Chapter 30 : Kenapa?
Aku jatuh terduduk di depan cermin. Gigiku bergemeletuk menahan emosi. Nafasku terasa sesak. Dan ujung - ujungnya aku mulai menangis.
Aku merutuki diriku sendiri dalam diam. Gadis payah ini memang selalu gagal dalam mencapai suatu hal. Sangat layak untuk mati.
Perlahan seluruh sihir Iblis Savarghna mulai memudar. Warna - warna alam berangsur - angsur kembali. Seharusnya saat ini aku sedang tertawa bersama Iru sambil menikmati rasa kemenangan. Tapi kesialanku ini tidak pernah mengizinkannya.
PUK!
Aku menoleh. Di belakangku berdiri empat orang gadis yang tadi sempat bertarung melawan Yuusaku. Mereka menatapku penuh kebingungan.
"Ada apa?" tanya Kurumi.
"Iru..dia tersegel kembali ke dalam cermin..," jelasku lemas.
"Ha? Apa yang sudah kau lakukan!?" seru Mizu panik.
"Yuusaku melemparnya ke dalam cermin dan aku tidak bisa melakukan apapun," jawabku tercekat.
"Kau bisa melakukannya," tiba - tiba seorang gadis asing yang bersama mereka berjongkok dan memantrai luka di betisku.
Sembuh. Aku terperanjat kaget.
"Namaku Andrea," ujarnya tersenyum. Ia mengulurkan tangannya ke hadapanku. Membantuku untuk berdiri.
"Terimakasih - " ujarku terputus karena disela oleh Andrea.
"Yah, kurasa setelah ini nama itu tak akan pernah kupakai lagi," selanya tersenyum.
Aku memiringkan kepalaku.
"Kenapa reaksi kalian begitu tenang?" tanyaku gemetaran.
BRAK!!
Kulihat Andrea menyeringai sebelum pada akhirnya aku terdorong ke dalam permukaan cermin. Ke..kenapa?
👑
Aku membuka mataku perlahan. Lalu membulatkan mataku lebar - lebar. Sekarang aku tengah melayang jatuh di dalam sejenis lorong dimensi yang tak beraturan. Warna - warna bercampur di sekitarku.
"Kenapa jadi begini?" gumamku takut.
Kurasa sekarang aku ikut tersegel di dalam cermin ini. Setimpal dengan dosa yang kulakukan. Dosa karena aku tidak berhasil menyelamatkan Iru. Harapan dari negerinya yang sedang dilanda kekacauan.
DEG!
Kepalaku berdenyut sakit. Kupegang kepalaku dengan kedua tangan. Sungguh, ini sakit sekali. Aku..aku tidak kuat menahannya. Apa sebentar lagi aku akan terkena efek segelnya?
👑
Matahari bersinar terang di atas langit. Burung - burung berkicau dengan merdunya menyambut hari baru yang datang.
"Ana! Ana!" terdengar suara yang memanggil di kejauhan.
Aku berbalik. Meninggalkan aktifitasku yang sedari tadi kulakukan.
"Apa, sih?" tanyaku terganggu.
"Kau ini selalu saja berlatih sendirian di tempat sepi! Bukankah sudah kukatakan kalau sihirmu itu unik?" seorang wanita paruh baya yang kupanggil guru itu menatapku dengan wajah cemberut.
"Kenapa kau selalu menghalangi hubunganku dengan alam?" protesku kesal.
"Hah...bukannya begitu-" gumam guru sambil memijat pelipisnya.
"Iya, iya!" selaku.
"Cepat ganti pakaianmu! Sebentar lagi raja dan ratu akan datang ke akademi!" perintah guru lalu menarik lenganku.
"Huh! Kenapa mereka harus merekrut penyihir penjaga dari akademi kita? Merepotkan! Bagaimana jika mereka memilihku? Ah, kuyakin akan sangat merepotkan..," aku menggerutu sepanjang jalan.
"Sudah diamlah!" timpal guruku.
👑
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top