Part 23

Publish on : Sabtu, 18 Januari 2020

Akhirnya bisa up date juga!!!

Ada yang nungguin Sya gak nih? :v

Btw, Sya mau ucapin maaf yang sebesar - besarnya buat readers lapak ini. Maaafffff banget kalau Sya suka telat up date :"(

Harap maklumi, Sya lagi pusing banget sama tugas sekolah yang bejibun. Huft ...

Jadi, teman teman ... mulai hari ini Sya akan slow up date yaaa :* Semoga kalian masih mau menunggu dengan setia :v

Sarangheo :*

MISSION IN SCHOOL

***

Karena gue suka sama lo.

Kalimat itu masih memenuhi pikiran Jessica bahkan hingga Jessica sampai di apartemennya. Gadis itu mengacak rambutnya frustasi. Bagaimana bisa Revan menyukainya?

Atau jangan - jangan pria itu sedang mengerjainya? Revan kan jahilnya gak ketulungan, bercandanya bahkan suka kebangetan. Tapi Jessica tak bisa memungkiri bahwa ia melihat keseriusan di mata hitam pekat milik Revanza Aditya.

Huft ...

Bahkan setelah mengatakan kalimat tadi, Revan hanya diam. Dan Jessica sendiri merasa canggung. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk pulang pun, suasananya masih awkward.

Sungguh, Jessica tak pernah merasa se - stress ini. Bahkan ketika pertama kali dirinya ditembak oleh Aldo, Jessica tak pernah merasa sepusing ini.

Drrrttt ... Drrrttt ...

Jessica menatap layar ponselnya yang manampilkan nama 'Krystal. Tanpa menunggu apapun lagi ia mengangkatnya.

"Halo, Ta?"

"C-ca ..."

Jessica mengerutkan keningnya, "Lo kenapa, Ta?"

"C-ca ... tolong hiks ... Tolongin gue ... D-dia ..."

"Lo kenapa, Ta? Tenang dulu, oke? Dia siapa maksud lo?" Jessica mulai merasa khawatir akan Krystal.

"Dia dateng, Ca ..." Terdengar suara isak tangis dari seberang sana. Jessica yakin Krystal sedang menangis sesenggukan sekarang.

"Daniel dimana?"

"Gue gak tau, Ca ... Tolongin gue, plis ..."

"Oke, lo tunggu aja di sana ya? Jangan kemana - mana, gue langsung ke sana sekarang."

"Makasih, Ca ..."

Tuutt ...

Jessica segera meraih tas selempangannya dan bergegas meninggalkan apartemen menuju kediaman keluarga Angkasa. Jantungnya berdetak kencang saat ini. Semoga sesuatu yang buruk tidak terjadi pada sahabatnya sekarang.

Sebenarnya, apa yang terjadi pada Krystal?

***

"Raja?!"

Krystal spontan memundurkan langkahnya. Raut wajahnya berubah menjadi pucat melihat sosok pria jangkung dengan luka melintang di dahinya.

Pemuda bernama Raja itu tersenyum miring melihat Krystal. Ia masuk ke rumah keluarga Angkasa begitu saja. Melihat ke kanan dan ke kiri seperti memastikan sesuatu.

Raja mengangguk - anggukkan kepalanya, "Masih sama seperti dulu."

"Mau apa lo ke sini?" Raja menoleh pada Krystal yang melontarkan pertanyaan bernada dingin itu padanya.

Bukannya marah, Raja justru tersenyum, "Gue kangen lo, Deya."

"Pergi."

"Lo tau gue gak akan pernah pergi dari hidup lo semudah itu."

"Pergi gue bilang!"

"Deya, denger---"

"Gue bilang pergi Raja!"

"Deya, gue masih sayang sama lo!"

"Tapi gue nggak! Lo itu bencana, Raja! Lo ninggalin gue gitu aja setelah lo buat Bunda gue celaka! Lo brengsek, Raja!" Krystal meneteskan air matanya. Melihat Raja, membuatnya kembali membuka kenangan kelam satu tahun yang lalu. Apalagi ketika mendapati luka melintang di dahi Raja yang membekas akibat insiden kecelakaan waktu itu.

"Gue gak sengaja waktu itu, Deya," ujar Raja lirih. Pria itu meraih jemari Krystal dengan lembut.

"Lo udah rusak kepercayaan gue, Ja." Krystal memandang Raja tajam dan sendu.

"Gue tau."

"Dan setelah sekian lama lo menghilang, kenapa lo balik lagi ke hidup gue?!" bentak Krystal keras. Ia masih menangis sesenggukan.

"Maaf, Deya. Gue khawatir sama lo."

"Bullshit! Selama ini lo kemana aja?! Lo udah buat rasa cinta gue jadi rasa benci sepenuhnya!"

"Gue ada urusan, Deya. Lo harus paham."

"Urusan apa?! Pembunuhan berantai? Iya?!" suara Krystal makin keras.

Tatapan mata Raja berubah jadi tajam dan dingin, "Jangan ungkit masalah itu saat ini. Gue akui, kedatangan gue ke sini salah satunya karena hal itu."

Krystal tertawa miris, "Lo pembunuhnya?" tebaknya lirih.

Raja menggeleng, "Bukan gue. Meskipun gue tau semuanya --- bahkan 100% kasus ini, tapi tolong percaya sama gue, bukan gue pelaku pembunuhan itu."

"Lalu siapa?"

Raja melirik jam tangannya sekilas, "Waktu gue udah habis, Deya. Gue harap lo selalu hati - hati nantinya. Gue akan selalu lindungin lo. Dan ingat satu hal ini, jangan pernah percaya pada siapapun. Mereka semua palsu."

