[S2] Chapter 19 : Rencana Perlawanan

Satu minggu telah berlalu. Kini Ebetopia bukanlah sebuah negeri indah yang hangat lagi melainkan sebuah negeri bersalju yang dingin dan suram. Kemana pun mata melihat, hanya ada pemandangan berwarna abu dan putih. Jika kau tanya aku kenapa semuanya bisa menjadi seperti ini, maka jawabanku adalah, Yuki pelakunya.

Sekarang Yuki telah berada dalam pengaruh si iblis.

Beberapa hari lalu si iblis itu mengumumkan bahwa Ebetopia telah jatuh pada kekuasaannya. Dan sejak hari itu pula dia menjadi satu-satunya raja Ebetopia. Kurasa nasib masih agak berpihak kepada kami karena iblis itu tidak membunuh satu orang pun dalam pertempuran terakhirnya.

Ia mengurung para anggota kepercayaan istana di penjara bawah tanah. Sedangkan para rakyat Ebetopia ia biarkan begitu saja. Semua aktifitas berlangsung seperti biasa. Akan tetapi aku yakin sekali bahwa hati semua orang tengah berteriak histeris meminta pertolongan.

Klik!

Aku berhasil membuka kunci ruang penjara bawah tanah yang mengurung Raja dan Ratu di dalamnya. Aku menghembuskan nafas berat begitu kupandangi wajah mereka satu persatu. Wajah mereka dihiasi oleh rasa keputus asaan yang kental, membuatku tersenyum miris.

"Yang Mulia?" tanyaku pelan.

"Kaukah itu Natsu-kun?" tanya Raja Iru dengan suara serak.

"Iya, ini aku. Aku datang kesini untuk menyelamatkan kalian semua," jawabku mantap.

"Terima kasih," ujar Ratu Ana. Ia tersenyum menatapku.

"Etto, kenapa kalian tidak mencoba untuk lari? Bukankah kekuatan sihir kalian itu sungguh hebat?" tanyaku.

"Penjara ini memiliki mantra segel. Jadi siapapun yang terkurung di dalamnya tidak akan bisa menggunakan sihir," jelas Ratu.

"Ah, sudahlah! Bicaranya nanti saja! Kita harus menyelamatkan yang lainnya!" Tiba-tiba Raja menghentikan pembicaraan kami. Kemudian ia berjalan cepat keluar dari penjara, menuntun aku dan Ratu.

Aku membawa semua anggota kerajaan ke Desa Batware begitu mereka semua berhasil terbebas dari penjara bawah tanah. Kurasa hanya desa ini satu-satunya tempat teraman untuk saat ini. Sejak awal, hanya desa inilah yang tidak diawasi oleh aura-aura hitam milik si raja iblis. Lagipula saat ia meninggalkan desa, ia melafalkan mantra pengikat agar para vampir tidak dapat keluar dari desa.

"Ah, jadi ini Desa Batware itu," gumam seorang elf yang sekarang kutahu bernama Nina.

"Begitulah," timpalku.

Kini kami semua sedang berada di salah satu rumah milik para petinggi desa. Aku mempertemukan para petinggi dengan anggota kerajaan di tempat ini. Aku sangat berharap sekali kami semua dapat menyusun rencana penyerangan untuk merebut Ebetopia kembali.

Tapi sedari tadi masing-masing dari kami hanya terdiam bisu. Larut dalam pikiran masing-masing yang sudah kusut. Melihat semua hal itu, emosiku pun seketika meluap. Aku merasa muak dengan wajah-wajah putus asa dari mereka.

"Tidak bisakah kita merencanakan suatu pemberontakan?" tanyaku tiba-tiba. Refleks, semua pandangan langsung tertuju kepadaku.

"Memang apa yang bisa kita lakukan?" tanya penyihir Kurumi. Ia menatapku dengan raut wajah dingin. "Kekuatan iblis Pride itu sangat hebat. Bahkan lima penyihir agung pun tidak bisa mengalahkannya."

"Pride katamu?" tanyaku memastikan. Lalu penyihir Kurumi mengangguk.

"Pride itu.. iblis kesombongan, kan?" gumamku serius.

"Apa yang kau rencanakan, Natsu-kun?" tanya Hana yang sedari tadi hanya duduk diam sambil memilin rambutnya.

