Prolog (Revision)
Publish on: 15 Juli 2019
[Part diacak, jadi kalian harus lihat judul part-nya terlebih dulu supaya tidak kebingungan dengan alur cerita ini.]
MISSION IN SCHOOL
°°°
Suasana malam yang dingin menyambut kedatangan pria berkacamata dengan tubuh berseragam yang dibalut hoodie.
Sesekali pria itu berdecak sambil berjalan dengan tatapan terarah pada ponsel di genggamannya. Meskipun jam sudah menunjukkan pukul 23.25 WIB dan gelapnya koridor kelas XII tidak membuat nyali pemuda tersebut menciut.
Dengan langkah tegas, ia berjalan menyusuri koridor sepi hanya dengan mengandalkan pencahayaan dari bulan purnama di langit. Sesekali ia mengumpat pelan mengingat alasan dirinya datang di tengah malam begini ke sekolah. Untung saja ia bisa memanjat gerbang yang menjadi satu-satunya akses agar bisa masuk.
Pemuda itu berhenti di sebuah kelas dengan tag XII IPA 1 di atas pintu. Ragu, ia mulai membuka pintu. Dan dahinya mengernyit saat pintunya bisa dibuka.
Bagaimana bisa penjaga sekolah tidak mengunci pintu kelas ini?
Ah, pasti lupa.
Dia langsung membuka pintu dengan lebar dan memasuki kelas tersebut. Langkahnya menuju meja nomor dua dari depan di dekat jendela, tempat duduknya.
Tanpa melakukan apapun lagi, ia segera merogoh laci mejanya untuk mencari apa yang menjadi tujuannya datang ke sini. Dan ya, tangannya mendapati sebuah benda tebal bersampul dan benda kecil berbandul huruf N'.
Seakan puas setelah mendapatkan benda itu, dia tersenyum, lantas segera memasukkan bukunya ke dalam tas yang sedari tadi tersampir di bahunya. Sejenak pria itu memandang ke penjuru kelas yang gelap, bergidik ngeri saat udara dingin menerpanya dalam sekejap.
Matanya melebar kala ia melihat dari jendela, bayangan berjubah yang berdiri di koridor. Merasa mulai berhalusinasi, pria itu langsung beranjak keluar kelas dengan langkah lebar.
Namun, langkahnya terhenti saat ia kembali melihat sosok berjubah hitam itu. Setelah memastikan bahwa apa yang dilihatnya bukanlah makhluk tak kasat mata ---dari kakinya yang menapaki lantai--- dia mulai mendekati sosok itu.
Sama dengannya, si pemakai jubah hitam tersebut juga melangkah mendekat dan semakin mendekat sampai pria yang tadinya merasa tenang, kini kembali gelisah. Sosok itu semakin mendekat membuatnya refleks mundur.
"Lo siapa?"
Namun pertanyaannya seolah terbawa oleh angin. Sosok itu hanya diam dan terus mendekat. Karena sudah tak tahan, sang pria membuka tudung jubah hitam tersebut, membuat langkahnya terhenti seketika. Jantungnya berdetak kencang dan ia matanya nyaris keluar.
"L-lo? B-bagaimana bisa?"
Orang yang tadinya berjubah itu menatap tepat di mata sang pria sambil meletakkan tangannya ---yang memakai sarung tangan--- di bahu pria tersebut.
"Ikuti apa yang aku katakan!"
Sang pria langsung mengangguk dengan pandangan kosong. Sosok itu tersenyum sinis.
"Melompatlah."
Dan sesuai dengan apa yang dikatakan, sang pria mengangguk lalu menghadap pembatas koridor yang di bawahnya tepat ada lapangan basket outdoor Galaxy High School.
Brak!
Senyum miringnya semakin mengembang di bibir tipis sosok itu. Matanya menatap tajam ke bawah, tepat dimana pria tadi terjatuh dan ia yakin akan satu hal.
Pria itu sudah mati.
***
To be continued...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top