💞Dating💞

Sebelum ke cerita, aku mau bilang makasih banget buat semuanya yang masih setia menunggu cerita absurd dari LintarAya ini🤗.
Dan sebagai gantinya, aku buat cerita special yang lebih panjang dari sebelum-sebelumnya, yaitu KENCAN-nya HaliYa. Semoga saja suka ya😉. Okelah, cus lanjut ke cerita..oh iya bacanya sambil dengerin lagu diatas ya biar nambah feel-nya🤗

Happy Reading📖
.
.
.
.
.
Sesuai janjinya pada pemuda itu, kini Yaya tengah sibuk merias diri dikamarnya ditemani oleh sahabatnya Ying yang kebetulan mampir ke apartement-nya untuk mengantar sarapan selagi jam kerja di undur katanya.

"Yak! Ying, apa yang kau lakukan pada lemari ku?!" Protes Yaya kesal lantaran sahabatnya itu tengah mengobrak-abrik isi lemarinya hanya untuk mencari baju yang pas untuknya.

Entahlah, Yaya tidak mengerti semenjak dia mengatakan bahwa Halilintar mengajaknya kencan, gadis itu tiba-tiba berubah semangat bak orang kesurupan. Dan dengan gampangnya menawarkan diri untuk membantunya mencari baju dan inilah jadinya, lantai kamarnya penuh dengan baju berserakan dimana-mana. Oh tidak bisakah anak itu santai sedikit, bisa-bisa kamarnya jadi kapal pecah nih.

"Diamlah Yaya! Aku harus mencarikan baju yang cocok untukmu." Balas Ying tanpa menatap Yaya, karena masih sibuk dengan kegiatannya.

"Ya tapi tidak sampai menghancurkan lemariku juga!" Ujar Yaya kesal. Bagaimana tidak kesal coba, kalau ini semua nantinya juga Yaya sendiri yang beresin. Sedangkan sahabatnya itu, mana mau membantunya. Dia akan senang hati menolak dengan berbagai alasan. Huh dasar menyebalkan!.

"Ssstt! Daripada kau terus mengoceh lebih baik kau pergi mandi sana, biar aku yang menyiapkan semuanya, ok!" Ujar Ying berusaha menghentikan ocehan gadis di belakangnya yang sangat mengganggu kegiatannya.

Yaya mendengus kesal dibuatnya. Oh ayolah ia hanya tidak ingin kamarnya berubah jadi gudang yang tak terurus. Belum lagi nanti pulangnya ia harus membereskan semua ini, baju-bajunya yang tadi rapi sekarang terbang kemana-mana.
Tanpa mengatakan apapun, dengan kesalnya ia pergi ke kamar mandi sesuai perintah sahabatnya itu.
Sedangkan Ying yang melihat tingkah Yaya dari ekor matanya hanya mengendikkan bahu, mencoba tidak peduli dengan kekesalan gadis itu.

⚡🌸

Kini Ying harus dihadapkan dengan dua dress selutut pilihan-nya yang sama-sama bagus.
"Hm...yang mana, ya?" Bingungnya saat melihat dua baju yang sudah ia letakkan di atas kasur.
"Apa pink? Tapi kalau pink terlalu ke Yaya-an deh hihihi. Lagi pula sedikit tidak elegan." Ada tawa kecil mengingat sahabatnya itu adalah penggila 'Pink'. Setelah dirasa cukup mengkritik, tatapannya beralih pada dress satunya. Diambilnya dress tersebut.
"Merah? Hm..kurasa cocok buat Yaya,
Ditambah Halilintar yang suka warna ini. Baiklah, aku pilih ini saja"

⚡🌸

Sudah 20 menit mereka gunakan untuk memilih baju dan mandi. Sekarang tinggal merias tubuh dan wajah. Sebenarnya Yaya bisa melakukannya sendiri, tapi emang dasarnya Ying yang keras kepala seperti dirinya, masih bersikukuh ingin meriasnya, jadi Yaya harus mengalah. Daripada adu mulut yang sudah jelas bahwa nantinya ia yang akan kalah. :v

"Oke, sudah selesai. Kyaa!! Kau cantik banget Yaya!!" Pekik Ying setelah melihat hasil dandanan-nya pada sahabatnya itu yang terlihat sempurna. Ok sepertinya author harus mendeskripsikan dandanan Yaya :v

Yaya memakai dress merah selutut tanpa pernak-pernik. Rambut coklatnya dibuat sedikit bergelombang dan dibiarkan tergerai ke samping kiri dilengkapi riasan jepit kristal di sebelah kanan. Riasan wajahnya juga natural yang malah menambah kesan dewasanya dan untuk yang terakhir kaki jenjangnya yang dibalut highless 5cm berwarna merah menggilap. Jika dilihat-lihat Yaya sudah seperti model papan atas. Ying saja sebenarnya sangat terpesona dengan dandanan Yaya.

