Part 30
Author Pov
"Jangan lama-lama ninggalin akuuuu...."
Prilly memeluk Ali erat-erat. Ali membalas pelukannya lebih erat.
"Aku juga gak mau ninggalin kamu,sayang...seminggu lama banget,kamu nginap dirumah ibu sehari aja aku gak sanggup..."
Ali melepas pelukannya,Prilly gak mau lepas,kembali menempel didada Ali.
"Jangan bikin aku berat ya, yang ,ninggalin kamu...."
Ali mengeratkan pelukannya,sebenarnya dia memang sudah merasa berat lebih dari awal.
"Sebentarrr.....aku mau memeluk suamiku yang semingguan ini akan gak bisa aku pelukkk...." Prilly menempelkan dahinya kedada Ali.
"Senin sampai jumat,yang,aku balik sabtu,sabar ya..." Ali mencoba menenangkan hati isterinya walaupun dia sendiri rasanya tak tenang.
Prilly akhirnya melepaskan pelukan dan mengangkat wajahnya untuk menatap Ali.Ali mengelus kedua pipi isterinya dengan ibu jarinya. Mengecup keningnya dalam-dalam...mencium bibirnya berulang-ulang.
"Hati-hati,sayang...."
Prilly mencium punggung dan telapak tangan Ali. Menarik tengkuk Ali supaya menunduk dan dia bisa mencium kening suaminya.
"Kamu juga hati-hati dirumah yang,nanti cil nani nemenin kamu ya,kalau kemana-mana minta antar sama Pak Teguh,"
"Iyaa...sukses ya,sayang..."
Prilly melepas Ali didepan pintu,diluar sudah ada Pak Jan,driver yang sudah menunggu dibalik kemudi. Ali naik kemobil dengan mata tak lepas dari Prilly yang juga terus menatapnya sampai belakang mobil hilang dari pandangannya.
####
Author Pov
"Kanker Nasofaring??
Prilly bergumam melihat hasil biopsi ibu ditangannya. Saat ini Prilly sedang berada diruangan dokter yahya diRumah Sakit Ulin,mengambilkan hasil biopsi yang dilakukan kemarin.
Menjelang subuh saat hari pertama ibu dirawat Ayu menelpon mengabarkan kondisi ibu yang semakin tidak bisa bernafas dan harus diberikan oksigen kembali,dan Ayu waktu itu panik sehingga menelpon Prilly tapi tak dijawab karena handphone Prilly berada didalam laci meja rias,dan akhirnya Ayu menelpon Ali.
Paginya dilakukan CT.Scan,besoknya dilakukan biopsi.Hari sabtu ibu pulang kerumah karena hanya tinggal menunggu hasil biopsi dihari senin.
"Kanker Nasofaring adalah jenis kanker yang tumbuh dirongga belakang hidung dan dibelakang langit-langit rongga mulut..."
Suara dokter membuat Prilly sedikit pening.
"Apa penyebabnya,dok?"
Prilly penasaran kenapa ibunya bisa terkena penyakit mengerikan seperti itu.
"Sampai saat ini belum jelas bagaimana mulai tumbuhnya kanker nasofaring,tapi kanker ini dapat menyebar kebagian mata,telinga, kelenjar leher dan otak..."
Dokter menjelaskan.
"Sering mengkonsumsi makanan yang berbahan pengawet termasuk makanan yang diawetkan dan diasap itu menjadi penyebabnya..." lanjut dokter yahya.
"Sering mengisap udara yang penuh asap,atau pentilasi udara dirumah yang kurang baik juga jadi penyebab,dan sering mengkonsumsi makanan dan minuman yg bersifat panas sehingga merangsang kelenjar lendir.." dokter yahya melanjutkan lagi.
"Gejalanya,dok?"
"Gejalanya telinga berdengung sampai kurangnya pendengaran,mimisan sedikit sampai berulang,hidung tersumbat terus menerus kemudian pilek..."
'Oh pantas ibu pilek tak sembuh-sembuh.."
Prilly membatin.
"Lalu apa dok yang harus kami lakukan dioperasikah?apakah bisa sembuh?"
Prilly bertanya dengan gamang.
"Tidak bisa dioperasi karena posisi kanker yang sulit berada diantara tenggorokan dan hidung,hanya radioterapi atau kombinasi kemoterapi."
"Ohhh..."
"Kanker ini sudah stadium 4 ,mba..."
"Stadium 4,dok?
Prilly menutup mulutnya.