"Iblis Pride mendapatkan kekuatannya dari hasrat sombong hati makhluk hidup. Setiap orang yang melawan Iblis Pride,pastilah pernah terbesit di dalam hatinya bahwa ia merasa lebih kuat dan yakin sekali bisa mengalahkan Pride," ucapku panjang lebar.

"Eh?" gumam Ratu Ana. Ia membelalakan matanya menatapku. Dari tatapannya, sepertinya ia mulai menangkap apa yang aku maksud.

"Tapi apakah kalian pernah berpikir jika ada seseorang yang melawannya tanpa hasrat sombong? Menurut kalian, apa yang akan terjadi selanjutnya?" lanjutku mantap.

"Pasti bisa dengan itu!" seru penyihir Mizu tiba-tiba. Kini semua pandangan yang menatapku beralih kepadanya.

"Sihir pemurnian hati! Kita bisa melakukannya sebelum pergi melakukan pemberontakan!"

Detik itu juga, semua pandangan suram dan putus asa yang ada di ruangan itu menghilang. Semua orang mengangguk setuju. Masing-masing dari mereka berpikir bahwa tidak ada salahnya untuk mencoba melawan.

Aku tersenyum bahagia melihat mereka semua. Pikiranku seketika melayang kepada Yuki. Ingin sekali aku menyadarkannya lalu segera memeluk tubuhnya erat-erat. Ah, tapi mengingat soal Yuki, aku sama sekali belum membicarakan soal diriku yang melamarnya kepada orang tuanya.

Apa diriku boleh mendapatkan kesempatan itu?

Maksudku, aku sama sekali tidak memiliki tujuan untuk menjadi seorang Raja atau apapun sejenisnya. Aku melamar Yuki karena aku benar-benar menyayanginya. Setelah perang ini berakhir, aku ingin mengatakan kepada Yuki, bahwa aku...

Mencintainya.

Dunia itu gelap. Satu-satunya sumber cahaya yang dapat kau temui hanyalah cahaya dari lahar-lahar yang panas. Lahar yang mengalir deras diantara bebatuan hitam itu menyala-nyala, menunggu korban selanjutnya.

Dunia yang gelap itu dihuni oleh ribuan iblis dan siluman. Para makhluk kegelapan itu bertugas untuk menjerumuskan para ras dunia atas ke dalam perbuatan dosa. Dalam menjalankan tugasnya, mereka dipimpin oleh tujuh iblis dosa besar.

Para iblis dosa besar bergerak menyesatkan para ras dunia atas perintah Dewa. Mereka memiliki janji bahwa tak ada satu pun dari mereka yang boleh pergi ke dunia.

Awalnya semua berjalan biasa. Hingga pada suatu hari, salah satu dari iblis dosa tersebut, merasa bosan dengan hidupnya. Ia iri dengan kehidupan yang dimiliki oleh para makhluk hidup di dunia. Ia selalu bermimpi bahwa suatu hari nanti ia akan diizinkan pergi ke dunia.

Namun tentu saja, keinginannya tersebut ditentang oleh Dewa. Dengan segala rasa kebanggan yang tertanam dalam dirinya, sang iblis pun merasa sakit hati. Ia memutuskan untuk kabur dari dunianya menuju dunia atas. Dunia, tempat dimana para makhluk yang membuat hatinya iri bertempat tinggal.

"Berani-beraninya para makhluk itu membuat aku--Pride, sang kebanggan merasa iri! Harusnya aku lah yang dirikan oleh mereka!" batinnya berkecamuk.

Note :

Hai aku tahu ada beberapa dari kalian yang bingung dengan karakter-karakter dewasa dari Mirror Season 1 seperti para penyihir atau Raja Iru dikarenakan nama mereka disebutkan berbeda-beda.

Jadi gini...

• Alyn Koizumi adalah reinkarnasi dari Ana Fredella
• Kurumi Stewart adalah reinkarnasi dari Paulina Nury
• Ame Lilium adalah reinkarnasi dari Yessica
• Mizu Kururin adalah reinkarnasi dari Ren
• Andrea adalah reinkarnasi dari Sandra
• Iru Delirium tetap Iru karena sejak awal dia hanya tertidur di dalam cermin. Bukan bereinkarnasi seperti teman-temannya.

Paham? :)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top