Yaya melihat bayangannya di kaca, keningnya mengkerut seperti tak percaya. "Apa ini aku? (Ok, ini Yaya-nya mulai lupa diri sepertinya :v)
"Bukan, tapi seorang model ternama dan merupakan kekasih dari seorang CEO muda di perusahaan terbesar di Malaysia." balas Ying yang gemas akan ekspresi yang ditunjukkan sahabatnya itu.

Yaya menatap sahabatnya di samping kanan. "Ying, kau memang benar-benar berbakat dalam merias orang." Puji Yaya akan kehebatan sahabatnya itu.
"Oh, tentu saja. Dan kau harus berterima kasih padaku" ujar Ying dengan bangganya menerima pujian langsung dari sahabatnya itu.
"Iya iya, te-ri-ma ka-sih nona Ying" ucap Yaya sembari mencubit pipi sahabatnya.
"Adududuh, lepasin Yaya sakit!" Yaya tertawa senang melihat raut kesakitan Ying yang menurutnya lucu. Ying mengusap kedua pipinya yang merah akibat cubitan Yaya sambil melirik kesal pada Yaya yang tengah tertawa puas.
"Kau tau, terakhir aku seperti ini adalah 4 tahun yang lalu". Jelas Yaya tanpa sadar mengingat kembali kenangan manisnya bersama Halilintar.
"Yah, lebih tepatnya kencan terakhirmu dengan Halilintar sebelum dia pergi ke Amerika, iyakan?" Sambung Ying yang memang tahu tentang kisah cinta sahabatnya dengan pemuda itu.
Yaya tersenyum mendengarnya, "kau benar".

Sayangnya aksi keduanya harus terhenti saat mendengar suara klakson mobil dari luar depan apartement yang mereka yakini kalau itu Halilintar.
"Pangeranmu sudah datang tuh, sana temui dia!" Ujar Ying sambil menunjuk pintu dengan dagunya.
Yaya tersipu malu dibuatnya. Entah kenapa jantungnya tiba-tiba berpacu cepat mengingat sebentar lagi ia kencan dengan pemuda itu.
"Yasudah, aku keluar dulu ya, soal bayarannya setelah ini, bye" setelah memeluk Ying sekilas, Yaya mengambil tas kecilnya dan bergegas keluar menemui pemuda yang tengah menunggunya di bawah.

Kembali ke Ying yang tengah bingung maksud dari ucapan Yaya 'bayarannya setelah ini?' Emang kapan dia minta bayaran? Tapi, jika memang Yaya akan meng-gajinya dengan senang hati dia akan menerimanya, karena rezeki tidak boleh ditolakkan? :v

Melihat sekitarnya yang bisa dibilang hancur, karena setiap baju Yaya yang ada dimana-mana, membuat Ying tertawa miris. "Ternyata kacau juga, ya?" Memang dia prihatin dengan kamar Yaya yang sudah seperti tempat pembuangan baju, tapi jika tanggung jawab, Ying akan langsung pergi membiarkannya. Seperti saat ini, Ying sudah berdiri di luar kamar Yaya dan meninggalkan kamar tersebut tanpa rasa bersalah sedikitpun. Dasar Ying kurang ajar, poor Yaya :v

⚡🌸

Yaya berjalan keluar apartement dengan senyum yang sedari tadi terpampang diwajah cantiknya. Dia merasa jika jantungnya mulai menggila lagi, setelah lama tak merasakannya. Oh ayolah, dia hanya akan berkencan dengan pemuda itu, bukan untuk konser dipanggung besar seperti di tv kebanyakan.

Dan apa-apaan jantungnya ini, yang sedari keluar kamar terus menggila. Padahal sudah sering ia bertemu dengannya, apa mungkin gara-gara suasananya saja, ya yang membuatnya grogi?

Setelah menutup pintunya, Yaya berbalik dan melihat jika pemuda itu sudah berdiri di depan pagar apartementnya dengan bersandar di pintu mobil. Yaya mencoba melangkah dengan elegan, meski tersempit sedikit rasa grogi.

