Part 7

ALI POV

"Selamat pagi rekan-rekan Kabag Keuangan,Kabag Admin,dan Manager operational,juga Staf Ahli diperkebunan, perkenalkan nama saya Ali Zabir Keanu,saya Direktur utama baru diperusahaan ini sekaligus Legal Loyer sementara disini,mohon bantuan untuk bisa bekerja sama dengan saya,Terima Kasih..."

Aku kembali duduk setelah memperkenalkan diri didepan petinggi PT.Abadi Jaya yang memandang antusias dan sedikit tegang.

"Baiklah bapak ibu,saya Fahmi Zabar Azzikri,disini saya hanya membantu mengawasi saja,mohon bantuan untuk adik saya Ali dan setelah kami cek mengenai kinerja karyawan lama,maka kami juga sudah memutuskan untuk memakai semua karyawan lama yang sudah bekerja disini."

Selesai Bang Fahmi bicara,keliatan ada kelegaan diwajah mereka,mungkin mereka pikir dengan pergantian pemilik perusahaan,pemilik baru tidak memakai karyawan lama.

"Baiklah,apakah ada pertanyaan?Saya kira pertemuan kita cukup dulu,karena ini hanya sesi perkenalan setelah tadi serah terima perusahaan,antara Bapak Abdullah selaku pemilik lama dengan kami selaku pemilik baru."

Aku bicara dengan nada yang berwibawa didepan mereka.Mereka hanya diam dan tersenyum saja sambil menggeleng.

"Saya kira cukup,Pak...nanti mulai besok saya akan coba bantu bapak untuk mempelajari laporan keuangan..." ucap

Kepala Bagian Keuangan,Pak Nata.

"Kalau begitu Terima Kasih atas waktunya....jangan lupa malam minggu depan ada undangan dari Ayah saya,sekedar syukuran atas mulainya saya menangani perusahaan milik beliau..."

Aku mengakhiri pertemuan yang sebenarnya membuatku pening.Aku sebenarnya belum siap jadi direktur diusia yg relatif muda begini,blm sampai 25tahun.

"Kalau bicara siap atau tidak ya pasti tidak akan pernah siap kalau tidak kamu coba mulai sekarang Li.." tadi malam Mama mengingatkan.

"Baiklah mama sayang,buat mama Ali lakukan...minta doa dan ridhonya mama ya..semoga Ali sanggup menjalankan perusahaan itu dengan baik..."

Akhirnya aku sedikit bersemangat karena Mama,yah setidaknya belum ada seorang wanita lain saat ini yang membuat aku bersemangat...dan belum ada yang bisa membuat bangun tidurku dipenuhi senyum dan semangat menyambut hari hanya dengan mengingatnya.

Ya ,sejak wisuda dan pulang kembali ketanah kelahiran setahun lalu,planningku berantakan gara-gara ditolak Nina. Agak bodoh kedengarannya. Waktuku kuhabiskan dengan keluyuran dari satu rumah teman keteman yang lainnya,kumpul-kumpul dicafe,nongkrong dimall,Jalan-jalan,untuk melupakan sedikit patah hati..haha patah hati...bagaimana tidak, saat sekolah menahan diri untuk tidak berpacaran,lulus kuliah langsung ditolak.

Ah,sudahlah.Setahun cukup untuk membuang waktu sia-sia.

###

Prilly Pov

Aku membukakan pintu pagar,dan sebuah mobil Fortuner memasuki halaman rumahku.

"Haii Prilly,apa kabar,Nak?

Senyum seorang wanita setengah baya yang turun dari mobil menyapaku.

"Bu Fitri...." Aku mencium tangannya.

"Pril...."seorang gadis mengikuti Bu Fitri.

"Sofiiii....kapan kamu balik? Aku antusias melihat Sofi.Teman karibku sewaktu SMA.Tamat SMA dia kuliah diMalang,jadi kami terpisah.Dia anak Pak Abdullah rekan kerja Papa.

Pak Abdullah tertawa melihat kami yang berangkulan karena lama tidak bertemu.

"Silahkan masuk.....!"

Aku berkata dan berjalan menuju pintu rumah yang terbuka sambil merangkul Sofi,diiringi pak dan bu Abdullah.

###

Author POV

"Jadi PT.Abadi Jaya sudah aku jual Cory,kepada Haji Izay....tadi sudah serah terima dengan anak-anaknya,aku ingin konsen mengembangkan bisnisku yang lain saja,lagipula Sofi anak tunggal,banyak-banyak punya perusahaan tdk ada yg mengelola ya mubazirkan..."

Ibu Cory hanya mengangguk faham.

"Biar bagaimanapun Perusahaanku itu yang membangunnya aku dibantu suamimu,makanya rencana penjualannya pun kmrn aku memberitahukanmu..."

"Sepenuhnya hak Pak Abdullah menentukan,karena suamiku hanya membantu bapak saja,perusahaan peninggalannya saja sekarang diambil alih adiknya,krn kami tidak ada yg mampu menjalankan,kami hanya terima keuntungannya saja,sedangkan anak-anak bekerja ditempat lain..."

"Oh iya,malam minggu depan,Haji Zai mengadakan pesta atau syukuran,semua rekan bisnisnya diundang,dia minta sampaikan kepadaku,siapa tau dia lupa karena terlalu bnyk rekan bisnis,hahaha... apakah kalian bisa datang? Pak Abdullah tertawa renyah.

"Sekalian katanya siapa tau ada anak gadis yang bisa dijadikan menantu...hahaha...," setengah bercanda Pak Abdullah tergelak lagi.

Bercanda,tapi cukup membuat hati Bu Cory menari-nari.Sesaat teringat dengan Mita dan Ayu.

