Chapter 2. Narell Garrlyn


Song : Eve - Leo

-Yang bisa melanjutkan kesini hanya yang telah menyelesaikan chapter 1.-

Warning : Contain mature content (violence, offensive language (profanity) and mature themes)

Berdasarkan akhir dari tiap roleplay kalian di chapter sebelumnya, akan ada sedikit perbedaan awal bagi masing-masing kalian di chapter 2 ini.

Terdapat dua kondisi yang terjadi pada masing-masing dari kalian sesuai akhir roleplay kalian di chapter sebelumnya, antara lain :

Kondisi A, [sekamar] :

Setelah melewati hari yang melelahkan
--Mengadopsi anak dan kegiatan lain semacamnya--, [Name] akhirnya kembali terbangun di hari yang baru.

Hari baru, kegiatan baru.

Sekarang semuanya benar-benar terasa sangat nyata. Keluarga palsu ini, kehidupan berkeluarga ini. [Name] bahkan tak punya pikiran lain lagi bahwa ini hanyalah sebuah mimpi belaka yang sudah sangat jelas baginya.

Namun akhirnya [Name] menyadari bahwa dia berada di kamar yang berbeda dengan kamarnya di rumah Narell. Hal itu membuatnya terkejut, dan membuatnya teringat bahwa dia sepakat untuk tidur di kamar Narell agar tak membuat sang anak curiga nantinya.

Mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, dia tak melihat sosok sang pria dalam kamar. Nampaknya Narell sudah bangun dan keluar kamar, mengingat tak mungkin sang pria menghilang begitu saja tanpa alasan yang jelas, kan.

Akhirnya [Name] pun memilih untuk mengawali aktivitas paginya sebelum memilih untuk mengecek anak adopsinya di kamar sang anak. Namun saat langkah sang wanita berjalan di koridor lantai dua, dia mendengar suara pintu depan yang terbuka lumayan keras.

Dan ketika sang wanita tiba di ujung koridor dekat tangga menuju lantai satu, [Name] bisa melihat Narell dan Mest nampak berdiri di depan pintu masuk, menyambut sosok pria lain yang berjalan masuk diikuti dua orang laki-laki berpakaian serba hitam.

Mest segera membungkukkan badannya memberi hormat pada sang pria paruh baya itu sebelum kembali berkata,

"Selamat datang, Tuan Besar." 

Sedangkan Narell nampak diam memandang pria dewasa berambut cokelat gelap itu. Identik dengan warna rambutnya. Hanya satu penjelasan yang benar-benar bisa menjelaskan situasi itu.

"Selamat datang, Ayah."

Pilihan :
A. Tetap bersembunyi dan melihat situasi
B. Segera turun menghampiri Narell

Kondisi B , [tidak sekamar] :

Setelah melewati hari yang melelahkan
--Mengadopsi anak dan kegiatan lain semacamnya--, [Name] akhirnya kembali terbangun di hari yang baru.

Hari baru, kegiatan baru.

Sekarang semuanya benar-benar terasa sangat nyata. Keluarga palsu itu, kehidupan berkeluarga ini. [Name] bahkan tak punya pikiran lain lagi bahwa ini hanyalah sebuah mimpi belaka yang sudah sangat jelas baginya.

Namun akhirnya [Name] menyadari bahwa dia tak boleh selalu memikirkan hal itu. Sekarang dia harus fokus pada misinya, menyelesaikannya dengan baik. Dia tahu ketua dan pemerintah mengharapkan yang terbaik darinya dan Narell. Oleh karena itu dia tak boleh bimbang.

Akhirnya [Name] pun memilih untuk mengawali aktivitas paginya sebelum memilih untuk mengecek anak adopsinya di kamar sang anak.  Karena kamarnya yang berdekatan dengan kamar sang anak, [Name] bisa segera mengecek keadaan anak adopsi, yang nampaknya masih tertidur lelap di kamarnya.

Berpikir bahwa [Name] mungkin bisa membantu Mest atau melakukan kegiatan lainnya daripada berdiam diri, sang wanita pun berjalan menyusuri koridor lantai dua dan berniat turun ke lantai satu.

Namun saat langkah sang wanita berjalan di koridor lantai dua, dia mendengar suara pintu depan yang terbuka lumayan keras, dan ketika sang wanita tiba di ujung koridor dekat tangga menuju lantai satu, [Name] bisa melihat Narell dan Mest nampak berdiri di depan pintu masuk, menyambut sosok pria lain yang berjalan masuk diikuti dua orang laki-laki berpakaian serba hitam.

Mest segera membungkukkan badannya memberi hormat pada sang pria dewasa itu sebelum kembali berkata,

"Selamat datang, Tuan Besar."

Sedangkan Narell nampak diam memandang pria dewasa berambut cokelat gelap itu. Identik dengan warna rambutnya. Hanya satu penjelasan yang benar-benar bisa menjelaskan situasi itu.

"Selamat datang, Ayah."

Pilihan :
A. Kembali ke kamar sang anak
B. Segera turun menghampiri Narell

***

[Sebelum memulai, jangan lupa tambahkan jawaban dari pertanyaan di bab [Allow or not] sebelumnya, keterangan kondisi, nama oc pilihan, nama anak pilihan adopsi kalian,kode misi yang kalian pilih serta jawaban dari pilihan diatas. ^_^

Contohnya seperti dibawah ini:

[Narell Garrlyn, Yes/No, Kondisi B, Nilly, Kode Misi A/B/C/D, A/B] ]

Selamat memulai Roleplay. ^_^

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top