Halilintar yang tadinya memainkan hp-nya, berhenti seketika saat mendengar suara langkah seseorang dari arah depan. Pandangannya mengarah pada suara tersebut. Dan detik itu pula, dia bagai terhipnotis akan sosok didepannya yang begitu sempurna. Langkah elegan gadis itu mengalun indah di telinganya. (Kok gue kyk alay gitu ya nulisnya? :v)

Saat langkah tersebut berhenti tepat di depannya, Halilintar terpaku dengan penampilan didepannya yang bahkan mampu membuatnya terdiam.
Kembali ke Yaya yang kini tengah tersipu malu lantaran Halilintar yang menatapnya tak berkedip. Apa dandanannya menor? Jelek? Sehingga pemuda itu enggan membuka suaranya.

Tidak kuat dipandang terus membuat Yaya berdehem kecil mencoba mengembalikan kesadaran pemuda itu serta menghilangkan rasa groginya. "Hali". Panggilnya pelan dan berhasil membuat pemuda itu sadar. Halilintar yang mendengar seruan kecil mengerjapkan matanya, shit! Dia gagal fokus, dia akui dia memang terpesona dengan penampilan Yaya hari ini.

Ditatapnya Yaya dengan senyuman kecil diwajahnya. "You're so beautiful". Ujarnya lembut.
"T-thank you". Ujar Yaya malu, astaga dia ingin lari dari sini lantaran tak kuat melihat tatapan pemuda itu.
"K-kau juga tampan". Balas Yaya. Imbaskan, dia juga memuji pemuda itu yang memang kenyataannya tampan dari lahir.
Setelan Halilintar hari ini memang sederhana tapi masih memancarkan ketampanan-nya, buktinya Yaya juga  sempat terpaku melihatnya. Kaos putih sebagai dalaman dilengkapi jaket hitam bermotif merahnya dan celana hitamnya. Sudah seperti anak remaja,'kan?

Halilintar hanya tersenyum mendengarnya, tangannya membuka pintu mobil merahnya mempersilahkan Yaya masuk. Setelahnya, dia berjalan ke arah jok kemudi dan mulai melajukan mobilnya.

⚡🌸

Ying tiba di depan apartement niatnya yang ingin menuju halte terhenti kala melihat mobil yang pernah ia tumpangi sudah ada di depan pagar apartementnya.

Setelah orang tersebut membuka kaca mobilnya, Ying baru yakin jika itu mobil pemuda itu, siapa lagi kalau bukan Fang.
"Oi! Jangan diam disana mulu, cepat masuk!" Ujar Fang sedikit kesal.
"Tunggu, ngapain kau disini?" Tanya Ying bingung, yaiyalah ngapain pemuda ini ada disini, bukannya jam segini seharusnya pemuda itu sudah di cafe untuk sebagai atasan?

"Loh, kau ini gimana sih! Katanya suruh jemput, yaudah aku kesini". Jelas Fang yang ikut bingung, jelas jelas ia menerima pesan dari Yaya yang katanya Ying minta dijemput di apartementnya.
"Hah sejak kapan aku nyuruhmu menjemputku? Gak ada tuh?" Balas Ying semakin bingung dengan maksud pemuda itu ada disini.
Sebelum akhirnya ia mengerti maksud semua ini dan tau arti dari ucapan Yaya waktu itu, jadi 'bayaran' yang dimaksud Yaya itu ini?
"YAYA! AWAS KAU YA!!" Teriaknya kesal. Oh ayolah, dia masih kesal pada pemuda di depannya ini. Kenapa juga Yaya harus minta bantuan Fang? kenapa tidak ditinggali uang saja, untuk naik bus?

"Oi! Dari pada teriak-teriak gak jelas mending cepat masuk, keburu siang nih pelanggan juga tambah banyak!" Seru Fang dari dalam mobil menahan emosinya, gadis di depannya ini sungguh merepotkan sekali. Untung dirinya sedikit sabar menghadapinya.

Karena tak ingin kesiang dan  dan semakin kesal, akhirnya Yingpun masuk dalam mobil dan melaju bersama Fang menuju cafe. Dalam hatinya ia sedang menyiapkan bamyak pertanyaan buat sahabatnya itu. Apa maksud semua ini, kenapa harua Fang?

⚡🌸

Lain tempat, tepatnya di dalam mobil seorang gadis tengah menahan tawanya yang siap meledak karena membayangkan ekspresi sahabatnya yang mungkin sekarang sedang kesal karenanya.
Memang, sengaja Yaya meminta Fang menjemputnya, selain rasa terima kasihnya pada Ying, dia ingin mendekatkan dua sahabatnya itu yang sepertinya sama-sama cocok. Dengan Fang yang diam-diam perhatian pada Ying dan Ying yang selalunya tersipu akan sikap baik Fang meski tidak bisa menunjukkan secara gamblang, tapi Yaya tahu semua itu.

