yang di bawah,di ruang makan pada Nutup telinga mereka karena suara Misya yang menggelegar parah itu.
Sementara di dalam kamar Nizar dan Wizdan...
Gedubrak!!..
Wizdan dan Nizar jatuh dari tempat tidur.
"Aihh...sakit pantat gue ini"sungut Wizdan sambil mengelus-elus pantatnya yang baru mencium lantai itu.
Kalo Nizar jatuhnya telungkup.
"Ihh..itu suara apa toa sih? Kenceng amat"Gerutu Nizar.
"Udah bangun Lo! Mak lampir lagi ngamuk itu"Ucap Wizdan.
Nizar mengangguk.
"IYAAAA.. UDAH BANGUN INII.."Teriak Nizar dari dalam.
Misya dari luar mengangguk.
"Nah...diginiin baru bangun"Ucap Misya,lalu ia beralih ke kamar sebelah,yaitu kamar Fahri dan Aksa.
Baru Misya mau mengetuk,kamar sudah di buka oleh Aksa,dan alhasil tangan Misya ngambang.
"Mau teriak? Udah bangun gue"Ucap Aksa dengan wajah bantalnya.
"Ehehehe..."Misya nyengir.
"Tau aja Lo centong nasi,Fahri mana?"Tanya Misya.
"Masih tidur dia, kecapekan mungkin"Ucap Aksa sambil melirik ke dalam kamar.
"Owh...bangunin sana"Titah Misya.
"Dia gak mau kalo gue yang bangunin,Elo aja sana! Kan Lo calon istrinya"Ucap Aksa.
"Jangan bilang-bilang gitu deh, sensitif ini telinga gue Kalo dengar gitu,rasanya pengen gue grauk muka bantal Lo itu! Cuci muka sana! Ada belek nya itu"tunjuk Misya.
Muka Aksa jadi malu.
"Ahh..Elo mah gitu, jujur banget,gue kan jadi malu"Ucap Aksa.
"Heleh..sok malu Lo"Cibir Misya,Misya masuk ke dalam kamar Fahri dengan pintu yang terbuka lebar.
Dan Aksa masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka.
Misya berkacak pinggang melihat Fahri tidur nyenyak itu.
"Fahri bangun..makan ayo"Ucap Misya,tapi Fahri diem aja,masih tidur.
"Nih anak kebo juga ternyata"Gumam Misya.
Sebenarnya Fahri itu udah bangun,cuma dia sengaja,mau ngejahilin Misya.
Misya menggoyangkan badan Fahri dengan tangan yang beralas selimut,jadi kulitnya gak menyentuh Fahri.
"Fahri kebo! Kulkas berjalan bangunn!! Gue siram pake air comberan nih yaa"Ancam Misya,tapi Fahri masih juga menutup matanya.
"Oke..berarti mau disiram pake air Comberan,gue ambil dulu"Ucap Misya.
Baru saja Misya berbalik badan, fahri sudah menarik Misya,dan alhasil Misya jatuh ke dalam pelukan Fahri,dengan Fahri berada di bawah nya.
"Astaghfirullah..."Ucap Misya,dia kaget.
Sementara Fahri tampak tersenyum dan membuka mata.
"Kampret Lo! Lo ngerjain guee"Pekik Misya.
Fahri menutup bibir Misya dengan jari telunjuk nya.
"Ssstt...jangan berisik"bisik Fahri.
Misya baru sadar dengan posisinya sekarang.
Lalu ia cepat-cepat segera turun,Tapi Fahri cegat dengan mengeratkan pelukannya pada Misya.
"Fahri jangan gila...ini gak boleh,gue bukan mahram Lo"Ucap Misya.
Terlihat wajah Fahri yang frustasi,lalu ia melepaskan pelukan nya,membuat Misya cepat-cepat turun dan berdiri.
Fahri duduk,dengan mengusap wajah nya kasar.
"Apa gue harus cepat-cepat nikahin elo biar bisa nyentuh Lo? Biar Lo selalu di samping gue? Gak dekat dengan Laki-laki lain?"Tanya Fahri dengan wajah sendu.
Misya terdiam.
"Eng....
"Apa harus gitu? Oke! Gue bakalan minta orang tua gue untuk mempercepat pernikahan kita"Putus Fahri.
"Eh jangan..."
"Kenapa? Kenapa? Lo ga mau nikah sama gue iya?"tanya Fahri dengan tatapan tajam.
"Enggak gitu Fahri,gue masih mau sekolah,masih mau bebas dulu"Ucap Misya.
"Tapi_"
"Hayo loh..kalian ngapain?"Tanya Aksa saat sudah keluar dari kamar mandi.
"Gak, gak ngapa-ngapain,udah cepat turun ke bawah,makan"Ucap Misya,
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top