Chapter 16 : Keputusan
Aku berbalik ke arah belakang dan mendapati sosok lelaki jangkung yang katanya jatuh cinta kepadaku. Ia tersenyum manis. Namun kata - katanya yang barusan tidak sesuai dengan senyumannya itu.
"Aku yakin ibuku telah menjelaskan semuanya." ujarnya sambil berjalan mendekatiku.
"Hm." balasku malas.
Kini sosok itu, Yuusaku, telah berada di hadapanku. Tubuhnya yang tinggi membuatku harus menengadah ke atas untuk bisa melihat wajahnya. Tapi aku enggan melakukan itu. Sudah muak aku dibuatnya.
Melihatku yang hanya menunduk saja, Yuusaku langsung menyentuh daguku dan membuat wajahku menatap iris matanya. Ia tersenyum menyeringai, menunjukkan taring runcingnya yang mengerikan.
"Aku yakin sekali kau datang kemari hanya untuk bertemu dengan Iru." tebaknya.
"Ini sama sekali tidak ada hubungannya denganmu!" balasku ketus.
"Bagaimana jika...dia tidak ingin bertemu denganmu lagi?" tanya Yuusaku dengan nada yang dibuat - buat.
"Pembohong." ujarku ketus.
"Kau terlalu percaya diri, Alyn. Tapi jika kau memang ingin menemuinya, maka menikahlah denganku." ucap Yuusaku terkekeh.
"Kenapa aku harus?" tanyaku.
"Karena jika tidak, maka aku tidak akan pernah mempertemukanmu dengan Iru." jawab Yuusaku.
Dengan kasar aku menepis tangan Yuusaku dari daguku. Aku tertunduk dalam. Kurasakan kepalaku berdenyut - denyut, sepertinya ia tengah berperang hebat dengan perasaanku. Dihadapkan dengan pilihan yang sulit memang menyebalkan. Tapi mau tidak mau aku harus memilih salah satunya.
Aku mengepalkan tanganku kuat - kuat begitu otakku telah menarik kesimpulan terbaik. Lalu kutatap wajah Yuusaku lekat - lekat dan berkata "Aku menerima lamaranmu."
👑
"Aku mendengar semuanya." ujar seorang gadis bersurai biru laut. Ia memandangi Ame dan Kurumi yang sedang terdiam di perpustakaan.
"Mendengar apa?" tanya Kurumi malas.
"Hukuman kalian dan juga Koizumi Alyn." jawab gadis itu.
"Apa yang kau tahu?" tantang Ame.
Si gadis bersurai biru laut terdiam sejenak. Jari telunjuknya nampak mengetuk - ngetuk permukaan meja dengan tempo yang teratur. Setelah beberapa saat berlalu, akhirnya ia bersuara "Dewan guru mengadakan rapat rahasia tentang keberadaan Alyn yang katanya mengganggu keseimbangan dunia sihir."
"Lalu mereka memutuskan untuk mengembalikannya ke dunia netral namun kalian berdua malah membantu Alyn kabur dari cengkraman para guru. Dan..akhirnya kalian terkena hukuman menjadi satpam sekolah selama sebulan."
Ame dan Kurumi saling berpandangan. Lalu mereka dengan cepat beralih kembali ke arah gadis itu. Wajah mereka dipenuhi dengan pertanyaan yang menumpuk.
"Namaku Mizu dan percaya atau tidak, aku juga berasal dari dunia netral. Sewaktu rapat itu, aku tidak sengaja menguping pembicaraan kalian di balik pintu keluar aula. Maaf." ujarnya lagi.
"Tunggu dulu, jika Mizu berasal dari dunia netral, maka seharusnya semua masalah ini terjadi sejak kedatangan Mizu. Tapi semua masalah ini terjadi ketika Alyn datang." ujar Kurumi sembari berdiri dari kursinya dengan semangat.
"Itulah yang membuatku bingung. Aku sudah lebih lama satu tahun datang ke tempat ini. Jika masalah itu disebabkan karena adanya penduduk dunia netral di dunia sihir, maka seharusnya semua masalah itu sudah terjadi semenjak kedatanganku." Mizu memberikan simpulan yang membuat Ame dan Kurumi tersentak kaget.
"Itu artinya...Alyn bukanlah penyebab dari semua kekacauan ini. Dewan guru telah salah paham." ujar Ame ikut berpendapat.
"Sepertinya aku curiga dengan Raja Yuusaku. Kurasa dia ada hubungannya dengan ini." ujar Mizu.
"Gawat!!" pekik Ame.
"Ada apa?" tanya Mizu.
"Alyn pergi ke istana Drangar untuk menjemput Raja Iru dan sampai sekarang dia belum kembali." jawab Ame panik.
"Jangan - jangan dia tertangkap!!" jerit Kurumi ikut panik.
"Ssstt!!" seorang gadis penjaga perpustakaan melerai aksi jerit - jerit mereka.
Nampaknya mereka lupa sekarang mereka sedang berada dimana.
"Ke..kenapa bisa begitu!?" bisik Mizu yang sekarang ikut panik.
PIP.
Seketika sebuah layar ajaib terpampang di dinding perpustakaan. Menampilkan wajah sang raja Ebetopia dengan taring - taring runcingnya. Ketiga gadis remaja yang awalnya sedang sibuk itu menenggak salivanya secara bersamaan.
"Salam rakyatku. Besok malam, aku mengundang kalian semua untuk hadir di pesta dansa istana dalam rangka penyambutan calon ratu kalian. Ah, malam itu juga akan berlangsung pernikahanku dengannya." ujar sang raja.
"Ratu?" gumam Kurumi. Ia mulai berfirasat buruk.
"Jadi, kalian semua harus datang tanpa terkecuali. Iya, kan, ratuku?" ucap raja Yuusaku. Lalu lengan kanannya bergerak mendekap bahu seorang gadis yang berada di pinggir layar.
Semua mata terbelalak lebar begitu sosok gadis yang katanya akan menjadi ratu Ebetopia sukses terlihat di layar. Gadis itu hanya terdiam sambil menunjukkan senyuman paksaan di wajah manisnya.
"Alyn!?" jerit ketiga gadis itu yang kemudian mendapatkan teguran dari si penjaga perpustakaan.
👑
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top