Terlalu kalut dengan kegiatannya, membuat Yaya tak sadar jika sedari tadi Halilintar meliriknya heran. "Aya". Panggilnya dan Yayapun menoleh kearahnya dengan raut tanyanya. "Ya?" Halilintar meliriknya lagi sekilas sebelum kembali melihat jalan. "Tidak ada" Yaya menatap pemuda itu heran, apa maksudnya?

⚡🌸

Setelah memarkirkan mobilnya, Mereka berdua (haliya) keluar dari mobil. Ya kini mereka ada di sebuah mall terbesar di Malaysia. Yaya penah kesini dulu, tapi lupa dengan siapa saja yang pasti juga bersama pemuda ini.

"Kenapa kita ke Mall?" Tanya Yaya penasaran. Ini masih pagi dan tujuan pertama pemuda itu, mall? Mau ngapain?

"Kita sarapan dulu, kau belum makankan?" jawab Halilintar sembari menggenggam lengan kanan Yaya dan mengajaknya masuk.
Yaya sesekali melihat sekitarnya ada beberapa mainan yang tiba-tiba ingin dicobanya. Bisa dibilang Yaya lupa umur, tapi biarlah sesekali tak masalah kan?

⚡🌸

15 menit sidah mereka gunakan untuk makan di restoran yang ada di Mall tersebut. Kini, keduanya tengah berjalan mengelilingi Mall dengan tangan Yaya yang tanpa sadar mengait mesra di lengan Halilintar.
Beberapa kali mereka mampir ke stan yang mereka lewati untuk sekedar melihat atau membeli sesuatu. Kemudian melanjutkan kelilingnya.

Tapi, langkah Yaya tiba-tiba terhenti ketika mendapati satu stan yang berhasil menarik perhatiannya. Apalagi kalau bukan eskrim.

"Kita kesana" ajaknya dan hanya diangguki oleh Halilintar. (Disini hali kok terkesan penurut ya :v)

Setelah mendapatkan apa yang diinginkannya, keduanya kembali berjalan sembari memakan eskrimnya. Halilintar yang melihat gadis disampingnya makan dengan lahap membuat langkahnya terhenti. Yaya yang memyadarinya juga ikut berhenti dan menatap pemuda itu bingung.

"Ada apa?" Tanya Yaya heran. Bukannya menjawab, Halilintar malah memajukan tubuhnya dan menunduk ZRUP.

Yaya dibuat terkejut akan tindakan pemuda itu. Memang Halilintar hanya menjilat es krimnya tapi yang membuatnya terkejut karna lidah pemuda itu yang sedikit menyapu bibirnya.

Halilintar kembali menjauhkan tubuhnya. Rautnya mengernyit tak suka. "Cis, manis" ujarnya pelan setelah tahu rasa eskrim yang dibeli Yaya.

Yaya yang baru sadar dari terkejutnya, menatap Halilintar kesal dengan wajah memerahnya.
Dipukulnya bahu pemuda itu dan berhasil membuat sang empu bahu mengaduh sakit.
"Aw, kenapa mukul sih" protes Halilintar yang tiba-tiba menerima pukulan keras dari sang gadis.
"Kau yang ngapain, tiba-tiba menjilat es krimku. Jika mau beli sendiri sana" balas Yaya yang masih malu dengan kejadian tadi.
"Aku melihatmu lahap banget memakannya. Ya karena kelihatannya sedap aku juga ingin mencicipinya, emang gak boleh?" Jelas Halilintar.
Yaya semakin kesal dengan pemuda itu. Apa dia tidak sadar, jika baru saja lidahnya mengenai bibirnya? Pikir Yaya heran.

"Gak!" Jawab Yaya cepat dan memgalihkan tatapannya.
"Pelit banget" ujar Halilintar yang sebenarnya bercanda atau menggoda gadisnya itu.
"Biarin. Kaukan punya uang, beli saja sendiri! Dasar tidak peka" Balas Yaya ketus yang berangsur pelan di akhir kalimat.

Kemudian, kaki kecilnya melangkah meninggalkan Halilintar tanpa mengatakan apapun.
Halilintar sendiri yang sudah membuat gadis itu kesal, hanya mengacak rambutnya frustasi sebelum berlari mengejar Yaya yang semakin jauh.







Tbc

Konbanwa mina-san⚡🌸
LintarAya kembali dengan MISS YOU uyeeee :v

Astaga nge-gantung banget ya critanya, idenya cuma mentok sampai sini saja soalnya :v

Masih mau tau KENCAN Hali sama Yaya? Di tunggu komennya..;)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top