####
Ibu Cory kembali masuk rumah sakit. Saat Prilly pulang kerumah ibunya sehabis mengambil hasil biopsi,dia menemukan ibu seperti sudah kehabisan nafas. Untung saja Pak Teguh,driver yang ditugaskan Ali mengantar Prilly kemana-mana stanbye menunggunya diluar rumah.Prilly segera melarikan ibu kerumah sakit dan setelah mendapatkan oksigen ibu kelihatan lebih baik.
Prilly menangis sendirian disamping ranjang rawat ibunya. Sudah tiga hari Prilly menjaga ibunya,Ayu dan Mita kalau pagi sampai sore bekerja. Dan sedari tadi menghubungi Ali handphone nya tidak aktif Prilly tambah berlinang air mata.
Flashback on
"Ibu masuk rumah sakit,yang.."
Prilly memberitahu Ali saat setelah sampai Sungai Danau Ali menelponnya.
"Ohya?hasil biopsi gimana,yang?"
Ali bertanya dengan nada kuatir.
"Kanker Nasofaring..."
Prilly terisak. Sebenarnya Prilly tak ingin membuat Ali cemas,tapi dia sendiri sekarang merasa sangat cemas dan butuh sandaran.
" Maaf ya aku gak ada disitu waktu kamu butuh aku...."
Nada Ali terdengar menyesal.
"Gak papa,kamu kerja yang konsen ya,aku gak papa,jangan lupa makan ya yang,jaga kesehatan kamu,"
Prilly tak mau membuat Ali tambah cemas.
"Kamu juga jaga kesehatan ya,jangan nangis lagi,doakan ibu akan baik-baik saja, jangan lupa makan kamunya,i miss you,yang ...."
Suara Ali diujung telpon berusaha menguatkan
"Miss you too,sayang...."
Flashback end
Prilly menyeka airmatanya.Menatap wajah ibu yang memucat,gelisah berbaring diranjang rumah sakit.
Prilly mencium tangan ibunya,walaupun selama ini ibunya mengabaikannya,ibunya tetaplah ibunya,jauh dilubuk hati yang paling dalam Prilly sangat menyayangi dan menghormatinya.
"Ibu,cepat sembuh ya biarkan aku membahagiakan ibu..."
Airmata Prilly menetes ditangan ibunya.
Mata ibu terbuka dan memandang kearah Prilly yang sedang menangis. Ibunya mengencangkan genggaman tangannya ditangan Prilly.
"Ibu mau apa?Mau minum?haus?"
Prilly mencium lagi tangan ibunya.Ibunya menggeleng,Prilly melihat airmata meleleh disudut matanya yang mulai keriput. Prilly mengusap mata ibunya dengan punggung tangannya.
"Assallamualaikum..."
Prilly menoleh keasal suara,ternyata Mama Ali dan Kak Aulia. Prilly berdiri menyambut mereka,mencium tangan mertuanya dan kembali menangis.
"Sabar ya,Nak..."
Mama Ali memeluk menantunya.
"Ibu sudah tidak bisa menelan makanan,Ma..."
Prilly berucap lirih dengan bahu terguncang. Mama Ali mengusap punggung Prilly sedangkan Aulia yang berdiri disamping mereka ikut mengusap rambut Prilly dengan wajah ikut sedih.
Ya,ibunya sudah tidak bisa lagi menelan makanan,akibatnya tubuhnya melemah,tadinya dokter sudah menyarankan menggunakan selang melalui hidung atau mulut,tetapi penyakit yang ada diantara tenggorokan dan bawah hidung membuat selang untuk mengalirkan makanan tak bisa masuk. Akhirnya kekuatan tubuh ibunya hanya ditopang oleh infus nutrisi dan gizi.
"Banyak berdoa ya," Mama Ali mengusap airmata Prilly setelah beberapa saat membiarkan tubuh mungil Prilly tenggelam dalam pelukannya.
Prilly mendekati ranjang ibunya diiringi Mama Ali dan Aulia.
"Kakak bawa makanan buat kamu,kamu makan ya,Ali mencemaskanmu,dia takut kamu lupa makan..."
Aulia meletakkan kotak makanan diatas lemari disamping ranjang ibu.
"Makasih,Kak...."
"Ayoo makan dulu.."
Mama Ali berkata sambil mengarahkan tubuh Prilly mengambil kotak makanan yang dibawa Aulia. Prilly menurut dan mengambil tempat dikursi tamu dalam ruangan itu.
######
Mita,Ayu dan Prilly tak dapat membendung airmata ketika ibu mereka menghembuskan nafas terakhir sesaat ketika diberikan oksigen kembali pagi itu karena tiba-tiba kembali susah bernafas.
"Pril,kamu kerumah sakit sekarang..."
Ayu menelpon jam 5 subuh sesaat setelah Prilly menyelesaikan sholat subuhnya.
