12 | Sepeda Usang
Aku melihat sepeda beroda tiga berwarna biru itu mulai usang. Nama Revan terukir jelas di dudukannya.
Ini adalah hadiah pertama dari mendiang ayahku, ketika dulu aku berhasil melangkahkan kakiku dan berjalan tertatih ke arahnya.
Menurut Bunda, setiap kali aku berhasil berjalan ke arahnya, ayah langsung memelukku dengan sangat erat. Tujuh tahun aku bersamanya. Tidak banyak kenangan yang terukir diingatanku.
"Ayah, aku rindu ...."
Hanya sepeda usang ini, kenangan yang aku miliki tentang ayahku. Orang yang mengajariku dan menemaniku ketika bersepeda.
Aku bahagia memilikinya, meski hanya satu benda pemberiannya, aku tak pernah menyesalinya.
"Aku selalu mencintaimu ayah. Hari ini, esok dan seterusnya."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top