Chapter 12 : Hampa

"Yang Mulia, bisakah aku membantumu?"...

"Tidak perlu."...

...

"Lihatlah, Yang Mulia! Aku menanam banyak bunga di halaman istana!"...

"Terserah dan jangan ganggu aku."...

...

"Hei, Ana! Aku butuh bantuanmu!"...

"Senangnya! Apa yang bisa kubantu?"...

"Persiapkan pesta pemilihan calon permaisuriku besok lusa, mengerti?"...

"..."

"Oi, Ana?"...

"Baiklah, Yang Mulia."...

👑

Satu hari telah berlalu. Kini suasana sekolah nampaknya berangsur - angsur kembali normal. Para guru mulai melaksanakan kembali program belajar mengajar. Hal yang paling membuat orang - orang bosan. Terutama aku.

Aku tidak dapat menguasai mantra sihir dengan baik. Apapun mantra yang diajarkan kepadaku, aku pasti akan mengacaukannya. Berkali - kali Kurumi mengajariku namun tetap saja aku gagal. Kurasa aku memang tidak berbakat.

"Kawaila!" ujarku sembari mengarahkan tongkat sihirku ke arah tanaman bergigi tajam yang memiliki nafas sebau sampah.

Dalam waktu sepersekian detik, debu sihir merah muda keluar dari tongkat sihirku dan melesat ke arah si tanaman bernafas bau. Namun seperti sebelumnya...

Poof!

Debu sihirku meledak dan membiarkan si tanaman layu. Entah sudah tanaman yang ke berapa kubuat layu begini. Guruku, Mr. Kaito hanya bisa geleng - geleng kepala melihatku.

"Hei, Alyn?" bisik Kurumi.

"Apa?" tanyaku malas. Rasanya aku sudah tidak ingin hidup lagi.

"Apa semua ini ada hubungannya dengan Iru?" tebaknya.

Aku menghela nafas. Mencoba mengingat - ingat sosok yang namanya baru saja Kurumi sebutkan. Dan, hatiku sukses kembali terasa sesak. Menyebalkan. Seharusnya Kurumi tidak mengingatkan aku padanya.

"Relakan dia, Alyn. Kurasa dia sudah bahagia bersama penyihir agung." ujar Kurumi yang membuatku semakin sakit saja.

"Aku tahu dia sudah bahagia, tapi entah kenapa aku ingin menjadi bagian dalam kebahagiaannya." ungkapku jujur.

"Alyn..." gumam Kurumi merasa iba.

"Aku egois, ya, Kurumi?" tanyaku sembari menatap Kurumi yang tengah menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan.

BRAK!

Tiba - tiba saja seorang gadis berambut perak dengan pita biru besar memukul permukaan meja kami dengan keras. Wajahnya menatap kami bergiliran. Kemudian ia menarik kerah seragamku hingga aku tertarik ke dekat wajahnya.

"Kau yang namanya Koizumi Alyn!?" sahutnya.

Aku mengangguk perlahan melihat tingkah anehnya. Sedangkan otakku sedang berusaha keras mengingat - ingat siapakah sosok gadis yang sekarang menyerangku ini.

"Hei, kau siapa?" lerai Kurumi. Tangan mungilnya mencoba melepaskan cengkraman si gadis bersurai perak dari kerah seragamku.

"Ah-maafkan aku, hanya saja aku emosi begitu mendengar kata - kata menyerah dari si Alyn ini!" tutur gadis itu lalu melepaskan cengkramannya dengan kasar.

"Kata - kata menyerah?" ulangku tidak mengerti.

"Jangan sok polos seperti itu! Kau menyukai Iru Delirium tapi kau dengan mudahnya membiarkan dia pergi dari sisimu! Dan buruknya, kau biarkan orang lain yang merebutnya!" cerocos gadis itu panjang lebar. Nafasnya naik turun.

"Maaf, tapi kau belum menjawab pertanyaanku." ujar Kurumi sembari berjalan ke hadapanku namun iris emasnya tetap memandang lekat iris biru langit milik si gadis asing.

"Ame Lilium." jawab si gadis asing kemudian.

"Baiklah, Ame. Apa maksudmu tiba - tiba marah begitu?" tanya Kurumi.

"Iru menyukai Alyn dan sekarang Alyn membiarkannya pergi dibawa si penyihir tua itu! Padahal Alyn sendiri menyukai Iru." jelas Ame.

Mataku membulat lebar. Jantungku berdegup cepat begitu kata - kata "suka" keluar dari mulut Ame. Lalu dengan semangat yang membara, aku gantian mencengkram kerah seragam Ame.

"Kau tidak bohong?" tanyaku memastikan.

"Untuk apa aku bohong? Aku mendengarnya sendiri." jawab Ame sembari mengedikan bahu.

"Jadi kau kenal Iru?" tanya Kurumi. Nampaknya ia tidak percaya.

"Aku sempat menanyakan perasaannya terhadap Alyn sewaktu ada kunjungan raja." jelas Ame puas.

Aku dan Kurumi saling bertatapan. Kemudian aku tersenyum cerah. Secercah cahaya harapan dapat kulihat jelas di pelupuk mataku. Lalu dengan girang, aku berkata...

"Aku akan mengejar Iru!"

👑

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top