Lalu Raja melenggang pergi meninggalkan Krystal yang masih meneteskan air mata. Krystal memandang punggung tegap Raja yang perlahan mulai menjauh. Oke, Krystal bisa menerima bahwa Raja bukanlah pembunuhnya karena dia sendiri melihat bahwa pembunuh tersebut adalah seorang perempuan.

Tapi, tidak bisa dipungkiri bahwa Raja mungkin saja adalah tangan kanan pembunuh itu karena Raja mengetahui kasus pembunuhan ini secara keseluruhan.

"Raja, siapa lo sebenarnya?"

Krystal meraih tissue yang disodorkan oleh Jessica padanya. Ia kemudian mengelap air mata dan ingus yang keluar membasahi wajahnya.

"Jadi, Raja dateng ke sini cuman buat nemuin lo dan bilang gitu?" tanya Jessica memastikan.

Krystal mengangguk, "Dugaan gue selama ini bener, Ca. Dia adalah Raja. Pria dengan luka melintang di dahi dan kalung berbandul 'R itu adalah Raja."

"Itu berarti ... Raja adalah si pengirim surat pembunuhan?"

"Gue gak tau, Ca. Semuanya bikin gue bingung." Krystal menyenderkan kepalanya ke tepi ranjang.

"Lo inget waktu Arlan bilang dia ketemu cowok di dekat UKS sebelum akhirnya Allena nemuin surat berisi clue di situ? Kemungkinan cowok itu adalah si pengirim suratnya. Bisa jadi dia adalah Raja," ujar Jessica.

"Gue belom yakin, Ca. Di sisi lain gue ngerasa dia adalah pembunuhnya karena waktu itu gue juga lihat dia di club sambil megang pisau waktu gue sama Daniel ngikutin Kak Marsha. Sedangkan yang bikin gue ragu adalah saat Raja bilang kalau dia bakalan lindungin gue selalu, nyuruh gue buat hati - hati, dan jangan mudah percaya sama orang," jelas Krystal.

Jessica mengangguk - anggukkan kepalanya, "Bener juga, sih."

"Arrghhh!!! Gue bingung!" erang Krystal keras.

Jessica menoleh takut - takut pada Krystal, "Ta, lo ... masih ada rasa buat Raja?"

Krystal terdiam. Memorinya kembali mengingat bagaimana indahnya kisah antara Raja dan dirinya dahulu. Sampai akhirnya Raja tiba - tiba berubah menjadi sosok pria yang kasar dan suka tawuran. Hingga pada suatu malam Raja mengikuti balap liar dan berakhir menabrak sebuah mobil di tikungan. Naasnya, mobil itu ditumpangi oleh Nadya, ibu Krystal.

Nadya sampai koma beberapa bulan, bahkan Raja juga ikut rumah sakit namun pria itu hanya mengalami luka ringan dan mendapatkan perban di kepalanya. Yang membuat Krystal kecewa, Raja justru pergi meninggalkannya begitu saja bahkan Raja belum mengucapkan kata maaf pada dirinya.

Raja benar - benar brengsek. Sejak saat itu, Krystal berusaha move on dan melupakan sosok Raja. Rasa cintanya perlahan terkikis menjadi rasa benci yang terkubur jauh di dasar hati. Melihat wajah Raja tadi membuat kebencian itu muncul ke permukaannya hingga membuat Krystal kembali merasakan kekecewaan yang mendalam.

Krystal benci Raja.

"Gue benci dia, Ca."

Ya, Jesssica melihat kejujuran di mata Krystal. Bahkan Jessica sampai melihat tangan Krystal mengepal kuat hingga buku - buku jarinya terlihat.

Sebegitu bencikah Krystal pada Raja?

Atau Krystal hanya sedang berusaha kuat untuk membohongi dirinya sendiri?

Entahlah, Jessica tak tahu soal itu. Yang jelas saat mendengar cerita Krystal tadi, Jessica yakin sekali bahwa Raja sangat mencintai Krystal. Apalagi ketika Raja mengatakan bahwa dirinya akan selalu melindungi Krystal.

Aish, kenapa Jessica malah keinget sama yang namanya Revanza Aditya?

"Btw, Daniel gak di sini?" Krystal hanya menggeleng. Gadis itu menghela nafasnya pelan.

"Dia kemana?" tanya Jessica sekali lagi.

"Dia tadi pergi, gak tau kemana."

"Ck, ada - ada aja."

Jessica membayangkan seandainya tadi Daniel ada di sini. Lalu kemudian mereka bertemu dengan Raja. Apa yang akan terjadi? Mungkinkah pertumpahan darah?

Jessica langsung menggeleng - gelengkan kepalanya. Ngawur sekali, mana mungkin akan ada pertumpahan darah. Sungguh lebay. Mungkin suatu saat nanti Author bisa mempertemukan kedua pria tampan itu.

"Lo nginep di sini aja ya, Ca?" Krystal menyatukan kedua tangannya sembari menatap Jessica dengan tatapan memohon.

"Iya - iya. Gue bakal temenin lo kapan aja sampai Pangeran Berkodok lo dateng menjemput," kekeh Jessica.

Krystal ikut tertawa, "Sialan lo. Lo kira gue Putri Keong?"

"Gak ah, Putri Bekicot aja. Biar cocok sama Pangeran Kodok - nya."

Krystal menimpuk kepala Jessica dengan bantal angry bird miliknya.

***

To be continued ...

Jangan lupa vote dan comment - nya di bawah yaaa!!! InsyaAllah akan ku usahakan untuk fast up date kalau kalian juga semangat memberi vote dan comment di sini :)

Nb : (Ah ya, part selanjutnya yaitu Part 24 akan Sya update jika part yang ini bisa mencapai 20 vote :* )

Salam rindu,

Sya❤

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top