Prilly yang malam itu pulang kerumah karena dipaksa Ayu padahal ia tidak ingin meninggalkan ibunya sebenarnya susah tidur.
"Ada apa dengan ibu kak?
Prilly bertanya cemas.
"Sudah kesini aja..."
Ayu mengakhiri telpon.
Dilihatnya ibu memucat dengan nafas yang sudah tersendat dan seperti hanya tinggal ditenggorokan saja. Prilly membisikkan syahadat supaya ibu tetap mengingat Allah diakhir hidupnya.
"Ibuuu...."
Mita terduduk lemas disisi pembaringan ibunya. Selama ini dia yang dekat dan satu visi dan misi dengan beliau. Ada rasa menyesal kenapa meremehkan penyakit ibunya. Kalau tau begini tentu dia yang akan memaksa ibunya untuk memeriksakan diri lebih awal dan ibu pasti menurut.
Ayu mengangkat badan Mita agar berdiri dan memeluk kakaknya itu untuk saling menguatkan. Ada Kemal disudut ruangan dengan wajah ikut terbawa suasana duka.
Prilly masih duduk memijit kepala dengan siku menopang diranjang persis disamping kepala ibunya yang sudah tiada.
Prilly mengangkat kepalanya ketika sepasang tangan meremas lembut bahunya dari belakang. Dilihatnya wajah rupawan tersenyum menguatkan,Prilly sedikit terkejut melihatnya dan seketika berusaha berdiri dengan kaki yang seperti sulit dipijakkan,dia butuh sandarannya.
"Ibuuu...."
Prilly menangis dalam dekapannya.
"Ibu sudah tenang,kamu sabar ya sayang,ada aku yang menjagamu...."
Ali memeluk erat Prilly,mencium puncak kepala isterinya.
Ali pov
Tak salah jam empat subuh tadi aku memutuskan pulang bersama Pak Jan,perasaanku tak enak karena sudah berapa hari tak bisa menghubungi isteriku karena sinyal handphone benar-benar tidak baik.
Mengirimkan sms,bbm,dan wa saja gagal terus sejak kemarin. Aku mengkuatirkan isteriku karena sedang kalut dengan keadaan ibunya.
Perjalanan dari Sungai danau yang harusnya ditempuh dalam waktu 5jam,bisa dicapai dalam waktu kurang dari 4jam karena keadaan jalan disubuh itu memang terlihat lengang dan konsentrasi Pak Jan yang cukup cepat melajukan mobil. Dan kami langsung menuju rumah sakit tempat ibu mertuaku dirawat.
Kupeluk Prilly yang kelihatan terguncang. Aku tau perdamaian dengan ibunya yang baru saja terjalin sejak rencana pernikahan kami membuatnya begitu kehilangan.
Gundukan tanah didepan kami sudah dipenuhi dengan taburan bunga. Sehabis sholat jumat, Ibu mertuaku dimakamkan.
Cory Siti Johra
Binti
Thomas Jhon Scada
Prilly mengusap nisan ibunya. Kuelus kepalanya. Kasian isteriku,sedari tadi menangis tak berhenti sampai matanya bengkak.
"Aku belum sempat membahagiakan ibu."
Prilly menangis didalam mobil kami yang mengiringi mobil jenazah ibunya saat itu ketika jenazahnya dibawa pulang.Aku dan Prilly berada dibelakang sementara Pak Teguh yang berada dibalik kemudi.
"Kamu lebih dari sekedar membahagiakan,sayang,bukannya kamu setia melayani ibu selama ini..."
Aku menenangkannya,kurengkuh bahunya disampingku.
"Aku menyesal terlambat membawanya memeriksakan diri kedokter..."
Prilly mengusap airmatanya kasar.
"Sudah sayang,penyesalan tidak bisa membawa ibu kembali,kamu sudah berusaha,sekarang tinggal kita yang selalu mendoakan, semoga diampuni dosanya,diterima amal ibadahnya,dan diberikan tempat terbaik disisi-Nya.."
Kalimatku rupanya cukup ampuh untuk membuatnya terdiam merenungi.
"Makasih ya,kamu ada disamping aku saat aku butuh kamu...."
Prilly menyentuh pipiku.
"Iya sayang..." Aku balas mengelus pipinya.
"Butuh apa sih kamu yang,butuh dibelai? Jadi jablay ya 4hari ditinggal...."
Aku melanjutkan dengan nada bercanda bermaksut menghiburnya yang sedari tadi menangis.
"Aaaaaa...Ali....emhhh jahattt..."
Dia melepaskan tanganku dibahunya,melotot menatapku dan menjewer kupingku dengan wajah kesal menggigit bibirnya sendiri. Aku ingin tertawa tapi sadar suasananya tidak memungkinkan nanti dia tambah tersinggung.
Aku cubit kedua pipinya,dia memukuli lenganku. Aku tarik tubuhnya kedalam pelukanku walaupun dia meronta minta lepas tapi tak kulepaskan.
"Maaf Nak Ali,sudah sampai...."
Pak Teguh mengingatkan,kami menoleh keluar dimana jenazah ibu waktu itu sedang dikeluarkan dari mobil jenazah.
"Ibu...aku akan merindukanmu...semoga...semogaa ibuu tenangg disana....akuu sayang ibuu....! "
Kuelus rambut Prilly yang menelungkup dinisan ibunya. Ayu berulang kali menyusut airmata. Mita menatap gundukan tanah dengan menggeleng-gelengkan kepala tak percaya.
Innalilahi Wainnailahi Rojiun.....
#####
Prilly Pov
Aku memandang dua travel bag besar yang baru saja diantar oleh kurir dari sebuah pengiriman cepat.
Kepada yth.
Bapak Ali Zabir Keanu & Ibu Prilly Chatarina
Jl.Pramuka komplek Grand Pramuka No.5 Banjarmasin
Nama dan alamatnya tidak salah. Jadi aku tak salah juga menerimanya. Aku baca pengirimnya.
PT.Sahaja Bara Langit
Travel Haji & Umroh
Hah? Aku bongkar isi tas yang ditujukan padaku. Ada batik yang berupa bahan belum jadi,mukena dalam tas kantong kecil ,tas selempang bertuliskan SBL.
"Katamu kemarin ada kejutan,yang,mana?"
Aku bergelayut manja dilengan Ali saat dia pamit akan berangkat kerja pagi tadi.
"Sabar sih,yang....kamu gak sabaran banget sih...."
Ali mencubit pipiku kelihatan gemas. Ah,Ali memang selalu gemas melihatku.
"Iyaa...gak sabarrr...apa sih...? Apa gak??"
Aku memaksa sambil melingkarkan tanganku dipinggangnya dan menatap mata jernihnya dengan tatapan memohon.
"Sebentar juga tauuuu...."
Ali memonyongkan bibirnya sambil mencium keningku,mengecup bibirku dan memelukku sekejab.
"Pelitttt....wlee...!
Aku meleletkan lidahku dan memanyunkan bibirku berbalik membelakanginya.Sebal. Mau kasih kejutan aja kelamaan...
"Ihhh...pengambekan...udah ah namanya juga kejutan,kalau aku kasih tau sekarang namanya bukan kejutan! Aku berangkat dulu ya sayangku,cintaku, isteriku yang cantik seindonesia raya....."
Ali merayu sambil memelukku dari belakang.
Mau tak mau aku tertawa mendengar rayuannya yang berlebihan.
"Iya sayangku,cintaku,suamiku yang ganteng seasia tenggara...."
Aku tidak berlebihan,suamiku gantengnya kebangetan....Dia tertawa memperliatkan gigi rapinya,ihh tambah ganteng.
Aku angkat travel bag itu dan menarik keduanya keruang tengah. Aku mengambil handphone yang kugeletakkan didapur karena tadi aku sibuk didapur menyiapkan makan siang.
####
"Jadi...kamu sudah daftarin aku umroh?"
Aku membantu membukakan kancing baju kemejanya ketika siang itu dia pulang kerumah mau makan siang.
"Iyaa...berangkatnya tiga minggu lagi, pasport kamu sudah aku urus,tinggal foto dan tanda tangan aja dikantor imigrasi besok..."
"Alhamdulilah,makasih sayang,aku seneng banget bisa sampai juga di Baitullah....."
Aku tarik kemejanya dan menggantungnya disandaran kursi meja makan setelah mengibasnya pelan.
"Sama-samaa...sekalian bulan madu sambil banyak beribadah....."
Ali memeluk pinggangku merapat ketubuhnya.
"Emhh senangnya....."
Aku memeluk tubuhnya yang hanya mengenakan baju dalam.Hidungku menyentuh keteknya.
"Shhhh...Prilly...."
Eh,kenapa dia mendesah. Kurasakan ada yang menegang menyentuh perutku.Astaga baru hidungku tersentuh keteknya masa dia langsung tegang.
"Aliii......ini masih siang kita mau makan.."
Aku mundur beberapa langkah tapi tubuhku terdesak lemari es. Dan aku hanya bisa pasrah saja ketika tangannya mulai bekerja dibalik kaosku dan bibirnya sudah menutup bibirku dengan ganas.
####
Wkwkwkwk....maaf ya ceritanya jadi ga jelas....
Thank you so much utk vomentnya...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top