"Iya Pak,kami usahakan datang..." Bu Cory tersenyum manis dan menganggukkan kepala.

"Nanti Prilly pergi dengan Sofi saja Bu,boleh tidak Prilly setelah acara menginap dirumah Sofi,Sofi kangen sudah bertahun tahun tidak bertemu."

Sesaat Prilly memandan ibunya dengan perasaan was was...

"Baiklah,tidak masalah Nak Sofi..."

Dengan berat hati Bu Cory mengatakan itu,padahal jika saja bisa, dia akan melarang Prilly ikut.Buat apa sih anak yang tidak bisa diandalkan itu ikut segala? Bu Cory merutuk dalam hati.

###

PRILLY POV

Aku merebahkan tubuhku kekasur,menggeliatkan tubuh perlahan,cape banget,habis membereskan makan malam dengan keluarga Pak Abdullah tadi...

Mita dan Ayu belum pulang,kemana perginya kakak-kakakku itu,apakah masih dengan laki-laki incaran mereka masing-masing.

Sudah mau memejamkan mata,eh,perasaan pingin pipis tiba tiba menyergap,duhh malesnya kekamar mandi...keluar dari kamar menuju kamar mandi aku harus melewati meja makan dan dapur dulu...maka dari itu aku malas,tapi tidak enak tidur dalam keadaan kepingin pipis.

Langkahku hampir sampai keruang makan ketika kudengar suara 3 orang itu.

"Bu....aku dibelikan Iphone oleh Pak Tomi...." suara kak Ayu

"Iphone blm cukup untuk membuat kita kaya Yu...."

"Tapi itu awal yg bagus bu,lama-lama mobil,rumah akan menjadi milikku...lalu seperti biasa akan kutinggalkan untuk mencari mangsa baru..." Ayu menyahut

"Ya.karena hanya dengan cara begitu kita mendapatkan kekayaan , tidak perlu susah susah menjalankan perusahaan..."

Mita menyahut.

"Kalian siap-siap mlm minggu ini,kita diundang kepesta Haji Zailani,menurut Pak Abdullah dia memiliki anak lelaki yang mencari jodoh...siapa tau kita beruntung dia bisa melirik pada salah satu dari kalian..."

"Oh My God,Haji Izay pemilik beberapa perusahaan tambang batu bara bu?punya rumah anak yatim itu?dia kan klau ketambang naik helly pribadi bu,kan hellynya diparkir diatas rumahnya...kata temanku yang dekat sama rumahnya setiap tu haji pulang dan parkir diatap gedungnya atap rumahnya seperti mau kecabut bu hahaha...."

Mita terdengar terbahak mendengar perkataan Ayu.

"Dia baru saja membeli Abadi Jaya dari Pak Abdullah lo Mit..." Ibu berkata lagi.

"Kalau kau sudah bosan bertualang,tambatkan saja kesana,cukup kok untuk kita seumur hidup tanpa bekerja mencari uang lagi...ibu akan tenang bersenangsenang tanpa bekerja...hahaha...."

Aku bergidik ngeri mendengar tawa iblis ibu ditengah malam.

Aduhhh,bagaimana ini,aku mau pipis,masa tidak jadi?malas sekali melewati mereka,sedangkan toilet diluar kamar hanya disitu.Bagaimana ini?

Ya sudah,pura-pura saja baru datang dan tidak mendengar,lagipula aku sudah tau mereka jahat seperti itu.Memang Ibu sudah mengajarkan keahliannya merayu laki-laki pada Mita dan Ayu,tapi entah kenapa Ibu tidak ada niat denganku. Baguslah,karena memang akan kutolak mentah-mentah...

Aku berjalan melewati mereka,tanpa menoleh ke meja makan tempat mereka berkumpul,rupanya mita dan ayu baru dtg dan ditemani ibu makan sambil mengobrol.Ibu memang menyisihkan buat mita dan ayu ketika kami makan malam dengan keluarga Abdullah tadi.

###

Aku memandangi Handphone Oppo Find 5 Mini ditanganku.

"Pril....!

Aku menoleh ketika ayu memanggilku diruang makan tadi setelah aku selesai kekamar kecil dan melewati mereka lagi.

"Nih hapeku yang lama buat kamu,kamu museumkan saja Bb Geminimu itu sudah jadul...."

"Benarkah Kak ini buat Aku?

"Iya,dibuang sayang...,aku dapat hape baru dari bos...buat apa banyak banyak"

"Makasih,Kak..." aku agak kegirangan.

"Dijaga tuh baik-baik,jgn disilent terus aku susah menghubungi klau kau diluar aku suruh belanja..." Ibu menimpali.

Aku berlalu ingin segera sampai dikamar.

Lamat-lamat masih kudengar pembicaraan mereka.

"Knpa km kasihkan kedia sih, Yu?

"Biar saja Mit,kalau dia seperti orang jadul,kan kita juga yang malu...kan dia adikmu..."

"Adikmu! Mita melotot,Ayu terkikik.

"Anaknya ibuuu..! Mita dan Ayu berseru bersamaan.

Ibu terdengar hanya ikut tertawa.

"Lagipula,bisa dapat darimana dia hape mahal,kecuali Jodohnya orang kaya raya seperti Haji Zailani..." timpal ibu.

"Dan itu tidak mungkin bu,siapa yang mau sama dia yang katro,ga bisa berpenampilan,kusam,kusut,muka selalu sedih kaya orang susah....hahahaaa.." Mita menambahkan dengan nada menghina.

Mereka bertiga tertawa terbahak bahak.

Aku menghela Nafas dalam-dalam...iya bu,kalau hanya untuk menyakiti orang lain dengan berniat hanya untuk meruntuhkan kekayaannya,pasti aku akan menolak menjadi istri orang kaya.

###

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: